Marah

**************************

 

 

"Sayang aku minta maaf yah. Aku janji, rencana makan malam kita yang romantis akan tetap terlaksana. Malah aku jamin akan lebih romantis." Janji Arfian saat menjemput Early dari tempat kerjanya.

 

 

"Sekarang kita mau kemana Mas?" tanya Early setelah kebingungan melihat Arfian yang membawa parsel buah, berbagai macam kue, dan sebuket bunga.

 

 

"Kita akan menjenguk Keisha." Jawab Arfian.

 

 

Early hanya bisa memendam kekecewaan di dalam hatinya dan menuruti keinginan Arfian untuk menjenguk Keisha.

 

 

Jam lima sore, Arfian dan Early tiba di rumah sakit tempat Keisha di rawat. Tampak Prita dan Lena sedang menemani Keisha. Edies dan Erika sudah pulang sejak siang karena mereka sudah ditelefon mama-mamanya untuk segera pulang.

 

 

Setelah mengetuk pintu, Arfian masuk ke dalam ruangan perawatan Keisha. Sambil membawa sebuket bunga, Arfian mendekati Keisha. Keisha sangat bahagia melihat Arfian menjenguknya sambil membawa sebuket bunga yang indah. Tapi rona kebahagian di wajahnya langsung meredup ketika melihat sosok Early yang berdiri di belakang Arfian sambil menenteng parsel berisi buah-buahan dan sekotak kue. Senyum dibibir Keisha langsung menghilang tergantikan oleh raut wajah yang masam.

 

 

"Kamu kenapa Kei, kamu sakit lagi. Wajah kamu kok pucat seperti itu?..." tanya Arfian khawatir

 

 

"Aku udah sembuh. Aku hanya tidak suka melihat perempuan yang ada di belakang Kak Fian. Aku gak suka melihat dia." Sahut Keisha ketus.

 

 

Kemudian Keisha membalikkan badannya ke arah jendela dan memunggungi Arfian. Lena dan Prita hanya terdiam mematung menyaksikan aksi sahabatnya.

 

 

"Kei, maksud kamu itu apa sih. Gak seharusnya kamu berkata ketus seperti itu pada pacar Kakak. Early itu pacar Kakak, calon istrinya Kakak. Kamu harus menaruh hormat kepadanya. Kamu gak boleh ketus seperti itu. Kamu sudah menyakiti hati pacar Kakak dengan perkataan kamu yang ketus itu. Kakak tidak suka dengan sikap kamu yang kekanakan seperti ini." Arfian berbicara dengan nada yang agak tinggi.

 

 

"Ya sudah jika Kak Fian tidak suka dengan sikap aku yang kekanakan seperti ini. Sebaiknya Kakak pergi saja dari sini. Bawa sekalian pacar kakak itu. Aku gak suka melihat dia disini. Kakak gak bisa paksa aku untuk menyukai perempuan itu." Isak Keisha dengan posisi terduduk di atas kasurnya.

 

 

Lena mencoba untuk menenangkan Keisha dengan memeluknya.

 

 

"Keisha...!!! Perempuan itu pacar aku. Kamu harus menghormatinya." Teriak Arfian.

 

 

Early sudah tidak bisa menahan air matanya lagi. Dia sudah tidak tahan lagi dengan sikap ketus Keisha. Air mata pun mengalir deras di pipi putih Early. Dia pun mulai terisak dan terdengar oleh Arfian.

 

 

"Sayang maafkan aku. Perkataan Keisha jangan diambil hati ya," dengan suara lembut, Arfian berusaha menenangkan Early.

 

 

Mendengar suara lembut Arfian yang berusaha menenangkan Early membuat hati Keisha sakit dan semakin meradang.

 

 

Sambil menahan tangis, Keisha menegakkan tubuhnya menghadap Arfian. Demi melihat Arfian yang sedang memeluk Early guna meredakan tangisnya, pikiran Keisha semakin kalut.

 

 

Kaisha mengangkat jari telunjuknya ke arah Arfian dan Early, Keisha pun mengeluarkan kekesalan hatinya dengan berteriak. "Keluar kalian berdua. Adegan drama kalian itu memuakkan. Kamu wanita ja**ng. Kamu tidak pantas ada disamping Kak Fian. Kamu perempuan jahat."

 

 

Lena dan Prita memeluk tubuh Keisha dengan erat. Mereka mencoba menenangkan emosi Keisha yang sudah tersulut.

 

 

Setelah mendengar makian yang terus dikeluarkan mulut Keisha, Early pun sudah tidak tahan lagi. Early berontak melepaskan diri dari pelukan Arfian tapi Arfian dengan erat tetap memeluk Early.

 

 

Melihat adegan mesra antara Arfian dan Early, hati Keisha semakin meradang. Dilemparnya buket bunga pemberian Arfian dan bantal ke arah dua sejoli itu. Keisha tidak bisa mengendalikan amarahnya. Jarum infusnya pun terlepas karena tangan Keisha terus melempar benda-benda yang ada didekatnya ke arah Arfian dan Early.

 

 

"Kei, kamu jangan begini. Nanti kamu tambah sakit." Lena terisak sambil kembali memeluk tubuh Keisha.

 

 

"Kak, sebaiknya Kakak dan pacar Kakak pergi dulu. Emosi Kei sedang tidak bagus. Aku khawatir dengan kondisi Kei." Prita memohon pada Arfian.

 

 

Arfian pun segera membawa Early yang masih berada dalam pelukannya untuk keluar dari kamar perawatan Keisha.

 

 

"Aku benci perempuan itu. Aku benci perempuan ja**ng itu. Aku tahu dia bukan perempuan baik-baik. Mata Kak Fian aja yang buta. Dia gak bisa melihat kalau sebenarnya perempuan itu gak baik. Aku benci Kak Fian. Dia itu bodoh. Bisa-bisanya lelaki seperti Kak Fian dibodohi perempuan ja**ng seperti itu. Aku benci diriku karena aku gak bisa buat Kak Fian melihat yang sebenarnya. Aku benci Kak Fian. Dasar lelaki bodoh." Teriak Keisha meluapkan emosinya.

 

 

"Sudah tenanglah Kei. Kita bisa mengatasinya. Kita bongkar rencana busuk perempuan itu. Kita akan bantu kamu Kei. Sekarang kamu tenang dulu. Kamu masih sakit Kei. "Prita berusaha menenangkan.

 

 

Lena masih memeluk tubuh Keisha yang bergetar hebat karena luapan emosinya.

 

 

Prita segera memanggil dokter untuk memeriksa kondisi Keisha.

 

 

******************************

Terpopuler

Comments

Aretha

Aretha

semangat thor...ceritanya bagus..udh masuk dlm rak fab bacaan sy🙂

2022-09-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!