Episode 9. Seseorang Mengetahuinya

"Sudah sampai." Papa tersenyum manis padaku, lalu memberhentikan mobilnya tepat di depan gerbang sekolah. Aku langsung membuka pintu mobil dan turun dengan pelan. Sementara Jimmy turun dengan cepat, lalu menghadangku dengan tatapan penuh emosi.

"Kau pikir dengan baju itu kau akan bisa menandingi kepopuleranku. Mawar, kau harus tau satu hal, dengan wajah ini semua orang akan tetap memujiku!" Bisik Jimmy dengan wajah sangat kesal padaku.

"Jimmy, kau juga harus tau, jika aku bukanlah manusia yang haus akan pujian,"Bisikku balik membuatnya bertambah emosi.

"Mawar!" Teriak Jimmy.

"Jimmy! Jangan membuat Papa untuk turun dan membawamu kembali pulang kerumah untuk mendapatkan hukuman!" Kencam Papa dari balik kemudi.Jimmy tetap menatapku dengan emosi lalu berbalik badan dan berjalan dengan langkah kesal akan kekalahannya.Aku memperhatikan langkah Jimmy, lalu berbalik badan dan menutup pintu mobil. Papa turun dan melangkah kearahku.

"Mawar, jangan dengarkan Jimmy, kamu sudah tau dia itu bagaimanakan. Bersenang-senanglah sayang." Papa

memelukku lalu mengkecup keningku. Ini kali pertamanya bagiku setelah 17 tahun lamanya, di gerbang sekolah yang terkutuk ini, aku merasakan pelukan kasih sayang Papa yang sedari dulu tengah aku rindukan.

***

Aku melangkah melewati lorong demi lorong kelas untuk sampai di ruang acara perpisahan. Aku berjalan santai dengan kebaya merahku. Semua mata tertuju padaku. Mereka tampak begitu mengagumi kecantikanku yang menyatu dengan kebaya ini. Aku mulai memasuki lorong yang mengarah ke ruangan si Dekan muda. langkahku terhenti ketika melihat noda darah mengering di dinding tembok ruang perpustakaan, tepat di samping ruangan Si Dekan muda. Aku kembali mengingat bagaimana Si Dekan muda menepi kesakitan dengan bersandar tertatih di dinding tersebut. Aku melangkah pelan dan mulai mengikis noda darah tersebut dengan kukuku.

"Sempat-sempatnya kau meninggalkan ini." Gumanku sembari membayangkan wajah menjengkelkan si Dekan muda. Aku merasa dari arah belakangku, ada seseorang yang memperhatikan gerak gerikku. Menyadari itu, aku langsung melangkah cepat menuju ruang acara. Sesampai di depan ruangan, tampak beberapa panitia sibuk mengatur perlengkapan acara, dan beberapa dari mereka sempat menggoda kecantikanku. Tapi, seseorang menyebut namaku, dan membuat langkahku terhenti.

"Mawar."Aku berbalik.

"Alin." Aku  tersenyum padanya.

"Waah, apa ini benar-benar kau Mawar?" Ia menatapku dengan wajah terkesima. Sendari dulu, Alin adalah

musuh bebuyutan Jimmy. Alin juga memiliki wajah bule yang turun dari ibunya yang berwargakenegaraan Australia. Karenanya, Jimmy merasa jika wajah Alin adalah saingan terberat dirinya untuk menjadi populer di sekolah. Oleh sebab itu, Jimmy selalu berusaha untuk menjatuhkan Alin dengan berbagai cara. Termaksud dengan cara yang hina sekalipun. Aku mulai mengerti, salah satu penyebab Jimmy menikung Universitas X dariku adalah karena Alin yang sama pintarnya denganku. Dan sudah pasti, ia juga lulus di sana. Sementara Jimmy, memiliki otak yang pas-pasan, yang sudah dipastikan tidak akan lulus di universitas manapun di dunia ini. Itulah sebabnya, kenapa Jimmy melimpahkan semua kekejiannya kepadaku karena dia takut kalah saing dengan Alin. Alin adalah satu dari penyebab aku merasakan rasa sakit yang membahagiakan. Apa sebaiknya, dia menjadi yang kedua setelah Si Dekan muda?

"Kau benar-benar cantik dengan kebaya ini."Alin mendekat kearahku. Langkah kakinya menyadarkan lamunanku. Alin mengusap bahuku, sembari memperhatikan payet bajuku.

"Sedari awal aku sudah tau, jika keluargamu ada masalah. Kedua orang tuamu, pasti membeda-bedakan kau dengan Jimmy. Itu semua tampak jelas dengan bajumu ini."Bisiknya dengan wajah mengesalkan padaku. Senyum ganjilnya membuatku menatapnya.

"Apa kau punya masalah denganku?" Bisikku dengan nada suara dingin membuatnya mundur dengan cepat.

"Hey Mawar, aku hanya bercanda.Hahahaha, jangan anggap serius." Alin menatapku dengan wajah tidak percaya.

"Jika kau mempunyai masalah dengan Jimmy, jangan menyangkut pautkannya denganku dan juga dengan kedua orang tuaku. Hanya karena bajumu terlihat biasa saja dibandingkan dengan bajuku, kau ingin membuat masalah denganku. Kau, bukanlah sesuatu yang perlu aku takutkan." Aku melangkah pergi darinya.

"Oiih Mawar!Tadi aku melihatmu mengikis noda merah kering di dinding Perpustakaan. Noda apa itu? Sepertinya, kau mengenali noda tersebut. Apa mungkin itu darah?" Soraknya membuatku terhenyak. Semua mata tertuju padaku. Jadi yang tadi itu adalah dia. Aku kembali menoleh dengan sorot mata tajam.

"Menurutmu?" Tanyaku.

"Ahahaha, lihat dia, dia benar-benar memalukan. Tadi aku melihat dia mengikis darah kering di dinding Perpustakaan lalu menjilatnya." Ucapan Alin membuatku tersenyum. Sementara para penonton menatapku dengan tatapan jijik.Aku melangkah pelan berjalan ke arahnya, dan mencondongkan wajahku tepat di depan wajahnya.

"Waah, ternyata kau si penguntit tadi. Apa kau ingin tau bagaimana rasanya? Gurih segar.Aku juga penasaran dengan rasa darahmu."Bisikku padanya. Alin telah memainkan kata-kata yang sama sekali tidak sesuai dengan fakta yang terjadi. Ini sangat menyenangkan, baiklah Alin sayang, kau juga akan bernasip sama dengan Si dekan muda.

"Apa kau sudah gila?"Teriaknya padaku, dengan mundur 3 langkah.

"Kau yang memulai kegilaan ini. Apa kau takut? tanganmu tampak gemetar." Aku tersenyum manis padanya. Alin

langsung melangkah pergi meninggalkanku. Sementara itu, Luci datang dan memelukku.

"Mawarkuuu."

"Lucikuuu." Aku tersenyum hangat padanya.

"Kau sangat cantik."Luci menepuk pelan bahuku.

"Terima kasih, kau juga."

"Oh ya, apa kau sudah mendengarnya? Mengerikan bukan." Bisik Luci dengan wajah dramatis padaku.

"Mendengar apa? Dan, apa yang mengerikan?"Aku menatapnya rancu.

"Iihh, kau ini Mawar, tidak pernah berubah. Kau juga harus peduli dengan kejadian di sekitarmu. Itu, Pak Joni, dia

meninggal di lapangan parkir sekolah kita karena mobilnya terbakar. Kau tau, kabarnya level sekolah kita sedikit terancam karena ada yang mengatakan jika Pak Joni di bunuh oleh seorang siswa. Kebakaran mobil hanya sebagai penutup kasus pembunuhan yang sebenarnya." Bisik Luci membuatku tersenyum dingin.

"Kau tau cerita itu dari siapa?"

"Apa kau lupa siapa Ibuku?" Tanyanya dengan wajah datar. Aku jadi lupa, dari mana ia mendapatkan cerita itu, ya

tentu saja dari Ibunya yang menjadi komite sekolah. Aku menatapnya dengan sepenuh hati.

"Kau tau Luci, ada urusan yang harus kita urus dan ada yang tidak perlu kita urus." Aku mengeluarkan nada kejam

padanya, membuatnya menatapku tajam.

"Mawar, ada apa dengan nada bicaramu?" Luci menggerenyitkan dahinya.

"Aaaah, aku sedikit terbawa emosi. Kau taukan aku ini bagaimana? Ah tidak, seperti ini. Intinya, aku tidak peduli

dengan apa yang terjadi. Karena itulah diriku." Aku berjalan masuk ke dalam ruangan dan meninggalkan Luci.

"Mawar tunggu! Kau harus peduli!" Teriak Luci membuatku mempercepat langkah kakiku.Aku masuk ke dalam ruangan dan duduk di kursi bagian tengah. Aku duduk dengan tenang, lalu memperbaiki poniku. Bagaimana mungkin mereka tau jika ini kasus pembunuhan? Aaah mungkin mereka hanya menerka-nerka. Atau mungkin, aku lengah dan ada orang yang mengetahui perbuatanku. Aku harus mencari tau siapa orangnya. Apa mungkin orang itu adalah Alin? Kenapa dia tau, jika noda dinding yang aku kikis tadi adalah darah yang mengering.Iya aku yakin dia orangnya. Baiklah Alin, kau juga akan bernasip sama dengan Si Dekan muda. Aku menatap Alin yang duduk berseberangan denganku. Ia tampak ketakutan dan langsung memalingkan wajahnya.

Episodes
1 Episode 1. Aku Dengan Diriku
2 Episode 2. Luka Yang Geli
3 Episode 3. Gadis Jahanam
4 Episode 4. Mengalah Untuk Menang
5 Episode 5. Pembalasan Dimulai
6 Episode 6. Nyawa Si Dekan Muda
7 Episode 7. Polwan Kanibal
8 Episode 8. Mereka Juga Ikut Memakannya
9 Episode 9. Seseorang Mengetahuinya
10 Episode 10. Tak Akan Ada Bedanya
11 Episode 11. Membunuh Itu Menyenangkan
12 Episode 12. 4 Kepala Manusia
13 Episode 13. Kevin Dengan Hatinya
14 Episode 14. Tolong Bunuh Ayah Dan Ibu Tiriku
15 Episode 15. Dokter Pencabul Mayat
16 Episode 16. Pak Tua Zen
17 Episode 17. Aku Hanya Butuh Kepala
18 Episode 18. Mawar Scott Sudah Mati!
19 Episode 19. Pekerjaan
20 Episode 20. Tusukan Pisau Yang Geli
21 Episode 21. Tidak Sesuai Rencana
22 Episode 22. Takku Sangka Paman
23 Episode 23. Bar Oreano
24 Episode 24. Jalika, Kakak
25 Episode 25. Gelagat Mencurigakan Luci
26 Episode 26. Arjun dengan Cintanya
27 Episode 27. Bisnis Marko Dan Anita
28 Episode 28. Kepala Segar Pacarmu
29 Episode 29. Jimmy, dan Lemari Rahasianya.
30 Episode 30. Kau Yang Mengakhirinya
31 Episode 31. Jangan Tinggalkan Aku Luci
32 Episode 32. Hancurkan Universitas Deduke
33 Episode 33. Kau Pelakunya Mawar
34 Episode 34. Pembantaian Golongan Timur
35 Episode 35. Stabita Eden, Ibuku
36 Episode 36. Panggil Si Louis, Ayah
37 Last
38 Pengumuman
39 (2) Episode 1. Aku Kembali
40 (2) Episode 2. Brun, Anjing Ibuku
41 (2) Episode 3. Aku Menyayangimu Ibu
42 (2) Episode 4. Berkas, untuk merayumu
43 (2) Episode 5. Aku Tidak Akan Mati
44 (2) Episode 6. Bom UG71
45 (2) Episode 7. Masa Laluku yang Buruk
46 (2) Episode 8. Berpura-pura
47 (2) Episode 9. Pria Tampan, Makanan Lezatku.
48 (2) Episode 10. Penyusup
49 (2) Episode 11. Vero, Jaliska Eden
50 (2) Episode 12. Korban Anita
51 (2) Episode 13. Sisi Lain Arjun
52 (2) Episode 14. Kebenaran Yang Sebenarnya
53 (2) Episode 15. Ibuku, Ingin Membunuhku
54 (2) Episode 16. Akulah Bosnya
55 (2) Episode 17. Mau Bermain Denganku.
56 (2) Episode 18. William Seorang Kacung
57 (2) Episode 19. Rencana Kematian Jalika
58 (2) Episode 20. Rencana Pertama Dimulai
59 (2) Episode 21. Pemakaman Jalika
60 (2) Episode 22. Jati Diri Marko
61 (2) Episode 23. Markas Luar Biasa
62 (2) Episode 24. Gang Kematian
63 (2) Episode 25. Lingkaran Gang Jonsu
64 (2) Episode 26. Perkampungan Mafia
65 (2) Episode 27. Rencana Cadanganku.
66 (2) Episode. 28. Paketku
67 (2) Episode 29. Aku Diculik
68 (2) Episode 30. Nyawa Kedua Vero
69 (2) Episode 31. Rencana Mereka
70 (2) Episode 32. Perang Itu
71 (2) Episode 33. Perang Dimulai
72 (2) Last
73 (3) Episode 1. Karena Aku Mawar
74 (3) Episode 2. Selamat Malam Sayang
75 (3) Episode 3. Polisi Tampan
76 (3) Episode 4. Aku Malas Untuk Membahasnya
77 (3) Episode 5. Bawahan Wiko
78 (3) Episode 6. Brun Kembali
79 (3) Episode 7. Sembunyikan Rahasia Kita
80 (3) Episode 8. Kau Terlalu Gegabah
81 (3) Episode 9. Aku penasaran
82 (3) Episode 10. Semua Impas
83 (3) Episode 11. Peraturan Yang Tidak Boleh Di Langgar
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1. Aku Dengan Diriku
2
Episode 2. Luka Yang Geli
3
Episode 3. Gadis Jahanam
4
Episode 4. Mengalah Untuk Menang
5
Episode 5. Pembalasan Dimulai
6
Episode 6. Nyawa Si Dekan Muda
7
Episode 7. Polwan Kanibal
8
Episode 8. Mereka Juga Ikut Memakannya
9
Episode 9. Seseorang Mengetahuinya
10
Episode 10. Tak Akan Ada Bedanya
11
Episode 11. Membunuh Itu Menyenangkan
12
Episode 12. 4 Kepala Manusia
13
Episode 13. Kevin Dengan Hatinya
14
Episode 14. Tolong Bunuh Ayah Dan Ibu Tiriku
15
Episode 15. Dokter Pencabul Mayat
16
Episode 16. Pak Tua Zen
17
Episode 17. Aku Hanya Butuh Kepala
18
Episode 18. Mawar Scott Sudah Mati!
19
Episode 19. Pekerjaan
20
Episode 20. Tusukan Pisau Yang Geli
21
Episode 21. Tidak Sesuai Rencana
22
Episode 22. Takku Sangka Paman
23
Episode 23. Bar Oreano
24
Episode 24. Jalika, Kakak
25
Episode 25. Gelagat Mencurigakan Luci
26
Episode 26. Arjun dengan Cintanya
27
Episode 27. Bisnis Marko Dan Anita
28
Episode 28. Kepala Segar Pacarmu
29
Episode 29. Jimmy, dan Lemari Rahasianya.
30
Episode 30. Kau Yang Mengakhirinya
31
Episode 31. Jangan Tinggalkan Aku Luci
32
Episode 32. Hancurkan Universitas Deduke
33
Episode 33. Kau Pelakunya Mawar
34
Episode 34. Pembantaian Golongan Timur
35
Episode 35. Stabita Eden, Ibuku
36
Episode 36. Panggil Si Louis, Ayah
37
Last
38
Pengumuman
39
(2) Episode 1. Aku Kembali
40
(2) Episode 2. Brun, Anjing Ibuku
41
(2) Episode 3. Aku Menyayangimu Ibu
42
(2) Episode 4. Berkas, untuk merayumu
43
(2) Episode 5. Aku Tidak Akan Mati
44
(2) Episode 6. Bom UG71
45
(2) Episode 7. Masa Laluku yang Buruk
46
(2) Episode 8. Berpura-pura
47
(2) Episode 9. Pria Tampan, Makanan Lezatku.
48
(2) Episode 10. Penyusup
49
(2) Episode 11. Vero, Jaliska Eden
50
(2) Episode 12. Korban Anita
51
(2) Episode 13. Sisi Lain Arjun
52
(2) Episode 14. Kebenaran Yang Sebenarnya
53
(2) Episode 15. Ibuku, Ingin Membunuhku
54
(2) Episode 16. Akulah Bosnya
55
(2) Episode 17. Mau Bermain Denganku.
56
(2) Episode 18. William Seorang Kacung
57
(2) Episode 19. Rencana Kematian Jalika
58
(2) Episode 20. Rencana Pertama Dimulai
59
(2) Episode 21. Pemakaman Jalika
60
(2) Episode 22. Jati Diri Marko
61
(2) Episode 23. Markas Luar Biasa
62
(2) Episode 24. Gang Kematian
63
(2) Episode 25. Lingkaran Gang Jonsu
64
(2) Episode 26. Perkampungan Mafia
65
(2) Episode 27. Rencana Cadanganku.
66
(2) Episode. 28. Paketku
67
(2) Episode 29. Aku Diculik
68
(2) Episode 30. Nyawa Kedua Vero
69
(2) Episode 31. Rencana Mereka
70
(2) Episode 32. Perang Itu
71
(2) Episode 33. Perang Dimulai
72
(2) Last
73
(3) Episode 1. Karena Aku Mawar
74
(3) Episode 2. Selamat Malam Sayang
75
(3) Episode 3. Polisi Tampan
76
(3) Episode 4. Aku Malas Untuk Membahasnya
77
(3) Episode 5. Bawahan Wiko
78
(3) Episode 6. Brun Kembali
79
(3) Episode 7. Sembunyikan Rahasia Kita
80
(3) Episode 8. Kau Terlalu Gegabah
81
(3) Episode 9. Aku penasaran
82
(3) Episode 10. Semua Impas
83
(3) Episode 11. Peraturan Yang Tidak Boleh Di Langgar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!