16. Salah

Tok tok tok….

Terdengar ketukan keras di pintu ruangan Arfian.

*************************************

Arfian dan Early terkejut mendengar ketukan keras tersebut. Secepat kilat mereka membereskan kekacauan yang telah mereka perbuat.

Arfian mengusap wajahnya dengan kasar. Dia bersyukur dia belum sempat melakukan perbuatan yang dilarang itu lebih jauh lagi. Arfian bukanlah seorang yang terlalu taat beragama, tapi dia masih tahu batasannya. Dan tadi dia sempat kehilangan kontrol atas dirinya. Dia khilaf telah membiarkan gairah menguasai dirinya. Beruntung ketukan keras di pintu berhasil menyadarkan dirinya.

Tok tok tok…

Suara ketukan di pintu kembali terdengar.

Ketika Arfian merasa kalau situasi yang tadi kacau sudah dalam kondisi yang aman, Arfian mempersilahkan orang yang mengetuk pintu ruangannya untuk masuk.

“Masuk!” perintah Arfian.

Rio, sekertaris pribadi Arfian masuk ke dalam ruangan sambil membawa setumpuk berkas laporan yang harus segera diperiksa oleh Arfian.

"Bos, laporan ini harus segera diperiksa. Klien kita meminta jawaban secepatnya."

"Ya,..." jawab Arfian singkat

"Sayang sepertinya kamu sibuk sekali. Aku pulang dulu ya. Jangan terlalu capek bekerja. Istirahat saja jika dirasa badan kamu sudah letih. Malam ini kamu gak usah ke apartemen aku. Besok paginya juga kamu gak usah jemput aku di apartemen. Aku tahu bukan hanya badan kamu saja yang letih. Hati kamu juga." Early berkata sambil membereskan rambutnya yang sedikit acak-acakan.

Arfian menganggukkan kepalanya tanda setuju. Memang benar, setelah pertemuan tadi dengan Keisha, Arfian merasa bahwa segalanya berubah dengan cepat. Arfian heran sendiri kenapa dia merasa sangat sedih padahal dia telah menyelesaikan masalah yang menghantui hubungannya dengan Early.

"Aku pamit pulang ya." Early mengecup bibir Arfian sekilas. Kemudian Arfian mencium kening Early.

"Hati-hati di jalan. Maaf aku gak bisa mengantar kamu pulang." Ujar Arfian dengan menyesal.

Setelah Early keluar dari ruangannya. Arfian merasa hampa. Dia bingung dengan keadaan seperti ini. Dia tidak tahu kenapa bisa hatinya terasa hampa. Seharusnya dia senang karena hubungannya dengan Early akan baik-baik saja. Tapi tidak, jantungnya tidak berdebar kencang layaknya seorang yang sedang jatuh cinta malah ada rasa sesak yang memenuhi dadanya. Arfian bingung dengan rasa yang menghimpit dadanya sehingga membuat dadanya terasa sesak.

"Aku kok merasa aneh. Ada merasa ada sesuatu yang salah. Tapi aku tidak tahu apa yang salah itu." Batin Arfian bermonolog.

Untuk mengalihkan keresahannya, Arfian segera fokus menyelesaikan pekerjaannya. Tak terasa langit di luar sudah gelap. Arfian benar-benar fokus menyelesaikan pekerjaannya hingga lupa makan. Perutnya merasa keroncongan.

Matanya melihat keranjang di atas meja dekat sofa. Keranjang makanan yang dibawa oleh Keisha.

Arfian berjalan mendekat ke arah meja. Arfian membuka keranjang makanan itu dan melihat isi dalam keranjang. Ada Pai Apel dan Pastel. Makanan kesukaannya.

"Kak Fian, Kei bawakan makanan kesukaan Kakak."

Bayangan Keisha yang berjalan memasuki kantornya dengan senyum tak lepas dari bibirnya sambil membawa keranjang berisi makanan kesukaannya kembali berkelebatan dalam pikirannya. Bayangan Keisha yang sedang tersenyum bahagia membuat sudut-sudut bibir Arfian naik ke atas.

Arfian mengambil satu buah Pai Apel.

"Hmm, enak." Arfian meneruskan menyantap Pai Apel kesukaannya.

Arfian suka sekali makan Pai Apel, terutama Pai Apel buatan Tante Arini, mamanya Keisha.

Arfian memang dekat dengan Tante Arini sehingga Arfian tidak sungkan menceritakan masalah cintanya pada Tante Arini lewat sambungan telepon. Arfian meminta bantuan Tante Arini untuk meyakinkan Keisha agar tidak lagi menjadi duri dalam hubungan Arfian dan Early.

Saat menceritakan perbuatan Keisha pada Early, Tante Arini merasa bersalah dan meminta maaf atas nama Keisha.

"Fian, maafkan Keisha. Dia masih belum dewasa, belum paham kalau perbuatannya itu bisa mencelakakan orang lain. Om dan Tante terlalu memanjakan Keisha sehingga Keisha tumbuh jadi anak yang egois. Keisha putri kami satu-satunya dan hal ini membuat kami terlalu memanjakannya. Kami terlalu menjaga perasaannya sehingga terkadang Keisha suka bertindak seenaknya." Ucap Arini saat itu.

"Ini juga salah Fian, Tante. Fian juga terlalu memanjakannya sehingga Keisha jadi salah paham dengan perlakuan yang Fian berikan."

Terdengar Arini menghela nafasnya.

"Fian, mungkin kamu masih ingat janji kamu sama Keisha waktu kalian masih kanak-kanak. Dulu, kamu selalu bilang kalau kamu akan menikahi Keisha kalau sudah dewasa. Kamu sering mengatakan janji itu pada Keisha. Mungkin didalam alam bawah sadarnya, Keisha meyakini kalau kamu memang akan menikahinya."

Deg...

*****************

Arfian teringat percakapannya dengan Arini. Arfian melambungkan ingatannya ke beberapa tahun silam. Tepatnya delapan belas tahun yang lalu, ketika Tante Arini baru saja melahirkan Keisha. Kala itu, Arfian yang berusia tujuh tahun menengok Arini yang beru saja melahirkan. Arfian ikut menengok dengan kedua orangtuanya. Arfian terus memandangi Keisha yang baru lahir dalam boksnya. Arfian terpesona melihat bayi cantik yang baru dilahirkan itu. Matanya tak lepas terus memandangi bayi tersebut.

Arfian masih terus memandangi Keisha ketika Arini menggendong Keisha.

"Tante, namanya bayinya siapa?"

"Keisha."

"Namanya bagus. Bayinya juga cantik."

"Tante, boleh tidak kalau Keisha sudah besar, Fian menikah dengan Keisha?"

Dua tahun kemudian ketika Keisha merayakan ulang tahunnya yang kedua. Arfian kembali meminta izin kepada Arini untuk menikahi Keisha.

"Tante Arin, nanti kalau Keisha sudah besar, izinkan Fian untuk menikah dengan Keisha ya.."

Juga ketika Keisha berusia enam tahun. Arfian ingat pada saat itu, Arfian dan kedua orangtuanya sedang berkunjung ke rumah Keisha. Arfian saat itu berusia tiga belas tahun. Arfian sedang berjalan-jalan di taman rumah Keisha. Arfian melihat Keisha yang sedang menangis tersedu-sedu di pinggir kolam renang.

"Kamu kenapa menangis, Kei."

"Tadi di sekolah, Kei diganggu sama anak cowok. Anak cowok itu bandel banget. Dia ambil penghapus kesukaan Kei, terus pas mau pulang, dia Tarik rambut Kei sampai bandonya lepas." Keisha mengadukan temannya yang nakal pada Arfian.

"Kamu jangan nangis lagi. Nanti kalau Kei sudah besar, Kak Fian bakal nikahin Kei biar Kei gak diganggu lagi."

"Beneran, Kak?....." tanya Keisha

"Iya bener." Jawab Arfian saat itu dengan yakin.

Wajah Keisha yang penuh dengan air mata tiba-tiba berkelebat dalam pikirannya. Mengingat Keisha yang menangis sambil tersengal-sengal membuat da*a Arfian sakit. Jantungnya berdetak lebih kencang. Arfian semakin bingung. Wajah sedih Keisha semakin memenuhi pikirannya.

Arfian memukul-mukul da*a kirinya dengan keras. Tapi debaran itu semakin terasa kencang dan membuat da*a kirinya semakin sakit. Tanpa disadari air mata meluncur dari pelupuk matanya. Arfian bingung\, bagaimana bisa dia mengeluarkan air mata. Seharusnya hari ini dia berbahagia\, tapi kenapa malah air mata kesedihan yang mengucur dari matanya.

Ada yang salah, ada yang tidak beres dengan perasaannya. Ini sudah tidak benar. Arfian menggosok-gosokkan telapak tangannya dengan kasar ke atas wajahnya. Dia gosok-gosokan dengan keras berharap air matanya akan berhenti mengalir. Bukannya berhenti mengalir, air mata Arfian semakin deras keluar dari pelupuk matanya. Kembali dia mengingat kata-kata kasar yang dilontarkannya pada Keisha. Setelah mengingat kejadian itu, air mata Arfian semakin deras mengucur.

Arfian tidak tahan dengan rasa sakit di dadanya. Arfian harus menemui Keisha sekarang juga. Arfian menyesal telah memarahi Keisha. Sekarang ini, segala perbuatan Keisha terhadap Early seakan telah terlupakan. Arfian butuh melihat wajah Keisha, dia harus memastikan tidak ada lagi air mata yang mengalir dari mata Keisha.

Arfian membereskan berkas-berkas pekerjaannya. Dia tumpuk semua berkas itu di atas meja lalu memanggil Rio untuk mengambil berkas-berkas tersebut.

Arfian sudah berada di tempat parkir di dalam mobilnya bersiap untuk melajukan mobilnya menuju rumah Keisha.

**********************

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!