Keisya yang masih menatap langit-langit kamarnya, pikirannya mulai berkelana kesana kemari memikirkan Ando.
Dirumah Ando sedang mengobrol dengan mama nya diruang tengah sambil menikmati salah satu saluran televisi.
"Nak, kau tahu tadi mama ketemu sama siapa" kata Nayla memberikan teka teki pada anaknya.
"Siapa ma emangnya, pasti mama ketemu sama istri papa ya" sinis Aliando.
"Ih kalau itu mah, mama gak mikirin nak. Lagian mereka sudah tidak ada urusannya dengan mama" kata Nayla masa bodoh.
"Hmmm pasti ketemu sama teman-teman mama ya" tampak Aliando masih terus berpikir menebak apa yang ditanyakan mamanya tadi.
"Memang teman mama dan sahabat mama, tapi lebih spesifiknya siapa tebak" Nayla yang masih saja membuat anaknya itu penasaran.
"Siapa ma, Ali gak tahu deh ma" akhirnya Aliando menyerah juga.
"Mama bertemu dengan Tante Fio nak mama nya Arum" Nayla pun memberitahukan siapa yang ditemui nya.
Aliando yang mendengar itu langsung terkejut dan sepontan dia langsung ter lonjak dari duduknya semakin mendekat ke Nayla.
"Mama gak bohong kan ma, terus gimana kabar Arum ma" tanya Aliando yang mulai berbinar mendapat kabar tentang Arum.
"Arum sekarang sudah menjadi gadis yang sangat cantik sekali nak, Tadi mama dikasih fotonya sama mama Fio" jelas Nayla.
"Benarkah ma, Ali sangat merindukan Arum ma.
Apa Arum masih mengingatku ya ma" tanya Aliando penasaran.
"Kasihan dia nak, semenjak kejadian itu dia mengalami trauma yang sangat berat dan akhirnya papa Agung dan mama Fio membawanya ke dokter psikolog dan berkat itu Arum bisa kembali menjalani hidupnya seperti sekarang dengan baik, tetapi dia lupa akan masa lalu nya" sedih Nayla pada anaknya itu dan tanpa disadari air mata Nayla sudah merembes ke pipinya.
"Gak apa-apa ma, yang penting sekarang Arum sehat, bisa ceria lagi dan bisa menjalani hidupnya dengan baik" meski ada sedikit kecewa dihati Aliando karena Arum tak mengingat nya tetapi Aliando bersyukur akhirnya dia kembali dipertemukan dengan Arum.
"Oh ya ma, katanya mama punya foto Arum sekarang boleh Ali lihat ma" tanya Aliando.
"Sebentar ya biar mama ambil ponsel mama dikamar dahulu" kata Nayla dan langsung beranjak menuju kamarnya mengambil ponsel itu.
Tak beberapa lama Nayla sudah kembali dengan membawa ponselnya itu dan memperlihatkan foto Arum.
"Ma, apa mama gak salah nih" tanya Aliando yang terkejut dengan foto yang diperlihatkan mama nya itu.
Karena foto itu sangat mirip sekali dengan Keisya, gadis yang telah berhasil mencuri hatinya itu.
"Ya gak lah kan mama Fio sendiri yang kasih foto ini nak.
Emangnya kenapa nak dengan foto Arum" tanya balik Nayla.
"Ini seperti foto perempuan yang Ali ceritakan kepada mama tempo hari ma" kata Aliando.
"Maksud kamu, perempuan yang berhasil membuat kamu tertarik" tanya Nayla lagi.
"Benar ma, dia itu Keisya. Dia yang ingin aku kenalkan dengan mama waktu itu" kata Aliando.
"Ali juga punya fotonya ma, coba mama lihat kedua foto ini" kata Aliando menyerahkan ponselnya kepada mama nya itu dan memperlihatkan foto Keisya yang sengaja dia ambil saat mereka sedang bersama di pantai Anyer beberapa waktu lalu.
"Kamu benar nak, ini seperti Arum dan foto di ponsel kamu dan mama gak ada perbedaan apapun dari keduanya itu" kata Nayla yang tertegun dengan apa yang dilihatnya.
"Pantas Ali merasakan sesuatu saat melihat Keisya ma, hati Ali langsung menghangat, dan saat pertama kali melihatnya seakan mata Ali terhipnotis ingin selalu menatapnya. Jantung Ali berdetak sangat kencang" Aliando mengungkapkan apa yang dirasakannya itu.
"Mama sudah menduga nak, karena kalian sejak kecil sudah ditakdirkan untuk selalu bersama" batin Nayla.
"Benarkah Al, kamu merasakan itu. Mama benar-benar sulit mempercayainya" Nayla seakan tak percaya dengan ucapan Aliando.
"Benar ma, itu benar-benar dari lubuk hati Ali ma" Ali mencoba meyakinkan Nayla.
"Mama sangat bahagia nak mendengarnya.
Tapi mama punya satu permintaan Al apakah kamu mau mewujudkan permintaan mama nak" tanya Nayla penuh harap.
"Apa ma itu, apapun Ali akan lakukan demi mama dan juga Arum ma" kata Aliando menyanggupi.
"Mama mohon kamu menjaga Arum dengan baik, jangan sampai satu orang pun menyakiti Arum nak. Sudah cukup penderitaan Arum selama ini" mohon Nayla.
"Baik ma, Ali akan menjaga dan melindungi Arum dan juga mama segenap jiwa Ali ma walaupun nyawa taruhannya" kata Ali dengan penuh keyakinan dan penekanan.
"Mama bangga sama kamu nak" kata Nayla sambil menepuk punggung anaknya bangga.
"Oh ya mama Fio mengundang kita lusa makan malam dirumahnya" kata Nayla memberitahu.
"Benarkah ma" tanya Aliando.
"Benar sayang. apa kamu senang" tanya Nayla balik.
"Tentu saja Ali senang ma karena Ali sudah sangat merindukan Keisya" kata Aliando begitu senangnya dengan undangan dari mama Fio dan papa Agung.
"Ya sudah, sekarang lebih baik kamu beristirahat dan besok kamu kan harus kekantor kan" tanya Nayla.
"Iya ma, mama juga harus istirahat jangan begadang terus. Mama harus jaga kesehatan mama" Aliando mengingatkan mama nya.
"Iya pangeran tampannya mama" kata Nayla tersenyum bahagia mendengar anaknya begitu mengkhawatirkan dirinya itu.
Mereka pun berjalan menuju kamar masing-masing.
Dengan hati yang diselimuti kebahagiaan Aliando pun tak lama langsung bisa tertidur dengan sangat nyenyak dan pulas nya tidak seperti dahulu-dahulu dia susah sekali untuk bisa tidur dengan sangat nyaman.
Keesokan hari Keisya yang sudah bangun sejak pagi menyempatkan diri untuk berolah raga ringan dengan berlari mengelilingi taman yang ada di komplek perumahannya.
Keisya saat itu ditemani oleh Agung papa nya yang juga selalu melakukan aktifitas lari paginya setiap hari sebelum dia berangkat kekantor.
Keisya berlari berdampingan dengan sang papa.
"Pa, apa papa pernah bertemu dengan kak Ando pa" tanya Keisya ditengah-tengah aktifitas lari paginya itu.
"Papa belum bertemu dengan kak Ando mu itu nak, Tetapi yakin lah kalau kak Ando mu itu pasti akan selalu mengingat dirimu" kata papa nya dengan penuh keyakinan.
"Sudah lama Keisya tidak bertemu dengan kak Ando pa, mungkin sekarang dia sudah berubah jadi lelaki yang sangat tampan dan banyak dikejar-kejar oleh kaum hawa" kata Keisya nanar.
"Kalau itu papa gak tahu nak, yang pasti papa yakin kalau Ando sangat menyayangi kamu" kata papa nya itu meyakinkan Keisya.
"Pa yuk makan bubur ayam disana, dah lama kita tidak makan bubur ayam disana. Keisya sangat rindu makan bubur disana pa" ajak Keisya ketika mereka melintasi tukang bubur yang biasa mangkal di sekitar taman itu.
Mereka pun mendatangi tukang bubur itu dan mencari tempat duduk yang tak jauh dari pedagang bubur itu.
Tak beberapa lama bubur pesanan Keisya dan papa nya datang.
Mereka berdua menyantap buburnya sambil memandangi taman yang ditumbuhi dengan tanaman perdu dan bunga-bunga yang sangat indah ditambah lagi udara yang begitu sejuk dan cuaca yang sangat cerah.
Dengan penuh nikmat bubur itu dalam sekejap sudah habis dan hanya menyisakan mangkok dan sendok saja.
"Ahh akhirnya kenyang juga, pa kita bawain mama bubur ya biar nanti dimakan dirumah" kata Keisya yang teringat oleh mama nya itu.
"Oke princes papa" kata Agung mengiyakan putrinya itu.
Keisya pun menghampiri tukang bubur itu.
"Mang bungkus 1 ya" kata Keisya kepada tukang bubur itu.
"Iya non, sebentar biar mang buatkan" kata tukang bubur itu.
Tidak menunggu lama bubur pesanan Keisya sudah siap dan langsung Keisya membayar bubur yang dibungkus itu dengan 2 mangkok yang dimakan dia dan papa nya.
Keisya dan Agung berjalan pulang dengan berdampingan dan sesekali mereka berceloteh dan bercanda tawa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Helen Apriyanti
lnjutttt kak smngttt up nya
2021-08-29
0
Helen Apriyanti
udh gk sabar nich dg petemuan keluarga & tmn msa kcil da rsa hi gga dewasa
2021-08-29
0
Helen Apriyanti
klo jdoh psti bertemu & gk akan kmna Ando.. Arum/kesya
2021-08-29
0