Tentang Keisya

Saat Keisya sedang tertidur Aliando berusaha mencari informasi tentang orang yang selama ini disayanginya.

Lisa yang sedikit curiga sama Aliando akhirnya dugaan itu menguar begitu saja dengan ucapan Aliando yang sangat mencintai Keisya.

Dilihatnya mata Aliando dan Lisa tidak melihat kebohongan disana.

"Apa kamu bisa menceritakan tentang Keisya pada ku. Dia adalah bagian dari masa laluku yang selama ini aku cari.

Karena dia satu-satunya orang yang menjadikan alasan aku untuk tetap hidup" cerita Aliando nanar.

"Kakak bagian dari masa lalu Keisya, jangan-jangan kakak tahu juga tentang trauma yang Keisya rasakan selama ini.

Masalahnya beberapa waktu lalu aku mengantarkan Keisya ke dokter psikolog yang kebetulan adalah om aku" kata Lisa yang juga mulai berpikir apa ada hubungannya trauma Keisya dengan masa lalu yang sengaja dilupakan itu.

"Aku mengetahui semuanya dan itu cerita dari mama ku. Nanti aku akan ceritakan kepada kalian.

Sekarang ceritakan lah tentang Keisya ku. Aku ingin mendengarnya dan kenapa sampai kamu curiga seakan-akan aku akan mencelakainya.

Ceritakan semua tanpa ada sedikitpun yang kalian tutupi" pinta Aliando tegas.

Rio, Mikha dan Lisa akhirnya menceritakan semua termasuk tentang sikap Riana dan juga kecurigaan mereka tentang kematian Tante Diana.

Mereka juga menceritakan keinginan Keisya bekerja ditempat lain karena impian dia yang ingin menjadi seorang desainer dan juga kelihaian Keisya dalam mendesain interior rumah.

"Oh ya, dari cerita kalian tadi tentang Riana. Apakah kalian tahu wajah dari wanita itu" tanya Aliando.

Mikha memperlihatkan ponselnya yang terdapat foto Riana saat mereka sedang kumpul bersama.

Tampak Aliando sedikit berpikir.

Dia seperti tidak asing dengan wanita ini.

Dia merasa pernah bertemu tetapi Aliando lupa dimana dia bertemu dengan Riana.

"Aku merasa tidak asing dengan wanita ini, tetapi aku lupa dimana pernah bertemu dengannya.

Untuk sementara apa kalian bisa membantuku" jelas Ali dan sekalian meminta pertolongan kepada ketiga sahabat Keisya.

"Membantu apa" tanya mereka bertiga bersamaan.

"Tolong jaga Keisya disaat dia jauh dari aku.

Aku tidak mungkin setiap saat ada disampingnya karena kalian tahu aku memiliki pekerjaan yang tidak mungkin aku tinggal" kata Aliando penuh permohonan.

"Aku akan sebisa mungkin menjaganya, kamu jangan khawatir" kata Rio.

"Dan tolong sementara jauhkan Keisya dari Riana. Sampai aku berhasil menyelidiki siapa dia sebenarnya" kata Aliando.

"Tetapi kami dan Keisya juga berniat menyelidikinya dengan mendatangi ART yang pernah bekerja di rumah Tante Diana" kata Lisa.

"Kalau kalian ikut menyelidiki itu, tolong lakukan dengan bersih dan jangan sampai ada yang mengetahui.

Sebisa mungkin tolong kalian tetap waspada dan lindungi Keisya" kata Aliando.

Mereka mengangguk tanda menyanggupi permintaan Aliando.

Cukup lama mereka bercerita sampai tak terasa waktu sudah sore.

Lamat-lamat Keisya mulai mengerjakan matanya dan terbangun dari tidurnya.

Melihat Keisya terbangun mereka segera merubah topik pembicaraan dengan gurauan.

"Key, kamu sudah bangun" kata Aliando

"Kalian lagi ngomongin apa sih kok kelihatannya seru amat" Keisya tak menjawab ucapan Aliando melainkan malah bertanya tentang apa yang mereka obrolkan.

"Nih anak, ditanya malah jawabnya apa" kini Aliando sedikit kesal karena merasa diabaikan oleh Keisya.

"Biarin suka-suka aku dong, mulut-mulut ku juga" kata Keisya sinis.

"Ih ni anak geram aku. Kalau tidak didepan teman-teman nya dah aku ***** tuh bibir yang gemesin itu" batin Aliando

"Oh ni tadi kita lagi godain Ali nih, dari tadi dia tuh khawatir banget ma kamu key, sampai-sampai mukanya lucu banget.

Ya kan Rio, Lisa" kata Mitha yang memecahkan suasana agar tidak terjadi ketegangan antara Keisya dan Aliando.

"Oh ya, benarkah" tanya Keisya terkejut karena dia tidak mengira Ali akan sangat mengkhawatirkan dirinya.

"Bener sekali key, seharusnya kamu bersyukur bisa dapetin Ali yang sangat mencintai kamu" kata Lisa membenarkan ucapan Mikha.

Aliando yang mendapat angin segar dari dukungan orang-orang terdekat Aliando tersenyum bahagia.

Senyum yang sudah lama hilang kini sudah kembali lagi.

"Ali, apa benar yang dikatakan mereka" kata Keisya ingin mendengar dari mulut Aliando sendiri.

"Benar key, kamu adalah orang yang selama ini mampu membuatku tersenyum kembali.

Dan kamu lah alasan aku untuk tetap bertahan hidup selain mama ku.

Kalian berdua sungguh berarti buatku key" jujur Aliando sambil menatap sang pujaan hatinya itu.

"Tapi Ali, apa alasannya hingga kamu seperti itu.

Kamu tahu kita baru saling mengenal" Keisya masih meragukan perasaan Ali dan selain itu dia masih ingin menjaga perasaannya untuk Ando.

Seseorang yang sudah sekian lama sempat hilang dipikirannya.

Dia ingin menepati janjinya pada kak Ando yang selama ini sangat berarti bagi hidupnya.

"Kita bukan baru mengenal key, aku akan menceritakan nanti.

Bukan sekarang.

Kamu tunggulah aku beberapa waktu lagi.

Aku akan datang bersama mama ku nanti" kata Aliando.

"Tunggu, kamu mengatakan seakan-akan kita sudah lama mengenal" tanya Keisya yang merasa curiga.

"Kita memang saling mengenal sejak lama key, dan apa kamu ingat gadis kecil yang aku ceritakan kepadamu waktu kita di pantai Anyer" kata Aliando.

"Apa... kalian pernah ke pantai Anyer. Berdua????" kata Mikha yang terkejut.

"Key, kamu punya hutang penjelasan kepada kami.

Kenapa kamu tidak bercerita kepada kami bertiga" Lisa mulai menatap tajam ke arah Keisya.

"Iittuu kebetulan aja kok" Keisya mulai tergagap.

"Key, kamu jangan bohong" Lisa masih menatap tajam Keisya.

"Baiklah nanti aku akan cerita" kata Keisya akhirnya.

"Hufh... ini semua gara-gara Ali, awas aja nanti ya.

Dasar kucing garong" gerutu Keisya.

"Kamu lagi mengumpat padaku key" kata Ali tepat sasaran.

"Eh eeenggaaak. Siapa yang lagi mengumpat kamu" Keisya kembali gelagapan.

Ketiga sahabatnya yang melihat Keisya gelagapan itu tertawa terbahak-bahak.

"Apaan kalian ketawa-ketawa gitu. Gak lucu tau" kesal Keisya.

"Habis kamu kalau bohong kurang pandai key.

Buktinya jawab aja sampai gelagapan gitu.

Dah gitu muka kamu kalau pas gelagapan lucu banget" kata Rio yang masih dengan tertawa sambil menahan perutnya.

"Sudah-sudah jangan ketawain Keisya lagi" kata Aliando menghentikan ketiga sahabat Keisya.

"Udah yuk pulang dah sore nih" ajak Lisa.

"Yuk" kata yang lain kompak.

"Oh ya Lis besok jadi kan kita ke rumah asisten rumah tangga Tante Diana" tanya Keisya.

"Jadi dong, nanti aku jemput kamu aja key" kata Lisa.

"Baiklah kalau gitu, aku tungguin dirumah ya" jawab Keisya.

Mereka pun keluar dari cafe pelangi itu.

Ali yang ingin mengantar Keisya lagi-lagi ditolak Keisya.

Akhirnya mereka pulang sendiri-sendiri.

Dari kejauhan Aliando mengikuti mobil Keisya karena Aliando takut terjadi sesuatu dengan Keisya.

Ketika sudah melihat Keisya masuk kedalam pintu gerbang rumahnya baru Ali merasa tenang.

Aliando pun melanjutkan perjalanan menuju rumahnya.

Terpopuler

Comments

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

pnsran dech kak . pen cpet" tau gt klo Ali itu Ando...

& smoga keysa nya gk knp" yh..

2021-09-02

1

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

lnjutttt kak...smngttt ip nya thorrr

2021-09-02

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!