Episode 18. Mawar Scott Sudah Mati!

“Oh iya, apa kau sudah putuskan dimana kau akan berkuliah nantinya?” Tanya Mama.

“Mmmm, Universitas Deduke.” Jawabku dengan tersenyum manis. Mama tampak memperhatikan bajuku. Jangan sampai Mama memeriksa apa yang ada di balik bajuku ini.

“Kenapa disana? Papa tidak setuju.” Papa memalingkan wajahnya.

“Kan dekat dengan rumah Pa, ngak perlu kos, cuman 2 kali naik bus.” Papa duduk di meja makan, sembari berpura-pura tidak mendengarkanku.

“Hmmmm, ya sudah Mama setuju. tapi tenang, Mama akan tambah uang sakumu.” Mama mengedipkan mata kirinya, seraya mendekat kearahku. Aku tau maksud Mama, pasti Mama ingin memeriksa apa yang ada dibalik

bajuku.

“Oh iya Ma, Pa, aku ke kamar dulu.” Aku berlari secepat kilat naik dan masuk ke kamarku.

“Huuft, hampir saja.”  Aku menutup pintu.

“Hampir saja apanya?” Aku berbalik dan melihat Jimmy keluar dari kamar mandiku.

“Kenapa kau keluar dari sana?” Aku melemparnya dengan tatapan kesal.

“Kenapa? Apa aku tidak boleh menggunakan kamar mandimu?” Jimmy berjalan pelan kearahku.

“Seharusnya kau sadar akan daerah privasiku.” Jawabku dengan pelan, namun bernada ancaman.

“Ahahaha, maaf, aku selalu kurang sadar.” Jimmy berbisik pelan, dengan nada dan ekspresi menjengkelkan. Aku terdiam, dan menatapnya dengan tatapan dingin. Aku sangat ingin meledakkan kepalanya dengan pistol yang ada di balik bajuku.

“Triit, triiit,triit,.” Ponselku yang berada diatas kasur  berbuny. Jimmy mengangkat kedua alisnya untuk kode menyuruhku untuk menerima panggilan tersebut. Aku melangkah dan mengambil ponselko, lalu menerima panggilan tersebut.

“Ya, hallo.” Sapaku.

“Hai Mawarku.” Sapa baliknya. Suara seorang pria. Aku memeriksa nomor panggilan. Ini nomor baru, dan itu membuatku mengakhiri panggilan.

“Wow, cuek sekali.” Jimmy  tersenyum manis.

“Apa yang kau inginkan?” Aku kembali meletakkan ponselku di atas kasur, dengan tangan kiri berusaha menahan pistol di balik bajuku.

“Ahahaha, kau seperti tau dengan maksudku.” Tawanya dengan gaya genit. Aku melangkah pelan kearahnya dan berdiri tepat dihadapannya.

“Apa kau ingin berakhir di sini?” Bisikku padanya. Dia menatapku dengan mengkerutkan dahinya, seperti berpikir keras. Jimmy menatap kearah tangan kiriku.

“Bukankah, tidak menyenangkan jika semua ini berakhir dengan begitu cepat.” Bisikku lagi.

“Apa maksudmu? Aku ke sini hanya untuk membuat kesepakatan dengan dirimu.” Bentaknya padaku dengan mundur 3 langkah.

“Cih,” Aku berdecih dan memalingkan wajah. Ponselku kembali berbunyi, dan dengan cepat aku menolaknya. Sebuah pesan masuk, tanpa sengaja aku membuka pesan tersebut.

“Masih ingat denganku. Aku, yang kau buru dengan 3 tembakan di area perut, lukaku sudah kering. Mau berkencan denganku.” Tulisnya membuatku terkejut. Bagaimana bisa dia menemukan nomor ponselku.

“Kau tampak sangat sibuk.” Aku menoleh pada Jimmy

“Kesepakatan apa lagi?”

“Aku dengar, Alin sudah meninggal.”Jimmy  berjalan lalu duduk di kursi yang berada di depan meja belajarku.

“Lalu apa?”

“Kau pasti tau, jika sekarang, sekolah kita sedang sibuk mencari penggantinya. Aku ingin kau menggantikan posisi Alin di Universitas X.” Jimmy tersenyum dengan sangat manis. Aku menatapnya, dan menangkap maksud ucapannya.

“Kenapa? Apa kau takut dengan ancaman Papa tadi?” Aku menatapnya dengan wajah yang sedikit mencemoohnya.

“Ancaman Papa? Hahaha, aku tidak pernah takut dengan apapun ancaman Papa atau Mama. Tapi memang, jika kau menggantikan Alin, tentu akan ada keuntungannya untukku. Pasti, Mama dan Papa akan menyuruhmu

untuk membantuku. Mengerjakan tugasku, mengerjakan semua perintahku. Termaksud, mencuci pakaianku.” Dia begitu bangga dengan semua ucapannya itu. Aku  berjalan ke hadapannya dan meletakkan wajahku tepat di depan wajahnya.

“Tolong letakkan semua keuntunganmu itu, di dalam mimpimu. Karena mungkin, keuntungan itu akan segera sirna dari kehidupan nyatamu. Kau pikir aku ini siapa? Mawar yang dulu sudah mati. Kau membully Mawar Scoot, Mawar Scott tetap diam. Kau membuat Mama dan Papa membenci Mawar Scott, Mawar Scott tetap diam. Dan dengan ucapanmu barusan, itu sangat-sangat. apa menurutmu, kali ini Mawar Scott akan diam. Dengar Jimmyku sayang, aku tidak tertarik dengan kesepakatanmu, pergilah sebelum hal buruk terjadi padamu.” Jimmy menatapku dengan wajah tidak percaya, lalu berdiri dan keluar dari kamarku sembari membanting pintu.

“Baaar!” Bantingan yang sangat keras.

“Keterlaluan. Aaaaaa!” Teriak kesal Jimmy dari kamarnya. Aku kembali melihat pesan di ponselku.

“Apa mungkin dia Arjun?”Aku melirik kearah jendela kamarku.

“Berkencan, berarti mati.” Aku berbaring di ranjangku dan mematikan ponselku. Aku sampai lupa, jika ada pistol dan jarum suntik di dalam bajuku. Aku meraihnya, dan melemparnya ke bawah kolong ranjang tempat tidurku.

“Kau aman di sana.” Aku mulai memejamkan mataku.

**

“Mawaaaar!! Mawaaaarr!!” Teriak Mama dari lantai bawah, membuatku duduk dan langsung turun.

 “Ada apa Ma?”

“Bantu Mama beli ini ke pasar, cepat.” Mama  memberikan kunci mobil, tas belanja, dan secarik kertas yang berisi daftar belanjaan.

“Kenapa harus aku?”

“Mama sedang sibuk mencuci baju, Papa sedang sibuk membersihkan kolam renang, Jimmy sudah menghilang entah kemana. Itulah kenapa harus kau yang pergi.”Mama melangkah ke ruang cuci di sudut dapur.

“Iiish, membosankan.” Aku melangkah keluar rumah, lalu menuju mobil yang terparkir di depan rumah. Aku masuk ke dalam mobil dan langsung melaju menuju pasar terdekat. Setelah selesai membeli semua yang ada di daftar belanja, aku melihat selembar kertas tertempel di dinding sebuah kafe. Aku membaca nama kafe tersebut.

“Kafe Oreano.” Aku menarik kertas tersebut, ternyata sebuah lowongan pekerjaan. Aku  langsung melipatnya dan memasukkannya ke dalam saku bajuku. Setelah itu, aku kembali pulang ke rumah.

Aku meletakkan tas belanja di dapur dan mengambil sebuah minuman kaleng dari dalam kulkas.

“Pesss.” Bunyi soda dari minuman kaleng ini. aku kembali mengambil kertas lowongan pekerjaan tadi.

“Ya, aku harus bisa mengisi waktuku, karena aku tidak ingin terlalu banyak berinteraksi dengan Jimmy.” Tiba-tiba Mama muncul dan memerika tas belanja.

“Oh iya Ma, kapan Jimmy kembali ke Universitas X?”

“Sepertinya, awal bulan Juni.”Mama mengeluarkan semua belanjaanku dan menyusunnya di kulkas.

“Mama, aku mau bekerja.” Mama menoleh padaku.

“Bekerja dimana?”

“Di sini.” Aku menunjukkan kertas lowongan pekerjaan tadi. Mama mangambil dan langsung membacanya. Mama mengangguk lalu menatapku.

“Kamu yakin mau bekerja.”

“Mmmm.” Anggukku.

“Okelah, tidak masalah, pergilah lamar pekerjaan ini.” Mama mengembalikan kertas tersebut padaku. Aku tersenyum dan langsung naik ke atas kamarku untuk berganti baju. Jam menunjukkan pukul 2 siang, aku bergegas kembali ke kafe oreano. Sesampai di sana, aku langsung bertanya perihal kertas lamaran tadi pada kasir yang sedang bertugas, kasir tersebut menyuruhku untuk naik ke lantai 2. Aku langusng naik ke lantai 2, di lantai dua aku di sambut oleh seorang wanita berpakaian koki. Dia tersenyum sinis padaku, membuat langkahku terhenti.

“Kenapa kau berhenti di sana?” Sapanya dengan nada suara dingin.

“Senyumanmu itu.” Aku membalasnya dengan wajah datar.

“Itu adalah sambutan dariku, apa kau ingin melamar pekerjaan di sini? Ayo, pemilik kafe ini sudah menunggu, silakan, ikut denganku.”Aku mengikutinya naik ke lantai 3. Sesampai di lantai 3, dia menyuruhku masuk ke dalam ruangan yang ada di sudut jendela. Aku berjalan santai, dan masuk ke dalam ruangan.

“Permisi.” Aku melihat seorang pria duduk di kursi santai dengan pernak-pernik alat medis di mejanya.

“Ya, ada yang bisa saya bantu?” Tanyanya dengan tersenyum manis padaku.

“Kau.” Kami berdua secara serempak dan saling menunjuk. Dia adalah dokter pencabul mayat, yang bernama Dodi septian, dia penadah organ tubuh, dan aku juga pernah menjual organ ibu tiri Kevin padanya.

“Wah, kebetulan sekali.” Senyum bahagiaku menggambang di bibirku, karena dokter ini akan memudahkanku.

“Ya, kebetulan sekali. Apa yang kau inginkan dariku?” Dokter pencabul mayat ini melirik map coklat yang ada di tanganku.

“Pekerjaan.” Aku berjalan dengan santai, lalu duduk di kursi yang ada di hadapannya.

“Kenapa? kenapa? kenapa? Kenapa kau menginginkan pekerjaan, bukankah uangmu sudah banyak.”

“Iya memang, uangku sudah banyak. Tapi, bukankah aku juga butuh pekerjaan untuk mengelabui semua orang.” Dokter pencabul mayat ini mengangguk sembari tersenyum.

“Selain kau bekerja di sini, apa keuntungan lain yang aku dapatkan selain dengan jasamu?” Si cabul ini ternyata serakah juga.

“Kau benar-benar tamak. Memangnya apa yang kau inginkan dariku?”

“Daging.” Bisiknya padaku.

“Daging?” Aku mengkerutkan dahiku.

“Iya, daging manusia. Aku tau jika kau pasti memiliki banyak di rumahmu. Daging manusia adalah menu utama di kefe ini, aku butuh banyak pemasok.”

“Iiish, lalu berapa bayaranku?” Aku menatap kesal padanya. Beraninya dia menjadikanku pemasok.

“Bayaran Daging dan jasamau tentu berbeda. Jika hanya Jasamu, aku hanya akan membayar 3 juta dalam satu bulan. Tetapi jika kau membawa daging itu, maka aku akan menambah dua nolnya lagi.” Wah, ini menguntungkanku.

“300 juta, oke, jika aku punya aku akan membawanya. Lalu, kapan aku bisa bekerja?” Aku menjadi lebih bersemangat.

“Besok, namun teknisnya akan dijelaskan oleh Pita. Pita, masuklah.” Koki sinis tadi langsung masuk dan menunduk hormat. Aku menoleh padanya, dia masih menatap tajam padaku.

“Pita, dia, eh siapa namamu?” Karena melihat wajahnya yang tamak itu, aku sampai lupa memperkenalkan diri.

“Mawar Scott.” Aku memalingkan wajahku darinya.

“Ah iya, Mawar Scott, dia Pita. Pita adalah ketua koki kita, dia juga seorang kanibal.”Koki ini menghentakkan kakinya, aku yakin jika dia menjadi terkejut ketika identitasnya disebutkan.

“Tenang saja, dia psikopat, berbaik hatilah padanya jika kau ingin mendapatkan banyak daging yang lezat.” Aku melirik kesal pada Pita, sementara dia menatapku dengan tersenyum manis.

“Penjilat.” Aku menyeringai padanya.

“Ayo Mawar, aku akan menjelaskan perihal teknis pekerjaanmu.” Koki ini berubah menjadi ramah. Aku berdiri dan keluar bersamanya. Ia membawaku keluar dari ruangan, lalu turun ke lantai 2.

“Lantai 3 adalah ruangan pribadi bos, sementara lantai 2 adalah tempat khusus tamu yang dekat dengan bos, dan juga di sudut sana ada ruanganku. Karena kita sama, jadi aku akan berbagi ruanganku denganmu.” Pita membawaku ke ruangannya. Kami masuk ke dalam ruangannya.

“Ini hanya sebuah kamar.” Aku menatap ke sekeliling ruangan.

“Iya, dan kau juga bisa menyimpan barang rahasiamu di sini. Dan dipastikan tidak akan ada yang mengetahuinya.”Pita memberikanku sebuah kunci lemari.

“Di dalamnya sudah ada seragammu, kau akan mulai bekerja besok sebagai kasir.”

“Oh iya, hanya kita berdua dan tamu tertentu yang boleh naik ke sini, selain dari itu dia akan mati, kau mengerti.” Bisik kejamnya padaku.

“Iya, iya.” Aku keluar dari ruangan Pita, lalu melangkah turun ke lantai satu kafe.

“Tunggu, tamu khusus itu seperti apa? bagaimana aku bisa mengenalinya nanti?” Aku menoleh padanya yang berjalan di belakangku.

“Tenang saja, seiring berjalannya waktu, kau akan mengenalinya.” Pita tersenyum dengan manis.

“Baiklah, kalau begitu, aku pulang dulu.”

“Jangan lupa, besok jam 8 pagi.” Pita berbelok masuk kearah dapur.

“Menarik.” Aku memperhatikan sekeliling Kafe dan pelanggan dengan antrian yang sangat panjang.

Terpopuler

Comments

Purnama Sari

Purnama Sari

di kasih makan daging manusia😅

2021-02-24

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1. Aku Dengan Diriku
2 Episode 2. Luka Yang Geli
3 Episode 3. Gadis Jahanam
4 Episode 4. Mengalah Untuk Menang
5 Episode 5. Pembalasan Dimulai
6 Episode 6. Nyawa Si Dekan Muda
7 Episode 7. Polwan Kanibal
8 Episode 8. Mereka Juga Ikut Memakannya
9 Episode 9. Seseorang Mengetahuinya
10 Episode 10. Tak Akan Ada Bedanya
11 Episode 11. Membunuh Itu Menyenangkan
12 Episode 12. 4 Kepala Manusia
13 Episode 13. Kevin Dengan Hatinya
14 Episode 14. Tolong Bunuh Ayah Dan Ibu Tiriku
15 Episode 15. Dokter Pencabul Mayat
16 Episode 16. Pak Tua Zen
17 Episode 17. Aku Hanya Butuh Kepala
18 Episode 18. Mawar Scott Sudah Mati!
19 Episode 19. Pekerjaan
20 Episode 20. Tusukan Pisau Yang Geli
21 Episode 21. Tidak Sesuai Rencana
22 Episode 22. Takku Sangka Paman
23 Episode 23. Bar Oreano
24 Episode 24. Jalika, Kakak
25 Episode 25. Gelagat Mencurigakan Luci
26 Episode 26. Arjun dengan Cintanya
27 Episode 27. Bisnis Marko Dan Anita
28 Episode 28. Kepala Segar Pacarmu
29 Episode 29. Jimmy, dan Lemari Rahasianya.
30 Episode 30. Kau Yang Mengakhirinya
31 Episode 31. Jangan Tinggalkan Aku Luci
32 Episode 32. Hancurkan Universitas Deduke
33 Episode 33. Kau Pelakunya Mawar
34 Episode 34. Pembantaian Golongan Timur
35 Episode 35. Stabita Eden, Ibuku
36 Episode 36. Panggil Si Louis, Ayah
37 Last
38 Pengumuman
39 (2) Episode 1. Aku Kembali
40 (2) Episode 2. Brun, Anjing Ibuku
41 (2) Episode 3. Aku Menyayangimu Ibu
42 (2) Episode 4. Berkas, untuk merayumu
43 (2) Episode 5. Aku Tidak Akan Mati
44 (2) Episode 6. Bom UG71
45 (2) Episode 7. Masa Laluku yang Buruk
46 (2) Episode 8. Berpura-pura
47 (2) Episode 9. Pria Tampan, Makanan Lezatku.
48 (2) Episode 10. Penyusup
49 (2) Episode 11. Vero, Jaliska Eden
50 (2) Episode 12. Korban Anita
51 (2) Episode 13. Sisi Lain Arjun
52 (2) Episode 14. Kebenaran Yang Sebenarnya
53 (2) Episode 15. Ibuku, Ingin Membunuhku
54 (2) Episode 16. Akulah Bosnya
55 (2) Episode 17. Mau Bermain Denganku.
56 (2) Episode 18. William Seorang Kacung
57 (2) Episode 19. Rencana Kematian Jalika
58 (2) Episode 20. Rencana Pertama Dimulai
59 (2) Episode 21. Pemakaman Jalika
60 (2) Episode 22. Jati Diri Marko
61 (2) Episode 23. Markas Luar Biasa
62 (2) Episode 24. Gang Kematian
63 (2) Episode 25. Lingkaran Gang Jonsu
64 (2) Episode 26. Perkampungan Mafia
65 (2) Episode 27. Rencana Cadanganku.
66 (2) Episode. 28. Paketku
67 (2) Episode 29. Aku Diculik
68 (2) Episode 30. Nyawa Kedua Vero
69 (2) Episode 31. Rencana Mereka
70 (2) Episode 32. Perang Itu
71 (2) Episode 33. Perang Dimulai
72 (2) Last
73 (3) Episode 1. Karena Aku Mawar
74 (3) Episode 2. Selamat Malam Sayang
75 (3) Episode 3. Polisi Tampan
76 (3) Episode 4. Aku Malas Untuk Membahasnya
77 (3) Episode 5. Bawahan Wiko
78 (3) Episode 6. Brun Kembali
79 (3) Episode 7. Sembunyikan Rahasia Kita
80 (3) Episode 8. Kau Terlalu Gegabah
81 (3) Episode 9. Aku penasaran
82 (3) Episode 10. Semua Impas
83 (3) Episode 11. Peraturan Yang Tidak Boleh Di Langgar
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1. Aku Dengan Diriku
2
Episode 2. Luka Yang Geli
3
Episode 3. Gadis Jahanam
4
Episode 4. Mengalah Untuk Menang
5
Episode 5. Pembalasan Dimulai
6
Episode 6. Nyawa Si Dekan Muda
7
Episode 7. Polwan Kanibal
8
Episode 8. Mereka Juga Ikut Memakannya
9
Episode 9. Seseorang Mengetahuinya
10
Episode 10. Tak Akan Ada Bedanya
11
Episode 11. Membunuh Itu Menyenangkan
12
Episode 12. 4 Kepala Manusia
13
Episode 13. Kevin Dengan Hatinya
14
Episode 14. Tolong Bunuh Ayah Dan Ibu Tiriku
15
Episode 15. Dokter Pencabul Mayat
16
Episode 16. Pak Tua Zen
17
Episode 17. Aku Hanya Butuh Kepala
18
Episode 18. Mawar Scott Sudah Mati!
19
Episode 19. Pekerjaan
20
Episode 20. Tusukan Pisau Yang Geli
21
Episode 21. Tidak Sesuai Rencana
22
Episode 22. Takku Sangka Paman
23
Episode 23. Bar Oreano
24
Episode 24. Jalika, Kakak
25
Episode 25. Gelagat Mencurigakan Luci
26
Episode 26. Arjun dengan Cintanya
27
Episode 27. Bisnis Marko Dan Anita
28
Episode 28. Kepala Segar Pacarmu
29
Episode 29. Jimmy, dan Lemari Rahasianya.
30
Episode 30. Kau Yang Mengakhirinya
31
Episode 31. Jangan Tinggalkan Aku Luci
32
Episode 32. Hancurkan Universitas Deduke
33
Episode 33. Kau Pelakunya Mawar
34
Episode 34. Pembantaian Golongan Timur
35
Episode 35. Stabita Eden, Ibuku
36
Episode 36. Panggil Si Louis, Ayah
37
Last
38
Pengumuman
39
(2) Episode 1. Aku Kembali
40
(2) Episode 2. Brun, Anjing Ibuku
41
(2) Episode 3. Aku Menyayangimu Ibu
42
(2) Episode 4. Berkas, untuk merayumu
43
(2) Episode 5. Aku Tidak Akan Mati
44
(2) Episode 6. Bom UG71
45
(2) Episode 7. Masa Laluku yang Buruk
46
(2) Episode 8. Berpura-pura
47
(2) Episode 9. Pria Tampan, Makanan Lezatku.
48
(2) Episode 10. Penyusup
49
(2) Episode 11. Vero, Jaliska Eden
50
(2) Episode 12. Korban Anita
51
(2) Episode 13. Sisi Lain Arjun
52
(2) Episode 14. Kebenaran Yang Sebenarnya
53
(2) Episode 15. Ibuku, Ingin Membunuhku
54
(2) Episode 16. Akulah Bosnya
55
(2) Episode 17. Mau Bermain Denganku.
56
(2) Episode 18. William Seorang Kacung
57
(2) Episode 19. Rencana Kematian Jalika
58
(2) Episode 20. Rencana Pertama Dimulai
59
(2) Episode 21. Pemakaman Jalika
60
(2) Episode 22. Jati Diri Marko
61
(2) Episode 23. Markas Luar Biasa
62
(2) Episode 24. Gang Kematian
63
(2) Episode 25. Lingkaran Gang Jonsu
64
(2) Episode 26. Perkampungan Mafia
65
(2) Episode 27. Rencana Cadanganku.
66
(2) Episode. 28. Paketku
67
(2) Episode 29. Aku Diculik
68
(2) Episode 30. Nyawa Kedua Vero
69
(2) Episode 31. Rencana Mereka
70
(2) Episode 32. Perang Itu
71
(2) Episode 33. Perang Dimulai
72
(2) Last
73
(3) Episode 1. Karena Aku Mawar
74
(3) Episode 2. Selamat Malam Sayang
75
(3) Episode 3. Polisi Tampan
76
(3) Episode 4. Aku Malas Untuk Membahasnya
77
(3) Episode 5. Bawahan Wiko
78
(3) Episode 6. Brun Kembali
79
(3) Episode 7. Sembunyikan Rahasia Kita
80
(3) Episode 8. Kau Terlalu Gegabah
81
(3) Episode 9. Aku penasaran
82
(3) Episode 10. Semua Impas
83
(3) Episode 11. Peraturan Yang Tidak Boleh Di Langgar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!