22. Pria Lain

“Kei, kamu yakin sama keputusan kamu ini?” tanya Prita dengan nada khawatir.

“Sangat yakin.” Jawab Keisha dengan tegas.

Prita menatap Keisha dengan raut wajah yang kecewa dan sedih.

“kamu pikirkan lagi deh, Kei. Kita ini baru kuliah satu semester. Semester dua baru beberapa bulan kita jalani. Masa kamu mengajukan cuti di tengah-tengah perkuliahan sih.” Bujuk Prita

“Ta, aku ambil keputusan ini udah bener-bener mateng, udah aku pikirkan baik dan buruknya. Dan aku rasa keputusan yang aku ambil adalah keputusan yang paling baik. Anggap aja aku gagal di semester dua ini. Nanti kan bisa aku ganti di semester pendek. Sahut Keisha dengan ringan.

“Enak bener kamu ngatur jadwal kuliah kamu serasa Universitas milik nenek moyang lu.”

Keisha hanya bisa menjawab dengan cengiran.

“Udah deh jangan banyak cerita. Antar aku ke BAAK buat ngajuin cuti.” Keisha berkata sambil mengambil tas gendongnya.

Setelah kelas terakhir hari ini selesai, Keisha berencana untuk mengajukan cuti kuliah. Dia merasa tubuh dan pikirannya sudah tidak bisa diajak berkoordinasi dengan baik. Keisha perlu untuk menyegarkan tubuh dan pikirannya itu agar tidak menjadi stress.

“Kamu bener-bener yakin nih. Kalau cuma buat naik gunung, kamu kan bisa nanjak pas akhir pekan dan gak harus mengorbankan kuliah kamu.” Prita masih mencoba untuk membujuk Keisha.

“Aku mau fokus membenahi hati aku yang lagi kacau. Rencana aku gak hanya naik gunung. Tapi berenang juga di laut lepas.”

“Jangan gila kamu Kei.” Pekik Prita.

“Bercanda Ta, cuma bercanda. Masa iya aku mau berenang di laut lepas sih. Aku takut dimakan sama hiu kalau berenang di laut lepas.” Canda Keisha.

Prita menjitak kepala Keisha dengan keras.

“Sakit Prita e-dan…!” Keisha berteriak kesakitan.

“Syukurin…. Makanya kalau ngomong jangan sembarangan.” Sahut Prita kesal.

“Aku serius kok. Yah gak sampai berenang di laut lepas sih. Selama tiga bulan ini, aku mau naik gunung tertinggi di Indonesia, terus mau ke pantai yang paling indah di Indonesia. Aku mau pergi ke tempat Mbak Ayu di Papua. Di sana kan ada gunung tertinggi dan pantai terindah di Indonesia. Empat puncak tertinggi di Indonesia itu ada di Papua, puncak Jaya, puncak Mandala, puncak Trikora dan puncak Cartenzs Pyramid.” Jelas Keisha.

Prita hanya mangut-mangut sambil mendegarkan ocehan Keisha.

“Kamu gak tertarik nih ikut nanjak sama aku.?” Tawar Keisha.

Tampak Prita yang sedang termenung memikirkan tawaran Keisha. Sepertinya Prita sedikit tertarik dengan tawarannya.

“Nanti kita nanjak sama teman-temannya Bang Erza.” Tawar Keisha sekali lagi.

“Gak lah. Bisa-bisa aku digorok sama Bunda kalau aku cuti ditengah-tengah masa kuliah seperti ini. Bundaku itu gak seperti Mama kamu yang demokratis, eh bukan demokratis tapi terlalu memanjakan kamu.” Sahut Prita sambil menyambit belakang kepala Keisha. Prita iri dengan rencana Keisha untuk mendaki puncak gunung-gunung tertinggi di Indonesia.

Setelah menyelesaikan proses pengajuan cuti kuliahnya, Keisha mengajak Prita pergi ke Mall untuk membeli kebutuhan mendaki gunung karena ada beberapa benda keperluan mendaki yang sudah rusak. Kebetulan di Mall yang akan didatangi oleh Keisha dan Prita ada toko yang menjual alat-alat kebutuhan mendaki gunung.

Setelah mendapatkan alat-alat yang dibutuhkan, Keisha dan Early menuju Food Court yang berada di lantai paling atas untuk mengisi perut mereka yang keroncongan.

“Kei, lihat itu….!” Seru Prita.

“Apaan sih Ta….?”

“Kayanya itu si perempuan itu deh.”

“Siapa sih maksud kamu…?”

“Beneran kamu gak akan marah kalau aku sebut namanya…?”

“Siapa sih…?”

“Pacarnya Kak Arfian.” Sahut Prita

“Bodo amat. Aku udah gak peduli.” Keisha melengoskan kepalanya.

“Dia lagi jalan sama cowok lain, bukan Kak Arfian.” Ujar Prita

“Kan udah aku bilang kalau aku udah gak peduli lagi sama mereka. Terserah si jal*ng itu mau selingkuh atau apapun juga aku gak peduli. Toh\, si Arfian itu gak akan pernah percaya dengan apa yang aku bilang\, jadi biar aja dia kena dibodohi sama si jal*ng itu.” Sahut Keisha kesal.

“Yakin kamu udah gak peduli lagi?... gak akan menyesal…?” tanya Prita

“Ya udah deh, ini terakhir kali aku menyelamatkan jiwa si Arfian itu.” Tampak mata Keisha ikut mengawasi Early yang sedang duduk di meja yang sama dengan seorang pria.

****************

Keisha dan Prita duduk di meja yang tidak jauh dari tempat Early dan pria tersebut duduk. Keisha mengeluarkan handphonenya dan mulai mengambil gambar Early yang sedang makan bersama dengan pria yang sama dengan pria yang beberapa waktu lalu gambarnyanya diambil oleh suruhan Kagendra, kakak laki-lakinya Lena.

“Kei, udah dapet gambar yang bagus kan? Tanya Prita. “Kita jangan terburu-buru mengirim gambar ini pada Kak Arfian, nanti dia malah gak percaya lagi. Kita pikirkan cara yang lain buat membuka kedok perempuan jal*ng itu.

“Iya. Aku kapok mengirimkan gambar-gambar seperti ini langsung ke Kak Fian. Sepertinya aku harus menggertak perempuan itu dengan bukti-bukti yang ada di tangan aku. Aku akan buat dia meninggalkan Kak Fian dengan kehendaknya sendiri.”

“Aku setuju!” seru Prita. “Kalau kamu mau aku temani, aku akan menemani kamu Kei.”

“Gak usah. Aku akan menghadapi perempuan jal*ng itu sendiri.” Keisha berkata dengan kesal.”

“Kamu harus hati-hati menghadapi perempuan itu Kei. Sepertinya dia itu tidak selemah yang kita duga. Dia licik, Kei. Kamu harus hati-hati sama dia.”

“Pokoknya kamu harus jadi saksi aku yah Ta. Seandainya nanti Kak Fian gak terima dengan bukti-bukti ini, kamu harus bantu aku meyakinkan Kak Fian.” Pinta Keisha.

“Pastinya!” sahut Prita semangat.

Malam harinya, Keisha mengirimkan pesan pendek kepada Early.

-------------------

Selamat malam.

Aku Keisha. Aku tunggu kamu besok pas jam makan siang di Café X.

Aku punya bukti-bukti atas perselingkuhan kamu.

Sebelum aku mengirimkannya pada Kak Fian, aku mau kamu menemui aku untuk menjelaskan apa yang sudah kamu lakukan di belakang Kak Fian.

-------------

Early sedang bersama dengan Arfian saat menerima pesan teks dari Keisha. Dia terkejut dengan isi pesan yang dikirimkan oleh Keisha.

“Apa lagi yang akan diperbuat oleh anak ingusan itu…? Batin Early bertanya-tanya. “Bukti apa yang dia miliki tentang perselingkuhan?... Apa dia melihat aku sedang bersama dengan Ryan tadi siang. Gawat, aku harus segera bertindak. Aku akan menemui gadis ingusan itu besok, dan dia akan tahu bagaimana rasanya jika berani mengganggu hubungan aku dengan Arfian.”

“Sayang…kamu lagi ngelamunin apa sih?” tanya Arfian ketika melihat tatapan Early yang kosong.

“Eh, apa Mas?...aku gak denger apa yang kamu bilang.” Early sedikit terkejut dan menjawab pertanyaan Arfian dengan gelagapan.

“Makanya jangan melamun terus.” Kata Arfian sambil mencubit pipi Early dengan gemas.

‘Sayang, aku sudah bilang sama Papi dan Mamiku kalau kita akan mengadakan syukuran pertunangan kita satu bulan lagi.”

“Apa itu tidak terlalu cepat Mas.”

“Gak lah. Sudah hampir satu tahun kita saling mengenal. Aku rasa sudah cukup bagi aku untuk meningkatkan hubungan kita ke jenjang yang lebih tinggi. Setelah kita bertunangan, kita tidak harus langsung menikah. Untuk menikah, aku rasa tahun depan adalah waktu yang tepat. Masih ada hal yang ingin aku capai sebelum menikah. Aku harap kamu bisa bersabar denganku.”

“Tahun depan?.... aku rasa itu malah terlalu lama. Aku ingin tidak lama setelah bertunangan, kita langsung menikah. Aku tidak mau menunda-nunda pernikahan.” Sahut Early.

“Aku juga inginnya cepat-cepat menikah. Aku sudah tidak sabar ingin menghalalkan kamu. Tapi, ada satu proyek yang harus aku kerjakan sebelum menikah.” Arfian menghembuskan nafasnya dengan sedikit kasar.

“Tapi, Mas….”

“Aku mohon kamu bersabar. Itu saja pintaku saat ini.” Pinta Arfian

“Iya Mas, maafkan aku kalau aku terlalu memaksa dengan pernikahan kita. Aku hanya tidak ingin menunda terlalu lama. Aku takut hati kamu berubah.” Ada nada khawatir dari perkataan Early.

“Maksud kamu apa dengan mengatakan hatiku akan berubah…?” tanya Arfian heran.

“Aku takut hati kamu berpaling Mas. Aku takut hati kamu menjadi goyah karena akal bulus gadis itu. Aku takut dia berencana untuk mengganggu hubungan kita lagi. Aku sangat cinta sama kamu Mas. Aku takut kehilangan kamu.” Sahut Early dengan air mata yang hampir menetes.

Sejujurnya Arfian sedang bingung dengan apa yang dirasakan oleh hatinya. Ada satu titik yang membuat dia tidak yakin dengan hatinya. Arfian merasa takut kalau dia akan salah memberikan seluruh hatinya pada Early. Dia ragu kepada siapakah hatinya berlabuh. Arfian masih belum yakin seratus persen jika Early adalah perempuan yang diinginkannya. Memang terdengar jangal dan gila, ketika Arfian selalu mengatakan kata-kata cinta pada Early tapi hatinya masih belum merasa yakin. Dia merasa kalau dia adalah laki-laki yang pengecut dan berengs*k.

Early berjinjit hendak mencium bibir Arfian. Saat bibirnya hampir menempel pada bibir Arfian, arfian secara refleks memalingkan wajahnya.

“Maaf, sudah malam. Aku harus pulang. Aku takut khilaf Sayang. Aku pria yang normal. Aku takut kita akan melakukan perbuatan dosa kalau kamu berlaku seperti ini padaku.”

“Tapi kan kita memang sering berciuman. Kenapa sekarang kamu baru sadar bahwa ini perbuatan dosa.” Early berkata dengan geram. Dia merasa aneh dengan sikap Arfian yang terkesan menghindari dirinya.”

“Bukan maksud aku seperti itu Sayang. Lihat saja dirimu sekarang, kamu terlihat sangat seksi malam ini. Aku hanya takut kita khilaf dan berbuat yang tidak seharusnya. Kamu mengerti kan Sayang.”

Tentu saja gairah pria mana yang tidak akan terbangkitkan melihat perempuan yang memakai baju pendek dan tipis seperti apa yang dikenakan Early saat ini. Early memakai tank top berwarna putih tipis yang memperlihatkan pakaian dalamnya juga celana pendek ketat ukuran sepaha.

“Aku pulang dulu ya. Besok pagi aku jemput kamu.” Arfian mengenakan jaketnya dan bersiap-siap untuk pulang.

“Iya Mas. Hati-hati di jalan. Sampai jumpa besok pagi. Aku sayang kamu.” Keisha mencium pipi Arfian.

Tidak lama setelah Arfian meninggalkan unitnya. Early langsung menghubungi Ryan dan menceritakan apa yang terjadi padanya.

“Ryan, kamu harus bantu aku.” Pinta Early.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!