Pagi-pagi sekali, Nadia membuka kedua matanya dan langsung bangkit untuk memeriksa Chandra yang semalam terlelap di atas karpet. Nadia terkejut ketika tidak menemukan siapa pun di sana, Nadia juga memeriksa kamar mandi namun Chandra juga tidak ada di sana.
"Ke mana pagi-pagi begini," gumam Nadia saat melirik jam dinding yang masih menunjukkan pukul 5 pagi.
Nadia menghela napasnya, ia pun bersiap untuk menunaikan kewajibannya pagi itu.
Chandra tiba di rumah dengan keringat di tubuhnya, pria itu masih mengenakan kaus hitam polos bekas semalam. Tubuhnya yang bugar melakukan peregangan kecil di teras rumah.
Nadia yang melihat Chandra berada di luar langsung saja menyergap suaminya dan bersiap dengan banyak pertanyaan di kepala.
"Oh, kamu sudah bangun?" tanya Chandra.
"Hm, dari tadi. Kamu habis dari mana?"
"Jogging."
"Sepagi ini? Kamu berangkat jam berapa?"
"Setelah subuh ... tadinya saya mau membangunkan kamu, tapi kamu tidurnya nyenyak. Saya tidak tega," jelas Chandra masih melakukan peregangan.
"Mau saya buatin kopi?"
"Hm boleh ... tapi saya lebih suka susu plain rendah lemak."
Nadia tersenyum. "Oke."
***
Setelah mandi dan sarapan Nadia memutuskan untuk berkunjung ke rumah mertuanya yang jaraknya cukup dekat, dengan menggunakan kendaraan roda empat bisa di tempuh hanya dengan waktu 30 menit. Seperti biasanya, Chandra pun harus menunggu istrinya itu mandi selama 1 jam, 30 menit untuk memilih pakaian.
Chandra cukup jengkel sih, dengan tingkah Nadia yang ada di kamar mandi. Namun, mau bagaimana lagi, sudah untung Nadia mau mengurangi durasi mandinya 30 menit.
Kini Nadia sudah siap dengan atasan wol berwarna putih yang menampilkan sedikit bahu mulusnya dipadukan dengan celana jeans biru pudar, rambutnya digerai hingga ke punggung. Make upnya hanya bedak tipis dan liptint berwarna merah muda. Sementara Chandra mengenakan kaos putih polos dan celana cino hitam standar, sekali lagi ... Pria itu tampak luar biasa dengan rambutnya yang mulai sedikit lebih panjang dari sebelumnya.
Nadia sesekali melirik Chandra yang sedang sibuk dengan handphone-nya, dia tidak enak untuk mengajak Chandra pergi karena sebenarnya Nadia lah yang membuat Chandra menunggu lama.
"Sekarang, kamu mandi lebih cepat setengah jam." beritahu Chandra dengan senyum di bibirnya.
"Oh, iya? Hehe."
"Iya, tapi di Flores. Kamu tidak boleh mandi selama itu."
Nadia cemberut. "Kenapa?"
"Di sana masih kesulitan air. Jadi, paling lama kamu harus mandi sekitar 10 menit atau maksimal 15 menit."
"Hah? Mana bisa begitu? Aku nggak bisa mandi cuma 10 menit!" sanggah Nadia dengan bibir mengerucut membuat Chandra tertawa kecil.
"Bisa ... kata siapa? Kamu belum coba mandi 10 menit."
Nadia menurunkan bahunya, ketika Chandra mendekati Nadia, pria itu meraih kedua pipi tembam Nadia dengan mengangkat wajah Nadia dengan lembut.
Nadia membulatkan kedua matanya. "Kenapa?" tanya Nadia gugup.
"Nadia ... saya boleh cium kamu?"
Blush ... sial! Nadia lupa pakai blush on. Pasti jelas sekali pipi Nadia merona karena pertanyaan konyol dari suami robotnya ini.
Dengan polos, Nadia mengangguk kecil. Chandra membuat wajah Nadia mendongak dan Nadia memejamkan kedua matanya rapat-rapat dengan kedua tangan terkepal gugup.
Hangat, kening Nadia sangat hangat karena Chandra menjatuhkan ciuman dalam-dalam di sana. Entah mata pria itu terpejam atau sebaliknya saat mencium kening Nadia begitu dalam, Nadia tidak dapat menebak itu. Namun, dapat Nadia pastikan bahwa sentuhan Chandra pada tubuhnya terasa begitu sopan dan hati-hati. Tanpa sadar, Nadia tersenyum kecil.
"Ayo pergi ...." Chandra mengajak Nadia dengan menggandeng tangan gadis itu untuk keluar dari kamar.
Nadia membuka matanya perlahan-lahan karena malu, Nadia pun membalas genggaman tangan Chandra dan bersiap untuk menginap di rumah keluarga Chandra yang sudah lama menantikan kehadiran sosok menantu wanita.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
susi 2020
😎😎😎
2023-04-04
0
susi 2020
🙄🙄😍😘
2023-04-04
0
Eka Haslinda
so swiittt banget yak..
2022-09-27
0