Akila dan Ratna berkeliling di mall, Ratna ternyata sangat hobi berbelanja, dia sudah membeli beberapa tas dan baju branded.
Pantas saja kemaren Rasya memaksa membeli tas itu, ternyata untuk mamanya.
"Gimana dengan yang ini, cantik bukan?" ucap Ratna menunjukkan sebuah tas tangan kecil.
"Cantik, Tan." jawab Kila
"mbak bungkus ya sekalian," ucapnya pada pelayan.
"Tante, apa kabar?" seseorang masuk dan langsung menyapa Ratna, dia adalah Karin yang kebetulan lewat dan melihat Ratna berbelanja.
"Ini Bu tasnya." pelayan memberikan paper bag pada Ratna.
"Terima kasih" jawab Ratna ramah.
"Eh iya Karin. Alhamdulillah Tante baik, eh iya kenalin nih Liliana,calon mantu Tante." ucap Ratna mengenalkan Akila.
"Hai" ucap Karin dengan tatapan remeh.
"Oh ya Tan, Tante dah makan siang, kita makan bareng yuk, Karin pengen ngobrol banyak ma Tante."
"Boleh, ayo sayang." ucap Ratna kearah Liliana.
"Maaf tan, tapi aku nggak bisa ikut, satu jam lagi aku ada syuting. Tante pergi dengan Karina aja ya!" ucap Akila
"Maaf ya Karin, tapi kayaknya nggak bisa, Tante juga mau pulang. Lain waktu ya." ucap Ratna dengan lembut.
"Iya udah Tan, sampai ketemu."
"Bye"
Akila dan Ratna segera pulang kerumahnya. Ratna memiliki rumah di Bandung, tapi Rasya lebih suka tinggal di apartemen.
"Kamu jadi syutingnya?" tanya Ratna.
"Jadi Tan, hanya syuting iklan. Nggak sampe malam kok."
"Ya udah hati hati ya, malam ini kamu nginap disini aja, Tante takut ada apa apa dengan mu."
"Tapi Tan!"
"Nggak ada tapi tapian. Pak, antar Liliana sampai ke tempat syuting, Nanti pulangnya kamu di jemput Rasya."
"Baik Tan, lili pamit ya, assalamualaikum" setelah mengucapkan salam Li mencium tangan Ratna. Ratna semakin menyukai calon mantunya.
...****************...
Rasya masih sibuk dengan pekerjaannya, jam sudah menunjukkan pukul tujuh. Reno masuk kedalam.
"Apa kita akan lembur, bos?"
Rasya berhenti sejenak melihat jam di tangannya, "Lima menit lagi. Dimana Liliana sekarang?" Tanyanya.
"Nona sedang syuting iklan, apa anda akan menjemputnya?"
"Iya!" jawab Rasya singkat dan menutup berkas di hadapannya. "Selesai" ucapnya dan berdiri.
"Ren, apa yang membuat seorang gadis jatuh cinta?" tanya Rasya sambil terus berjalan keluar gedung.
Reno kaget, dia tak menyangka jika Rasya akan menanyakan itu.
Apa yang harus ku jawab, aku kan tidak pernah pacaran. Anda selalu memberiku banyak tugas, hingga aku tak sempat mengenal seorang gadis.
"Percuma bertanya padamu, kau saja tak pernah pacaran." ucap Rasya pelan.
Bukan kah anda yang membuat saya tidak memiliki waktu untuk pacaran!
"Makan malam yang romantis, atau memberikannya hadiah. Biasanya gadis suka dengan bunga dan hadiah"
"Benar, aku akan memberikannya bunga. Kau bisa pulang sendiri, aku akan menjemputnya."
Setelah bicara Rasya masuk ke dalam mobil dan segera melaju meninggalkan Reno sendiri.
Nasib seorang sekretaris ya gini, selalu saja ditinggal dengan banyak pekerjaan.
Rasya pergi menjemput Liliana, tak lupa dia membeli bunga mawar merah.
Saat tiba, dia melihat Liliana sedang ngobrol berdua dengan Doni.
Doni adalah bos yang ramah, dia juga masih muda dan masih single. Jujur Doni memang tertarik dengan Liliana yang cantik dan ramah.
"Apa mau saya antar!" tanya Doni
"Maaf pak, terima kasih, tapi saya bisa pulang sendiri."
"Jangan panggil bapak, jika kita berada di luar. Panggil nama saja." ucap Doni lagi.
"Ok, sampai ketemu besok," ucap Doni dan berjalan meninggalkan Liliana.
Setelah Doni berlalu, Rasya pun muncul di hadapan Akila. "Ayo" ucapnya ketus. Perasaan Rasya tiba tiba menjadi kesal setelah melihat Doni mengobrol dengan Liliana.
"Cepat!" ucapnya setengah berteriak. Padahal bukan karena Liliana yang lambat tapi karena dia yang berjalan terlalu cepat.
"Sabar, tau marah marah nggak usah jemput sekalian. Aku bisa naik taksi" ucap Liliana tak kalah emosi.
"Dan kau ingin aku dimarahi mama!" ucap Rasya
"Kamu kenapa sih, baru datang marah marah, lagi pms?" ucap Akila sengaja bercanda.
"Berisik!"
"Huh, pantas saja nggak punya pacar, tukang marah sih!" ucap Akila pelan, sayangnya terdengar oleh Rasya.
"Sekali lagi loe berisik, gue turunin disini." ucapnya penuh amarah.
Akila memilih diam, dia takut Rasya menurunkannya di tengah jalan, apalagi disini sepi. Rasya melajukan mobilnya dengan kencang, melampiaskan kekesalannya. Hingga tiba dirumah.
"Cepat turun!" ucap Rasya masih dengan wajah kesalnya.
Akila turun dan berjalan pelan dibelakangnya, tiba di pintu, mamanya menyambut dengan gembira. Rasya berubah manis, tangannya menggenggam tangan lili, dan mengajaknya duduk.
"Sayang, mas mau mandi, kamu ngobrol dengan mama dulu ya." ucapnya manis tak lupa dia tersenyum.
Akila menatap tak percaya bisa bisanya dia berubah seratus delapan puluh derajat. Padahal baru saja dia berkata dengan ketus.
Setelah makan malam bersama dengan mamanya, Rasya mengantar Akila pulang. Tak sengaja Akila melihat buket mawar yang diletakkan dibelakang nya, saat dia memasang sabuk pengaman
"Buket bunga siapa ini, cantik banget!" ucapnya mengambil buket tersebut dan bermaksud menciumnya.
Rasya mengambilnya dari tangan Akila dan langsung membuangnya. "Bukan untuk siapa siapa!' ucapnya ketus
"Kok dibuang sih, kan sayang."
"Bukan urusan lho, lagipula itu juga bukan untuk loe, jangan geer."
Setelah bicara Rasya langsung melajukan mobilnya mengantarkan Akila kembali ke rumah nya.
Akila turun, Rasya langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Akila hanya bisa mendesah panjang.
Dia berbalik,ingin masuk ke dalam rumahnya,sebuah tangan tiba tiba mencekal tangan nya, Akila terkejut dan menoleh, dia semakin terkejut melihat siapa yang ada dihadapannya.
"Kau!"
Siapa ya yang ada dihadapannya?
Apakah cowok misterius yang selalu mengikuti nya!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Nining Rahayu
mulai,,, tp masih jaim🤣🤣
2022-01-09
0
Tutik Yunia
mungkin Dito, lihat akila berhasil dioyak terus
2021-12-18
0
ariasa sinta
5159
2021-12-15
0