Akila dan Rasya dalam perjalanan menuju rumah orangtuanya Rasya. Di sepanjang perjalanan Akila hanya menatap keluar jendela. Entah mengapa kerinduannya terasa semakin dalam kepada kedua orangtuanya. Untuk pertama kalinya dia kembali menjejakkan kakinya di Jakarta setelah kepergiannya hampir satu tahun yang lalu.
Masih melekat erat dibenaknya, aksi nekadnya yang kabur dihari pernikahan demi cowok brengsek yang ternyata tidak tulus mencintainya. Dia hanya mencintai kekayaan Akila, setelah tahu Akila dibuang keluarganya, pria itu ikut pergi meninggalkan nya.
Sesak memenuhi rongga dadanya, hingga bernafas pun terasa sulit. Namun dia hanya bisa membuang nafasnya kasar. Penyesalan yang tak berujung.
"Apa kau merasa takut?" pertanyaan Rasya membuyarkan semua lamunannya.
"Tidak, tenang saja. Aku akan melakukannya dengan baik, tapi kau harus menepati janjimu, kau akan membebaskan ku setelah ini. Hutang piutang diantara kita lunas." jawab Akila.
"Itu urusan mudah, mama ku bukan orang sembarangan, buat dia percaya dan membatalkan rencana perjodohan nya."
"Ok."
Tanpa terasa mobil mereka memasuki halaman rumah Rasya. Rumah megah dan mewah bak istana. Rasya segera memarkirkan mobilnya, dan turun. Akila membuka pintu mobil dan turun. Kali ini Rasya bersikap manis, dia mengenggam tangan Akila dan membawanya masuk kedalam rumah.
"Ingat, akting kita dimulai." bisik Rasya
"Aku tahu tugasku!" balas Akila sambil terus melangkah.
Jujur Akila sedikit gemetar, Namun dia meyakinkan hatinya jika semua akan baik baik saja dan dia tidak akan bertemu dengan keluarganya. Memang banyak yang tak mengenalinya sebagai putri Radit Ferdiansyah. Radit sengaja menutupi jati diri anaknya agar mudah melindungi anak anaknya dari para pesaing bisnis yang berniat jahat.
"Kamu gugup!" bisik Rasya dan mempererat genggamannya.
"Tidak, aku hanya penasaran mengapa ibumu menjodohkan mu, apa kau...."
"Aku normal!" bentak Rasya namun masih berbisik. Sontak Akila tertawa , senangnya bisa membuat Rasya emosi dan marah.
Kurang Ajar sekali dia, aku akan memberi perhitungan nanti. ucap Rasya dalam hati.
Didepan pintu, Rasya melepaskan genggaman tangannya, dan memeluk pinggang Akila. Akila sontak menoleh dan terkejut. "Akting dimulai, kita kan pasangan" bisik Rasya seolah tahu mengapa Akila menoleh kearahnya
Chelsea terkejut melihat sang kakak datang bersama dengan seorang wanita cantik dan terlihat masih sangat muda. Bahkan wajahnya juga sangat familiar tapi siapa dan dimana dia pernah melihatnya.
"Mama, lihat kak Rasya!' Chelsea berbisik kepada mamanya.
Gadis mana yang dia bawa, aku yakin ini hanya akal akalan anak nakal itu, tapi aku tak akan tertipu olehnya.
"Mama, happy birthday" ucap Rasya dan memeluk mamanya. Setelah melepaskan pelukannya di pinggang Akila.
"Terima kasih sayang" mamanya membalas pelukan Rasya
"Oh ya ma, kenalkan ini Liliana, kekasihku." ucap Rasya mengenalkan Liliana pada mamanya.
"Lili, Tante." ucap Akila pelan dan mencium tangan mama Rasya, mamanya melakukan cipika cipiki.
"Cantik, Benar kamu pacar Rasya?" tanya mamanya tak percaya
"Iya Tante, saya memang pacar mas rasya. Selama ini kami merahasiakan hubungan ini, sebenarnya saya juga belum mau diajak ketemu orangtua mas Rasya, tapi mas Rasya nya maksa." ucap lili.
"Kenapa nggak mau?" tanya Chelsea penasaran
"Hai, kamu pasti adiknya mas Rasya ya, Chelsea, kenalkan aku Liliana, maaf bukannya aku tidak mau, tapi profesi ku yang seorang model, membuat kami harus merahasiakan hubungan ini." ucap Akila
"Tante selamat ulang tahun. Semoga Tante panjang umur dan selalu diberkahi." Akila membuka tasnya dan mengambil sebuah kado kecil untuk mama Rasya.
"Terima kasih sayang, harusnya kamu nggak usah repot." ucap mama Rasya menerima hadiah dari Akila yaitu sebuah jam tangan.
"Ma, kami kesana dulu ya. Ayo sayang." ucap Rasya menarik Akila menjauh.
"Ma, aku kok nggak percaya ya!' ucap Chelsea
"Mama juga, mama akan selidiki nanti, tugasmu mendekati nya dan mencari informasi, sekarang mama temui dulu teman teman mama."
Mama Rasya kembali menyambut tamu tamunya, sementara Akila memilih duduk di meja tak jauh dari Rasya yang sedang menyapa beberapa koleganya yang ikut hadir disana.
"Untung saja aku bisa menjawab pertanyaan mamanya dengan lancar." ucap Akila dalam hati.
"Rasya," panggil Karina dan langsung bergelayut manja di lengannya.
"Karina lepas," ucap Rasya dengan ketus. Tangannya melepaskannya pegangan Karina dilengannya.
"Aku akan menikah, jadi jangan buat calon istriku marah."
"Hahahaha, kamu pasti bercanda, kamu mau menikah? ya, tapi dengan ku, sya.'.Ucapnya lagi dan masih berusaha meraih lengan Rasya.
Akila yang melihat mendekat, dia yakin ini pasti gadis yang akan dijodohkan dengan Rasya.
"Sayang, aku lapar' ucapnya manja kepada Rasya.
"Oh ya, maaf sayang, aku sibuk sampai melupakanmu. Oh ya, Karina kenalkan ini calon istriku, namanya Liliana." ucap Rasya
"Nggak mungkin, kamu bohongkan?" ucap Karina tak percaya.
"Sayang, dia ini siapa sih?"
"Dia temen aku yang, ya udah kita ambil makanan dulu, katanya laper." ucapnya mesra kearah Akila
"Karina kami tinggal dulu ya," ucap Rasya, setelah bicara dia menggandeng tangan Akila dan membawanya pergi.
"Itu gadis yang dijodohkan denganmu?" tanya Akila. Rasya mengangguk, dia yang mengejar ku."
"Kenapa tak kau terima saja, dia kan cantik." goda Akila
"Lili!" geram Rasya
Bukannya takut Akila malah tertawa. Banyak yang memperhatikan mereka berdua, tampak serasi dan cocok. Mereka seperti pasangan yang sedang dilanda cinta.
"Maaf bos!" jawabnya masih terkekeh.
Akila mengambil minuman dan beberapa snack dan membawanya kembali ke mejanya. Dia duduk dan menikmati minumannya. Farel datang bersama istri dan anaknya.
"Hai, bro!" sapa Farel pada Rasya
"Hai," balas Rasya memeluk sahabatnya.
"Malam vin!" sapa Rasya kepada istrinya Farel
"Malam kak"
"Oh ya, kenalkan ini Lili," ucap Rasya mengenalkan Liliana.
"Hai, ini kan model dan aktris terkenal itu, salam kenal, aku salah satu penggemar mu. Aku suka akting mu di serial Love story." ucap Vina
"Salam kenal mbak." sapa lili ramah.
"Mas, kamu tahu nggak ini bintang film yang sering aku tonton itu loh, nggak yangka bisa ketemu langsung disini."
"Oh ya," jawab Farel menatap penuh tanya ke Rasya. Namun yang dilirik berpura pura tidak tahu.
"Mas, photoin kita donk!" ucap Vina heboh
Farel memanggil pelayan dan mereka photo bersama. "Makasih ya,"
"jangan sungkan mbak, aku juga senang bisa bertemu mbak." jawab Akila ramah.
"Sayang, kalian ngobrol aja dulu, mas ma Rasya mau kesana." ucap Farel
Tanpa menunggu istrinya mengiyakan, Farel membawa Rasya menjauh.
"Sekarang jelasin, kenapa loe bawa tuh cewek? berapa loe bayar dia?"
"Sabar bro, nanya nya satu satu. Itu Lili."
"Iya gue tahu, dia seorang model kan? kenapa loe bawa dia, bukan kah gue bilang, bawa cewek yang nggak suka sama loe,"
"Ya dia itu cewek yang nggak suka sama gue. Gue ketemu dia di sebuah klub Jepang, dia nampar gue karena gue cium dia, padahal dia duluan yang nyium gue. loe tahu dia cewek nyebelin, sok cantik dan bar bar."
"Sudahlah loe tenang aja, kita nggak bakalan ketahuan, ok!"
"Mas, dipanggil mama" lili memanggil Rasya, karena asyik mengobrol mereka tidak memperhatikan Akila yang datang mendekat.
Acara ulang tahun di mulai, setelah potong kue, semua berdansa, dimulai dari orangtuanya, lalu Rasya mengajak Akila turun, mereka menjadi canggung, Rasya memeluk pinggang Akila, posisi yang begitu dekat, membuat Akila bisa melihat wajah Rasya dengan jelas, begitu juga Rasya dia bisa melihat wajah Akila. Keduanya terdiam dan terus berdansa.
Rasya bisa merasakan jantungnya yang berdetak lebih cepat, perasaan apa ini, mana mungkin aku suka pada gadis bar bar ini, bathinnya.
Tanpa mereka sadari seseorang terus memperhatikan tingkah keduanya. Bahkan dia beberapa kali mengambil gambar secara sembunyi sembunyi.
Karina hanya bisa mengepalkan tangannya dengan erat. Dia benci melihat pemandangan didepannya, harusnya dirinya lah yang ada disana, Bukan gadis itu.
Akila kembali bersama dengan Vina, mereka duduk berempat sambil mengobrol.
Tiba tiba seorang MC berbicara, "Perhatian semuanya, malam ini bukan hanya malam bahagia buat nyonya Baskoro, ada satu lagi kebahagiaan yang akan dibagikan kepada kita semua. Ada yang tahu, apa itu...." MC bertanya membuat semua orang bertanya tanya.
"Malam ini, ada satu kebahagiaan lagi, yaitu pengumuman, bahwa Rasya Dirgantara Baskoro akan segera bertunangan dengan kekasihnya, Yaitu Liliana."
Bagai tersambar petir, baik Rasya maupun lili sama sama terkejut, lili melihat kearah Rasya, begitu juga namun Rasya tak menunjukkan apapun wajahnya datar.
"Kepada tuan Rasya dan nona lili dipersilahkan maju ke depan."
Semua undangan langsung berkasak kusuk membicarakan pertunangan mereka, semuanya terkejut, ada yang mengenali lili dan mereka semakin penasaran seperti apa calon menantu keluarga kaya raya ini.
Rasya berdiri dan menggenggam tangan lili yang terasa dingin, dan membawanya naik keatas panggung, Lili menatap Rasya, namun Rasya terus berjalan tanpa menoleh apalagi memberikan penjelasan.
"Malam semuanya," sapa Rasya
"Sebenarnya saya sendiri terkejut dengan semua ini, saya tidak tahu akan ada acara seperti ini, tapi yang pasti saya dan gadis yang ada disamping saya ini, adalah kekasih saya, benar kami serius berpacaran, dan akan menikah." ucap Rasya lantang tanpa merasa bersalah. Sementara ditempatnya Akila semakin geram dan marah mendengar ucapan Rasya, dia mempererat genggamannya, namun Rasya seolah tak perduli.
" Maaf selama ini saya merahasiakan nya karena saya tidak ingin calon istri saya dikenal media, saya hanya ingin menyimpannya untuk saya dan keluarga. Terima kasih." Rasya mengakhiri sambutannya dan tersenyum ramah.
Semua orang bertepuk tangan, lili hanya diam disamping Rasya.
Mamanya maju membawa dua buah cincin, "Sayang pakaikan kepada lili."
"Tapi ma, kami akan buat acara pertunangan kami sendiri." bantah Rasya
"Tidak, mama mau sekarang. Lili, kamu mau kan jadi menantu Tante?" nyonya Baskoro menggenggam tangan lili dan menatapnya dengan tatapan sendu.
Kira kira apa jawaban Lili?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
gia gigin
Makin runyam deh🤣🤣🤣
2022-08-25
0
Alya Yuni
Ko gk ada orng tua dri Kila
2022-06-17
0
Maria Lamur
senjata makan tuan. ah mama baik banget sih, kutunggu bucinmu tuan muda Rasya
2022-05-05
0