Semenjak kepulangan tamu mereka rumah Agung kembali sunyi.
Kini Keisya sudah berada didalam kamarnya.
Setelah membersihkan diri Keisya segera merebahkan tubuhnya.
Saat hendak merebahkan tubuhnya tiba-tiba ponsel Keisya berdering.
Segera diangkatnya telepon itu yang tidak lain dari sahabatnya Lisa yang melakukan video call.
Kini bukan hanya Lisa tetapi mereka melakukan video call secara bersamaan dengan Mikha dan Rio.
"Hai key" teriak Mikha, Lisa dan Rio bersamaan saat video call itu sudah tersambung.
"Hai guys, ada apa malam begini telepon.
Pasti kalian mau bergosip tentang aku dan Ali kan" kata Keisya yang langsung pada intinya dan memang benar perkataan Keisya itu.
"Kok kamu tahu key" tanya Mikha yang sedikit lemot kadang-kadang.
"Ya tahu lah dari wajah kalian aja sudah keliatan" kata Keisya santai.
"Hehehe maaf key" kata Lisa menyengir kuda sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Sudah buruan apa yang ingin kamu katakan, aku dah ngatuk nih.
Capek seharian berkelana dan barusan juga baru selesai acara dirumah" kata Keisya yang sudah tampak enggan menjawab telepon dari mereka.
"Key, kelihatannya Ali suka banget dan cinta banget sama kamu" kata Rio.
"emang, kamu tahu dari mana.
Jangan-jangan dua cibi-cibi ini ya yang cerita" selidik Keisya.
"Jangan salahkan mereka key, tapi aku senang deh kalau kamu jadian sama Ali.
Dia tampan, kelihatan lelaki yang penuh tanggung jawab, baik, dan sangat sayang kamu.
Kamu nunggu apalagi key, udah terima aja dia" kata Rio yang terus nyerocos kayak kereta.
"Tunggu tanggal mainnya" kata Keisya yang sontak yang mendengar nya terperangah.
"Wah kelihatannya sebentar lagi bau-bau seseorang yang mau jadian nih" ledek Mikha.
"Jangan lupa traktirannya ya key kalau kalian jadian" kata Rio.
"Tapi kita mendukung kamu kok key kalau kamu jadian sama Ali.
Kami setuju banget ya gak guys" kata Lisa.
"Ya.... ya... ya..." kata Keisya yang tampak sudah berkali-kali menguap lebar-lebar.
"Udah ya besok aja kita lanjutin aku dah ngantuk banget nih" kata Keisya.
"Ya udah sampai jumpa besok" kata Lisa yang sebenarnya belum puas ngobrol sama Keisya.
"Bye" kata ketiga sahabat Keisya bersamaan.
Keisya pun mematikan teleponnya dan juga sekaligus mematikan ponselnya karena tidak mau diganggu.
Keisya benar-benar sangat lelah dan ngantuk berat hati ini.
Tak lama akhirnya Keisya sudah masuk kedalam alam mimpi lagi.
Kini dia sudah bisa tidur dengan nyaman.
mimpi-mimpi yang dulu selalu mengganggunya kini sudah tidak hadir lagi.
Ditempat lain Aliando keliahatan uring-uringan karena sejak tadi dia telepon Keisya tidak bisa karena sedang dalam panggilan lain dan sekarang malah ponselnya mati lagi.
Banyak chat yang dikirimkan Ali tidak dibaca sama sekali oleh Keisya.
"Ih telepon sama siapa sih tadi nih anak sekarang pakai dimatiin lagi ponselnya" gerutu Aliando.
"Gak tahu apa aku sedang khawatir dan memikirkannya" lanjut Aliando.
Akhirnya Aliando menyerah juga dan kini dia sudah merebahkan tubuhnya diatas kasur kesayangannya.
Tak beberapa lama akhirnya Aliando sudah masuk kedalam alam mimpi dan terlihat sangat nyenyak sekali.
Keesokan harinya pagi-pagi Aliando sudah menelepon Keisya tetapi ponselnya masih juga belum aktif.
Akhirnya Alindo berinisiatif untuk pergi kerumah Keisya sebelum berangkat kekantor.
Dia tidak ingin konsentrasinya dalam bekerja terganggu sebelum dia berjumpa Keisya dahulu.
Baginya Keisya adalah mood booster nya buat semangat bekerja.
Sejak semalam dia berjanji akan mengembangkan usahanya sendiri.
Dia ingin fokus kedalam usaha dia sendiri.
Kini Aliando turun kebawah dan langsung ingin keluar tetapi dari ruang makan nampak Nayla yang sedang menyapanya.
"Pagi nak, tumben sepagi ini sudah rapi amat.
Emangnya ada meeting pagi ya" tebak Nayla.
"Nggak ma, aku hanya ingin kerumah Arum saja ma.
Sejak semalam aku hubungi tidak ada respon sama sekali.
Aku takut dia kenapa-kenapa ma" tampak raut wajah yang penuh dengan kekhawatiran.
Kamu tenang aja Al, kalau sesuatu terjadi sama Arum pasti mama Fio akan hubungi kita nanti" kata Nayla yang mencoba menenangkan anaknya itu.
"Iya ma, tapi kalau Ali gak melihat Arum dahulu nanti Ali akan kepikiran terus dan kerja jadi tidak konsentrasi" kata Ali lemah.
"Ya sudah kalau begitu, tetapi kamu mesti sarapan dahulu nak" pinta Nayla.
"Nanti aja deh ma aku sarapan dikantor. Keburu nanti Arum pergi lagi" kata Aliando sambil beranjak dan mulai berpamitan ke mamanya dan tak lupa mencium tangan Nayla.
Aliando melangkah keluar menuju mobilnya yang kini sudah terparkir dihalaman rumah.
Aliando mulai melajukan mobilnya sedikit cepat karena dia sudah tidak sabar bertemu dengan sang pujaan hati.
15 menit kemudian dia sudah sampai dihalaman rumah Keisya yang sangat besar itu.
Ali memencet bel pintu dan beberapa saat seorang asisten rumah tangga milik mama Fio keluar.
"Iya tuan anda mencari siapa" tanya ART itu.
"Keisya nya ada" tanya Aliando.
"Oh non Keisya tampaknya masih tidur tuan" jawab ART itu.
"Baiklah kalau begitu biar saya menunggunya disini.
"Siapa bi" tanya Fiorentina.
"Ini nyonya ada seorang pemuda mencari non Keisya" jawab ART itu saat ditanya oleh Fiorentina.
Fiorentina kemudian keluar dan melihat siapa yang pagi-pagi sekali sudah bertamu.
"Lho nak Ando. Ayo masuk sini" kata Fiorentina.
"Bi lain kali kalau tuan Ando sayang langsung suruh masuk kedalam saja ya" perintah Fiorentina.
"Baik nyonya" kata ART itu dan langsung beranjak meninggalkan Aliando dengan Fiorentina.
"Arum ada ma" tanya Aliando.
"Ada dikamarnya, kelihatannya dia masih tidur.
Mungkin kemarin dia kecapekan makanya jam segini belum bangun" kata Fiorentina.
"Mungkin juga ma" kata Aliando
"Ya sudah ayo kita ke kamarnya saja" ajak Fiorentina
Aliando akhirnya mengikuti langkah Fiorentina menuju kamar Arum.
Diketuknya kamar itu tetapi tidak ada jawaban dari dalam akhirnya Fiorentina memutuskan masuk langsung kekamar Keisya.
"Sudah bangunin aja an" kata Fiorentina.
Dengan lembut Aliando tampak kini mulai membangunkan Keisya.
"Rum bangun rum.
ini aku Ando" Aliando mengusap lembut wajah Arum
"Bentar lagi pa, key masih mengantuk banget nih" kata Keisya dan melanjutkan tidurnya.
"Key bangun" teriak mama Fiorentina.
Tampak Keisya gelagapan mendengar suara mama nya yang sudah menggelegar didalam kamarnya itu.
Dengan sedikit lesu Keisya mulai membuka mata dan mengucek-ngucek matanya dan mengumpulkan nyawanyaa.
"Kalau bangunin Keisya harus kayak gitu nak" kata Fiorentina.
Kini Keisya sudah tampak bangun dengan sempurna.
"Ando kenapa disini" tanya Keisya terkejut saat melihat Aliando ada di sana.
"Udah cepetan mandi sana, sebentar lagi ikut aku" kata Aliando.
"Iya.. ya.. aku kekamar mandi dahulu ya.
Sekarang sebaiknya kamu keluar dari kamarku" pinta Keisya sedikit mengusir keberadaannya Aliando.
Aliando pun keluar kamar Keisya dan menuju kebawah.
Dia menunggu disalah satu sofa yang ada diruang tengah.
Keisya kini mulai mandi dengan penuh riang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Helen Apriyanti
smngtttt up lg ya thorrr
2021-09-10
1