Aku ngantuk

Sore ini, Akila menjemput Giska di bandara, semua barang barangnya dibawa oleh Giska.

"Mbak, kok banyak banget?" tanya Akila

"Pihak Agency memutuskan untuk mengontrak mu dalam jangka waktu lama dan kau akan menetap disini, jadwal mbak bawa semua barang barangmu"

"Ya udah, yuk!"

Giska dan Akila kembali kerumah dengan taksi. Setibanya di rumah, Giska menyusun pakaiannya, baru beberapa potong ponselnya berdering.

"Ya halo"

"Apa? Lalu gimana dengan Liliana?" tanya Giska

"Ok, baik." jawab Giska dengan ekspresi sedih.

"Ada apa mbak?" tanya Liliana

"Lili, aku harus kembali ke Jepang, Nindy dalam masalah, sebagai manager aku harus ada disampingnya, mendampinginya. Untuk sementara karena kau hanya bekerja di Permata Agency, aku rasa kau tak akan kesulitan, jadwal mu juga sudah tersusun untuk satu bulan kedepan, dan nanti aku juga akan selalu mengingatkan mu."

"Jadi mbak harus pergi?'

"Iya."

"Kapan mbak?" tanya lili

"Besok pagi."

"Baiklah, tapi janji ya mbak, mbak akan segera kembali."

"Iya mbak janji." ucap Giska

...****************...

"Lapor bos, semua sudah sesuai dengan rencana, saya sudah membuat managernya pergi dan kembali ke Jepang, untuk sementara waktu dia akan sendirian."

"Bagus, tunggu perintah selanjutnya."

"Baik bos"

"Hahaha, Liliana tunggu saja sebentar lagi aku datang. kita akan bersama, sayang!" ucap seseorang di seberang sana sambil memandang photo Liliana.

Malam menjelang, seseorang datang menjemput Liliana, dia adalah utusan dari Rasya.

Dengan malas Liliana pergi, menemui Rasya di restoran mewah yang sudah dia pesan.

"Kamu suka?" tanya Rasya

Liliana hanya mengangkat bahunya, "Tidak buruk?" jawabnya singkat.

Dia bilang tidak buruk? semua gadis suka diajak makan malam romantis, tapi lihat tanggapannya, dia hanya bilang tidak buruk, sial!

"Aku ingin kita saling terbuka, karena walau kita bersandiwara, aku mau semuanya berjalan mulus."

"tuan tenang saja, aku pasti bisa. Apa adalagi yang ingin anda bicarakan? jika tidak, aku mengantuk dan ingin segera pulang ke rumah."

"Tak perlu buru buru, bukankah biasanya kau pergi ke club? ini masih sore, nona!" ucap Rasya mengejek.

"Boleh aku bertanya sesuatu?" tanya Akila tiba tiba

"Sebelumnya aku minta maaf atas ucapan ku kemaren, aku tidak seharusnya bicara seperti itu, tapi maaf aku tetap penasaran mengapa kau memilih ku?'

Pertanyaan Akila membuat Rasya terdiam beberapa saat, " karena kau tidak menyukai ku,"

Mata Akila membulat, sungguh jawaban yang tak pernah terpikirkan olehnya dan tak masuk akal. Mana ada orang yang ngajak menikah karena tak suka.

"Hilangkan wajah bodoh mu itu, aku memang mencari gadis yang tidak menyukaiku jadi aku tak perlu repot saat akan berpisah nanti, kau kan tahu ini semua hanya demi mama. Aku tidak mau repot dengan perasaan bodoh yang namanya cinta. Kau tahu aku tidak percaya apa itu cinta."

"Lalu sampai kapan hubungan ini berakhir?"

"Entahlah, satu tahun mungkin? walau kita menikah nanti, aku mau kita tidak saling menggangu kehidupan masing masing. Tak akan ada yang berbeda."

"ok, deal!' jawab Akila

Sabar, aku hanya perlu menahan hatiku selama satu tahun ini. bathin Akila.

"Oh ya, dimana orangtuamu?"

"O.. orangtua?" ucap Akila tergagap.

"Iya, kita akan menikah, jadi aku harus bertemu dengan orangtuamu,'

"A..aku.." Akila terdiam dia bingung harus menjawab apa. Mana mungkin aku jujur dan bilang siapa aku sebenarnya, bagaimana ini? Seseorang tolong aku!!!! teriak Akila di dalam hati.

Ponsel Rasya berdering, dan Rasya mengangkat nya.

"Ya ma, ini aku lagi sama lili." jawab Rasya

"Nih!" Rasya memberikan ponselnya. Akila menerimanya dan berbicara dengan Ratna.

"Assalamualaikum" Akila mengucapkan salam dan Kemudian dia mematikan ponselnya.

" Tante akan datang besok dan memintaku menjemput nya."

"Ingat, selama ada mama, kita harus terlihat seperti pasangan lainnya.

"Iya, bawel!" ucap Akila dan berdiri

"Aku ngantuk, ayo pulang." ucapnya meninggalkan Rasya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***