Telepon

Apa-apaan sih, Chandra itu. Orang yang tidak bisa ditebak. Semalaman, Chandra bisa bersikap sangat dewasa dan penyayang, seharian dia bisa begitu cuek dan tidak banyak bicara, dan tadi malam pria itu juga bersikap di luar kebiasaannya.

Ya, Nadia tahu ia belum mengenal Chandra dan tidak tahu banyak tentang kebiasaan pria itu. Namun, Chandra memang benar-benar tidak bisa ditebak. Dia berbeda dengan lelaki yang Nadia kenal sebelumnya. Merasakan sikap Chandra yang semakin hari semakin random, Nadia menjadi ragu dengan penjelasan Joy tentang kakak satu-satunya itu.

Atas undangan sepupu Nadia untuk acara ulang tahun anaknya yang ke tujuh, akhirnya Chandra bersedia diajak jalan-jalan oleh istrinya. Rumah sepupu Nadia dari pihak mamanya itu berada di wilayah kabupaten, sehingga Nadia dan Chandra harus berangkat lebih pagi agar tidak kena macet, apalagi di hari libur begini jalanan ke wilayah luar kota selalu padat dengan para wisatawan.

Mereka sampai di tempat tujuan, Vila sederhana dengan sebuah kolam ikan di bawah vila tersebut menjadi pemandangan yang cukup menyegarkan mata. Nadia berdiri di samping suaminya dengan senyum di bibir.

"Flores pasti panas, 'kan? Kalau di sini segar, dingin lagi. Banyak pohon-pohon," tanya Nadia pada Chandra yang fokus pada penglihatannya menuju undak-undak bukit, sawah yang menghampar dan tanaman sayuran yang tertata rapi di sana.

"Iya, di Flores ada hutan, tapi hutan gelap. Tidak seperti di sini, kebun. Natural, seperti kata kamu," jawab Chandra tanpa mengalihkan perhatiannya.

Nadia terkikik, dengan gugup gadis itu kemudian meraih tangan kanan Chandra dan menggenggamnya. "Mau masuk sekarang?"

Chandra melihat ke bawah di mana tangannya digenggam oleh Nadia, pria itu membalas genggaman Nadia tidak kalah erat. "Ayo."

Chandra yang kaku, pendiam, non ekspresi nyatanya mau menyanyikan selamat ulang tahun bersama dengan Nadia, bersama dengan anak-anak yang menghadiri pesta ulang tahun Anna, Anna adalah putri kecil dari pasangan Adrian dan Reina yang sudah menikah selama sepuluh tahun lamanya. Ya, Adrian adalah sosok sepupu yang mengundang Nadia bersama suaminya itu.

Terlihat Adrian dan Reina berada di tengah-tengah pesta ulang tahun, tersenyum ceria menghibur Anna dan kawan-kawan sekolahnya dengan kue dan balon.

"Om, kata papa Anna ... kalau Om itu Army, ya?" tanya Anna polos dan menggemaskan pada Chandra, wajahnya sangat kecil dan cantik, perpaduan antara Adrian dan Reina memang bukan main hasilnya.

Nadia yang berada di sana ikut mendengarkan celotehan Anna pada Chandra.

"Iya, om Army," jawab Chandra kaku dan datar.

Anna bertepuk tangan, sementara Nadia tertawa kecil memperhatikan tingkah suaminya yang sok akrab bersama si Anna.

"Woah, beneran Om Army? Sama dong kayak Anna. Bias Om siapa? Kalau Anna suka sama Kookie, oppa Kookie itu ganteng, Om. Terus lucu banget. Kalau udah besar Anna mau punya pacar kayak oppa Kookie."

Chandra menoleh ke arah Nadia karena ia sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan bocah itu. Nadia tertawa di tempat duduknya, tawa yang keras dan ceria. Tawa yang baru pertama kalinya juga Chandra dengar dari Nadia semenjak gadis itu dipersunting olehnya 10 hari lalu.

"Anna, Sayang. Omnya bukan Army penggemar BTS loh. Omnya ini Army tentara," jelas Reina yang membantu Chandra untuk menjawab kebingungan anaknya.

Chandra tersenyum kaku ke arah Anna yang kini cemberut.

"Yah, kirain Om Army beneran," keluh Anna.

Di perjalanan pulang, Nadia masih tidak bisa berhenti tersenyum ketika mengingat kejadian antara Anna dan Chandra tadi. Sementara Chandra menyetir, istrinya itu masih menertawakan bagaimana ekspresi bingung Chandra di hadapan anak kecil.

"Saya senang, kamu terlihat bahagia hari ini," ujar Chandra tiba-tiba.

Nadia menoleh ke arah suaminya lalu tersenyum. "Hm, puas banget. Saya masih nggak habis pikir sama Anna. Gimana mungkin sih, cowok tinggi dan kekar kayak kamu jadi fansnya BTS."

"Namanya juga anak-anak. Saya juga suka dengan Anna, anaknya pintar dan cerdas. Saya jadi ingin punya anak."

"...."

Menyadari ucapannya, Chandra langsung berdehem untuk menghilangkan kecanggungan. Sementara Nadia langsung menoleh ke arah jendela dan menikmati pemandangan di luar sana yang mulai berubah-ubah, dari pematang sawah menjadi perkebunan strawberry.

'Kenapa juga saya bahas masalah anak," gumam Chandra dalam hati.

Tadi juga Chandra sempat mengobrol dengan Adrian, dan pria itu menawarkan salah satu vilanya untuk dipakai menginap oleh Nadia dan Chandra. Akan tetapi Chandra menolak karena dia tidak membawa pakaian ganti begitu pun Nadia. Tawaran itu mungkin akan diambil ketika Nadia dan Chandra memiliki hari libur lain untuk dihabiskan berdua.

***

Nadia merapikan pakaiannya yang ada di dalam lemari, sebenarnya masih banyak pakaian yang harus Nadia rapikan di ruang wadrobenya, tetapi sengaja Nadia hanya merapikan yang ada di dalam lemari untuk jaga-jaga kalau dia akan segera pergi ke Flores bersama suaminya.

Pemberitaan tentang dirinya dan Vidi pun selalu saja terdengar, entah itu dari pop up news di handphone, atau dari tayangan televisi yang tidak pernah bosan memperbincangkannya.

Nadia sebenarnya penasaran, apakah Chandra tahu mengenai sosok mantan pacarnya itu? Chandra 'kan sekarang sudah pakai smartphone, pastinya lelaki itu bisa menggunakan internet secara maksimal.

Baru saja Nadia memikirkan Chandra, suaminya itu sudah masuk ke dalam kamar sambil membawa buku dan piring berisi buah-buahan.

"Nih, dari nenek kamu," ujar Chandra sambil menaruh buah-buahan ke atas meja rias.

Nadia tersenyum kecil, neneknya tahu sekali camilan kesukaan Nadia. Ya, buah strawberry yang Nadia beli bersama Chandra tadi sekarang terhidang di atas meja dan sudah bersih, bahkan sudah dibersihkan dari daunnya.

"Kamu, sedang merapikan pakaian? Mau saya bantu?" Chandra menghampiri istrinya itu dan ikut duduk di lantai bersama Nadia. Nadia melipat pakaian-pakaiannya dan menumpuknya sesuai dengan modelnya.

"Ah, nggak perlu. Kamu istirahat aja. Kamu pasti capek habis nyetir seharian ini."

"Tidak kok. Sini, saya sering merapikan pakaian sendiri. Bahkan mencuci baju sampai menyetrika sekalipun, saya lakukan sendiri." Chandra mengambil alih pakaian Nadia dan melipatnya, bahkan jauh lebih terampil dibandingkan Nadia sendiri.

Nadia tertegun, selama ini ... selama menjadi istrinya, Nadia sama sekali belum mencuci pakaian Chandra. Terlihat Chandra melipat pakaian seperti ahli, dia menumpuk kaos dengan rapi dan cepat.

"Kamu bisa masak? Oiya, di sana kan kamu tinggal sendiri. Mayoritas juga laki-laki, 'kan? Nggak ada perempuannya? Itu gimana, sih?" tanya Nadia. Semoga obrolan mereka dapat mengalir dengan sendirinya, dan Nadia bisa mengetahui sedikit-sedikit tentang Chandra.

"Hm, sedikit. Kalau masak nasi di sana, saya pakai dangdang, karena listrik di Flores sering ada pemadaman bergilir. Jadinya tidak bisa pakai rice coocer. Terus, tidak ada perempuan di sana. Hampir semua prajurit mengerjakan keperluannya masing-masing. Karena kami sudah terbiasa, kami jadi lebih pandai dibandingkan kaum perempuan," jawab Chandra sambil mengenang kehidupannya di militer.

"Oh, pasti sulit, ya? Kalau yang sudah menikah?"

"Ada beberapa yang sudah menikah. Mereka diberi rumah dinas untuk keluarga. Ada yang membawa anak dan istri ke rumah dinas. Ya, mereka dirawat oleh istri masing-masing."

Nadia manggut-manggut. "Berarti, nanti kamu dapat rumah dinas, dong? 'Kan sudah

beristri? Iya, 'kan?"

Chandra tersenyum. "Saya sudah dapat rumah dinas sendiri. Karena saya dulu mantan pasukan khusus. Jadi, saya memiliki rumah dinas untuk ditempati oleh prajurit saya. Hm, istilahnya saya adalah kepala keluarga di rumah dinas itu. Saya punya asisten, Ong yang menghubungi kemarin adalah wakil saya di sana. Kalau saya tidak ada, Ong yang mengurus semua hal. Kami juga memiliki jadwal masak, merapikan rumah dan mencuci."

"Oh, pantesan kemarin mereka panggil saya bunda. Ahahaha." Nadia tertawa begitu pun Chandra.

"Ya, kamu jangan kaget kalau bertemu dengan mereka nanti, mereka mungkin akan memanggil kamu dengan sebutan bunda. Selama ini, mereka menanti-nanti kabar pernikahan saya, dan mereka juga sesekali menganggap bahwa saya adalah ayah mereka." Tanpa sadar, pekerjaan Chandra sudah selesai dengan melipat pakaian. Sampai ....

Nadia terkejut setengah mati ketika kedua tangan Chandra sedari tadi memegang benda yang tidak wajar. Membuat Nadia terbatuk-batuk melihatnya.

"Uhuk, uhuk, uhuk!"

"Kenapa?" tanya Chandra khawatir.

"Itu ... bra ...."

Jreng!

Chandra menunduk ke bawah mengikuti arah pandang Nadia yang mendapati kedua tangannya sejak tadi memainkan gundukan bra milik Nadia yang berwarna pink. Chandra spontan menyimpannya dan mengalihkan tatapannya ke sana ke mari tanpa banyak bicara.

Nadia menutup mulutnya dan wajahnya benar-benar memerah karena malu.

***

Tiga hari lagi, masa cuti Chandra habis, namun belum ada kesepakatan antara dirinya dan Nadia untuk tiga hari ke depan tersebut. Di mana Nadia akan tinggal setelah Chandra kembali aktif bekerja? Atau, bagaimana rencana kehidupan pernikahan mereka kelak? Akankah terjalin seperti pernikahan perwira pada umumnya atau justru akan menjalani LDR seperti yang sering nenek khawatirkan.

Dan sepulang dari pesta ulang tahun Anna, Chandra memutuskan untuk menginap di kediaman keluarga Nadia. Lelaki itu juga masih membaca buku yang jujur saja membuat Nadia amat penasaran dengan isinya. Buku itu selalu Chandra bawa ke mana-mana, bahkan di waktu luang Chandra selalu menyempatkan diri untuk melanjutkan membaca halaman demi halaman.

Nadia menonton drama Korea, sementara Chandra membaca bukunya. Di satu sisi ranjang, terdengar gumaman manja Nadia atas komentarnya pada setiap adegan, sementara di sisi Chandra begitu hening, pria itu bersandar pada kepala ranjang sambil menikmati isi buku dan membaca dalam hati.

Handphone Nadia berdering, bukan handphone yang digunakannya untuk menonton drama, melainkan handphone lama Nadia yang tidak dipakai lagi. Handphone itu tersimpan di dalam laci meja, Chandra yang sedang membaca buku pun menghentikan aktivitasnya, dan membuka laci meja untuk mengambilkan handphone yang berdering nyaring itu.

"Duh, lupa nggak matiin handphone itu. Hehe. Berisik, ya?" Nadi beringsut, mendekat ke arah Chandra untuk mengambil handphone-nya.

Chandra yang berhasil mengambil handphone Nadia tertegun saat membaca nama penelepon malam itu. Sementara Nadia terdiam gugup di tempat duduknya.

"Siapa yang telepon?" tanya Nadia hati-hati.

Chandra tidak menjawab, namun ekspresinya benar-benar membuat Nadia berdebar. Nadia menarik napas dalam-dalam, dan Chandra memperlihatkan layar handphone Nadia ke Nadia.

"Vidi sayang," ucap Chandra dengan wajah datar.

Handphone itu masih berdering, ruangan kamar menjadi dingin dan semakin sunyi, setidaknya bagi Nadia. Kalau saja ini sebuah drama komedi, pasti akan lucu melihat Chandra menyebut nama si penelepon dengan wajahnya yang datar dan dingin. Namun situasi itu kini kebalikannya, serius, menyangkut kelangsungan pernikahan antara Nadia dan Chandra.

Nadia merebut handphone miliknya dari tangan Chandra dan langsung mematikan ponselnya dengan paksa. Sehingga kini benar-benar sepi, tidak ada suara apa pun selain kegugupan yang bisa saja terendus oleh Chandra.

"Saya tahu dia, Nad."

Nadia menggigit bibir bawahnya, gadis itu menangis sambil meremas seprei dengan kekuatan maksimal, sampai seprei itu kusut, benar-benar kusut.

"Mungkin, dia susah payah menghubungi kamu. Seharusnya, kamu terima panggilan

dia."

Nadia menunduk, dia menutup wajahnya menggunakan kedua tangan. Dia malu, terluka lagi, dan tentunya merasa amat bersalah karena Chandra justru tampak menjaga perasaannya dengan cara yang berlebihan.

"Katakan, kalau kamu sehat dan baik-baik saja."

"Saya nggak keberatan kok. Kita juga menikah sangat cepat. Sulit untuk terbiasa dengan semua masa lalu yang belum tuntas."

"Bukan itu masalahnya!" ucap Nadia sedikit meninggikan suaranya. Chandra memaksakan senyuman, Nadia menangis di depannya lagi.

"Seharusnya kamu marah! Seharusnya kamu nggak perlu bersikap seperti ini!" Nadia marah, marah pada Chandra, namun yang utama tentu dia marah pada dirinya sendiri.

"Kamu harusnya peduli dengan saya. Harusnya kamu marah karena saya masih berhubungan dengan laki-laki lain," tambah Nadia dengan suara lemah.

"Sudah," balas Chandra dengan pelan.

"Saya sudah marah dengan kamu. Kemarin, saya tolak ajakan kamu ke mal itu. Saya juga menghindari sarapan dengan kamu. Bahkan ... saya juga mencegah diri saya untuk menyentuh kamu." Chandra tersenyum kecut.

"Saya tahu kamu sudah sangat siap menikah. Tapi ... bukan dengan saya. Saya tidak mau kamu terlalu berusaha keras untuk menjadi istri saya. Saya belum melihat ketulusan kamu, Nadia."

Nadia tidak dapat membalas kalimat Chandra, gadis itu bahkan tidak bisa berpikir saat ini. Otaknya benar-benar beku untuk sesaat. Mencerna jawaban Chandra yang justru membuat hatinya terasa begitu dingin. Nadia sudah sangat tidak berperasaan selama ini. Selama ia resmi menjadi istri Chandra.

Chandra mendesah pelan, napasnya terdengar sesak dan berat. Pria jangkung itu bangkit dari atas ranjang dan tersenyum dipaksakan pada Nadia.

***

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

bahkan pernikahan yg didasari rasa cinta terkadang juga menemukan perbedaan saat dua kepala tiba² hidup seatap, seranjang.. konon lagi yg baru ketemu langsung memutuskan buat nikah dlm hitungan hari, tanpa kenal atau tau pribadi, sifat, kebiasanan dan semuanya jelas masi asing... intinya harus ngomong empat mata, saling terbuka kakau ingin baik² utk kedepannya...

2023-10-21

0

Siti Chotimah

Siti Chotimah

sdh jatuh cinta sm Nadia,cemburu yg tertahan. Nadia jgn buat Chandra kecewa...

2022-06-24

0

Hany Aza

Hany Aza

aduh...😁😁😂😂

2022-04-23

0

lihat semua
Episodes
1 Gagal nikah
2 Hancur
3 Mantan Terindah (Mandah)
4 TNI AD
5 Lamaran
6 Ngebet nikah
7 Gombalan Chandra
8 Menuju halal
9 Sah!
10 Tidur di bawah
11 Ke rumah mertua
12 Drama Korea
13 Perasaan tak enak
14 Hadiah
15 Telepon
16 Perasaan
17 How to be a good husband?
18 Lagu Untuk Siapa?
19 Selamat di Flores
20 Sore Hari
21 Gummy bear
22 Bertemu
23 Belajar mencintai
24 Jalan-jalan Part 1
25 jalan-jalan Part 2
26 Istri dan Mantan
27 Bekas Luka
28 Berteman
29 Zona aman dan zona nyaman
30 Jatuh cinta Lagi
31 HT (Walkie Talkie)
32 Perihal luka dan mantan
33 Lagu itu untuk kamu
34 Sudah move on
35 Rasa Strawberry
36 Mayang
37 Liburan
38 NaDi
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96 END
97 Ekstra BAB 1
98 Extra BAB 2
99 Extra BAB 3
100 Extra BAB 4
101 Extra BAB 5
102 Ekstra BAB 6
103 Extra BAB 7
104 Ekstra BAB 8
105 Extra BAB 9
106 Extra BAB 10
107 Extra BAB 11
108 Extra BAB 12
109 Extra BAB 13
110 Extra BAB 14
111 Extra BAB 15
112 Extra BAB 16
113 Extra BAB 17
114 Extra BAB 18
115 Extra BAB 19
116 Extra BAB 20
117 Extra BAB 21
118 Pengumuman
119 Pengumuman Karya Baru
120 Extra BAB 22
121 Part terakhir
122 AFFAIR : Season 2 Suamiku Jenderal
123 Season 2 AffAIR : Episode 1
124 Season 2 Affair : Episode 2
125 Season 2 Affair : Episode 3
126 Season 2 Affair : Episode 4
127 Season 2 Affair : Episode 5
128 Season 2 Affair : Episode 6
129 Season 2 Affair : Episode 7
130 Season 2 Affair : Episode 8
131 Season 2 Affair : Episode 9
132 Season 2 Affair : Episode 10
133 Season 2 Affair : Episode 11
134 Season 2 Affair : Affair Episode 12
135 Season 2 Affair : Episode 13
136 Season 2 Affair : Episode 14
137 Season 2 Affair : Episode 15
138 Season 2 Affair : Episode 16
139 Season 2 Affair : Episode 17
140 Season 2 Affair : Episode 18
141 Season 2 Affair : Episode 19
142 Season 2 Affair : Episode 20
143 Season 2 Affair : Episode 21
144 Season 2 Affair : Episode 22
145 Season 2 Affair Episode 23
146 Season 2 Affair Episode 24
147 Season 2 Affair Episode 25
148 Season 2 Affair Episode 26
149 Season 2 Affair : Episode 27
150 Season 2 Affair Episode 28
151 Season 2 Affair Episode 29
152 Season 2 Affair Episode 30
153 Season 2 Affair Episode : 31
154 Season 2 Affair : Episode 32
155 Season 2 Affair : Episode 33
156 Season 2 Affair Episode 34
157 Season 2 Affair Episode 35
158 Season 2 Affair Episode 36
159 Season 2 Affair Episode 37
160 Season 2 Affair Episode 38
161 Season 2 Affair Episode 39
162 Season 2 Affair Episode 40
163 Season 2 Affair Episode 41
164 Season 2 Affair Episode 42
165 Season 2 Affair Episode 43
166 Season 2 Affair Episode 44
167 Season 2 Affair Episode 45
168 Season 2 Affair Episode 46
169 Season 2 Affair Episode 47
170 Season 2 Affair Episode 48
171 Season 2 Affair Episode 49
172 Season 2 Affair Episode 50
173 Season 2 Affair Episode 51
174 Season 2 Affair Episode 52
175 Season 2 Affair Episode 53
176 Season 2 Affair Episode 54
177 Season 2 Affair Episode 55
178 Season 2 Affair Episode 56
179 Season 2 Affair Episode 57
180 Season 2 affair episode 58
181 Season 2 Affair Episode 59
182 Season 2 Affair Episode 50
183 Episode 51
184 Episode 52
185 Episode 53
186 Episode 54
187 Episode 55
188 Episode 56
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Gagal nikah
2
Hancur
3
Mantan Terindah (Mandah)
4
TNI AD
5
Lamaran
6
Ngebet nikah
7
Gombalan Chandra
8
Menuju halal
9
Sah!
10
Tidur di bawah
11
Ke rumah mertua
12
Drama Korea
13
Perasaan tak enak
14
Hadiah
15
Telepon
16
Perasaan
17
How to be a good husband?
18
Lagu Untuk Siapa?
19
Selamat di Flores
20
Sore Hari
21
Gummy bear
22
Bertemu
23
Belajar mencintai
24
Jalan-jalan Part 1
25
jalan-jalan Part 2
26
Istri dan Mantan
27
Bekas Luka
28
Berteman
29
Zona aman dan zona nyaman
30
Jatuh cinta Lagi
31
HT (Walkie Talkie)
32
Perihal luka dan mantan
33
Lagu itu untuk kamu
34
Sudah move on
35
Rasa Strawberry
36
Mayang
37
Liburan
38
NaDi
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96 END
97
Ekstra BAB 1
98
Extra BAB 2
99
Extra BAB 3
100
Extra BAB 4
101
Extra BAB 5
102
Ekstra BAB 6
103
Extra BAB 7
104
Ekstra BAB 8
105
Extra BAB 9
106
Extra BAB 10
107
Extra BAB 11
108
Extra BAB 12
109
Extra BAB 13
110
Extra BAB 14
111
Extra BAB 15
112
Extra BAB 16
113
Extra BAB 17
114
Extra BAB 18
115
Extra BAB 19
116
Extra BAB 20
117
Extra BAB 21
118
Pengumuman
119
Pengumuman Karya Baru
120
Extra BAB 22
121
Part terakhir
122
AFFAIR : Season 2 Suamiku Jenderal
123
Season 2 AffAIR : Episode 1
124
Season 2 Affair : Episode 2
125
Season 2 Affair : Episode 3
126
Season 2 Affair : Episode 4
127
Season 2 Affair : Episode 5
128
Season 2 Affair : Episode 6
129
Season 2 Affair : Episode 7
130
Season 2 Affair : Episode 8
131
Season 2 Affair : Episode 9
132
Season 2 Affair : Episode 10
133
Season 2 Affair : Episode 11
134
Season 2 Affair : Affair Episode 12
135
Season 2 Affair : Episode 13
136
Season 2 Affair : Episode 14
137
Season 2 Affair : Episode 15
138
Season 2 Affair : Episode 16
139
Season 2 Affair : Episode 17
140
Season 2 Affair : Episode 18
141
Season 2 Affair : Episode 19
142
Season 2 Affair : Episode 20
143
Season 2 Affair : Episode 21
144
Season 2 Affair : Episode 22
145
Season 2 Affair Episode 23
146
Season 2 Affair Episode 24
147
Season 2 Affair Episode 25
148
Season 2 Affair Episode 26
149
Season 2 Affair : Episode 27
150
Season 2 Affair Episode 28
151
Season 2 Affair Episode 29
152
Season 2 Affair Episode 30
153
Season 2 Affair Episode : 31
154
Season 2 Affair : Episode 32
155
Season 2 Affair : Episode 33
156
Season 2 Affair Episode 34
157
Season 2 Affair Episode 35
158
Season 2 Affair Episode 36
159
Season 2 Affair Episode 37
160
Season 2 Affair Episode 38
161
Season 2 Affair Episode 39
162
Season 2 Affair Episode 40
163
Season 2 Affair Episode 41
164
Season 2 Affair Episode 42
165
Season 2 Affair Episode 43
166
Season 2 Affair Episode 44
167
Season 2 Affair Episode 45
168
Season 2 Affair Episode 46
169
Season 2 Affair Episode 47
170
Season 2 Affair Episode 48
171
Season 2 Affair Episode 49
172
Season 2 Affair Episode 50
173
Season 2 Affair Episode 51
174
Season 2 Affair Episode 52
175
Season 2 Affair Episode 53
176
Season 2 Affair Episode 54
177
Season 2 Affair Episode 55
178
Season 2 Affair Episode 56
179
Season 2 Affair Episode 57
180
Season 2 affair episode 58
181
Season 2 Affair Episode 59
182
Season 2 Affair Episode 50
183
Episode 51
184
Episode 52
185
Episode 53
186
Episode 54
187
Episode 55
188
Episode 56

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!