Keisya yang sedari tadi duduk-duduk di balkon kamarnya sambil menatap langit.
Pikirannya masih melayang kepada sesosok Ali.
Tiba-tiba ponselnya berdering.
"Ya Ali ada apa" tanya Keisya saat tahu yang meneleponnya adalah Ali teman yang baru saja dia kenal dan yang sedang dipikirkannya saat ini.
Jantung Keisya berdetak sangat cepat seakan ingin melompat.
Keisya tersenyum sendiri, entah apa yang membuat begitu bahagia mendapat telepon dari Ali.
Perasaan yang berbeda yang pernah dia rasakan pada mantan kekasihnya yang dahulu.
Perasaan nyaman, dan hangat.
"Besok bisa kita berjumpa, biar aku jemput kamu key" kata Aliando.
"Besok ya, hmmmm.... gimana ya" kata Keisya masih menimbang-nimbang ajakan Ali.
Tetapi jauh dari lubuk hatinya dia merasa senang dengan ajakan Ali.
Ingin rasanya Keisya mengangguk dan menerima ajakan Ali tetapi dia masih ragu karena dia baru saja mengenal Ali tadi sehabis pesta yang diadakan papa dan mamanya.
"Ayolah key please, sebentar saja.
Aku janji akan menjaga kamu dan aku pastikan kamu akan aman bersamaku" kata Ali sedikit memaksakan.
Key hanya diam tanpa bisa berkata-kata.
"Key, apa kamu masih disitu" tanya Aliando yang lama tidak mendapat respon dari Keisya.
"Iya Ali aku masih disini" kata Keisya.
"Kamu diam berarti kamu setuju, besok aku akan menjemputmu.
Dan tolong share alamat rumahmu ya" kata Ali tidak ingin ada bantahan.
"ih kau ini memaksa sekali sih" sinis Keisya yang sedikit kesal karena Ali yang memaksanya.
"Memang dan aku tidak mau ada penolakan dari kamu" kata Aliando.
"Baiklah kalau begitu kita bertemu saja.
Kamu jangan ke rumahku karena aku belum siap memperkenalkan mu kepada keluargaku" kata Keisya.
"Baiklah kalau begitu aku tunggu kamu Parta comfort Anyer besok pagi jam 9.
Jangan sampai terlambat.
Kalau terlambat kamu akan mendapat hukuman dariku" kata Ali.
"Apaan sih pakai hukuman segala emang aku berbuat salah apa" kesal Keisya yang mengerucutkan bibirnya dan untungnya tidak dilihat oleh Ali.
Ali terdengar tertawa terbahak-bahak mendengar Keysha yang kesal kepadanya itu.
"Kau itu malah ketawain aku, emang ada yang lucu" kata Keisya yang bertambah kesal.
"Udahlah bye" kata Keisya kemudian dan langsung memutuskan sambungan teleponnya itu.
Keisya masuk kembali ke kamarnya dan mulai merebahkan tubuhnya dan tertidur dengan tenang.
"Ih ni anak langsung main matiin aja" kesal Aliando sambil tersenyum-senyum sendiri.
Ali tidak sadar saat itu mama nya sedang lewat didepannya dan melihat putranya itu tersenyum-senyum sendiri dia sedikit heran karena Ali yang dia kenal begitu datar, cool dan tidak pernah tersenyum itu jadi penasaran apa yang membuat anaknya itu bisa tersenyum seperti itu.
Sudah lama Nayla mama Ali tidak melihat senyum anaknya semenjak papa Ali menikah lagi dan meninggalkan dia bersama mamanya itu hanya karena seorang perempuan.
"Tumben anak mama senyum-senyum sendiri, pasti deh ada sesuatu.
Cewek mana nih yang bisa membuat anak tampan mama ini bisa tersenyum boleh dong dikenalin sama mama" kata Nayla.
"Ih mama apaan sih" kata Ali yang malu-malu.
"Hmmm maen rahasia nih sama mama" kata Nayla lagi.
"Ada deh ma, nanti deh kalau dah resmi jadi milik Ali pasti dikenalin sama mama dan pasti akan Ali ajak kesini" kata Ali pada mama nya itu.
"Tapi jangan seperti perempuan-perempuan yang sudah-sudah lho.
Mama gak suka sama mereka karena mereka tidak tulus sama kamu" kata Mama nya.
"Pasti deh ma, dia ini berbeda dari cewek-cewek yang selama ini mengejar-ngejar Ali ma. Dia begitu istimewa dan dia itu seperti ada ikatan sesuatu dengan Ali tetapi Ali tidak tahu ma.
Seperti seseorang yang ada dimasa lalu Ali" jelas Aliando menjabarkan perasaannya itu.
"Oh ya, mama jadi tidak sabar ingin melihatnya nak" kata Nayla.
"Doain aja ya ma biar aku bisa mendapat kan cintanya itu" kata Aliando.
"Baik lah nak, Ya sudah sekarang kamu istirahat" kata Nayla dan beranjak pergi meninggalkan Aliando setelah mendengarkan Ali membalas ucapannya itu.
"Baik ma" kata Aliando.
Tak lama kemudian Ali mulai masuk ke kamarnya.
Ali merebahkan tubuhnya diatas kasur yang empuk dan berukuran king size.
Dia menatap langit-langit kamarnya dan membayangkan wajah cantik Keisya.
"Aku harus bisa menjadikanmu satu-satunya milikku selamanya key" monolog Aliando
Entah sampai jam berapa Ali hanya memandang langit-langit kamarnya sambil memikirkan Keisya dan tak sedetikpun matanya bisa dipejamkan.
Dia sudah tidak sabar menunggu esok untuk berjumpa dengan seseorang yang mampu menggerakkan hatinya yang selama ini membeku.
Setelah jam 3 dini hari Aliando baru bisa memejamkan matanya.
Keesokan hari pagi-pagi sekali Keisya sudah berpakaian rapi.
"Tumben key kamu dah rapi banget, emang mau kemana nak" tanya mama nya saat melihat Keisya turun dari tangga menuju ke meja makan.
"Biasa ma lagi ada janji sama temen-temen.
Makhlum lah ma dah lama gak bertemu teman-teman jadi sebelum key bekerja ya manfaatkan waktu buat hangout bareng" kata Keisya santai.
"Ya sudah kamu hati-hati ya key.
Tapi sarapan dahulu nak.
Mama dah masakin makanan kesukaan mu" kata mamanya itu.
"Baik ma" key langsung duduk ditempat biasa nya dia duduk dan tak lama kemudian papanya juga menuju ke meja makan.
"Tumben sayang dah rapi amat mau kemana" tanya papa nya.
"Biasa pa mau hangout bersama temen.
Kan dah lama ke gak pernah hangout bersama temen-temen key pa" kata Keisya.
"Ya sudah kita sarapan dulu baru kamu boleh pergi sayang" kata papa nya.
"Siap papaku sayang. I love you so much" kata key kepada papanya.
"Hmmm jadi cintanya cuma sama papa doang nih, sama mama nggak" kata mamanya pura-pura merajuk.
"Idih mama merajuk nih ceritanya" kata Keisya menggoda mamanya dan langsung berdiri dan menghampiri mamanya dan mencium pipi mama nya sambil berkata
"I love you so much mom" katanya.
"I love you too sayang" kata mamanya itu.
"Sudah-sudah ayo cepat sarapan" kata papa nya yang menghentikan drama dipagi hari ini.
Mereka pun menyatap sarapan paginya dengan tenang dan hanya terdengar dentingan sendok dan garpu.
Setelah menghabiskan sarapannya Keisya pun berdiri dari duduknya.
"Ma, pa key berangkat dulu ya.
Assalamu'alaikum pa, ma" kata Keisya mencium mama papa nya bergantian.
"Kamu hati-hati ya nak, kalau ada apa-apa cepat hubungi papa ya sayang" kata papa nya yang selalu saja sering khawatir jika Keisya bepergian sendiri.
"Siap papa ku sayang, key pasti berhati-hati.
I'm promise" kata Keisya berusaha menghilangkan kekhawatiran papa nya itu.
Keisya pun berlalu dan menuju ke tempat mobilnya berada.
Dengan gerakan cepat Keisya sudah berada didalam mobilnya dan langsung melajukan mobilnya ke Parta comfort Anyer.
Perjalanan menuju kesana agak sedikit lama karena jalanan sedang macet-macetnya kalau jam segitu di Jakarta.
sekitar 2 jam Keisya baru sampai ditempat yang sudah ditentukan oleh Aliando.
Keisya pun menelepon Aliando yang ternyata sudah berada disana sejak setengah jam sebelumnya Keisya datang.
"Tunggu disitu aku akan menjemputmu" kata Aliando saat Keisya meneleponnya tadi.
Tak beberapa lama Aliando sudah berada didepan Keisya.
"Kamu terlambat 5 menit" kata Aliando.
"Maaf Al tadi aku terjebak macet" kata Keisya.
"Ya sudah ayo masuk dahulu" kata Aliando.
Ali mengajak Keisya menuju sebuah restoran yang berada dipinggir pantai dengan pasir putihnya bak permadani dan pandangan langsung menuju laut leepas.
"Kamu suka dengan tempatnya" tanya Aliando saat mereka sudah masuk di resto itu.
Keisya hanya mengangguk menanggapi pertanyaan dari Ali.
Aliando membukakan kursi buat Keisya dan tangannya mengayunkan bak mempersilahkan seorang putri kerajaan untuk duduk.
"Silahkan nona Keisya" kata Aliando.
"Terima kasih tuan Ali" kata Keisya.
Keisya benar-benar merasa seperti tuan putri saja diperlakukan begitu oleh Ali.
"Tempat yang indah.
Kamu pandai mencari tempat yang bagus" kata Keisya.
"Oh tentu saja, kalau untuk wanita secantik kamu" kata Ali.
"Udah deh gak usah sok so sweet gitu" kata Keisya.
"Apa jangan-jangan kamu sama cewek-cewek selalu begitu ya" kata Keisya lagi.
"Tentu saja tidak.
Kau wanita spesial buatku"Kata Ali.
"Udah deh Al gak usah ngegombal melulu, malu tahu didengar orang lain" kata Keisya sedikit jengah karena sikap Ali yang sedikit berlebihan menurutnya.
Sebenarnya Keisya sangat menikmati dan sangat senang dengan perlakuan Ali, tetapi dia tidak mau terlena karena dia dan Ali baru saja saling mengenal.
Mereka memesan makanan siangnya dan tak lama kemudian makanan segera datang.
Mereka makan siang dengan anggun dan terkesan jaga imagenya.
Setelah makan siang usai mereka mulai keluar dari restoran itu dan menuju kesebuah pantai yang dipenuhi karang dan bebatuan yang menambah kecantikan pantai itu.
Aliando dan Keisya mulai berjalan menapaki pesisir pantai dengan kaki telanjangnya.
Hamparan pasir menggelitik setiap telapak kaki mereka.
Berlarian kesana kemari dengan bersenda gurau.
Ketika capek mereka akan duduk dihamparkan pasir itu bersebelahan sambil mata terus menerawang kearah laut lepas.
"Key, apa kamu suka dengan pantai" tanya Aliando saat mereka sedang duduk berdampingan diatas pasir putih.
"Suka banget.
Coba kamu lihat lautan lepas itu seakan tidak pernah ada batasnya mata kita memandang.
Aku ingin suatu saat aku dipertemukan seseorang yang mencintaiku gak berbatas seperti kita memandang lautan lepas itu" kata Keisya menerawang jauh sampai tidak sadar dia sudah mengutarakan isi hatinya.
"Benar key apa yang kamu katakan.
Tak akan ada batasnya untuk lautan lepas.
Apa kau tahu key, ketika aku berada dilantai seakan mengingatkan aku di masa lalu ku.
Ada kenangan tersendiri disana yang tidak mungkin aku lupakan selamanya" kata Aliando sendu.
"Oh ya, pasti berhubungan dengan seorang wanita ya" kata Keisya menebak.
"Kamu benar key, dia masa laluku yang tidak mungkin aku bisa menghilangkannya.
Itu adalah kenangan dimasa aku masih kecil.
Kami pernah berjanji akan selalu bersama selamanya, tetapi keadaan memisahkan kita berdua saat itu dan aku tidak tahu penyebabnya.
Dia pergi meninggalkan kota ini dan aku tidak tahu kemana dia pergi.
Hingga saat aku bertemu dengan mu aku merasakan sesuatu yang sama dengan gadis masa kecilku itu" jujur Aliando masih tetap dengan menatap kearah laut lepas.
"Aku pun juga merasakan hal yang sama Al, saat bertemu denganmu aku merasa kamu adalah bagian dari masa lalu ku.
Tetapi aku tidak ingat bagian seperti apa itu" kata Keisya.
"Aku sudah mencoba mengingatnya tetapi semua sia-sia.
Aku tidak menemukan apa yang aku cari dan yang ada kepalaku semakin pusing bila aku mencoba mengingatnya" kata Keisya.
"Benarkah key" tanya Aliando.
"Itu benar adanya Al" kata Keisya menjawab.
Mereka seakan terbuai dengan lamunan masing-masing dan mengungkapkan apa yang dirasakan selama ini tentang kehidupannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments
Helen Apriyanti
aku love favirite buat Authornya
2021-08-18
0
Helen Apriyanti
wahhh jgn" mreka brdua memang dr mdmsa llu d msa kecil .. tpi ntah ap yg tlh memisahkn mreka & tdkn mengingatnya ..apkh sblmny tlh trjdinkcelkaan atau ap thorr.. lnjuttt pnsrn hee.. smngtttt buat Authornya
2021-08-18
0