14. Emosi

Tok tok tok.....

Keisha mengetuk pintu ruangan Arfian.

"Masuk!...."

Setelah mendengar suara Arfian, Keisha pun membuka pintu ruangan Arfian. Masih dengan senyum terkembang Keisha berseru memanggil Arfian.

"Kak Fian.....Kei bawain makanan kesukaaan Kakak. Pai Apel sama Pastel sayur."

Seketika senyum Kei menghilang. Keisha melihat Early sedang duduk manis di sofa. Hati Kei serasa diiris sembilu melihat Arfian yang sedang duduk di samping Early sambil memeluknya.

"Duduk Kei." Arfian menunjukkan tempat dimana Kei harus duduk dengan dagunya.

Keisha duduk di sofa tunggal di hadapan Arfian dan Early. Wajahnya memerah menahan marah. Tatapannya tajam mengarah pada wajah Early. Tangannya terkepal erat disamping tubuhnya yang terasa kaku. Keisha sudah merasakan wajahnya memanas, dialihkan tatapan tajam matanya dari Early. Sungguh, Keisha ingin menampar wajah Early.

"Kakak mau bicara serius sama kamu, Kei. Kakak harap kamu bisa paham dan mengerti apa yang Kakak katakan. Kamu tau kan kalau Kakak itu sayang sama kamu. Kakak sudah anggap kamu seperti adik kakak sendiri. Tapi kamu sudah menyalahartikan rasa sayang Kakak sama kamu. Kamu pikir Kakak akan biarkan perbuatan li-cik kamu itu."

"Tapi, Kak...."

"Jangan potong perkataan Kakak!" Bentak Arfian.

"Kamu sangat keterlaluan Kei. Kakak sudah tidak bisa lagi mentolerir perbuatan kamu. Apa yang sudah kamu perbuat itu sudah termasuk kriminalitas."

"Apa maksud Kak Fian?... Kriminal apa?..." Keisha bertanya dengan emosi yang juga mulai memuncak.

"Aku bilang jangan potong omonganku!!!" bentak Arfian dengan nada suara yang lebih keras dari sebelumnya. Arfian pun sudah menyebut dirinya sebagai Aku bukan Kakak lagi.

Keisha melihat pancaran api kemarahan dari mata Arfian. Keisha juga melirik sekilas Early yang duduk dengan santai di samping Arfian dengan tangan yang bertangkup di atas pahanya. Keisha hanya sanggup menundukkan kepalanya sambil mendengarkan kemarahan Arfian yang ditujukan kepadanya. Keisha sadar ini adalah konsekuensinya ketika dia gagal dalam rencana yang sudah disusunnya. Keisha siap menerima kemarahan Arfian. hanya saja dia tidak menyangka bahwa Arfian akan semarah ini. Keisha tidak menyangka hanya karena kiriman foto-foto, Arfian marah seperti ini

"Perbuatan kamu itu termasuk kejahatan. Kamu tahu itu hah?...Pertama adalah rencana kamu membatalkan makan malam aku dengan Early dengan cara berpura-pura sakit. Kamu memanfaatkan rasa sayang aku sama kamu. Dan saat itu kamu berhasil dengan rencana kamu. Lalu kemarin kamu menjalankan rencana licik untuk memisahkan aku dengan Early. Kamu fitnah Early berselingkuh. Kamu pikir aku tidak tahu kalau foto-foto itu kamu yang kirim. Di dunia ini, siapa yang paling berambisi untuk memisahkan aku dengan Early? Hanya kamu yang berambisi memisahkan aku dan Early. Tapi beruntung ikatan cinta aku sama Early sangat kuat dan tidak akan mudah goyah hanya karena fitnahan anak ingusan seperti kamu." Arfian berkata dengan emosi.

Air mata mulai menggenang di pelupuk mata Keisha. Sekuat tenaga Keisha menahan tanggul air matanya agar tidak jebol. Tidak ada satu kata pun yang sanggup mulutnya keluarkan. Seluruh badannya mulai gemetar menahan emosi dan air matanya. Sebenarnya Keisha tidak suka menunjukkan kelemahannya di hadapan orang lain tapi kali ini dia sudah tidak sanggup mengontrol lagi emosinya.

Saat ini harga dirinya telah hancur berkeping-keping. Arfian memarahinya habis-habisan di depan perempuan yang dia benci. Sepanjang hidupnya tidak pernah ada orang yang berani memarahi Keisha. Orangtuanya pun tidak pernah memarahi Keisha dengan nada suara yang tinggi seperti yang Arfian lakukan sekarang ini.

Keisha menguatkan dirinya untuk berbicara, "Kak, dengarkan penjelasan ak....."

"Diam Kamu!!!" Arfian kembali membentak Keisha.

"Aku belum selesai dengan perkataanku. Aku masih bisa mentolerir perbuatan licik kamu sebelumnya. Perbuatan kamu yang pura-pura sakit untuk menarik perhatianku sudah aku dan Early maafkan. Tapi maaf saja kalau rencana kamu itu tidak sepenuhnya berhasil. Walaupun saat itu kamu berhasil menggagalkan rencana aku untuk makan malam dan melamar Early, tapi tidak lama setelah itu aku tetap melamar Early. Perbuatan licik kamu yang terakhir pun aku masih bisa memaafkannya. Melihat foto-foto Early dengan pria lain membangkitkan rasa cemburuku yang artinya aku sangat mencintai Early hingga marah ketika melihatnya bersama dengan pria lain."

"Aku berterima kasih sama kamu, karena perbuatan kamu itu semakin mengokohkan cinta aku pada Early. Dan semakin menguatkan kepercayaanku terhadap kekasih yang aku cintai. Maaf saja rencana licikmu itu juga gagal." Arfian menatap Keisha dengan tajam.

Keisha sudah bisa menguasai dirinya. Terlihat sekarang dia bisa menahan emosinya agar tidak meledak. Hanya saja Keisha belum sanggup untuk menghentikan genangan air di pelupuk matanya yang mulai merembes.

Arfian masih terus meluapkan kemarahannya

"Tapi kebencianku kepada kamu mulai muncul ketika aku mengetahui kalau kamu berusaha untuk mencelakakan Early. Aku tidak akan pernah bisa memaafkan kamu kalau kamu sampai melukai perempuan yang aku cintai. Kalau Early tidak cerita maka aku tidak akan pernah tahu perbuatan kejam kamu terhadap Early."

"Maksud Kak Fian apa?..." Keisha merasa heran dengan tuduhan Arfian.

"Apa kamu tidak mendengar untuk tidak memotong perkataan aku. Apa kamu bod*h, tidak mengerti apa yang aku katakan dari awal. Jangan memotong perkataan aku!!" teriak Arfian.

"Maaf...." Keisha mengucapkan kata maaf dengan lirih.

"Perbuatan kamu yang hampir mencelakakan Early itu sudah termasuk perbuatan kriminal. Apa kamu mau aku jebloskan ke dalam penjara hah?....Bukan hanya sekali kamu berusaha untuk mencelakakan Early. Apa kamu pikir kalau Early mati kamu akan mendapatkan cinta aku. Jangan bermimpi anak ingusan." Arfian masih menatap Keisha dengan tajam.

"Aku tidak akan pernah jatuh cinta pada orang yang kejam seperti kamu, orang yang di otaknya hanya berisi rencana kotor untuk mencelakakan orang lain."

"Sudah, Mas. Jangan diteruskan lagi. Lihat Keisha, kasihan dia." Early mengelus da*a Arfian dengan lembut mencoba untuk menenangkan emosi Arfian.

Emosi Keisha kembali meledak. Tadinya dia sudah berhasil meredakan emosinya, tapi setelah mendengarkan perkataan Arfian yang menuduhnya dan melihat Early yang mengelus da*a Arfian, kembali Keisha kehilangan kontrol atas dirinya. Emosi kembali menguasai dirinya. Keisha sudah tidak memiliki lagi kekuatan untuk menahan air matanya yang mengalir.

"Hentikan tangisan buaya kamu. Aku tidak akan pernah lagi percaya dengan apa yang kamu katakan. Aku tidak akan pernah lagi tertipu dengan tangisan pura-pura kamu. Mulai hari ini, aku memutuskan hubungan persaudaraan aku dengan kamu. Tidak usah lagi kamu memanggil aku Kakak, aku tidak akan pernah mengizinkannya lagi. Jika suatu hari kamu berpapasan dengan aku, aku harap kamu tidak menganggap kalau kamu mengenal aku, karena aku pun akan bersikap tidak pernah mengenal kamu."

Arfian melanjutkan kata-katanya. "Aku tahu kalau keluarga kita berteman baik. Jadi aku harap jika suatu hari kita bertemu karena keluarga kita, kamu jangan acuhkan aku, karena aku pun akan tidak akan mengacuhkan kamu. Kamu paham?...."

Keisha menguatkan hatinya. Sejenak Keisha memejamkan matanya, mengumpulkan kekuatan untuk sedikit saja berusaha membela dirinya. Keisha menyusut air matanya menggunakan punggung tangannya dengan kasar. Menatap tajam ke arah Early dan menyunggingkan senyum di bibirnya. Kemudian Keisha mengucapkan hal yang ingin dia tujukan kepada perempuan di hadapannya.

"Dengar wanita ja**ng! aku tidak akan pernah meminta maaf kepadamu. Karena menurut aku\, perbuatan aku kepada kamu tidak salah. Kamu wanita ja**ng\, kamu tidak pantas mendapatkan pria seperti Kak Fian."

"Oh maaf, kamu tidak akan pernah lagi mengizinkan aku untuk memanggil kamu Kakak." Tuding Keisha pada Arfian. "Jadi mulai sekarang aku akan menyebutnya dengan sebutan kamu, dan wanita ja**ng adalah sebutan yang pantas buat kamu" sambil menunjukkan jari telunjukknya ke arah Early.

"Jangan kurang ajar kamu, Kei!" bentak Arfian.

"Diam kamu! Sekarang giliran aku yang bicara." Keisha membalas apa yang Arfian lakukan tadi.

"Kamu itu pria yang bodoh, Arfian. Lupakan saja kepintaran kamu dalam menyelesaikan master kamu di usia 25 tahun, tapi kamu masih bisa dibodohi oleh wanita ja**ng seperti dia." Ucap Keisha sambil menunjuk ke arah Early.

"Aku beri tahu kamu yah Arfian. ketika aku sakit waktu itu. Aku tidak berpura-pura sakit. Apa yang menjadi alasan kamu menuduh aku jika aku berpura-pura sakit.? Tanya Keisha geram.

"Kalau tahu kamu akan menuduh aku berpura-pura sakit. Aku tidak akan pernah menghubungi kamu untuk menemani aku. Aku menyesal saat aku sakit, aku meminta kamu untuk menemaniku. Akan aku ingat sepanjang hidupku untuk tidak pernah menghubungi kamu jika aku sedang sakit. Ah, tapi mulai hari ini kamu memang tidak akan pernah ingin tahu lagi tentang keadaanku nanti kan." Keisha mengatakannya sambil tersenyum miris.

"Aku baru sadar kalau kamu memang tidak pernah peduli apa aku sakit atau sudah mati sekalipun." Keisha benar-benar merasa sakit hati dengan tuduhan Arfian yang mengatakan bahwa dia berpura-pura sakit. Walaupun memang saat itu dia senagaja membuat dirinya sakit, tapi dia tidak pernah berpura-pura sakit. Bahkan saat itu Keisha sudah ingin menyerah untuk menghubungi Arfian.

"Sekali lagi aku katakan, aku menyesal telah meminta kamu untuk menemani aku yang sedang sakit. Kelak, jika aku sakit dan dengan khilaf memintamu untuk menemani aku, abaikan saja. Tanamkan saja pikiran bahwa aku akan selalu berpura-pura sakit untuk menarik simpati darimu." Keisha berkata sambil mengepalkan kedua tangannya.

"Untuk kejadian itu, aku meminta maaf. Karena aku sakit, kamu harus menemani aku dan gagal bermalam romantis dengan kekasih tercintamu itu." Ujar Keisha dengan sinis.

Arfian terdiam seribu bahasa mendengarkan apa yang Keisha ungkapkan tentang kejadian malam itu. Arfian sedikit menyesal telah mengungkit-ungkit kejadian tersebut. Arfian tidak habis pikir bagaimana dia bisa menuduh Keisha berpura-pura sakit, sedangkan saat itu Arfian menyaksikan sendiri bagaimana menderitanya Keisha dengan deman yang begitu tinggi. Arfian yang memasang termoternya, Arfian juga yang mengantarkan Keisha yang tidak sadarkan diri karenan demam tingginya ke rumah sakit. Kemarahan telah menguasai dirinya sehingga Arfian kurang bisa berpikir dengan jernih. Begitu banyak bukti-bukti yang semakin menguatkan persangkaan Arfian akan rencana busuk Keisha untuk menghancurkan hubungannya dengan Early sehingga otaknya tidak berfungsi dengan baik

"Untuk perbuatanku yang terakhir, yang membeberkan perselingkuhan kekasih tercintamu dengan pria lain. Anggap saja itu hadiah terakhir dariku untuk kamu. Walaupun dengan bodohnya kamu menolak hadiah yang aku berikan pada kamu." Sindir Keisha.

"Mata kamu sudah buta dengan cinta kamu sama wanita berengs*k itu. Bodohnya kamu masih percaya pada wanita ja**ng itu. Hahahaha\, aku berdo'a jika nanti kamu menemukan kebenarannya\, hati kamu bisa kuat menerima kenyataanya karena aku yakin kamu akan menyesalinya. Menyesalinya sampai akhir hidup kamu. Menyesali kebodohan kamu dalam mencintai wanita ja**ng itu. Menyesali sikap kamu yang sudah menyia-nyiakan seorang gadis yang tulus mencintai kamu. Tapi saat penyesalan itu datang\, semuanya sudah terlambat." Keisha tidak tega mengatakan kata-kata kasar ini kepada Arfian\, tapi hati Keisha sudah terlanjur sakit hati.

"Dan untuk tuduhan kamu yang lain tentang perbuatan aku yang mencelakakan kekasih tercintamu itu. Aku tidak perlu membela diriku dan menjelaskannya. Aku tidak tahu kamu mendapatkan cerita itu dari mana. Aku hanya ingin mengatakan bahwa kamu itu sudah mengenal aku sejak kanak-kanak. Seharusnya kamu tahu kalau aku tidak akan pernah melakukan perbuatan tercela yang menyebabkan orang lain celaka\, walaupun aku sangat membenci orang tersebut. Aku tidak sebodoh itu untuk mengotori tanganku sendiri. Wanita jal**ng itu tidak pantas mendapatkan perhatianku. Aku tidak sudi mengotori tanganku hanya untuk mencelakakan jal**g seperti dia." Keisha mengucapkan kata-katanya dengan geram.

"Aku hanya sedikit kecewa ternyata kamu lebih mempercayai orang yang baru kamu kenal kurang dari satu tahun dibandingkan aku, orang yang sudah kamu kenal sepanjang hidup kamu." Keisha benar-benar kecewa pada Arfian. Keisha tidak menyangka Arfian memiliki pikiran sesempit itu.

"Aku menyesal telah mencintai pria yang salah. Aku mengasihi diriku sendiri yang sudah jatuh cinta pada pria yang salah." Keisha kembali memejamkan matanya, berusaha menahan emosinya.

Do'a Keisha saat ini adalah dia hanya ingin agar Tuhan menghapuskan rasa cinta dan sayangnya pada Arfian. Keisha tidak menyangka bahwa rasa cintanya pada Arfian sungguh membuat dirinya hancur secara perlahan-lahan. Keisha berdo'a dalam hatinya agar hatinya bisa kuat dan tidak mati.

Keisha menarik nafasnya dalam-dalam, dia menguatkan hatinya untuk memberikan pernyataan terakhirnya pada Arfian dan Early. "Aku tidak akan mendo'akan kalian hidup bahagia, dan aku pun tidak akan menyumpahi kalian untuk hidup sengsara. Aku hanya akan menganggap bahwa semua kejadian yang berhubungan dengan wanita ja**ng itu adalah sebuah mimpi buruk. Aku akan menganggap bahwa kalian tidak pernah eksis dalam hidupku."

"Aku berharap kamu tidak pernah hadir dalam hidupku. Aku menyesal telah mencintai kamu. Aku berharap aku tidak pernah bertemu denganmu. Andaikan kamu tidak pernah hadir di hidupku, mungkin sekarang aku tidak akan sesakit ini. Seharusnya saat itu kamu tidak ikut orangtuamu mengunjungi aku yang baru lahir. Seharusnya dulu kamu jangan pernah ikut orangtua kamu ketika berkunjung ke rumahku. Seharusnya dulu kamu jangan bersikap manis padaku. Seharusnya dulu kamu jangan pernah datang di setiap pesta ulang tahunku. Seharusnya dulu kamu...." Hati Keisha semakin sakit mengingat kenangan-kenangan indah bersama Arfian.

"Selamat tinggal. Aku harap aku tidak akan pernah bertemu dengan kalian lagi selamanya sampai akhir hidupku." Setelah mengatakan kalimat terakhirnya, Keisha berbalik dan berlari menuju pintu keluar. Air matanya kembali mengalir menganak sungai di pipinya.

*******************

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!