Sore Hari

Chandra menuntun Nadia dan berjalan terlebih dahulu menuju lokasi latihan di mana Ong, Dio, Yuta dan Danil berada. Terlihat dari tempatnya sekarang, Nadia bisa menyaksikan kawanan prajurit itu melambai-lambaikan tangan ke arahnya.

"Mereka sudah kelelahan latihan dan keliling sejak pagi." Beritahu Chandra sambil tersenyum kecil.

"Sampai siang begini? Nggak dikasih istirahat emangnya?"

"Tidak. Latihan fisik 'kan perlu, mereka juga sudah terbiasa."

Nadia menghela napasnya dan menarik tangan Chandra sehingga pria itu menatapnya.

"Kok kamu jahat."

"Jahat?" tanya Chandra keheranan.

"Ya, seharusnya sebagai pemimpin kamu tuh bisa bikin senang pasukan kamu. Biar mereka betah dipimpin sama kamu. Kelihatannya juga mereka itu orang-orang yang baik dan penurut."

"Itu bukan jahat. Saya hanya disiplin."

Nadia menyamakan langkah mereka sehingga kini ia berjalan bersisian dengan Chandra.

"Ya, jangan terlalu disiplin. Sekali-sekali kamu harus kasih kelonggaran. Hehe," bujuk Nadia lagi tanpa tahu kalau Chandra sebenarnya jengkel.

"Kenapa ilalangnya nggak ditebas?" tanya Nadia lagi saat tanaman ilalang itu hampir menyaingi tinggi badannya, sementara Chandra yang sangat tinggi dengan leluasa menghadang ilalang-ilalang dengan kedua tangannya dan dapat melihat dengan jelas ke depan.

"Ilalang ini gunanya untuk menjaga ranjau darat. Ketika ada pencuri atau penyelundup, ranjau darat akan meledak jika terinjak." Beritahu Chandra dengan datar.

"Yahh! Jadi ... di sekitar sini banyak ranjau darat!" teriak Nadia, tanpa sengaja gadis itu juga memukul punggung suaminya cukup keras, membuat Chandra terkikik.

"Kenapa kamu nggak kasih tahu saya kalau di sini ada ranjau!" Nadia panik dan dengan polosnya gadis itu merapatkan tubuh ke sisi Chandra yang justru menyembunyikan senyum gelinya.

"Maka dari itu saya kaget sewaktu melihat kamu datang dari bukit. Saya tidak kasih tahu kamu agar kamu tidak panik saat berjalan ke sini," jawab Chandra dengan enteng.

"Ih! Nyebelin banget, sih! Ya ampun, untung aja saya nggak injak ranjau!" omel Nadia sambil memukul-mukul punggung suaminya.

"Makanya saya menjaga kamu 'kan. Kalau kamu sampai injak ranjau, saya orang pertama yang akan menangis."

Nadia tersipu, Chandra menoleh ke arahnya sambil mengusap puncak kepala Nadia yang sudah dipenuhi lagi helaian ilalang yang tersibak olehnya.

"Sudah, jangan marah. Saya bercanda kok, hehe. Di sini aman dari ranjau. Maka dari itu ilalang sengaja dibiarkan tumbuh tinggi, gunanya agar babi hutan tidak ke rumah-rumah warga saat malam hari dan memakan tumbuh-tumbuhan."

Nadia bernapas lega, tetapi pipinya justru memerah padam. "Kamu bisa bercanda juga, ya?"

"Memang kelihatannya tidak bisa?" ujar Chandra sambil menatap istrinya yang kini tertawa kecil.

Nadia menggeleng sambil terkikik. "Ya! Kelihatannya nggak bisa bercanda. Kayak robot Ikut protokol, dan bahasa kamu selalu baku."

"Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu salah satu upaya untuk menjaga kesatuan NKRI," jawab Chandra dengan tegas, Nadia lagi-lagi tidak bisa menahan senyumnya.

"Iya deh iya. Pak Jenderal, ini jalannya masih jauh?"

"Sebentar lagi sampai. Kamu pasti capek, ya?"

Nadia mengangguk. "Hm, lumayan capek waktu naik bukit. Tapi nggak papa saya sudah lama nggak jalan-jalan sih," ucap Nadia dengan senyum untuk menenangkan Chandra yang tampaknya selalu khawatir saat Nadia bertanya akan sesuatu.

***

Ong, Yuta, Dio dan Danil menikmati kudapan sore yang dibawa Nadia khusus dari Bandung. Ke empat pemuda beda usia dan jabatan itu tampak senang dengan kehadiran Nadia yang notabene adalah istri dari komandan pemimpin mereka.

Setelah sekian lama, akhirnya impian Ong untuk bertemu artis yang sering ia lihat dilayar handphone bisa juga jadi kenyataan. Maka tidak heran kalau Ong terlihat seperti orang yang melihat satu dari tujuh keajaiban dunia ketika melihat Nadia.

"Ong, apa mata kamu tidak perih?" tanya Chandra yang sejak tadi memperhatikan Ong yang terus menerus menatap Nadia tanpa berkedip.

"Eh, hehe. Enggak Yah. Eh, Dan aman kok, aman. Hehe," jawab Ong sambil tersenyum ke arah Nadia.

Ong menoleh ke arah Chandra dan tertawa garing. Sementara Nadia hanya dapat cekikikan ketika memperhatikan satu persatu kawanan pasukan yang dipimpin Chandra.

Melihat Dio, Nadia sedikit segan karena lelaki itu terlihat jutek dan tidak banyak bicara sejak kedatangannya. Yuta justru tampak pemalu dan hanya memakan camilan yang dibawa Nadia. Sementara Danil begitu charming dengan mata sipit dan kulit putihnya.

Nadia sudah berkenalan sejak kedatangannya di lokasi latihan sepuluh menit lalu. Meski ekspresi mereka begitu, ternyata mereka cukup ramah. Mungkin masih sedikit canggung apalagi Nadia adalah satu-satunya wanita di tempat itu.

"Selain panas-panasan, hobi kalian apa sih?" tanya Nadia memecah keheningan di antara mereka.

"Aku! Hobby-ku dance, Bun!" serobot Ong sambil mengangkat tangannya.

"Eh, manggilnya apa, ya?" tambah Ong dengan gugup sambil menggaruk kepalanya setelah Chandra memelototinya.

Dio, Yuta dan Danil dibuat tersenyum karena tingkah Ong dan Chandra yang tidak pernah akur.

"Panggil saja saya Nadia. Saya dengar juga kalau umur kalian itu berada di atas saya semua, 'kan?"

"Ya, kecuali saya. Hehe, mungkin saya seumuran Kak Nadia," ucap Danil dengan sopan.

"Oh, iya, kalau gitu panggil nama aja, nggak perlu pakai kakak. Salam kenal ya, semuanya. Mohon kerja samanya selama saya tinggal di sini, hehe." Nadia lagi-lagi menitipkan dirinya pada pasukan Chandra, Chandra tersenyum kecil.

"Adanya juga kami yang menitipkan diri loh, 'kan Nadia ini istrinya komandan kita. Kalau mau apa-apa Nadianya nggak perlu sungkan, ya. Bilang aja!" Yuta kini berani bicara setelah Nadia mulai mengakrabkan diri.

"Iya, saya juga bersyukur. Karena mulai hari ini ada wanita, berarti untuk urusan masak-memasak ada yang bisa bantu," tambah Dio yang sejak tadi diam.

Nadia berdehem pelan, dan ia mencolek lengan Chandra yang berada di sampingnya. "Jadi, yang masak selama ini Dio?"

Chandra mengangguk. "Hmm, masakannya enak." Beritahu Chandra.

Nadia manggut-manggut. "Oke, nggak masalah. Untuk makan malam nanti, biar saya yang masak!"

"Hore, pasti masakannya enak!" sorak Danil semangat, Danil terlihat bak anak kecil yang mendapatkan jajanan kesukaannya, setelah Nadia mengatakan akan masak untuk makan malam. Sebab, Danil itu hobinya makan.

Nadia tertawa kecil menanggapi celotehan satu persatu anak buah Chandra, mereka cukup banyak mengobrol sementara Chandra tidak banyak bicara dan menjadi pendengar yang baik seperti biasanya.

***

Nellie merapikan kamar yang akan ditempatinya selama tinggal di Flores, rumah dinas Nellie berada di belakang puskesmas yang letaknya cukup strategis.

Di sini Nellie juga memiliki telepon rumah dan perawatan dapur yang sudah siap pakai. Mungkin, karena rumah ini belum lama ditinggalkan oleh dokter sebelumnya, maka Nellie tidak begitu kesulitan untuk merapikannya. Nellie tersenyum kecil saat tak sengaja menatap tangan kirinya, di mana sebuah cincin emas putih dengan satu permata bening tersemat di jari manisnya.

Melihat cincin itu membuat Nellie semakin merindukan sosok pria yang telah memberikannya cincin indah tersebut. Pria yang selama setahun lebih ini sudah tidak Nellie lihat lagi wajahnya.

"Ah, pasti semakin ganteng!" ucap Nellie sambil membayangkan wajah pria tersebut.

Nellie lalu menaruh pas foto di sisi tempat tidur, gadis itu lagi-lagi tersenyum gemas saat tatapannya tertuju pada si pemilik kedua mata bulat dan rambut ikal yang berantakan. Meski hanya sebuah foto, pipi Nellie justru bersemburat tiap kali di hadapkan pada sosok memesona itu.

***

Chandra menaruh tas ransel perlengkapan latihannya ke sebuah posko yang tidak jauh dari tempat latihan, sementara Nadia di belakangnya mengikuti dengan langkah yang amat lamban. Sesekali, Nadia juga meringis ketika pijakannya terlalu kuat di atas tanah.

"Sudah sore, sebaiknya kita pulang," ujar Chandra setelah menyimpan tasnya ke dalam sebuah lemari besi dan mengunci posko kecil itu dengan rapat

.

Nadia mendongak keheranan. "Loh, katanya kamu mau patroli dulu? Enggak Jadi?"

Chandra mendekat ke arah Nadia dan membawa gadis itu dengan lembut untuk duduk di atas bangku kayu yang ada di depan posko.

Nadia tertegun, dan Chandra justru berjongkok di hadapannya.

"Sore ini tidak ada patroli, saya tidak bisa mengajak kamu keliling hutan."

Nadia tersenyum tipis. "Nggak papa kok, saya mau jalan-jalan!" seru Nadia dengan ceria.

Akan tetapi Chandra justru berbuat diluar dugaan Nadia, suaminya itu melepas sepatu yang dikenakan Nadia dan membuat Nadia meringis kecil merasakan perih pada bagian tumit dan sisi luar kakinya.

"Aw," ringis Nadia sambil menggigit bibir bawahnya.

Chandra mendongak, wajah datarnya sedikit membuat Nadia takut.

Chandra menarik napas dalam-dalam. "Kaki kamu lecet, saya juga perhatikan kamu jalan sangat lamban dan kesakitan."

Nadia cemberut, tetapi bukan karena kesal sudah ditegur begini, Nadia cemberut karena merasa gemas pada sikap Chandra yang diam-diam ternyata memperhatikan hal kecil yang menimpa dirinya.

"Ternyata benar, 'kan? Lihat." Chandra menyangga kaki kanan Nadia dan memperlihatkan luka di tumit dan sisi luar kaki Nadia yang memang tampak memerah dan lecet.

Nadia mengangguk. "Tapi nggak berasa kok."

"Hmm. Tidak boleh begitu, ini harus segera diobati. Di rumah ada salep dan cairan antiseptik. Kita harus segera pulang," balas Chandra dengan tegas sambil menggelengkan kepalanya.

Nadia menyembunyikan senyumnya saat Chandra membuka sepatu di kaki kiri Nadia, luka yang sama pun terlihat sangat jelas.

"Ayo pulang," ajak Chandra sambil menghadapkan punggungnya ke arah Nadia. Nadia kembali terdiam.

"Ah, saya berat!" tolak Nadia halus, tetapi Chandra tampaknya tidak akan mengizinkan Nadia pulang dengan keadaan kaki lecet atau memakai sepatu yang sudah dilepasnya.

"Setiap saya latihan, saya pasti membawa tas ransel yang bobotnya 80kg. Kalau kamu lebih berat dari tas ransel itu, maka saya akan segera menurunkan kamu."

Nadia terkikik sambil menaiki punggung tegap suaminya tanpa berani membantah satu kata pun.

Dengan tubuh mungil Nadia yang amat ringan berada di gendongan punggungnya, Chandra diam-diam tersenyum dan mulai berjalan melewati hutan ilalang. Nadia melingkarkan kedua lengannya, nyaris memeluk tubuh bagian atas Chandra, dengan gugup Nadia juga mengatur napasnya agar Chandra tidak menangkap rasa gugupnya yang pasti akan sangat jelas sekali.

"Kamu pasti tidak terbiasa berjalan jauh dengan sepatu itu, ya? Sepatunya kelihatan masih baru," ujar Chandra memulai percakapan pada Nadia.

"Ehm. Iya, sepatunya masih baru. Hehe, baru pertama kali dipakai ke sini."

"Kenapa tidak pakai sepatu lama yang sudah sering digunakan? Itu pasti lebih nyaman." Beritahu Chandra sambil menapaki bebatuan dan berjalan agak menanjak.

"Sengaja, saya beli sepatu ini khusus untuk bertemu kamu, hehe." kekeh Nadia lucu.

Chandra tersenyum sambil menikmati angin sore yang sejuk menerpa wajahnya.

"Oh iya, kamu bilang tas ransel untuk latihan itu beratnya 80 kilo? Pasti punggung sama pundak kamu sakit, ya?"

"Tidak, sudah biasa kok. Karena sudah terbiasa, ya saya baik-baik saja."

Nadia mendekatkan wajahnya ke arah Chandra. "Ah, yang benar?"

Chandra sedikit mengelak karena napas Nadia mengenai telinganya, membuat Nadia terkikik. "Mm, ya. Serius."

"Mau saya pijati pundaknya? Kata nenek sama papa, pijatan saya itu enak loh!" ungkap Nadia bangga, dan mulai memijat pundak Chandra dengan kedua tangannya, membuat Chandra tertawa karena kegelian, begitu pun Nadia yang ikut tertawa karena ia baru kali ini merasa begitu bebas di tempat hangat itu.

"Tidak perlu, hari ini kamu harus beristirahat."

BERSAMBUNG ....

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hah.. nyatanya Nuklir masih mengharap kan Chandra.. ..wess angel.. 😌

2023-10-21

0

n_rif

n_rif

aq 50kg..ya enteng pak jendral...

2022-04-20

0

indah ms

indah ms

waah..berat ni saingan nadia..

2022-04-17

0

lihat semua
Episodes
1 Gagal nikah
2 Hancur
3 Mantan Terindah (Mandah)
4 TNI AD
5 Lamaran
6 Ngebet nikah
7 Gombalan Chandra
8 Menuju halal
9 Sah!
10 Tidur di bawah
11 Ke rumah mertua
12 Drama Korea
13 Perasaan tak enak
14 Hadiah
15 Telepon
16 Perasaan
17 How to be a good husband?
18 Lagu Untuk Siapa?
19 Selamat di Flores
20 Sore Hari
21 Gummy bear
22 Bertemu
23 Belajar mencintai
24 Jalan-jalan Part 1
25 jalan-jalan Part 2
26 Istri dan Mantan
27 Bekas Luka
28 Berteman
29 Zona aman dan zona nyaman
30 Jatuh cinta Lagi
31 HT (Walkie Talkie)
32 Perihal luka dan mantan
33 Lagu itu untuk kamu
34 Sudah move on
35 Rasa Strawberry
36 Mayang
37 Liburan
38 NaDi
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96 END
97 Ekstra BAB 1
98 Extra BAB 2
99 Extra BAB 3
100 Extra BAB 4
101 Extra BAB 5
102 Ekstra BAB 6
103 Extra BAB 7
104 Ekstra BAB 8
105 Extra BAB 9
106 Extra BAB 10
107 Extra BAB 11
108 Extra BAB 12
109 Extra BAB 13
110 Extra BAB 14
111 Extra BAB 15
112 Extra BAB 16
113 Extra BAB 17
114 Extra BAB 18
115 Extra BAB 19
116 Extra BAB 20
117 Extra BAB 21
118 Pengumuman
119 Pengumuman Karya Baru
120 Extra BAB 22
121 Part terakhir
122 AFFAIR : Season 2 Suamiku Jenderal
123 Season 2 AffAIR : Episode 1
124 Season 2 Affair : Episode 2
125 Season 2 Affair : Episode 3
126 Season 2 Affair : Episode 4
127 Season 2 Affair : Episode 5
128 Season 2 Affair : Episode 6
129 Season 2 Affair : Episode 7
130 Season 2 Affair : Episode 8
131 Season 2 Affair : Episode 9
132 Season 2 Affair : Episode 10
133 Season 2 Affair : Episode 11
134 Season 2 Affair : Affair Episode 12
135 Season 2 Affair : Episode 13
136 Season 2 Affair : Episode 14
137 Season 2 Affair : Episode 15
138 Season 2 Affair : Episode 16
139 Season 2 Affair : Episode 17
140 Season 2 Affair : Episode 18
141 Season 2 Affair : Episode 19
142 Season 2 Affair : Episode 20
143 Season 2 Affair : Episode 21
144 Season 2 Affair : Episode 22
145 Season 2 Affair Episode 23
146 Season 2 Affair Episode 24
147 Season 2 Affair Episode 25
148 Season 2 Affair Episode 26
149 Season 2 Affair : Episode 27
150 Season 2 Affair Episode 28
151 Season 2 Affair Episode 29
152 Season 2 Affair Episode 30
153 Season 2 Affair Episode : 31
154 Season 2 Affair : Episode 32
155 Season 2 Affair : Episode 33
156 Season 2 Affair Episode 34
157 Season 2 Affair Episode 35
158 Season 2 Affair Episode 36
159 Season 2 Affair Episode 37
160 Season 2 Affair Episode 38
161 Season 2 Affair Episode 39
162 Season 2 Affair Episode 40
163 Season 2 Affair Episode 41
164 Season 2 Affair Episode 42
165 Season 2 Affair Episode 43
166 Season 2 Affair Episode 44
167 Season 2 Affair Episode 45
168 Season 2 Affair Episode 46
169 Season 2 Affair Episode 47
170 Season 2 Affair Episode 48
171 Season 2 Affair Episode 49
172 Season 2 Affair Episode 50
173 Season 2 Affair Episode 51
174 Season 2 Affair Episode 52
175 Season 2 Affair Episode 53
176 Season 2 Affair Episode 54
177 Season 2 Affair Episode 55
178 Season 2 Affair Episode 56
179 Season 2 Affair Episode 57
180 Season 2 affair episode 58
181 Season 2 Affair Episode 59
182 Season 2 Affair Episode 50
183 Episode 51
184 Episode 52
185 Episode 53
186 Episode 54
187 Episode 55
188 Episode 56
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Gagal nikah
2
Hancur
3
Mantan Terindah (Mandah)
4
TNI AD
5
Lamaran
6
Ngebet nikah
7
Gombalan Chandra
8
Menuju halal
9
Sah!
10
Tidur di bawah
11
Ke rumah mertua
12
Drama Korea
13
Perasaan tak enak
14
Hadiah
15
Telepon
16
Perasaan
17
How to be a good husband?
18
Lagu Untuk Siapa?
19
Selamat di Flores
20
Sore Hari
21
Gummy bear
22
Bertemu
23
Belajar mencintai
24
Jalan-jalan Part 1
25
jalan-jalan Part 2
26
Istri dan Mantan
27
Bekas Luka
28
Berteman
29
Zona aman dan zona nyaman
30
Jatuh cinta Lagi
31
HT (Walkie Talkie)
32
Perihal luka dan mantan
33
Lagu itu untuk kamu
34
Sudah move on
35
Rasa Strawberry
36
Mayang
37
Liburan
38
NaDi
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96 END
97
Ekstra BAB 1
98
Extra BAB 2
99
Extra BAB 3
100
Extra BAB 4
101
Extra BAB 5
102
Ekstra BAB 6
103
Extra BAB 7
104
Ekstra BAB 8
105
Extra BAB 9
106
Extra BAB 10
107
Extra BAB 11
108
Extra BAB 12
109
Extra BAB 13
110
Extra BAB 14
111
Extra BAB 15
112
Extra BAB 16
113
Extra BAB 17
114
Extra BAB 18
115
Extra BAB 19
116
Extra BAB 20
117
Extra BAB 21
118
Pengumuman
119
Pengumuman Karya Baru
120
Extra BAB 22
121
Part terakhir
122
AFFAIR : Season 2 Suamiku Jenderal
123
Season 2 AffAIR : Episode 1
124
Season 2 Affair : Episode 2
125
Season 2 Affair : Episode 3
126
Season 2 Affair : Episode 4
127
Season 2 Affair : Episode 5
128
Season 2 Affair : Episode 6
129
Season 2 Affair : Episode 7
130
Season 2 Affair : Episode 8
131
Season 2 Affair : Episode 9
132
Season 2 Affair : Episode 10
133
Season 2 Affair : Episode 11
134
Season 2 Affair : Affair Episode 12
135
Season 2 Affair : Episode 13
136
Season 2 Affair : Episode 14
137
Season 2 Affair : Episode 15
138
Season 2 Affair : Episode 16
139
Season 2 Affair : Episode 17
140
Season 2 Affair : Episode 18
141
Season 2 Affair : Episode 19
142
Season 2 Affair : Episode 20
143
Season 2 Affair : Episode 21
144
Season 2 Affair : Episode 22
145
Season 2 Affair Episode 23
146
Season 2 Affair Episode 24
147
Season 2 Affair Episode 25
148
Season 2 Affair Episode 26
149
Season 2 Affair : Episode 27
150
Season 2 Affair Episode 28
151
Season 2 Affair Episode 29
152
Season 2 Affair Episode 30
153
Season 2 Affair Episode : 31
154
Season 2 Affair : Episode 32
155
Season 2 Affair : Episode 33
156
Season 2 Affair Episode 34
157
Season 2 Affair Episode 35
158
Season 2 Affair Episode 36
159
Season 2 Affair Episode 37
160
Season 2 Affair Episode 38
161
Season 2 Affair Episode 39
162
Season 2 Affair Episode 40
163
Season 2 Affair Episode 41
164
Season 2 Affair Episode 42
165
Season 2 Affair Episode 43
166
Season 2 Affair Episode 44
167
Season 2 Affair Episode 45
168
Season 2 Affair Episode 46
169
Season 2 Affair Episode 47
170
Season 2 Affair Episode 48
171
Season 2 Affair Episode 49
172
Season 2 Affair Episode 50
173
Season 2 Affair Episode 51
174
Season 2 Affair Episode 52
175
Season 2 Affair Episode 53
176
Season 2 Affair Episode 54
177
Season 2 Affair Episode 55
178
Season 2 Affair Episode 56
179
Season 2 Affair Episode 57
180
Season 2 affair episode 58
181
Season 2 Affair Episode 59
182
Season 2 Affair Episode 50
183
Episode 51
184
Episode 52
185
Episode 53
186
Episode 54
187
Episode 55
188
Episode 56

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!