Setelah Lena dan Prita pulang, telepon genggam Keisha berbunyi. Tampak dilayarnya nama Arfian memanggil. Dengan segera Keisha menjawab panggilan teleponnya.
"Halo, Kak...ada apa Kak Fian menelepon aku malam-malam begini?"
"Halo, Kei." Arfian meragu
"Ada apa, Kak?"
"Apa kabarnya kamu, Kei?" tanya Arfian masih meragu.
"Baik." Jawab Keisha singkat.
"Kamu gak mau tahu kabar Kak Fian, Kei?" tanya Arfian mencoba berbasa-basi.
"hmmm. Apa kabar, Kak?" tanya Keisa malas.
"Kakak juga baik. Kei...." Arfian menjeda kalimatnya.
"Ada apa sih, Kak?" tanya Keisha tidak sabar
"Kak Fian mau minta maaf." Akhirnya keluar juga kata maaf dari mulut Arfian.
"Maaf untuk apa Kak?" tanya Keisha lagi.
"Maaf kalau Kakak waktu itu berkata kasar sama kamu. Waktu kamu dirawat di rumah sakit. Kakak membentak kamu. Maafkan Kakak." Ujar Arfian dengan nada menyesal.
"Gak apa-apa Kak. Kei juga yang salah. Kei udah usir perempuan itu." Ujar Keisha
"Kakak rindu sama kamu Kei. Rindu sekali." Arfian mengeluarkan sesak di dalam dadanya.
"Kei juga kangen sama Kak Fian. Kangennya banget banget, kangen banget" Keisha merasa terharu. Sungguh dia sangat merindukan Arfian tapi dia gengsi untuk menghubungi Arfian.
"Kei, boleh gak kalau sekarang kita skype an. Kakak ingin melihat wajah kamu. Boleh ya?..."
"Hmmmmm....."
Arfian menunggu jawaban Keisha.
"Sebentar Kak, aku buka dulu aplikasinya di laptop." Keisha menyalakan laptopnya dan menyambungkan dengan internet.
Setelah skype mereka tersambung. Keisha melihat wajah Arfian di layar termenung menatap wajahnya.
"Kak,...Kak Fian kenapa malah melamun?...ngomong dong Kak!"
"Sebentar...... Kakak rindu melihat wajah kamu. Kakak mau puas-puasin dulu melihat wajah kamu." Arfian berkata sambil terus menatap Keisha.
"Kamu kemana aja selama enam bulan ini. Kenapa gak pernah menghubungi Kakak?" tanya Arfian.
"Aku kan sibuk sama kuliah aku, Kak. Selama semester pertama kan banyak banget kegiatan pengenalan di kampus. Mana sempet lah aku main-main." Jawab Keisha.
"Tapi kan kamu masih bisa telepon Kakak, minta bantuan Kakak buat menyelesaikan tugas kuliah kamu."
"Ya kan sekarang kita lagi skype an. Sekarang kita lagi kangen-kangenan."
"Dasar bocah. Memangnya kamu gak kangen sama Kakak selama enam bulan kemarin?"
"Mana sempet buat itu Kak, tugas kuliah Kei banyak banget. Ditambah lagi tugas dari Himpunan Mahasiswa. Sempet sih kangen tapi langsung teralihkan sama kesibukan Kei. Maaf ya Kak. Hehehe...." ujar Keisha sambil terkekeh.
Keisha memang merasa rindu pada Arfian saat itu, tapi memang benar apa yang dikatakan Keisha pada Arfian bahwa kesibukan kuliahnya mengalihkan rasa rindu Keisha pada Arfian. Ditambah juga memang Keisha berniat untuk menghindari berpapasan dengan Arfian dan pacar ularnya itu.
Arfian dan Keisha saling melepas rasa rindu mereka lewat skype selama lebih dari dua jam. Mereka membicarakan banyak hal tentang kegiatan Keisha selama enam bulan ini ataupun kenangan-kenangan mereka semasa kanak-kanak. Setelah jam menunjukkan waktu tengah malam, Keisha berniat untuk mengakhiri kegiatan reuni mereka itu.
"Kak Fian, Kei udah ngantuk nih. Kei mau bobo dulu yah." Ucap Keisha sambil menguap.
"Skype-nya jangan ditutup. Kakak masih kangen sama kamu. Kamu tidur aja, Kakak liatin kamu tidur."
"Iiiiih, apa-apaan sih Kak. Nanti kalau pas Kei bobo terus ngorok kan malu."
"Kakak sudah sering tuh lihat kamu tidur sambil ngorok." Goda Arfian
"Ya udah deh terserah Kak Fian. Kei mau bobo dulu yah. Good night!"
Arfian masih menatap wajah Keisha yang sudah tertidur. Tak lama kemudian, Arfian pun tertidur dengan skype yang masih tersambung.
********************
Adzan Shubuh membangunkan Arfian dari tidurnya. Kemudian dia melihat layar laptopnya masih menampilkan wajah Keisha yang masih tertidur.
"Kei....Kei....bangun Kei. Waktunya shubuh."
Keisha membuka matanya perlahan mendengar bisikan yang membangunkan dirinya. Keisha mencari-cari suara yang membangunkannya.
"Suara siapa sih yang bangunin shubuh?...iiiih kok ada suara misterius begitu sih. Apa suara se-tan yah. Eh, gak mungkin suara se-tan yang bangunin subuh." Kei bermonolog sambil mengerjapkan matanya.
"Kei, bangun... ini suara Kak Fian bukan setan." Seru Arfian kesal.
"Ya ampuuun, Kak Fian....kenapa skype-nya masih nyambung sih." Keisha langsung mematikan sambungan skype-nya. "Duh malu-maluin sih Keisha, masa tidur sambil diliatin Kak Fian. Huh dasar Kak Fian usil banget" Wajah Keisha merona mengingat Arfian yang mungkin melihat bagaimana posisi tidurnya yang bar-bar.
Arfian sedikit kecewa ketika Keisha memutuskan sambungan skype-nya. Tapi dia merasa bahagia sudah menuntaskan rasa rindunya pada gadis kecil yang disayanginya itu.
****************
Satu minggu kemudian, orang suruhan Kagendra, kakak laki-laki Lena, melaporkan hasil penyelidikannya selama satu minggu. Dari foto-foto yang dilaporkan, hampir tiap hari Early bersama dengan Arfian sepulang kerja. Hanya ada satu hari yang menampilkan foto Early bersama laki-laki lain. Tampak di foto itu, Early sedang makan siang bersama dengan seorang laki-laki lain. Seorang pria tegap dengan perawakan yang gagah berusia sekitar akhir 20 tahun an. Tampak laki-laki itu sedang menggenggam tangan Early sambil tersenyum. Seorang pria yang tampan dengan wajah yang putih bersih.
Pada hari yang sama, terlihat juga foto yang menampilkan Early dan pria itu saling berpegangan tangan memasuki sebuah gedung apartemen di kawasan Apartemen C. Di foto selanjutnya, terlihat pria itu keluar di pagi hari pada keesokan harinya masih menggunakan pakaian yang sama dengan hari sebelumnnya.
Melihat hasil foto yang diluar dugaan, membuat Keisha bersorak kegirangan. Dia mendapatkan bukti foto yang memperlihatkan Early bersama dengan pria lain. Tapi disisi lain, Keisha juga sedikit cemburu mengetahui bahwa hampir setiap hari Arfian mengantar jemput Early. Dan hampir setiap hari juga mereka makan malam bersama, kecuali di satu hari Early bersama pria lain.
"Kei, kamu sudah lihat semua foto-foto yang dikirimkan orang suruhan kakakku kan?...Apa rencanamu selanjutnya?...." tanya Lena ketika mereka bertemu makan siang di sebuah restoran.
"Aku akan mengirimkan foto-foto ini lewat email. Aku akan membuat alamat email baru supaya Kak Fian tidak tahu siapa yang mengirimnya. Sudah aku duga bahwa ada seseuatu yang disembunyikan oleh perempuan jal*ng itu." Keisha menatap foto-foto itu dengan hati yang panas.
"Aku gak rela kalau perempuan itu menjahati Kak Fian. Walaupun Kak Fian gak cinta sama aku, tapi aku gak mau kalau Kak Fian dikhianati seperti ini."
"Bagaimana kalau pria lain yang bersama denga perempuan itu adalah kakak laki-lakinya. Jatuhnya akan jadi fitnah kan Kei." Prita merasa khawatir dengan rencana yang akan dilakukan oleh Keisha.
"Aku gak peduli. Yang terpenting adalah Kak Fian tahu kalau perempuan yang dicintainya itu bersama dengan laki-laki lain. Kalau memang pria itu memang kakak laki-laki atau saudara si begun**l itu, ya kita cari rencana lain untuk memisahkan mereka."
Lena dan Prita hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat kelakuan dari sahabatnya itu.
"Yes, berhasil. Foto-foto itu sudah aku kirimkan. Mudah-mudahan Kak Fian segera membuka emailnya." Keisha merasa lega setelah memencet tombol kirim di emailnya.
***********
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 51 Episodes
Comments