Episode 10. Tak Akan Ada Bedanya

“Mawar!! Banguun!”

 “Maaawaaaarrrrr!!!” Teriak Mama menggema ke seluruh penjuru rumah, mengganggu tidur nyenyakku.

“Ya, aku sudah bangun!” Teriakku balik. Aku melangkah menuju kamar mandi dan langsung mandi. Setelah mandi, aku mulai berias untuk menggantar Kakakku tercinta, Jimmy ke Bandara. Hari ini adalah hari dimana ia harus berangkat ke Jerman, untuk Ospek mahasiswa gelombang pertama. Aku kembali ingat dengan Alin. Oh iya, bukankah hari ini, Alin juga akan berangkat ke Jerman. Wah, akan sangat menyenangkan jika aku mulai mengeksekusinya. Aku mulai memakai pakaianku, lalu berjalan keluar kamar. Aku melihat 2 buah koper besar tengah mengantri turun ke lantai bawah. Aku melirik Jimmy yang tampak memangku kedua tangannya.

“Apa lagi?” Aku menaikkan alis kananku, dan menatapnya dengan tatapan kesal.

“Apa kau tidak akan mengucapkan kata-kata perpisahan padaku? Lihat koper ini, sekarang aku akan pergi jauh.” Jimmy terlihat  sangat angkuh.

“Lalu, apa bedanya?”

“Apa bedanya?” Jimmy mengekerutkan dahinya.

“Apa bedanya jika kau pergi jauh atau ada di sini? Aku akan tetap ada di atasmu, tidak ada yang berbeda.” Aku tersenyum, lalu mulai melangkah.

“Mawar!” Teriaknya dengan sangat keras, membuatku menoleh.

“Apa?” Jimmy melangkah ke hadapanku.

“Apa kau pikir karena baju kebayamu kemarin, ditambah semua sorotan mata kagum padamu, kau bisa menjadi lebih dariku? Sadarlah, penampilanmu ini hanya seperti tikus got dan tidak lebih dari itu!” Jimmy mengibas pelan rambut pendekku.

“Jika penampilanku ini seperti tikus got, berarti penampilan tikus got sangat diminati ya, terlebih ketika ada orang yang meniru gayaku ini. Bahkan, dari gaya rambutku, sampai gaya kuku kakiku. Tapi dia, tidak bisa meniru kulit kuning langsatku ini.” Jimmy melihat kulitnya, dan itu membuat Jimmy bertambah kesal. Ia melanyangkan tangannya untuk menamparku, dengan sigap aku menangkisnya.

“Aku menganggapmu Kakak, hanya karena kau lahir 2 menit lebih cepat dariku. Dengar Jimmy, kau sudah membuatku hancur, jadi jangan buat aku untuk kesal padamu.” Aku mendorongnya lalu berjalan turun ke lantai bawah, dan masuk ke ruang makan. Aku melirik foto yang terpampang di dinding ruangan. Foto acara perpisahan kemarin. Kami sekeluarga tampak sangat bahagia.

“Cih, itu semua hanya senyuman palsu.” Aku menyengir pada foto tersebut.

“Apa kau tidak membantu Jimmy untuk menurunkan kopernya?” Mama tiba-tiba muncul dibelakangku.

“Tidak.” Aku mengambil gelas dan menuang air putih.

“Kenapa? Apa kalian bertengkar lagi? Sudahlah Mawar, mengalah saja.” Mama yang tersenyum, membuatku menatapnya dengan wajah dingin.

“Be-be-benar, kau tidak perlu mengalah. Kau harus melawannya, walau itu hanya sekali.”Mama bergegas pergi meninggalkanku.

**

Kami berempat sampai di Bandara. Aku tampak heran dengan pakaian Mama dan Papa.

“Oh iya Mawar, ini kunci mobil. Papa dan Mama akan mengantar Jimmy ke Jerman secara langsung. Papa takut, jika Jimmy berbohong.” Papa memberikan kunci mobil padaku, itu membuatku dan Jimmy terkejut.

“Apa?” Tanya kami berdua secara serempak.

“Kenapa kalian bertanya seperti itu? Apa kurang jelas? Mawar, kau kan bisa menyetir mobil. Mama pergi juga cuman 3 hari kok.”

“Tapi Ma, Pa, aku bisa sendiri kok. Ngapain harus diantar sampai ke Jerman segala.” Jimmy menatap iba pada Mama dan Papa.

“Tidak Jimmy, Mama tidak ingin kena 2 kali. Ayo Pa, pesawatnya sudah mau berangkat. Dah Mawar.”  Mama memelukku. Setelah itu, Papa dan Mama langsung berjalan. Sementara Jimmy masih terdiam dengan sebuah koper di tangannya.

“Kenapa kau masih disini?” Aku menatapnya heran. Jimmy mendekat kearahku.

“Apa kau yang menghasut Mama supaya mengantarkanku secara langsung ke Jerman?” Bisiknya padaku.

“Kenapa aku harus membuang waktuku untuk melakukan hal bodoh seperti itu? Ada banyak hal gila yang meski aku kerjakan.” Bisikku balik.

“Duarkk!” Jimmy mendorongku dengan kasar, hingga aku jatuh ke lantai. Aku tersenyum, dan langsung berdiri.

“Oh iya, aku tidak melihat Alin. Bukankah, dia juga lulus di Unversitas X?”

“Mana aku tau!” Jawab Jimmy dengan judes.

“Hey, kaliankan bisa berteman.”

“Iissh cih, najis cuiiih. Dia itu hanya penjilat beasiswa. Aku yakin, jika dia sekarang sedang berenang untuk

mendapatkan sertifikat lalu mencairkan dana beasiswa dengan sertifikat tersebut. Aku sangat membencinya, dan juga kau!” Jimmy membentakku, lalu pergi meninggalkanku. Oooh iya, aku lupa jika Alin adalah atlet renang. Sangat rugi jika tidak menggunakan sertifikatnya. Sepertinya aku tau dimana Alin latihan, mengingat aku juga pernah ke sana.

“Aaah, sebaiknya aku menemui Alin dulu aah.” Aku melangkah ke parkiran bandara dan meluncur menuju gedung latihan Alin. Aku sampai di sana. Aku melihat dengan pasti, jika Alin sedang berenang. Aku melirik kamera pengintai di seluruh sudut atap kolam renang ini. Sangat tidak memungkinkan, jika aku melancarkan aksiku di gedung ini.

“Apa sebaiknya aku menunggunya di rumahnya saja?” Aku berdiri dan berjalan ke luar. Ketika aku sampai di lantai parkiran, aku bertemu dengan Luci.

“Mawar!” Sapanya dengan ramah membuatku terkejut.

“Hai Luci, apa yang sedang kau lakukan di sini?” Aku melirik ke belakangku, bisa saja Alin ada di belakangku.

“Oooh ini, aku sedang mengambil sertifikat karateku. Kau sendiri?”

“Aku, aku hanya ingin melihat kedalaman kolam renang di sini. Kau tau kan, kolam renangku tidak terlalu dalam.” Aku berusaha mencari alasan.

“Aiih, kau ini ada-ada saja. Kau mau kemana? Kita makan yuk, di kafe atas.” Ajak Luci.

“Aaah maaf Luci, aku masih ada urusan di rumah. Papa dan Mamaku baru saja pergi ke Jerman untuk mengantar Jimmy, ada banyak pekerjaan yang harus aku kerjakan di rumah. Maaf yaa.”

“Ooo, seperti itu. Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Daah.” Luci melambaikan tangannya dengan berjalan menuju motornya.

“Daaah.” Aku melambaikan balik tanganku dengan masuk ke dalam mobilku.

“Huuft, nyaris saja.” Aku menghidupkan mesin mobilku. Aku melesat ke rumah Alin.  Aku sampai di depan rumah Alin. Rumah gaya minimalis dengan cat dinding berwarna putih dihiasi dengan pagar besi berwarna hitam. Rumah mewah yang tampak tak berpenghuni. Aku mulai memarkirkan mobilku di sebelah rumah Alin. Aku melirik CCTV di sekeliling rumah Alin. Aku melihat beberapa, tapi aku yakin itu tidak berfungsi. Aku berjalan santai masuk ke dalam pagar rumahnya, dan berjalan kearah pintu depan. Aku mulai menekan bel.

“Tiing tong.” Suara bel rumah Alin yang begitu nyaring. Tak ada satu orangpun yang keluar.

“Apa benar-benar tidak ada orangnya? Biasanya jam segini Mama Alin masih di rumah.” Aku kembali menekan bel lebih lama.

“Tiing tong, tiing tong, tiig tong.” Aku mulai yakin jika tak ada satu orangpun yang berada di dalam rumah. Akal gilaku mulai muncul. Aku mulai melangkah kearah belakang rumah Alin, dan mulai memeriksa jendela dapur. Benar, jendela dapur Alin tidak terkunci. Aku langsung masuk ke dalam rumah melalui jendela dapur tersebut.

“Apa ini?” Tanyaku sembari melirik dapur Alin yang berantakan bak kapal pecah. Piring kotor berserakan, bungkus makanan siap saji berterbaran, lantai berlumpur. Aku berusaha menghindari tumpukan sampah tersebut. Aku melangkah ke ruang tamu, tetap tak ada orang.  Aku mulai memeriksa seluruh ruangan, mulai dari seluruh ruangan di lantai 1, sampai ke ruangan di lantai 2. Semua kosong tanpa satu orangpun.

“Rumah yang megah, tapi seperti hutan.” Gumanku dengan berhenti di sebuah ruangan. Ruangan ini tampak lebih berserakan, dengan tumpukan baju kotor dimana-mana. Aku melihat sebuah foto di dinding samping ranjang. Seorang gadis dengan paras bulenya, berpose dengan gaya seksi. Aku tau sekarang, jika ini adalah kamar Alin. Aku mulai mendekat ke depan foto tersebut.

“Hidupmu akan berakhir di tanganku.” Ucapku dengan tersenyum dingin. Aku melirik sebuah buku berwarna ungu di atas kasurnya. Aku mulai meraih buku tersebut.

“My Diary.” Aku dengan lancang mulai membacanya. Diary Alin berisi tentang curhat colongannya mengenai keluarganya. Wah, wah ternyata kedua orang tuanya sudah bercerai. Maminya kembali ke Negaraasalnya, sementara Papinya memilih menikah lagi dengan gadis muda. Pantas saja, dia begitu menginginkan sertifikat atletnya. Karena dia tidak ingin terlibat dengan Mami dan Papinya.

“Tentu saja, ini sangat menguntungkan untukku. Ketika kau lenyap, tak ada yang peduli dan mencarimu Alin.” Aku tersenyu lalu duduk di meja belajarnya.

“Aku akan menunggumu di sini.” Aku duduk dengan mencoret-coret bukunya.

**

Episodes
1 Episode 1. Aku Dengan Diriku
2 Episode 2. Luka Yang Geli
3 Episode 3. Gadis Jahanam
4 Episode 4. Mengalah Untuk Menang
5 Episode 5. Pembalasan Dimulai
6 Episode 6. Nyawa Si Dekan Muda
7 Episode 7. Polwan Kanibal
8 Episode 8. Mereka Juga Ikut Memakannya
9 Episode 9. Seseorang Mengetahuinya
10 Episode 10. Tak Akan Ada Bedanya
11 Episode 11. Membunuh Itu Menyenangkan
12 Episode 12. 4 Kepala Manusia
13 Episode 13. Kevin Dengan Hatinya
14 Episode 14. Tolong Bunuh Ayah Dan Ibu Tiriku
15 Episode 15. Dokter Pencabul Mayat
16 Episode 16. Pak Tua Zen
17 Episode 17. Aku Hanya Butuh Kepala
18 Episode 18. Mawar Scott Sudah Mati!
19 Episode 19. Pekerjaan
20 Episode 20. Tusukan Pisau Yang Geli
21 Episode 21. Tidak Sesuai Rencana
22 Episode 22. Takku Sangka Paman
23 Episode 23. Bar Oreano
24 Episode 24. Jalika, Kakak
25 Episode 25. Gelagat Mencurigakan Luci
26 Episode 26. Arjun dengan Cintanya
27 Episode 27. Bisnis Marko Dan Anita
28 Episode 28. Kepala Segar Pacarmu
29 Episode 29. Jimmy, dan Lemari Rahasianya.
30 Episode 30. Kau Yang Mengakhirinya
31 Episode 31. Jangan Tinggalkan Aku Luci
32 Episode 32. Hancurkan Universitas Deduke
33 Episode 33. Kau Pelakunya Mawar
34 Episode 34. Pembantaian Golongan Timur
35 Episode 35. Stabita Eden, Ibuku
36 Episode 36. Panggil Si Louis, Ayah
37 Last
38 Pengumuman
39 (2) Episode 1. Aku Kembali
40 (2) Episode 2. Brun, Anjing Ibuku
41 (2) Episode 3. Aku Menyayangimu Ibu
42 (2) Episode 4. Berkas, untuk merayumu
43 (2) Episode 5. Aku Tidak Akan Mati
44 (2) Episode 6. Bom UG71
45 (2) Episode 7. Masa Laluku yang Buruk
46 (2) Episode 8. Berpura-pura
47 (2) Episode 9. Pria Tampan, Makanan Lezatku.
48 (2) Episode 10. Penyusup
49 (2) Episode 11. Vero, Jaliska Eden
50 (2) Episode 12. Korban Anita
51 (2) Episode 13. Sisi Lain Arjun
52 (2) Episode 14. Kebenaran Yang Sebenarnya
53 (2) Episode 15. Ibuku, Ingin Membunuhku
54 (2) Episode 16. Akulah Bosnya
55 (2) Episode 17. Mau Bermain Denganku.
56 (2) Episode 18. William Seorang Kacung
57 (2) Episode 19. Rencana Kematian Jalika
58 (2) Episode 20. Rencana Pertama Dimulai
59 (2) Episode 21. Pemakaman Jalika
60 (2) Episode 22. Jati Diri Marko
61 (2) Episode 23. Markas Luar Biasa
62 (2) Episode 24. Gang Kematian
63 (2) Episode 25. Lingkaran Gang Jonsu
64 (2) Episode 26. Perkampungan Mafia
65 (2) Episode 27. Rencana Cadanganku.
66 (2) Episode. 28. Paketku
67 (2) Episode 29. Aku Diculik
68 (2) Episode 30. Nyawa Kedua Vero
69 (2) Episode 31. Rencana Mereka
70 (2) Episode 32. Perang Itu
71 (2) Episode 33. Perang Dimulai
72 (2) Last
73 (3) Episode 1. Karena Aku Mawar
74 (3) Episode 2. Selamat Malam Sayang
75 (3) Episode 3. Polisi Tampan
76 (3) Episode 4. Aku Malas Untuk Membahasnya
77 (3) Episode 5. Bawahan Wiko
78 (3) Episode 6. Brun Kembali
79 (3) Episode 7. Sembunyikan Rahasia Kita
80 (3) Episode 8. Kau Terlalu Gegabah
81 (3) Episode 9. Aku penasaran
82 (3) Episode 10. Semua Impas
83 (3) Episode 11. Peraturan Yang Tidak Boleh Di Langgar
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Episode 1. Aku Dengan Diriku
2
Episode 2. Luka Yang Geli
3
Episode 3. Gadis Jahanam
4
Episode 4. Mengalah Untuk Menang
5
Episode 5. Pembalasan Dimulai
6
Episode 6. Nyawa Si Dekan Muda
7
Episode 7. Polwan Kanibal
8
Episode 8. Mereka Juga Ikut Memakannya
9
Episode 9. Seseorang Mengetahuinya
10
Episode 10. Tak Akan Ada Bedanya
11
Episode 11. Membunuh Itu Menyenangkan
12
Episode 12. 4 Kepala Manusia
13
Episode 13. Kevin Dengan Hatinya
14
Episode 14. Tolong Bunuh Ayah Dan Ibu Tiriku
15
Episode 15. Dokter Pencabul Mayat
16
Episode 16. Pak Tua Zen
17
Episode 17. Aku Hanya Butuh Kepala
18
Episode 18. Mawar Scott Sudah Mati!
19
Episode 19. Pekerjaan
20
Episode 20. Tusukan Pisau Yang Geli
21
Episode 21. Tidak Sesuai Rencana
22
Episode 22. Takku Sangka Paman
23
Episode 23. Bar Oreano
24
Episode 24. Jalika, Kakak
25
Episode 25. Gelagat Mencurigakan Luci
26
Episode 26. Arjun dengan Cintanya
27
Episode 27. Bisnis Marko Dan Anita
28
Episode 28. Kepala Segar Pacarmu
29
Episode 29. Jimmy, dan Lemari Rahasianya.
30
Episode 30. Kau Yang Mengakhirinya
31
Episode 31. Jangan Tinggalkan Aku Luci
32
Episode 32. Hancurkan Universitas Deduke
33
Episode 33. Kau Pelakunya Mawar
34
Episode 34. Pembantaian Golongan Timur
35
Episode 35. Stabita Eden, Ibuku
36
Episode 36. Panggil Si Louis, Ayah
37
Last
38
Pengumuman
39
(2) Episode 1. Aku Kembali
40
(2) Episode 2. Brun, Anjing Ibuku
41
(2) Episode 3. Aku Menyayangimu Ibu
42
(2) Episode 4. Berkas, untuk merayumu
43
(2) Episode 5. Aku Tidak Akan Mati
44
(2) Episode 6. Bom UG71
45
(2) Episode 7. Masa Laluku yang Buruk
46
(2) Episode 8. Berpura-pura
47
(2) Episode 9. Pria Tampan, Makanan Lezatku.
48
(2) Episode 10. Penyusup
49
(2) Episode 11. Vero, Jaliska Eden
50
(2) Episode 12. Korban Anita
51
(2) Episode 13. Sisi Lain Arjun
52
(2) Episode 14. Kebenaran Yang Sebenarnya
53
(2) Episode 15. Ibuku, Ingin Membunuhku
54
(2) Episode 16. Akulah Bosnya
55
(2) Episode 17. Mau Bermain Denganku.
56
(2) Episode 18. William Seorang Kacung
57
(2) Episode 19. Rencana Kematian Jalika
58
(2) Episode 20. Rencana Pertama Dimulai
59
(2) Episode 21. Pemakaman Jalika
60
(2) Episode 22. Jati Diri Marko
61
(2) Episode 23. Markas Luar Biasa
62
(2) Episode 24. Gang Kematian
63
(2) Episode 25. Lingkaran Gang Jonsu
64
(2) Episode 26. Perkampungan Mafia
65
(2) Episode 27. Rencana Cadanganku.
66
(2) Episode. 28. Paketku
67
(2) Episode 29. Aku Diculik
68
(2) Episode 30. Nyawa Kedua Vero
69
(2) Episode 31. Rencana Mereka
70
(2) Episode 32. Perang Itu
71
(2) Episode 33. Perang Dimulai
72
(2) Last
73
(3) Episode 1. Karena Aku Mawar
74
(3) Episode 2. Selamat Malam Sayang
75
(3) Episode 3. Polisi Tampan
76
(3) Episode 4. Aku Malas Untuk Membahasnya
77
(3) Episode 5. Bawahan Wiko
78
(3) Episode 6. Brun Kembali
79
(3) Episode 7. Sembunyikan Rahasia Kita
80
(3) Episode 8. Kau Terlalu Gegabah
81
(3) Episode 9. Aku penasaran
82
(3) Episode 10. Semua Impas
83
(3) Episode 11. Peraturan Yang Tidak Boleh Di Langgar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!