Nadia memejamkan matanya dengan tenang setelah dirinya menyelesaikan semua persiapan pernikahan ke KUA setempat, sore tadi juga Nadia baru pulang setelah dijemput papanya sehingga Chandra tidak perlu mengantarkan gadis itu ke rumahnya.
Nadia adalah gadis yang baik, ramah, sopan dan sangat mudah beradaptasi dengan keluarga Chandra. Mungkin karena gadis itu seorang selebriti jadinya tidak sulit untuk Nadia mendapatkan hati di tengah-tengah keluarga Chandra. Terutama Joy dan sang nenek yang merupakan fans Nadia di rumah.
Menyadari hal tersebut membuat Chandra menjadi cukup tenang, mungkin pernikahan ini tidak pernah direncanakan tapi justru berhasil dengan baik. Saat di kantor tadi, banyak sekali rekan Chandra mengucapkan selamat atas pendaftaran pernikahan, di antara mereka bahkan ada yang ingin berfoto dengan Nadia dan meminta berkenalan. Nadia mau melakukan semua itu tanpa terlihat keberatan sama sekali, tadi saat berkunjung pun Nadia bahkan membuat kue bersama Joy, padahal itu adalah hari pertama Nadia bertemu dengan seluruh anggota keluarga.
Ya, sesuatu yang tidak pernah direncanakan justru selalu terlaksana.
Drrt drrt
Chandra terperanjat, handphone-nya mendapatkan panggilan suara, tertulis nama Nadia di layar. Nadia menelepon malam ini, mungkin ada yang ingin ditanyakan oleh gadis itu.
"Ada apa?" tanya Chandra pelan.
"Kamu, nggak pake WhatsApp?" tanya Nadia balik membuat Chandra mendesah pelan.
"Tidak, memang perlu? Kamu masih bisa menghubungi saya dengan telepon, 'kan?"
"Ck, tapi WhatsApp penting. Kamu bisa video call, bisa kirim dokumen segala macam.
Kamu juga bisa up date status," beritahu Nadia dengan jengkel.
"Kalau saya punya perihal seperti itu, bagaimana saya bekerja?"
"Ih, kenapa kamu susah banget dibilangin? Kamu tinggal install aplikasinya. Apa susahnya, sih? Kamu bisa pakai WhatsApp biar kita lebih gampang komunikasi."
"Kamu telepon hanya mau suruh saya pakai WhatsApp?" ujar Chandra tak mau kalah.
Nadia menghela napasnya. "Enggak ... tadinya, saya mau kasih tahu kamu kalau foto syarat pernikahan kita lumayan bagus, rencananya saya mau share foto itu ke-sosmed saya.
Kamu keberatan?"
Chandra terdiam. Sosmed? Sosial media?
"Tidak, share saja ... selagi bagus."
"Oke ... awas ya, kamu harus pakai WhatsApp. gamau tahu!" beritahu Nadia dengan nada gemas. Chandra tertawa kecil, tetapi Nadia tidak mendengarnya karena gadis itu langsung menutup panggilan.
***
Pukul 11 malam, Liza selaku manajer Nadia berkunjung ke rumah, gadis yang berpenghasilan banyak berkat popularitas Nadia itu cukup terkejut dengan berita pernikahan Nadia dengan seorang anggota TNI AD. Padahal baru sebulan kemarin Nadia dikabarkan dengan Vidi karena skandal narkoba yang menimpa lelaki itu.
Liza kini duduk di tempat tidur Nadia sejak dua jam lalu, waktu pun sudah pukul 1 pagi dan gadis itu masih enggan pulang, mungkin Liza akan menginap dan memaksa Nadia untuk menceritakan semua unek-uneknya dan alasan Nadia mengapa harus menikah dengan seorang TNI secara tiba-tiba.
Kini nama Nadia menjadi trending topik di setiap kota bahkan di seluruh Indonesia, dan mungkin saja Vidi bisa mendapatkan kabar pernikahan kekasihnya itu dibalik sel.
"Serius Jen? Nikah sama Abdinegara?"
Nadia mengangguk, Liza masih menggelengkan kepalanya untuk ke sekian kali.
"Bagaimana dengan karir lu kalau begini?"
"Ya, gue mau hold dulu bentar Liz. Kalau kondisi udah stabil antara gue sama suami, ya gue balik lagi deh nyanyi. Gue juga sekarang kan lagi nulis lagu ... hehe."
Liza mencium sesuatu yang tidak beres. Nadia sangat tenang, dan ketenangan itu justru di saat situasi seperti ini.
"Ini, nikah loh. Nggak main-main Nad, apalagi sama. TNI ... lu kalau minta cerai bisa-bisa ditembak."
Nadia tertawa ngakak di tempat tidurnya, membuat Liza memasang tampang jengkel.
"Apaan sih, Liz. Calon suami gue nggak seperti yang lu bayangkan. Lu kalau lihat dia bakalan naksir."
"Meskipun kaku, ngomongnya EYD banget. Ekspresi mukanya datar. Tapi gue yakin kok, dia orang yang baik."
"Jauh lebih baik dibandingkan Vidi, dan mantan-mantan gue yang lain."
Jelas Nadia dengan tenang. Liza pada akhirnya mengangguk, dia tutup mulutnya untuk tidak menyinggung Vidi pada Nadia.
"Lu, nggak usah khawatir," ucap Nadia dengan senyuman. Liza ikut tersenyum, tetapi dengan terpaksa.
"Jadi, kapan ijab kabulnya?"
"Hehehe ... seminggu lagi. Calon suami gue harus balik dinas. Dia ambil cuti 1 bulan, dan itu cuti dia yang nggak pernah diambil dalam 5 tahun. Sisa cutinya tinggal 1 minggu setelah ijab kabul, Liz."
"Kenapa kalian nikah buru-buru. Segitu gantengnya Nad, sampe lo nggak mau nunggu?" Nadia tersenyum tipis tidak ada jawaban dari bibir ranumnya untuk Liza.
"Gue nggak akan resepsi Liz, jadi gue cuma bakal share foto cincin kawin saja lewat sosmed. Soalnya, dia juga harus balik ke Flores. Nanti, kalau ada pers yang mau wawancara, lu yang wakilin gue, ya?"
Liza mengangguk. "Hm, selamat ya Nad ...."
***
Hari ke lima kenal, H-2 pernikahan.
Sore-sore Chandra datang berkunjung bersama dengan ayah dan ibunya untuk menemui Nadia dan menyerahkan seserahan. Karena pernikahan mereka tidak akan dipadu dengan resepsi, maka seserahan terlebih dahulu diberikan oleh pihak keluarga mempelai pria. Meskipun tidak resepsi, rumah Nadia sudah didekor sederhana, berupa bunga-bunga segar yang menghiasi setiap sudut ruangan. Ada kamar pengantin juga, dan teras belakang rumah sudah didekor sebagai tempat untuk siraman besok. Chandra duduk di teras belakang, menikmati aroma sejuk tempat yang dipenuhi bunga dan tanaman hijau itu dengan kedua matanya.
Nadia muncul, membawa dua cangkir teh hangat dan menyimpannya di atas meja.
Chandra menoleh ke arah Nadia yang kini duduk di sampingnya.
"Hm, Nadia ... saya mau tanya sesuatu," ujar Chandra datar.
"Hm, tanya saja ...." Nadia justru fokus pada handphonenya, sama sekali tidak memperhatikan Chandra. Gadis itu sedang chat dengan Liza yang akan mengantarkan gaun pengantin ke rumahnya nanti malam.
"Kamu ... mau saya seperti apa, kalau saya jadi suami kamu nanti?"
Nadia mendongak, lalu tersenyum ke arah Chandra, dan entah mengapa Chandra merasakan detak jantungnya berdebar kencang karena senyuman itu.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Sandisalbiah
aku mikirnya.. bakal adem ayem gak ya rumah tangga mereka nantinya..? krn Chandra belum kelar urusan hatinya dgn sang MANDAH.. nah.. kabarnya sang mandah ini kan bakal balik ke Indonesia, takutnya Chandra bakal oleng hatinya... apa lagi kalau sang mantan masih ngarep ama dia... wah bahaya tuh..
2023-10-21
0
susi 2020
🙄🙄🙄
2023-04-04
0
susi 2020
😘😘🥰
2023-04-04
0