Bertemu

"Kak, mau pesan apa?..." tanya Keisha sambil membolak-balikan daftar menu.

 

 

Pernah Arfian bertanya pada Early tentang ketidaksukaannya makan di rumah makan tradisional. Saat itu Early menjawab bahwa dia ingin menikmati makan bersama yang luar biasa dengan Arfian. Dia ingin menciptakan kenangan-kenangan yang tidak biasa saat makan dengan Arfian. Early mengemukakan kalau dia sudah sering makan di rumah makan tradisional sendirian, makanya dia ingin makan di tempat yang tidak biasa bersama dengan Arfian. Pemikiran yang aneh menurut Arfian. Tetapi karena Arfian sangat mencintai Early tentu saja dia akan memberikan yang diinginkan oleh kekasih hatinya itu.

 

 

"Kak Fian, woi Kak Fian mau pesan apa?.... ditanya malah ngelamun. Gantian tuh nanti yang kesambet nenek gombelnya Kak Fian." Gerutu Keisha.

 

 

"Kakak mau pesen usus sama goreng udang"

 

 

"Ih gak takut kolesterol tuh makan usus gitu"

 

 

"Gak lah sekali-kali aja kok. Kamu mau makan apa Kei?"

 

 

"Mau makan Kakak." Bisik Keisha lirih.

 

 

"Eh apa Kei?... Kamu mau makan apa?..."

 

 

"Eeeeh mau makan ikan gurame asam manis saja."Jawab Keisha gelagapan. Keisha kelepasan bicara kalau dia ingin makan Arfian.Untung saja suaranya hanya terdengar lirih saja.

 

 

**********************

 

 

Setelah selesai makan, Keisha dan Arfian kembali ke kantor Arfian. Saat memasuki lobi kantor, Arfian melihat sosok Early sedang duduk di sofa di ruang tunggu sebelah lobi.

 

 

"Sayang, tumben kamu ke sini.' Seru Arfian.

 

 

Jantung Keisha hampir melompat keluar ketika Arfian memanggil seseorang dengan sebutan sayang. Keisha bertanya-tanya, siapa perempuan yang dipanggil sayang oleh Arfian.

 

 

Hati Keisha seperti tercabik-cabik melihat Arfian menghampiri seorang perempuan cantik yang sedang duduk di sofa ruang tunggu. Perempuan itu sangat cantik memakai pakaian kerja yang elegan.

 

 

Keisha sangat penasaran dengan sosok perempuan itu. Dengan hati yang menahan emosi, Keisha menguatkan tekadnya untuk mencari tahu siapa perempuan itu, kakinya melangkah mengikuti langkah Arfian menuju perempuan itu.

 

 

"Sayang, aku kangen sama kamu. Kebetulan aku ada kerjaan di daerah dekat kantor kamu. Jadi sekalian aja aku mampir ke kantor kamu."

 

 

"Kan nanti malam juga kita ketemu. Kamu cinta banget sama aku sampai-sampai gak sabar ingin ketemu sama aku. Iya kan?..." tanya Arfian sumringah.

 

 

"Iyalah, aku kangen banget sama kamu, Mas. Sudah dua hari ini kita gak bertemu, pastinya aku kangen banget."

 

 

Ya ampun, ini perempuan berlebihan banget sih. Baru dua hari saja tidak bertemu sudah bilang kangen. Apa kabar dengan hatiku yang menahan rindu selama enam bulan. Ini perempuan benar-benar bikin aku emosi jiwa. Batin Keisha meronta-ronta mendengar ucapan sayang dan rindu yang dilontarkan Early pada Arfian.

 

 

Pada pertemuan pertamanya dengan Early, Keisha sudah mulai menanamkan rasa benci di hatinya kepada perempuan yang bernama Early itu. Keisha berpikir bahwa Early telah merebut pujaan hatinya. Dia harus bertindak dengan cepat. Dia harus menyingkirkan perempuan itu bagaimanapun caranya. Jika dia tidak bertindak cepat maka dia akan kehilangan pujaan hatinya. Kekasih hatinya, yang telah dia serahkan hatinya kepada lelaki itu. Keisha tidak bisa kehilangan Arfian, dia akan mempertahankan miliknya sekuat tenaga. Dan Keisha akan berani berkorban apapun untuk mempertahankan apa yang menurut keyakinannya adalah milik dia seorang. Memang terdengar egois, tapi itulah yang dirasakan oleh Keisha sekarang ini.

 

 

Dengan memberanikan diri, Keisha menghampiri Arfian dan Early.

 

 

"Kak, dia siapa?..." tanya Keisha dengan tatapan mata yang tajam dan suara yang terdengar sangat ketus.

 

 

Early ini pacar Kakak. Cantikkan?" Ucap Arfian menyebutkan status Early.

 

 

Keisha hanya mendengus mendengarnya.

 

 

"Oh iya Sayang, kenalkan ini Keisha. Dia anak dari sahabat Papiku. Keisha ini sudah kuanggap sebagai adikku sendiri. Kau kan tahu kalau aku tidak punya adik perempuan. Adikku dua orang yang menyebalkan itu laki-laki semua. Jadi si cantik Keisha ini adalah adik perempuan kami satu-satunya. Kami bertiga sudah menganggap Keisha ini adik kami." Arfian memperkenalkan Keisha pada Early.

 

 

"Hai, namaku Early Mirashanti. Kamu bisa panggil aku Mbak Early."

 

 

"Aku Keisha!" jawab Keisha dengan ketus.

 

 

"Ya ampun, ketus banget sih sebutin namanya.

 

 

"Kak, aku pulang dulu. Terima kasih makan siangnya." Tanpa pamit pada Early, Keisha memutar tubuhnya dan melangkah tergesa keluar dari kantor Arfian.

 

 

"Tuh anak kenapa sih ketus banget, kesambet jin apaan tuh sampai masam banget mukanya?" tanya Arfian pada dirinya sendiri.

 

 

"Kamu gak apa-apa kan sayang?...maaf yah kalau Keisha bersikap buruk sama kamu." Arfian menatap Early dengan khawatir.

 

 

"Aku gak apa-apa, Mas. Cuma agak sedih aja, diketusin sama adik kamu." Jawab Early dengan mimik wajah menahan tangis.

 

 

Semenjak berpacaran dengan Arfian, Early memakai kata aku untuk menyebut dirinya. Arfian yang memintanya agar panggilan mereka terdengar lebih akrab. Early juga sudah berani menyebut kata sayang untuk Arfian, walaupun Early merasa canggung dengan sebutan sayang diawal-awal mereka berpacaran.

 

 

"Kamu mau disini sampai waktu makan malam atau mau balik ke kantor?... kalau mau balik ke kantor, aku antar kamu ya." Tawar Arfian.

 

 

"Gak usah, Mas. Aku balik ke kantor pakai taksi online. Takut ganggu kerjaan kamu."

 

 

"Iya juga sih, aku mau cepat selesaikan pekerjaan supaya nanti malam kita bisa makan malam bersama. Ada kejutan buat kamu."

 

 

"Kejutan apa sih?"

 

 

"Kalau dikasih tahu, namanya bukan kejutan dong."

 

 

"Ya udah deh, kalau kamu gak mau kasih tau." Rajuk Early dengan manja. Sekarang Early pun sudah berani bermanja-manja dengan Arfian. Beda sekali ketika diawal-awal mereka berpacaran, mana berani Early bemanja-manja pada Arfian. Tapi seiiring dengan perlakuan manis Arfian yang mampu menerbangkan hati Early sampai ke awang awang, Early mulai berani untuk bermanja-manja pada Arfian.

 

 

"Sampai nanti malam sayang." Arfian mencium kening Early.

 

 

"Aku harap kejutannya menyenangkan" sahut Early.

 

 

"Pastinya. Aku akan berusaha membahagiakan kamu. Aku cinta sama kamu."

 

 

"Aku juga cinta sama kamu, Mas."

 

 

 

 

 

 

**************************

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!