Kehangatan di meja makan

Fiorentina pun keluar dari dalam kamar anaknya dan kembali ke kamarnya sendiri.

"Ada apa sayang, jangan bilang kamu menangisi lagi putri kita itu" kata Agung yang melihat mata sembab sang istri saat datang ke kamarnya itu.

"Aku tidak tega pa melihat penderitaan Keisya. Aku takut Keisya akan kembali bertemu dengan keluarga Rahmad" kata Florentina.

"Mama gak usah khawatir, Rahmad sudah meninggalkan Nayla dan lebih memilih wanita ular itu dari pada istrinya sendiri" kata Agung.

"Bagaimana papa bisa tahu semua ini" tanya Florentina kepada suaminya.

"Perusahaan ku secara kebetulan bekerjasama dengan perusahaan yang dirintis Nayla mulai dari nol beberapa tahun lalu sejak kejadian itu" kata Agung.

"Oh ya, perusahaan apa pa" tanya Florentina.

"Dia bergerak dalam usaha garmen.

Dia pemasok di perusahaan retail kita.

Dan dia mempunyai 1 butik terbesar di kota ini dan letak butik itu disalah satu mall milik kita sayang" kata Agung memberitahukan.

"Aku jadi rindu sama sahabatku itu pa, Pasti hidupnya hancur saat itu dan kita malah meninggalkannya.

Apa aku boleh menemuinya pa" pinta Florentina.

"Pergilah, dia pasti akan bahagia bisa bertemu denganmu lagi.

Tetaplah selalu menjadi seperti sekarang sayang, ini demi kebaikanmu.

Aku gak mau Rahmad akan mengusik kehidupan kita lagi" pesan Agung kepada istrinya itu sekaligus memberinya ijin.

"Terima kasih pa, pasti Keisya akan senang bila bertemu dengan Ando lagi nanti.

Pasti Ando sudah menjadi lelaki yang sangat tampan sekarang" kata Florentina sambil membayangkan bagaimana wajah Ando sekarang.

"Dia memang sangat tampan ma, dia juga sangat menyayangi Nayla.

Tetapi dia bekerja menjadi manager di perusahaan Rahmad di Megatama groups karena ancaman dari sang Rahmad yang akan menyakiti Nayla jika Ando tidak mau mengikuti perintahnya" kata Agung menjelaskan tentang sahabat dari istrinya itu.

"Kasihan betul nasib mereka ya pa, aku tidak habis pikir kenapa ada orang sejahat Rahmad.

Dia memang sangat pantas bersama dengan wanita ular itu" kata Florentina geram.

"Ya sudah lebih baik kita tidur sekarang dan besok kamu bisa menemui sahabatmu itu di butiknya. Karena setiap hari Senin dia akan selalu berkunjung ke butiknya itu" kata Agung lagi.

"Baik pa" kata Florentina dan mulai merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur itu dan membenamkan kepalanya di dada bidang sang suami.

Tak lama kemudian mereka sudah terlelap dalam tidurnya yang nyaman.

Keesokan pagi mereka yang sudah rapi semua sedang berada dimeja makan untuk sarapan pagi.

"Key kamu jadi kan hari ini kekantor papa, ya kamu mulai aja belajar sedikit-sedikit tentang bisnis nak" kata Agung kepada putri satu-satunya itu disela-sela mereka menyantap sarapan pagi nya itu.

"Key ma coba kerja ditempat lain dulu deh pa, sebelum key benar-benar nanti menggantikan papa.

Key ingin mempelajari banyak hal dan menyalurkan hobby key yang suka menggambar dan membuat desain rumah pa" kata Keisya meminta persetujuan papa nya.

"Tapi nak, sampai kapan kamu akan bekerja ditempat lain.

Bukannya kamu dahulu pernah bilang ke papa kalau setelah lulus nanti kamu akan membantu pekerjaan papa" kata papanya mengingatkan janji Keisya sebelum dia belajar di Oxford university.

"Ya... ya.. ya... Key tahu pa, untuk kali ini deh pa key mohon.

Setelah key sudah mendapatkan pengalaman key janji akan kembali mengurus perusahaan papa.

Dan key janji meskipun key bekerja key juga akan sedikit-sedikit membantu pekerjaan papa" kata Keisya memohon dan berjanji kepada papanya.

"Beneran nak, kamu janji" kata papanya sedikit ragu.

"I'm promise Daddy" kata Keisya.

"Oke baiklah kalau begitu.

Tapi apakah kamu sudah mendapatkan tempat untuk bekerja" tanya papa nya.

"Papa tenang saja, aku sudah menyiapkannya bersama teman-teman pa.

Mungkin aku akan menyamar sebagai siapa agar tidak ada yang tahu indentitas ku dan aku harap mama sama papa bisa aku ajak kerjasama untuk hal ini.

Sampai nanti waktunya aku menggantikan papa barulah aku akan muncul dengan identitas asliku sebagai anak papa dan mama.

Gimana?" tanya Keisya meminta persetujuan papa dan mama nya.

"Baiklah kalau begitu kamu boleh melakukannya.

Tetapi kamu harus berhati-hati ya nak" kata papa nya itu.

"Tenang pa, begini-begini aku juga pandai bela diri lho pa" kata Keisya membanggakan dirinya sendiri.

"Iya... iya... papa percaya deh sama kamu" kata papa nya.

Karena sejak umur 10 tahun Keisya diikutkan sekolah beladiri karena papa nya ingin Keisya jadi wanita yang kuat dan tangguh.

Kejadian 15 tahun silam membuatnya ber tekat untuk mengajarkan anaknya beladiri.

Karena Agung tidak mau anaknya lemah apalagi ditindas nantinya.

"Mama tumben, mama rapi banget.

Mau bertemu teman-teman sosialita nya mama ya" tanya Keisya yang baru menyadari mamanya sudah sangat cantik sekali dengan dandanan yang natural.

"Ada deh mau tau aja" kata mamanya sok rahasia-rahasia an.

"Ih mama, kayak anak muda aja pakai ngomong gitu segala" kata Keisya tersenyum mengejek.

"Biarin, memang sangat muda dan cantik ya kan pa" kata Florentina mencari dukungan suaminya.

"Ya betul sekali honey" kata Agung.

"Nah tuh kami dengar sendiri kan" kata Florentina.

"Ya... ya... ya... terserah mama deh" kata Keisya sedikit jengah dengan ke narsisan mama nya itu.

"Kamu hari ini mau kemana key" tanya papa nya.

"Biasa pa mau kumpul sama cibi-cibi ku" kata Keisya.

Papa dan mamanya sudah tahu siapa cibi-cibi yang dimaksud oleh Keisya tidak lain adalah ke empat sahabatnya itu.

Karena keasyikan mengobrol tak terasa makanan mereka yang berada didalam piring masing-masing sudah habis tak bersisa.

"Ya sudah papa berangkat dulu.

Mama mau berangkat sama papa atau gimana" tanya Agung.

"Aku bawa mobil sendiri aja deh honey" kata Florentina.

"Ya sudah aku berangkat dulu ya" kata Agung dan berdiri mendekati sang istri untuk mencium kening nya dan berganti ke sang putri dan melakukan hal yang sama dengan istrinya.

"Hati-hati ya Daddy" kata Keisya kepada papa nya.

"Siap tuan putri" kata papanya menimpali ucapan putri semata wayangnya itu.

Beberapa menit papanya sudah menghilang dibalik pintu.

"Key, mama juga berangkat dulu ya.

Dah ditunggu teman mama nih" kata Florentina dan mendekati Keisya dan mencium keningnya.

"Ya ma, hati-hati dijalan" kata Keisya.

"Iya baby" kata mama nya itu dan berjalan menjauh kearah pintu.

Setelah makan Keisya memberikan perintah ke Salah satu ART nya untuk membereskan meja makan.

"Bi tolong dibereskan ya, Keisya mau kekamar dahulu" kata Keisya kepada ART nya itu.

"Baik non" jawab ART nya.

Keisya pun beranjak dari duduknya dan berjalan meninggalkan meja makan menuju kamarnya.

Terpopuler

Comments

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

lnjuttt kak..

2021-08-18

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!