Keisya berkonsultasi dengan dokter

Keisya kini sedang berada di balkon kamar nya.

Dia mulai melakukan chat group bersama teman cibi-cibi nya itu.

Keisya: Hi guys

Rio: tumben nongol

Mikha: he eh kemarin kemana aja chat segitu banyaknya cuma di read doang.

Lisa: udah deh kalian nih, mungkin key sibuk guys.

Riana: sibuk apaan paling juga gak ngapa-ngapain dirumahnya sono.

Keisya: Ih kalian nih apaan sih.

Kemarin aku memang ada acara penting banget.

Oh ya kumpul di markas yuk.

Aku tunggu ya

Mikha,Lisa,Rio,Riana: beres. meluncur....

Keisya segera mengganti bajunya dengan menggunakan kelana jeans dan Draped blus yang sangat pas dibadan nya.

Segera dia mengambil sepatu snikers nya dan memakainya.

Setelah melihat didepan cermin dirasa sudah pas dia segera mengambil tas dan kunci mobil.

Dia melangkah menuruni satu demi satu anak tangga hingga habis.

Keisya pun berjalan kedepan dan langsung membuka mobilnya.

Dengan segera dia melakukan mobilnya menuju apartemen green park view.

Apartemen itu merupakan milik Keisya dari hasil tabungannya selama ini.

Setelah menempuh beberapa menit akhirnya Keisya sudah sampai.

Keisya memarkir mobilnya di area basement dan segera menuju lift dan memencet lantai paling atas.

Keisya segera memasuki apartemen miliknya itu dan ternyata disana sudah ada sahabat cibi-cibi nya lengkap dengan minuman dan camilan.

Tidak ada yang mengetahui sandi pintu apartemen Keisya kecuali mereka berlima yaitu Keisya sendiri dengan keempat sahabatnya itu.

"Lama amat key, kita dah dari tadi" kata Riana yang muka nya sudah ditekuk-tekuk itu karena kesal menunggu Keisya tidak datang-datang.

"Maaf darling, aku tadi mandi dulu dan setelah itu baru berangkat" kata Keisya santai.

"Ceilah tau kamu belum siap-siap gitu kita datangnya nanti-nanti aja, betul gak Lis" kata Riana yang masih kesal.

"Udah-udah kamu itu, menunggu sebentar aja dah sewot gitu, mending nunggu disini dari pada nunggu di jalanan bisa tambah monyong tuh bibir sewot" ledek Mikha.

"Kau...." kata Riana marah sambil menunjukkan jari telunjuknya ke arah Mikha.

"Kalian tuh gitu aja dah bertengkar, sudah-sudah.

Dan kau Ria kenapa juga masalah sepele dah marah-marah gitu.

Kita ini sahabat dan seharusnya saling menyayangi dan mendukung" nasehat Lisa.

"Maafkan aku teman-teman, karena ku kalian jadi bertengkar" sesal Keisya.

"Tenang aja key, kita gak apa-apa kok. SUdah gak usah terlalu diambil hati" kata Rio.

"Oh ya key, gimana jadi kamu melamar kerja nya" tanya Rio selanjutnya.

"Jadi sih, aku juga sudah membicarakan semua ini dengan papa dan mama.

Awalnya mereka menolah tetapi setelah aku menjelaskan alasannya akhirnya papa dan mama menyetujui" kata Keisya.

"Ya sudah kalau gitu, syukurlah" kata Lisa.

"Terus kamu berniat dimana melamar kerjanya?

Apa sudah ada beberapa perusahaan yang menjadi rencana mu" kata Rio.

"Sepertinya aku mau mencoba melamar di PT. Megatama group deh Yo" kata Keisya.

"Bagus tuh key, itu merupakan salah satu perusahaan besar lho" kata Mikha.

"Masuk sana itu agak sulit key, banyak pesaingnya.

Mending kamu di perusahaan papamu aja deh" kata Riana yang sepertinya tidak suka dengan rencana Keisya

"Kau ini kenapa dari tadi sensi amat sama Keisya, apa kamu punya dendam tersembunyi sama Keisya" tanya Mikha yang melihat dari tadi Riana seakan mencoba mencari-cari masalah.

"Sudahlah kalian jangan bertengkar, aku akan mencobanya.

Kalaupun nanti aku gagal masuk sana ya sudah cari tempat lainnya saja" kata Keisya santai dan berusaha menengahi perkelahian Mikha dan Riana itu.

"Tenang key, kami semua mendukung kamu kok" kata Lisa dan Rio bersamaan.

"Oh ya Lis temenin aku ke dokter ya" pinta Keisya.

"Lho emangnya kamu sakit key" tanya Lisa sedikit khawatir.

"Gak aku hanya mau nanya tentang sedikit obat yang dikonsumsi oleh mama ku akhir-akhir ini.

Aku khawatir banget masalahnya" kata Keisya berbohong.

"Oh ya teman-teman kalian boleh belanja-belanja deh terserah kalian mau beli apa. Nih kartunya Yo.

Kau yang memegangnya.

Jatah mereka masing-masing 5jt an ya" kata Keisya menyerahkan platinum card nya ke arah Rio.

Itu semua uang pribadi Keisya yang didapatnya dari ikut lomba mendesain sebuah rumah dan perumahan yang selama ini diikutinya semenjak dia kuliah di Oxford.

"Gitu kek dari tadi" kata Riana.

"Kamu tuh kalau dah menyangkut uang langsung deh mata ijo" sinis Mikha yang memang tidak suka dengan sikap Riana yang terlihat betul hanya ingin uang Keisya aja.

"Sudah-sudah, lagian aku ikhlas kok. Jadi gak usah diributkan lagi ya" kata Keisya menengahi.

"Oh ya key aku mending ikut kalian aja deh" kata Mikha.

"Ya sudah ayo" kata Keisya.

"Rio kamu belanja-belanja aja sama Riana dan nanti kami akan menyusul kesana" kata Keisya kepada Rio.

"Kok kalian tega sih, masak aku sama Riana berdua aja" kata Rio protes.

Rio sebenarnya selama ini tidak menyukai sikap dari Riana, kalau tidak karena Keisya dia mah ogah bersahabat dengan manusia ular satu itu.

Demikian juga dengan Lisa dan juga Mikha, dia juga merasakan hal yang sama dengan Rio.

"Udah sana pergi aja, lagian nanti juga kami menyusul" kata Lisa.

"Ya deh kalau gitu" kata Rio akhirnya pasrah.

Akhirnya Rio dan Riana pun pergi menuju ke plaza Senayan Jakarta.

Keisya, Lisa dan Mikha menuju ke dokter umum dan kebetulan om dari Lisa adalah seorang dokter jadi mereka menuju ketempat om Beni.

Setengah jam perjalanan akhirnya mereka sampai di klinik milik om Beni.

"Pagi menjelang siang om" sapa Lisa kepada om nya itu.

"Eh kamu Lis, tumben amat kesini.

Pasti ada sesuatu nih kayaknya" kata om Beni yang tebakannya tepat sasaran.

"Iya nih om nganter sahabatku om, Ada sesuatu yang ingin dia tanyakan kepada om Beni" kata Lisa memberikan alasan kedatangannya.

"Ya sudah bawa masuk sini" kata om Beni menyuruh Lisa membawa temannya masuk.

"Siap om, tunggu sebentar ya" kata Lisa dan langsung menyusul temannya untuk mengajaknya masuk keruang periksa om Beni.

"Silahkan duduk" kata Beni dengan sopan.

"Terima kasih dok" kata Keisya.

"Panggil aja om Beni saja seperti Lisa" pinta om Beni.

"Ba...baaaiikk dok, eh om maksud saya" kata Keisya sedikit terbata.

"Nah gitu dong biar bisa akrab seperti Lisa, anggap aja aku om kamu sendiri ya" kata Beni.

"Terima kasih om" kata Keisya.

"Apa yang ingin kamu tanya kan" tanya om Beni langsung pada pokoknya.

"Begini om, aku hanya ingin menanyakan tentang obat ini om" kata Keisya sambil menyerahkan botol obat itu kepada Beni.

Beni mengambilnya dan mulai meneliti obat itu.

"Bukankah ini obat anti depresan, siapa yang mengkonsumsi obat ini" tanya om Beni.

"Aku om, itu sudah lama sekali.

Seingat ku sejak aku kecil pun juga konsumsi obat itu cuma waktu itu dosisnya gak sebanyak sekarang" jujur Keisya.

"Apa kamu pernah mengalami suatu trauma gitu" tanya Beni lagi.

"Aku tidak ingat dok, tapi aku merasa seakan aku pernah mengalami sesuatu dengan masa lalu ku.

Saat aku ingin mengingatnya kepalaku sangat sakit sekali" kata Keisya yang masih berkonsultasi kepada Beni.

"Apa pernah kamu membicarakan kepada orangtua mu mungkin" Beni yang masih penasaran dengan apa yang terjadi pada Keisya.

"Pernah om, tetapi kata papa sama Mama itu hanya obat biasa pereda nyeri dan bila aku terasa pusing dan sakit diharuskan mengkonsumsi obat itu" jawab Keisya.

"Apa ada obat lain selain ini yang kamu konsumsi sebelumnya" Beni lebih mendetail menyelidiki apa yang menimpa Keisya.

"Ada dahulu obat lainnya tetapi sudah agak lama obat yang satunya itu tidak dikasihkan lagi sama papa dan mama" cerita Keisya.

"Kalau saran om, lebih baik kamu tanyakan semua ini kepada mama dan papa mu karena hanya mereka yang tahu.

Tetapi apabila mama dan papa mu tidak mau menceritakannya berarti trauma yang kami derita itu sangatlah parah dan mungkin dengan ini mereka ingin kamu kembali seperti dahulu ceria dan bisa melewati hari-hari tanpa beban" saran Beni panjang lebar.

Terpopuler

Comments

LiDyra

LiDyra

Semangat update, Thor! Fighting🔥

Salam dari
- Janji Palsu Tuan Muda -

2021-08-24

0

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

ko blm up lg thorr.. d tunggu up ny y thorr

2021-08-24

0

Helen Apriyanti

Helen Apriyanti

lnjuttt kak..

2021-08-21

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!