Akila merasa hidupnya baknPutri dalam sebuah negeri dongeng. Haikal selalu membatasi kegiatannya dan dan temannya, hingga dia ketika dia merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya, dia menganggap bahwa cinta adalah segalanya.
Dalam pemikiran gadis lugu itu, Dito adalah pangeran berkuda putih yang tulus mencintai nya seperti dalam kisah Cinderella.
Padahal tanpa dia sadari justru Dito adalah memiliki maksud lain padanya, Dito memang jatuh hati pada kecantikan Akila, namun yang lebih menarik dirinya adalah karena Akila putri seorang pengusaha kaya raya, apalagi dia selalu royal pada Dito.
Sore itu, Akila datang padanya sambil menangis, dia mengatakan bahwa papanya menjodohkannya dengan anak rekan bisnisnya. Dito marah, dia takut nantinya Akila menerima perjodohan itu dan memutuskannya, sementara dia juga sangat mencintai Akila.
Dito sedih tapi dia juga tak bisa berbuat apa apa, dia tak mungkin mendatangi keluarga Akila dan mengatakan cintanya sementara dia sendiri tak memiliki apa apa
Dia hanya seorang pemuda biasa, ayahnya hanyalah pegawai dinas pemerintah, berbanding terbalik dengan Akila.
"Lalu aku harus bagaimana? aku tak mau menikah. Aku mencintaimu!" ucap Akila berlinang airmata.
Dito semakin frustasi, dia juga tak mau berpisah.
"Bagaimana kalau kita kawin lari?" ucap Akila lagi.
"Kamu gila?" tanya Dito tak percaya dengan kalimat yang diucapkannya gadis dihadapannya.
"Aku nggak bisa, dan kita pasti akan ketahuan."
"Lalu, kita harus gimana? pasrah!!" bentak Akila
"Kau pengecut Dito, kau pengecut!!!' Akila berteriak. Dito memeluknya untuk menenangkan Akila yang marah dan kesal.
Akila yang marah menepis tangan Dito dan berlari keluar, dia pulang ke rumah dengan perasaan kecewa.
Dirumah dia bersikap biasa saja, Akila tak berani membantah, Akila takut papa dan kakaknya marah. Akila bahkan off dari dunia hiburan karena persiapan pernikahan nya.
Sore itu ponselnya berdering, sebuah nomor baru yang tak dia kenal. Akila mengangkat nya,
"Ya halo..'
"Aku tunggu di restoran Shushi jam tiga, jangan membuatku menunggu.'
"Halo ini siapa?" tanya Akila
"Aku Al, calon suami mu. Jangan terlambat."
Tut....panggilan terputus.
Akila merutuki sikap sombong Al, di dalam hatinya dia bertanya tanya, apa yang membuat Al mengajaknya bertemu.
Akila berangkat dengan menggunakan taksi, dia segera menuju restoran yang disebutkan oleh Al.
"Sore kak," sapa Akila berbasa-basi
"Duduk!" jawab Al dengan wajah datarnya.
"Ada apa kakak mengajakku bertemu?"
"Aku ingin memutuskan pertunangan ini, aku mencintai gadis lain." ucap Al datar.
Akila sontak terkejut, Apa aku nggak salah dengar, dia ingin memutuskan pertunangan kami? benarkah? hati Akila tiba tiba berbinar.
Wajahnya berubah yang tadinya muram, kini menjadi cerah. Al menjadi heran, namun dia berpura pura tidak tahu.
"Apa kakak serius?" Akila bertanya untuk memastikannya.
"Aku paling tidak suka mengulang ucapan ku, dan jangan coba coba jatuh cinta padaku, aku mencintai gadis lain, aku harap kau bisa bekerja sama."
CIH, sombong sekali dia, jatuh cinta? siapa yang jatuh cinta pada cowok sombong dan arogan begitu, jangan kegeeran, gantengan juga cowok aku! bathin Akila.
"Kenapa kau diam?"
"Aku setuju, aku juga sudah memiliki kekasih, tapi bagaimana kita membatalkannya, kakak saja yang bilang lada orangtua kakak, aku tidak masalah." ucap Akila
"Aku akan mengatakan pada papa, tapi kau juga harus menolaknya jadi kedua orangtua kita tahu kita sama sama tidak setuju."
"Deal" jawab Akila
Waktu berlalu, namun kedua orangtua mereka tetap melanjutkan rencana pernikahan mereka, hingga satu sebelum akad nikah berlangsung, Akila mendatangi Dito.
Akila menangis di pelukan Dito, dia begitu stress karena besok dirinya akan menikah, dengan pria itu, pria sombong dan dingin.
"Aku nggak mau menikah dengannya dit, aku mencintaimu" ucap Akila disela tangisnya.
Hati Dito ikut trenyuh, dia juga mencintai Akila, namun apa yang bisa dia lakukan. Lama keduanya terdiam.
"Bagaimana kalau kita kabur? aku punya sedikit tabungan, dan kita pergi jauh ke luar negeri, kota bersembunyi disana dan menikah?' ucap Akila.
Ide gila itu muncul begitu saja dikepalanya.
"Kamu yakin menikah denganku?" tanya Dito lagi.
"Aku yakin, aku nggak mau dijodohkan, aku mencintaimu"
"Baiklah besok, aku tunggu di bandara, aku akan membeli tiketnya."
"Benarkah? apa kau tidak akan membohongi ku?"
"tidak, aku sangat mencintaimu, aku tunggu kau di sana."
"Aku setuju, aku pulang dulu." ucap Akila dengan hati senang.
*Semua salahku, andai waktu itu aku tidak kabur, pasti semua tidak akan seperti ini. Aku akan tetap bersama dengan orang orang yang mencintai ku, maafkan aku mama... maafkan aku.
Aku sudah menghancurkan hidup kak Haikal, kali ini aku tidak akan menghancurkan hidup Luna. cukup sudah orang orang menderita karena kebodohan ku, biar aku yang menanggung apa yang aku perbuat. Ya, aku akan menikah dengan Rasya, setelah itu aku akan pulang dan meminta ampunan papa dan mama*.
AKila segera mencari ponselnya dan menghidupkannya, segera dia mencari kontak Rasya sebelum pria itu melakukan hal yang tidak tidak pada sahabatnya.
Kafe itu adalah peninggalan orangtua Luna, dan satu satunya sumber penghidupannya.
"Deeert....derrrt..."
ponsel Rasya bergetar, di liriknya sebentar tertulis nama Liliana disana, Rasya tersenyum kecil.
Apa dia menyerah?
"Ya, halo" jawab Rasya dengan nada marah.
Tak ada jawaban, Akila diam dan bingung harus bicara apa.
"Ada apa?" lagi Rasya bertanya dengan ketus. Pertanyaan Rasya semakin membuat Akila gemetar.
"A...aku setuju menikah denganmu. A..ku bersedia mengikuti semua perintah mu" ucap Akila tergagap.
Senyum miring menghiasi wajah Rasya, Akhirnya dia menyerah juga.
"Apa aku tidak dengar? apa yang kau ucapkan barusan?" tanya Rasya sengaja membuat Akila mengulang kata katanya.
"Aku mau menikah dengan mu, puas!" bentak Akila
"Hahaha... apa kau pikir aku percaya begitu saja. Aku tak mau tertipu lagi." jawab Rasya
"Aku akan melakukan apapun, dan aku tidak akan lari, tapi tolong, jangan ganggu Luna."
Ternyata dia menyerah karena sahabatnya, menarik! tapi aku tidak akan tertipu lagi. Aku jadi semakin penasaran siapa dia sebenarnya!
"Apa kau sedang memohon padaku?" tanya Rasya
"Tapi yang aku tau itu bukan kalimat memohon, maaf aku tidak bisa." lagi Rasya mempermainkan Akila.
"Tunggu, aku mohon jangan ganggu Luna, aku bersedia menikah dengan mu." ucap Akila dengan pelan.
"Tunggu aku dirumah."
Tut...panggilan terputus.
Rasya memutar balik mobilnya pulang kerumah. Hanya lima belas menit dia sudah sampai di apartemen nya.
Pintu terbuka, Rasya masuk dengan gaya sombongnya. Dia duduk di sofa tak jauh dari Akila.
"Apa yang membuatmu berubah pikiran?" tanya Rasya tanpa basa basi.
"Ini masalah kita berdua, aku mohon jangan melibatkan siapapun didalamnya termasuk sahabatku, Luna. Dia tidak tahu apa apa, tolong jangan ganggu dia." Akila memohon dengan wajah sedih.
"Aku tidak bisa percaya begitu saja padamu, kita buat perjanjian." ucap Rasya
Dia berjalan mengambil kertas dan pena.
Sekarang tulis, Isi perjanjian kita.
Kau akan menikah denganku sesuai keinginan mama
Kau tidak akan kabur, sampai batas perjanjian berkahir.
3.Bersikap manis, layaknya pasangan suami istri lain, didepan semua orang,
jika kau kabur, aku akan menghancurkan sahabatmu, paham!' ucap Rasya
Akila menuliskan semua yang disebutkan Rasya, tak lupa dia membubuhkan tanda tangannya disana.
"Sudah, sekarang lepaskan Luna" ucap Akila.
"Baik, aku bukanlah pria yang akan ingkar janji, tapi ingat sekali saja buat kesalahan, aku tak hanya menghancurkan mu tapi sahabatmu juga."
Setelah bicara, Rasya mengambil kertas perjanjian mereka dan menyimpannya. Lalu dia kembali pergi keluar.
...****************...
Dimana gadis itu?" tanya Rasya begitu dia sampai di kafe Luna.
Para pegawai Luna sudah dipulangkan, dan Luna berada di dalam ruangannya, dua orang anak buah Reno berjaga disana.
Apa sebenernya yang mereka inginkan? Dan siapa mereka? Luna bertanya di dalam hatinya.
cklek....pintu ruangannya terbuka. Luna langsung menatap ke pintu dan dia begitu terkejut saat melihat siapa yang berjalan kearahnya. "Rasya?" ucapnya pelan.
Benarkah itu Rasya, pengusaha muda dan sukses, aslinya lebih ganteng dari yang aku lihat di televisi.
"Apa hubungan mu dengan Liliana?"
pertanyaan Rasya membuyarkan lamunannya, dan dia terkejut, apa aku nggak salah dengar, dia tadi bertanya tentang Liliana?
"Lili, dia sahabat ku." jawab Luna mencoba bicara dengan santai.
"Aku tahu, yang aku tanyakan, siapa Liliana sebenarnya?" ucap Rasya dengan tatapan tajam.
"Aku tidak tahu, kami hanya berteman, yang aku tahu dia seorang model, itu aja?" ucap Luna berbohong.
"Hahaha...kau pikir aku bodoh, percaya begitu saja dengan semuanya, jawab dengan jujur, atau tempat ini hanya menjadi sebuah kenangan, dan menjadi debu, kau pasti tahu siapa aku, dan aku tidak suka bermain main." ucap Rasya.
"Aku bicara yang sebenarnya"
"Siapa nama kekasihnya?" tanya Rasya lagi.
"Dito, Dito putra wijaya."
"Ok, lepaskan dia." ucap Rasya dan berjalan keluar ruangan. Diikuti oleh Reno dan anak buahnya.
"Cari Dito dan semua informasi tentangnya."
"Baik bos" ucap Reno
Rasya kembali pulang ke apartemennya, dia ingin segera beristirahat karena besok lagi dia harus kembali ke Bandung.
Rasya membuka pintu, semua tampak gelap, dia berjalan menuju kamarnya, tapi di tengah jalan dia berbalik menuju kamar Akila. Dibukanya pintu, dilihatnya Akila tidur diatas ranjang. Rasya kembali menutup pintu kamar dan menuju kamarnya sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
gia gigin
Rasya pandai juga mengintimidasi Akila😅😅
2022-08-25
0
sadboy25
saking tidak lakunya maksa orang🤣
2022-03-15
0
ariasa sinta
5102
2021-12-15
0