Katanya, kalau perempuan sudah pernah gagal dalam perjalanan mereka menuju pernikahan, maka perempuan itu akan menunggu 10 tahun lagi untuk mendapatkan jodoh. Entah ini mitos yang berasal dari mana, tetapi hal tersebut sudah banyak terbukti di beberapa peristiwa serupa. Gagalnya sebuah rencana pernikahan akan menimbulkan trauma besar pada seorang perempuan, yang utama adalah trauma mental yang hanya dirinya sendirilah yang tahu.
Publik mencibir kegagalan pernikahan Nadia dan Vidi, sebenarnya bukan Nadia sasaran utama dalam setiap hujatan, melainkan Vidi. Meskipun Vidi yang bersalah dalam peristiwa ini, tetapi beberapa pendukung Vidi tidak sedikit pula yang menyalahkan Nadia.
Sang nenek yang aktif dalam sosial media beberapa kali memijat pelipisnya, nenek yang seharusnya sudah bisa beristirahat di masa tua dan momong cicit serta cucu itu menghela napasnya di atas sofa sambil mengotak-atik PC tab milik manajer Nadia. Membaca komentar netizen di akun instagram milik cucunya.
'Nggak nyangka, Nadia yang cantik dan multitalenta aja ditinggal nyabu sama Vidi. Gimana aku yang kayak bubuk rengginang ini, huhuhu.'
'Semangat kakakku Nadia ... doaku selalu menyertaimu. Pokoknya jangan galau, dengan siapa pun. Kak Nadia berakhir aku tetap mendukung!'
'Sabar kak, pengalaman perih itu akan menjadi kekuatan untuk masa depan.'
'Kok bisa sih, Vidi make narkoba? Ya, itu pasti karena dia stres sama Nadia. Wkwkwk.'
'Eh, iya, benar juga. Kalau hubungan Vidi sama Nadia baik-baik saja, kan nggak mungkin Vidi yang stres malah lari ke narkoba. Gue yakin nih, pasti Vidi tertekan.'
'Intinya, Nadia yang salah sih. Udah lah, apa pun Nadia yang salah. Wkwkwk, nggak suka gue lihat Vidi punya istri, apalagi dari kalangan artis. Vidi harusnya nikah sama cewek biasa-biasa yang nggak ke sorot. Jadinya, doi nggak stres kayak sekarang.'
"Bu, udah jangan bacain komentar netizen terus. Ntar darah tinggi Ibu kumat," tegur Papa Nadia yang pada saat itu baru saja keluar dari dalam kamar anaknya, dan melihat nenek malah tidak mengubah posisinya dari membuka semua komentar netizen di setiap portal berita.
"Sudah sebulan sejak Nadia gagal nikah, tetapi kenapa komentar netizen itu jahat-jahat sekali, ya ... ibu nggak suka lihat cucu ibu dihina-hina begini," ujar nenek dengan raut wajah sedih.
Papa Nadia tersenyum kecil. "Memang komentarnya bagaimana, Bu? Mana coba saya lihat."
Nenek menyerahkan PC tab pada papa Nadia, dan papa langsung saja membaca setiap komentarnya.
Belum lima menit, nasib PC tab itu sangat sial, dibanting ke tembok oleh papa Nadia yang kini menepuk-nepuk dadanya kepanasan.
"Tuhkan, apa ibu bilang," komentar nenek pada papa dengan senyum dipaksakan.
"Dari awal, saya emang nggak mau Nadia jadi artis," ujar papa dengan suara berat. Nenek menepuk-nepuk pundak sang anak.
"Loh, itu kan cita-citanya Nadia. Ia pintar nyanyi kayak almarhum mamanya. Memang, mulut-mulut anak jaman sekarang saja yang terlalu ganas."
Papa menoleh ke arah nenek, wajahnya masih menyisakan wajah amarah yang terpendam. "Iya Bu, saya juga awalnya tidak suka sama Vidi. Nah terbukti, rasa tidak suka saya sama anak itu jadi kenyataan."
Nenek tersenyum kecil. "Ada loh ... cucunya teman ibu. Sama gagal nikah."
"Artis juga?"
Nenek menggeleng. "Bukan, temannya cucu ibu ini, TNI AD. Pernah jadi pasukan khusus yang dikirim ke Palestina sama Iran sebagai tentara bantuan dari Republik Indonesia."
"Ibu mau kenalin ke Nadia?"
Nenek tersenyum, lebar sekali senyumnya. "Dari dulu sih, ibu mau kenalin ke Nadia. Tapi Nadia kan sudah punya pacar. Juga si TNI AD ini juga mau menikah waktu itu. Ya, ibu mikirnya dulu Nadia jodohnya Vidi, ya sudah ibu juga nggak pernah bahas TNI itu sama kamu."
Papa mulai tertarik dengan tema yang dibuka oleh nenek, terlihat dari cara kedua mata sipitnya memperhatikan setiap ucapan nenek tentang seorang pria yang berprofesi sebagai TNI AD itu.
"Kamu tahu nggak? Si teman ibu ini ngefans berat sama Nadia. Ia juga pernah ke sini, kenal kan sama tante Merry?"
"Oh ... tante Merry ... jadi, yang mau ibu kenalin itu cucunya tante Merry?"
Nenek lagi-lagi mengangguk. "Iya, tahu kan kalau tante Merry ini blasteran Sunda dan Belanda. Cucunya ganteng banget."
Papa tersenyum manis, amarahnya karena komentar netizen tadi seolah menguap begitu saja berkat ucapan nenek.
BERSAMBUNG ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
susi 2020
🥰🥰
2023-04-03
0
susi 2020
😘😘😘
2023-04-03
0
Neni Triana
😅😅😅 neneknya pandai main gawat BESTie....
2022-04-22
1