"Selamat tinggal. Aku harap aku tidak akan pernah bertemu dengan kalian lagi selamanya sampai akhir hidupku." Setelah mengatakan kalimat terakhirnya, Keisha berbalik dan berlari menuju pintu keluar. Air matanya kembali mengalir menganak sungai di pipinya.
*******************
Sebelum keluar dari gedung kantor Arfian, Keisha mencari toilet terlebih dahulu untuk membasuh wajahnya. Keisha tidak suka menunjukkan kelemahannya di hadapan orang lain. Tadi saat pergi, Mang Ujang melihat kebahagiaan yang terpancar dari wajahnya. Keisha tidak ingin Mang Ujang melihat wajahnya yang bersimbah air mata.
Tok tok tok....
Keisha mengetuk kaca mobil. Terlihat Mang Ujang yang sedang terlelap.
Sekali lagi Keisha mengetuk kaca mobil di sebelah Mang Ujang yang sedang terlelap.
"Eh, sudah selesai urusannya Neng?" tanya Mang Ujang sambil menurunkan kaca mobilnya.
Kemudian Mang Ujang keluar dan membukakan pintu penumpang.
"Sekarang mau lanjut kemana Neng?" tanya Mang Ujang.
"Pulang saja Mang." Jawab Keisha singkat.
********************
Sementara itu di ruangan kerja Arfian, tampak Early sedang menangis tersedu-sedu.
"Kamu kenapa sayang?"
"Aku merasa harga diriku diinjak-injak oleh anak ingusan itu Mas. Dia selalu menyebutku wanita ja**ng. Kamu tahu kan Mas kalau aku bukan wanita seperti itu" ucap Early sambil terisak.
"Iya, aku tahu kamu bukan wanita seperti itu. Kamu adalah wanita yang baik hati, pemaaf, dan lembut. Kamu masih mau memaafkan perbuatan jahat Keisha terhadapmu. Aku harap kamu mau memaafkan semua perbuatan jahat Keisha terhadapmu. Keisha sebenarnya anak yang baik, hanya saja mungkin perasaan cinta dia ke aku itu sudah membutakan mata hatinya. Keisha masih muda, dia masih belum bisa menyadari bahwa perbuatannya itu salah."
Walaupun tadi mengatakan benci pada Keisha. Tapi arfian tidak bisa memungkiri, bahwa di sudut hatinya masih ada Keisha. Ternyata rasa sayangnya pada Keisha selama delapan belas tahun belum surut sepenuhnya. Arfian sadar bahwa dia tidak akan pernah bisa menghilangkan rasa sayangnya pada Keisha. Hanya saja saat ini, dia sedang merasa kecewa pada Keisha.
"Mas, aku tidak suka kamu menyebut-nyebut nama gadis itu di depanku. Aku tidak mau nama anak ingusan itu terlontar dari bibir kamu. Sudah cukup dia menyakiti aku dengan perbuatannya, aku tidak mau menambah rasa sakit itu dengan mendengar namanya terlontar dari mulut kamu"
"Ya, maafkan aku, sayang. Aku tidak akan pernah menyebut nama Keisha lagi di hadapan kamu." Janji Arfian.
"Mas, kamu masih menyebutnya." Protes Early.
"Iya, aku janji aku tidak akan menyebut nama gadis itu lagi."
Early tersenyum bahagia. Dia mengecup bibir Arfian sekilas. "Terima kasih, Mas."
"Buat apa?..."
"Buat segalanya. Buat cinta Mas padaku. Aku cinta sama kamu Mas." Early mengecup bibir Arfian sekali lagi.
Arfian membalas ciuman Early. Awalnya hanya ciuman lembut saja. Lama kelamaan, Arfian semakin memperdalam ciumannya. Mereka melepaskan ciumannya setelah mereka hampir kehabisan nafas. Dari bibir, ciuman Arfian beralih ke leher putih Early.
Tangan Early hampir selesai membuka seluruh kancing kameja Arfian. Setelah kancing terakhir berhasil dilepaskan, terpampanglah dada kekar milik Arfian. Arfian pun mulai melepas kancing blouse milik Early. Dua kancing telah berhasil Arfian buka. Selanjutnya Arfian membuka kancing ketiga, dan terpampanglah pemandangan indah di hadapannya. Mata Arfian sudah mulai berkabut.
Tok tok tok....
Terdengar ketukan keras di pintu ruangan Arfian.
*************************************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments