Selamat di Flores

Siang yang terik membuat seorang gadis berkulit putih menyipitkan kedua mata bulatnya, ia menutupi dahi dengan sebelah tangan untuk bisa melihat lebih jelas pijakannya yang cukup terjal. Tanah tandus dan bebatuan membuat kakinya yang dibalut sepatu putih beberapa kali tergelincir dan nyaris saja jatuh. Belum lagi satu koper besar yang ditarik oleh sebelah tangannya yang lain.

Gadis itu tersenyum kecil saat menemukan sebuah kantor pusat kesehatan masyarakat yang menjadi tujuannya kini ada di depan mata. Gadis itu tinggal menaiki tangga bebatuan dan bisa sampai untuk beristirahat.

"Selamat siang!" sapa gadis itu saat setibanya di tempat yang telah siap untuk menyambutnya.

"Loh, Dokter?" tanya seorang wanita yang berprofesi sebagai bidan. Dua orang lakilaki berpakaian tentara tampak saling berbisik satu sama lain.

"Kenapa tidak menghubungi dulu sebelum kemari? Saya bisa meminta para Tentara ini untuk menjemput menggunakan kendaraan," ujar si bidan dengan terkejut, ia menyapa dokter dengan cekatan dan langsung mengambil alih tas serta koper yang dibawa dokter itu.

Gadis yang dipanggil dokter itu tersenyum kecil. "Ah, bukan hal besar. Saya juga sekalian tadi habis mencari spot untuk foto pemandangan alam."

"Tapi 'kan tetap saja, seharusnya kita menjemput Dokter dari bandara. Dokter pasti capek, 'kan? Mari duduk dulu."

Dua perawat dan satu bidan itu pun mulai sibuk untuk menyiapkan keperluan dokter yang baru saja tiba. Dokter itu rencananya bertugas untuk 2 tahun lamanya sebagai dokter pengganti yang sudah beralih tugas ke daerah terpencil lain.

Dua tentara yang tadi saling berbisik itu adalah Johnny dan Alif, bukan membisikkan sesuatu yang penting, melainkan hanya membicarakan diam-diam si dokter yang sepertinya pernah mereka lihat wajahnya.

"Kalian, tugas di sini juga?" tanya dokter itu pada Alif dan Johnny yang langsung saja tersenyum saat disapa.

"Ehm, iya."

Dokter itu tersenyum kecil. "Oh, iya, saya juga lihat kantor pengawasan TNI AD ada di sebelah. Perkenalkan, nama saya Nellie, mohon kerja samanya untuk dua tahun ke depan. Saya adalah pengganti Dokter Darius." Gadis itu mengulurkan tangannya pada Alif dan Johnny untuk berjabat, dan dua orang itu tampak dengan senang hati menerima jabatan tangan dari Nellie.

"Saya anggota bintara sersan dua, Alif."

"Saya anggota bintara sersan satu, Johnny."

Nellie terkikik mendengarkan perkenalan anggota TNI itu, mengingatkannya pada seseorang. Seseorang yang selalu bicara formal dan datar.

***

Nadia membawa banyak sekali koper untuk perjalanannya kali ini, gadis itu bahkan harus menyewa mobil pick up dari kota untuk bisa sampai di daerah perbukitan Flores, hanya untuk mengangkut barang-barangnya. Nadia juga sudah mencoba untuk menghubungi Chandra dan Ong agar menjemputnya di kota, tetapi Nadia tidak berhasil melakukan hal itu karena mereka tidak ada di kantor dinas dan sedang melaksanakan tugas luar.

"Mobilnya hanya bisa sampai sini Ibu," ujar si sopir yang sejak tadi mengemudikan pick up yang disewa Nadia.

Nadia menarik napasnya dalam-dalam, tampak jalanan sangat panas dan terjal, ada papan petunjuk di persimpangan jalan.

'Puskesmas 1 Km, perumahan militer 2 Km.'

"Yang benar, Pak? Di depan sana 'kan masih ada jalan, bisa tolong bawa saya sampai ke perumahan militer? Masa saya jalan dua kilo meter," keluh Nadia dengan wajah amat menyedihkan. Dia tidak sanggup kalau harus jalan sejauh dua Km dan membawa banyak koper.

"Tapi kalau sudah masuk daerah militer dilarang masuk kendaraan seperti ini. Nanti saya dikira pencuri, Bu," jelas sopir itu dengan wajah tak kalah menyedihkan.

Nadia mendesah kecil. "Suami saya anggota TNI kok, mana mungkin dia ngira yang antar istrinya, pencuri."

"Ibu bicara betul?"

Nadia mengangguk. "Saya nggak mau bohong tuh. Memangnya Bapak sopir nggak kenal saya?"

Si sopir berkulit agak gelap itu menggeleng kecil, tapi membuat Nadia menepuk dahinya.

"Sedih banget sih, ternyata gue belum benar-benar terkenal. Sampai masyarakat pelosok Indonesia masih ada yang nggak kenal gue," gumam Nadia pelan.

"Jadi, Ibu itu siapa?"

"Pokoknya saya itu anggota ... Persit ... Kartika Chandra Kirana!" ujar Nadia agak terbata-bata namun bangga pada sopir yang meragukan statusnya.

Sopir itu menilik dari atas hingga ke bawah. "Ah, Ibu ini terlihat bak artis sinetron. Tidak seperti istri TNI."

Nadia cemberut, meskipun benar sih, ia artis, tetapi kenapa dia kesal juga saat dia tidak dianggap sebagai istri seorang prajurit.

"Baiklah, saya antar Ibu ke sana, tapi bayarnya tambah 200 ribu."

"Iya iya dih, mata duitan juga bapak sopir ini." Kekeh Nadia sambil mengeluarkan uang dari dompetnya untuk langsung dibayarkan.

***

Nadia menata kelima kopernya di sebuah halaman rumah yang minimalis, rumah itu dicat warna hijau army dan putih, ada beberapa tanaman yang menghiasi pagar rumah yang berbahan utama tralis. Gadis itu melihat-lihat sekeliling tempatnya berdiri, ia tersenyum kecil sambil menarik napas dalam-dalam untuk menikmati aroma Flores tempat suaminya tinggal.

"Beneran, di sini sama sekali tidak ada sinyal," ucap Nadia sesaat setelah melirik handphone-nya.

Ia kemudian mendekat ke arah rumah, tetapi tidak satu pun orang dapat ia temui di tempat itu.

"Nona!" panggil seorang ibu yang terlihat memikul kayu bakar di punggungnya. Ibu itu sepertinya penduduk asli Flores, ia menyapa Nadia dari luar pagar.

"Iya?" ujar Nadia gugup, Nadia khawatir dia akan dikira pencuri.

"Sedang apa di sini? Semua tentara sedang latihan di bawah bukit sebelah sana," ujar ibu itu memberitahu.

Nadia berlari kecil sambil membawa tas ranselnya. "Oh, ya?"

Ibu itu mengangguk. “Ada perlu apa memangnya? Anda sama sekali tidak terlihat

seperti orang sini."

"Saya mau ke bukit itu, saya akan tinggal di rumah ini bersama suami saya," ucap Nadia gugup, ia sama sekali tidak melihat raut ramah dari ibu yang membawa kayu bakar itu. Nadia menghela napasnya, ia juga takut sekali kalau banyak orang tidak menyukai keberadaannya di sini.

Ibu itu menilik penampilan Nadia dari atas sampai ke bawah. Kemudian, menurunkan kayu dari gendongannya ke tanah. "Mari, saya antar!" ajaknya dan begitu saja mendahului Nadia untuk pergi ke tempat yang dimaksudkan.

Awalnya Nadia akan menunggu Chandra pulang latihan, tetapi itu akan memakan waktu lama sekali. Nadia juga tidak yakin kalau dia akan sabar menunggu di depan rumah. Akhirnya dengan sisa tenaganya, Nadia pun berjalan menyusuri bebatuan dan kerikil serta jalanan tandus yang mengepulkan asap saat dipijak, mengikuti ibu baik hati yang mengantarnya. Sepatunya yang berwarna hitam kini berubah menjadi coklat karena tercampur dengan tanah.

"Sudah sampai, Nona tinggal naik ke bukit kecil ini, Nona bisa bertemu dengan suami Nona."

Nadia tersenyum lebar dan mengeluarkan sesuatu dari tas ranselnya sebelum ibu itu pergi. "Bu, terima kasih. Ini, saya ada sedikit oleh-oleh."

Ibu itu mendongak saat tangan putih dan halus milik Nadia menahan lengannya, sembari menyerahkan satu bungkus makanan.

"Ah, tidak perlu!" tolak ibu itu dengan senyum, akhirnya senyum juga, Nadia menjadi lega.

"Enggak! Ibu harus terima. Untuk anak ibu mungkin."

Ibu itu akhirnya menerima makanan pemberian Nadia dan mengucapkan terima kasih kembali atas pemberian Nadia. Sementara Nadia langsung saja menaiki bukit yang dimaksud.

***

"Ong, apa saya tidak salah lihat," ujar Chandra sambil memicingkan matanya ketika pandangannya tertuju pada bukit.

Ong mengikuti arah pandang Chandra.

"Saya seperti melihat Nadia di sana." Tunjuk Chandra dengan tangan kanannya ke arah bukit yang ditumbuhi ilalang.

"Jenderal!" panggil suara lembut itu dan sosok Nadia yang kecil semakin terlihat jelas sedang turun menapaki bukit dengan hati-hati.

Ong masih melongo dan mengucek-ngucek kedua matanya.

Chandra tersenyum lembut, pria jangkung itu bangkit dari duduknya di atas tanah dan berlari untuk memastikan bahwa benar itu adalah Nadia yang dengan ajaib muncul di Flores.

"Dan, itu beneran istrinya?! Suaranya merdu!" teriak Ong yang selintas terdengar oleh Chandra yang sudah berlari cukup jauh mendekati bukit.

Nadia dengan tidak sabar mempercepat langkah kakinya untuk turun dari bukit. Sementara Chandra semakin dekat di hadapannya. Tangan panjang pria itu juga menepis ilalang yang menghalangi langkahnya.

Nadia tertawa kecil, perjalanan jauh nan melelahkan itu akhirnya membuahkan hasil yang membuat dirinya merasa bangga bisa bertemu dengan Chandra.

"Ternyata benar! Nadia ... kamu ...." Chandra tidak dapat melanjutkan kata-katanya, dia menggapai lengan Nadia dan menarik gadis itu dengan perlahan ke arahnya.

Nadia mengangguk. "Hmm, kaget?"

"Iya, sangat! Kenapa kamu tidak mengabari saya kemarin?"

"Hehe, kejutan!"

Chandra merapikan rambut Nadia yang sedikit kusut, dan beberapa daun ilalang tersangkut dihelaian rambut panjangnya, hal ini membuat Nadia mendongak untuk menatap wajah suaminya yang terasa berbeda sejak mereka dipisahkan 3 bulan lalu. Kulit Chandra sedikit lebih gelap, tetapi justru tampak semakin gagah dengan seragam lengkap begini, apalagi lengan kemejanya yang digulung sampai ke sikut, membuat Nadia tak bisa menatap lama-lama.

"Bagaimana kamu bisa sampai di sini? Dan kamu juga ke sini sendirian?" tanya Chandra tanpa mengalihkan fokusnya untuk membersihkan rambut Nadia dari ilalang.

Nadia terdiam, ia masih belum bisa menghilangkan rasa canggung jika dipertemukan dengan Chandra lagi. Kenapa Nadia masih saja begini sih, padahal kalau di telepon mereka cukup akrab dan baik-baik saja.

"Kenapa tanyanya begitu, emang nggak senang disamperin ke sini sama istrinya?" ucap Nadia sambil menyenggol Chandra.

Chandra menyembunyikan rasa senangnya dengan memasang tampang datar. "Bukan begitu. Saya hanya khawatir kalau kamu tersesat di suatu tempat. Apalagi di sini tidak seperti Bandung, tidak ada kendaraan umum," jelas Chandra yang membuat Nadia sedikit tersipu.

Tiba-tiba, Chandra meraih kedua tangan Nadia dan menggenggamnya, kedua mata pria itu menatap lurus pada mata Nadia yang sedikit bergetar karena gugup.

"Tentu, saya senang bisa bersama kamu lagi. Seperti yang saya bilang sebelumnya, saya ingin satu hari lebih lama bersama kamu."

"Jadi, sekarang kita ngapain?" tanya Nadia polos sambil mengedarkan pandangannya ke arah tanah luas dengan rumput ilalang yang tumbuh.

"Ehm. Sekarang, saya tidak bisa memeluk kamu. Saya bau keringat, dan saya juga tidak bisa mengobrol dengan kamu. Saya masih harus berpatroli di daerah ini bersama yang lainnya."

"Siapa juga yang mau dipeluk," ucap Nadia ketus, tetapi pipi gadis itu memerah saat Chandra menjelaskan keadaan dirinya.

Chandra tertawa kecil karena gemas dengan ekspresi cemberut Nadia. "Hm, bukannya di drama Korea yang kamu tonton seperti itu, ya? Kalau sepasang kekasih bertemu setelah sekian lama berpisah, mereka akan berpelukan."

"Ya maaf, kalau saya telah salah mengira keinginan kamu," tambah Chandra tak enak.

Nadia dengan cepat menyambar lengan Chandra yang merangkulnya erat. "Kalau gitu, saya mau jalan-jalan. Ikut kamu patroli. Boleh, ya?"

BERSAMBUNG ....

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

barengan dong nyampenya.. si istri dan sang manda, sama² nyampe Flores.. apa kabar hati Candra nanti ya..? 🤔🤔

2023-10-21

0

Aryati Alfareza

Aryati Alfareza

saya hadir🤭🤭 cerita nya bikin baper

2023-05-16

0

Sri Astuti

Sri Astuti

sumpah udah di baca berkali2 masih aja kangen sama pasangan ini 😍😍😍😍😍😍😍😍

2022-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 Gagal nikah
2 Hancur
3 Mantan Terindah (Mandah)
4 TNI AD
5 Lamaran
6 Ngebet nikah
7 Gombalan Chandra
8 Menuju halal
9 Sah!
10 Tidur di bawah
11 Ke rumah mertua
12 Drama Korea
13 Perasaan tak enak
14 Hadiah
15 Telepon
16 Perasaan
17 How to be a good husband?
18 Lagu Untuk Siapa?
19 Selamat di Flores
20 Sore Hari
21 Gummy bear
22 Bertemu
23 Belajar mencintai
24 Jalan-jalan Part 1
25 jalan-jalan Part 2
26 Istri dan Mantan
27 Bekas Luka
28 Berteman
29 Zona aman dan zona nyaman
30 Jatuh cinta Lagi
31 HT (Walkie Talkie)
32 Perihal luka dan mantan
33 Lagu itu untuk kamu
34 Sudah move on
35 Rasa Strawberry
36 Mayang
37 Liburan
38 NaDi
39 BAB 39
40 BAB 40
41 BAB 41
42 BAB 42
43 BAB 43
44 BAB 44
45 BAB 45
46 BAB 46
47 BAB 47
48 BAB 48
49 BAB 49
50 BAB 50
51 BAB 51
52 BAB 52
53 BAB 53
54 BAB 54
55 BAB 55
56 BAB 56
57 BAB 57
58 BAB 58
59 BAB 59
60 BAB 60
61 BAB 61
62 BAB 62
63 BAB 63
64 BAB 64
65 BAB 65
66 BAB 66
67 BAB 67
68 BAB 68
69 BAB 69
70 BAB 70
71 BAB 71
72 BAB 72
73 BAB 73
74 BAB 74
75 BAB 75
76 BAB 76
77 BAB 77
78 BAB 78
79 BAB 79
80 BAB 80
81 BAB 81
82 BAB 82
83 BAB 83
84 BAB 84
85 BAB 85
86 BAB 86
87 BAB 87
88 BAB 88
89 BAB 89
90 BAB 90
91 BAB 91
92 BAB 92
93 BAB 93
94 BAB 94
95 BAB 95
96 BAB 96 END
97 Ekstra BAB 1
98 Extra BAB 2
99 Extra BAB 3
100 Extra BAB 4
101 Extra BAB 5
102 Ekstra BAB 6
103 Extra BAB 7
104 Ekstra BAB 8
105 Extra BAB 9
106 Extra BAB 10
107 Extra BAB 11
108 Extra BAB 12
109 Extra BAB 13
110 Extra BAB 14
111 Extra BAB 15
112 Extra BAB 16
113 Extra BAB 17
114 Extra BAB 18
115 Extra BAB 19
116 Extra BAB 20
117 Extra BAB 21
118 Pengumuman
119 Pengumuman Karya Baru
120 Extra BAB 22
121 Part terakhir
122 AFFAIR : Season 2 Suamiku Jenderal
123 Season 2 AffAIR : Episode 1
124 Season 2 Affair : Episode 2
125 Season 2 Affair : Episode 3
126 Season 2 Affair : Episode 4
127 Season 2 Affair : Episode 5
128 Season 2 Affair : Episode 6
129 Season 2 Affair : Episode 7
130 Season 2 Affair : Episode 8
131 Season 2 Affair : Episode 9
132 Season 2 Affair : Episode 10
133 Season 2 Affair : Episode 11
134 Season 2 Affair : Affair Episode 12
135 Season 2 Affair : Episode 13
136 Season 2 Affair : Episode 14
137 Season 2 Affair : Episode 15
138 Season 2 Affair : Episode 16
139 Season 2 Affair : Episode 17
140 Season 2 Affair : Episode 18
141 Season 2 Affair : Episode 19
142 Season 2 Affair : Episode 20
143 Season 2 Affair : Episode 21
144 Season 2 Affair : Episode 22
145 Season 2 Affair Episode 23
146 Season 2 Affair Episode 24
147 Season 2 Affair Episode 25
148 Season 2 Affair Episode 26
149 Season 2 Affair : Episode 27
150 Season 2 Affair Episode 28
151 Season 2 Affair Episode 29
152 Season 2 Affair Episode 30
153 Season 2 Affair Episode : 31
154 Season 2 Affair : Episode 32
155 Season 2 Affair : Episode 33
156 Season 2 Affair Episode 34
157 Season 2 Affair Episode 35
158 Season 2 Affair Episode 36
159 Season 2 Affair Episode 37
160 Season 2 Affair Episode 38
161 Season 2 Affair Episode 39
162 Season 2 Affair Episode 40
163 Season 2 Affair Episode 41
164 Season 2 Affair Episode 42
165 Season 2 Affair Episode 43
166 Season 2 Affair Episode 44
167 Season 2 Affair Episode 45
168 Season 2 Affair Episode 46
169 Season 2 Affair Episode 47
170 Season 2 Affair Episode 48
171 Season 2 Affair Episode 49
172 Season 2 Affair Episode 50
173 Season 2 Affair Episode 51
174 Season 2 Affair Episode 52
175 Season 2 Affair Episode 53
176 Season 2 Affair Episode 54
177 Season 2 Affair Episode 55
178 Season 2 Affair Episode 56
179 Season 2 Affair Episode 57
180 Season 2 affair episode 58
181 Season 2 Affair Episode 59
182 Season 2 Affair Episode 50
183 Episode 51
184 Episode 52
185 Episode 53
186 Episode 54
187 Episode 55
188 Episode 56
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Gagal nikah
2
Hancur
3
Mantan Terindah (Mandah)
4
TNI AD
5
Lamaran
6
Ngebet nikah
7
Gombalan Chandra
8
Menuju halal
9
Sah!
10
Tidur di bawah
11
Ke rumah mertua
12
Drama Korea
13
Perasaan tak enak
14
Hadiah
15
Telepon
16
Perasaan
17
How to be a good husband?
18
Lagu Untuk Siapa?
19
Selamat di Flores
20
Sore Hari
21
Gummy bear
22
Bertemu
23
Belajar mencintai
24
Jalan-jalan Part 1
25
jalan-jalan Part 2
26
Istri dan Mantan
27
Bekas Luka
28
Berteman
29
Zona aman dan zona nyaman
30
Jatuh cinta Lagi
31
HT (Walkie Talkie)
32
Perihal luka dan mantan
33
Lagu itu untuk kamu
34
Sudah move on
35
Rasa Strawberry
36
Mayang
37
Liburan
38
NaDi
39
BAB 39
40
BAB 40
41
BAB 41
42
BAB 42
43
BAB 43
44
BAB 44
45
BAB 45
46
BAB 46
47
BAB 47
48
BAB 48
49
BAB 49
50
BAB 50
51
BAB 51
52
BAB 52
53
BAB 53
54
BAB 54
55
BAB 55
56
BAB 56
57
BAB 57
58
BAB 58
59
BAB 59
60
BAB 60
61
BAB 61
62
BAB 62
63
BAB 63
64
BAB 64
65
BAB 65
66
BAB 66
67
BAB 67
68
BAB 68
69
BAB 69
70
BAB 70
71
BAB 71
72
BAB 72
73
BAB 73
74
BAB 74
75
BAB 75
76
BAB 76
77
BAB 77
78
BAB 78
79
BAB 79
80
BAB 80
81
BAB 81
82
BAB 82
83
BAB 83
84
BAB 84
85
BAB 85
86
BAB 86
87
BAB 87
88
BAB 88
89
BAB 89
90
BAB 90
91
BAB 91
92
BAB 92
93
BAB 93
94
BAB 94
95
BAB 95
96
BAB 96 END
97
Ekstra BAB 1
98
Extra BAB 2
99
Extra BAB 3
100
Extra BAB 4
101
Extra BAB 5
102
Ekstra BAB 6
103
Extra BAB 7
104
Ekstra BAB 8
105
Extra BAB 9
106
Extra BAB 10
107
Extra BAB 11
108
Extra BAB 12
109
Extra BAB 13
110
Extra BAB 14
111
Extra BAB 15
112
Extra BAB 16
113
Extra BAB 17
114
Extra BAB 18
115
Extra BAB 19
116
Extra BAB 20
117
Extra BAB 21
118
Pengumuman
119
Pengumuman Karya Baru
120
Extra BAB 22
121
Part terakhir
122
AFFAIR : Season 2 Suamiku Jenderal
123
Season 2 AffAIR : Episode 1
124
Season 2 Affair : Episode 2
125
Season 2 Affair : Episode 3
126
Season 2 Affair : Episode 4
127
Season 2 Affair : Episode 5
128
Season 2 Affair : Episode 6
129
Season 2 Affair : Episode 7
130
Season 2 Affair : Episode 8
131
Season 2 Affair : Episode 9
132
Season 2 Affair : Episode 10
133
Season 2 Affair : Episode 11
134
Season 2 Affair : Affair Episode 12
135
Season 2 Affair : Episode 13
136
Season 2 Affair : Episode 14
137
Season 2 Affair : Episode 15
138
Season 2 Affair : Episode 16
139
Season 2 Affair : Episode 17
140
Season 2 Affair : Episode 18
141
Season 2 Affair : Episode 19
142
Season 2 Affair : Episode 20
143
Season 2 Affair : Episode 21
144
Season 2 Affair : Episode 22
145
Season 2 Affair Episode 23
146
Season 2 Affair Episode 24
147
Season 2 Affair Episode 25
148
Season 2 Affair Episode 26
149
Season 2 Affair : Episode 27
150
Season 2 Affair Episode 28
151
Season 2 Affair Episode 29
152
Season 2 Affair Episode 30
153
Season 2 Affair Episode : 31
154
Season 2 Affair : Episode 32
155
Season 2 Affair : Episode 33
156
Season 2 Affair Episode 34
157
Season 2 Affair Episode 35
158
Season 2 Affair Episode 36
159
Season 2 Affair Episode 37
160
Season 2 Affair Episode 38
161
Season 2 Affair Episode 39
162
Season 2 Affair Episode 40
163
Season 2 Affair Episode 41
164
Season 2 Affair Episode 42
165
Season 2 Affair Episode 43
166
Season 2 Affair Episode 44
167
Season 2 Affair Episode 45
168
Season 2 Affair Episode 46
169
Season 2 Affair Episode 47
170
Season 2 Affair Episode 48
171
Season 2 Affair Episode 49
172
Season 2 Affair Episode 50
173
Season 2 Affair Episode 51
174
Season 2 Affair Episode 52
175
Season 2 Affair Episode 53
176
Season 2 Affair Episode 54
177
Season 2 Affair Episode 55
178
Season 2 Affair Episode 56
179
Season 2 Affair Episode 57
180
Season 2 affair episode 58
181
Season 2 Affair Episode 59
182
Season 2 Affair Episode 50
183
Episode 51
184
Episode 52
185
Episode 53
186
Episode 54
187
Episode 55
188
Episode 56

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!