"Siapkan tiket untuk besok pagi, kita akan pulang besok, aku harus menghadiri ulang tahun mama, jika tidak, mama pasti akan marah." ucapnya
"Baik pak, apa anda ingin membeli tas di tempat yang lain?" tanya Reno
"Tidak, mood ku menjadi buruk setelah bertemu gadis bar bar itu, aku akan kembali ke hotel dan kau pilihkan satu tas yang bagus untuk mama. Setelah itu kembali ke perusahaan, bawa semua berkas yang harus aku tanda tangani, aku tunggu di kamar."
"Baik pak" jawab Reno.
Dia terus melajukan mobilnya mengantar Rasya kembali ke kamar hotel.
Setelah Reno pergi dan Rasya masuk ke dalam kamar, dia merebahkan dirinya di kasur. Kakinya masih terasa sedikit sakit, untung saja sepatunya masih bisa menahan heels yang tak langsung mengenai jarinya, jika tidak, bisa dipastikan dia akan kesulitan berjalan.
"Gadis sialan, setiap bertemu dengannya aku selalu mendapatkan kesialan, tunggu saja aku akan membalas mu nanti, kau hanya belum tahu siapa aku."
senyum devil muncul di sudut bibirnya.
Sementara Lili tersenyum senang menenteng tas barunya sambil berkaca, "tas yang cantik cocok untukku yang cantik. Lumayan aku dapat tas gratis, ini belum seberapa dibandingkan dengan kekurang ajarannya yang berani menciumku." ucapnya pelan.
Lili memang sangat hobi berbelanja barang mewah, tak mau mendapat bullying dari teman temannya, dia akhirnya ikut dan larut dengan dunia gemerlap mereka.
Untungnya ajaran agama yang diajarkan Alya, masih melekat dirinya, walau dia bergaul bebas, bukan berarti dia kebablasan. Lili hanya butuh pengakuan, dan ketenaran.
Mengingat sang mama, airmatanya menetes, jujur dia sangat merindukan keluarganya apalagi mama yang sangat mencintainya.
Mama... Kila rindu ma, Akila kangen mama, papa, kak Haikal,
Maafkan Akila ma, jika waktu bisa diulang, Akila nggak akan pergi, Akila akan jujur sama mama, Akila butuh mama, Akila kesepian ma.
Kak ikal, maafin Akila ya, Akila tahu Akila salah, Akila sayang kakak, Akila pengen peluk kakak dan minta maaf, kakak benar dia jahat, dia cuma manfaatin Akila, akila salah kak,.... Akila kesepian disini, Akila rindu kalian semua.
Lili segera menghapus airmatanya, dia kembali menguatkan hati, Lili sudah berjanji dia akan kembali setelah dirinya sukses, dan meminta maaf kepada mama dan papanya.
Dert.....deerrttt....
bunyi ponsel membuyarkan lamunannya.
Tertulis mana sang manager disana. Lili langsung mengangkatnya.
"Ya halo"
"Lili gawat, pihak endorse memutuskan kerjasama denganmu secara sepihak. Dan mereka memutuskan kontrak kerja sama." ucapnya
Lili sungguh terkejut, baru saja dia merasa senang mendapatkan kontrak kerjasama dengan perusahaan Fashion ternama dan baru dua bulan.
"Jangan bercanda mbak? apa alasan mereka memutuskan kontrak denganku?" tanya Lili
"Entahlah, mereka tak menjelaskannya yang pasti mereka sudah memutuskan kontrak , ada satu lagi perusahaan sepatu Emily juga memutuskan kerjasama, aku rasa ada seseorang dibalik semua ini. Dan aku yakin dia bukan orang sembarangan." ucap Giska sang manager.
Airmata Lili jatuh dengan deras, bagaimana tidak, baru saja karirnya membaik pasca putus dengan Dito, kini dia dihadapan kan dengan kenyataan pahit kembali.
"Lili, kau masih disana?" panggil Giska
"Ya mbak"
"Maaf, aku sudah berusaha sebisaku meyakinkan mereka tapi mereka tetap Keukeh dengan pendiriannya, bahkan mereka tak meminta DP yang sudah mereka transfer untukmu, padahal ada yang sudah membayar setengah dari jumlah kontrak yang di janjikan." ucap Giska
"Makasih mbak,"
Lili mematikan ponselnya dan bersedih, airmatanya turun dengan begitu deras bahkan dia sampai terisak.
Derrrt, derrtt ......
Lili menyeka air matanya dan menatap ponselnya yang berbunyi. Perlahan dia mengangkat nya setelah dering yang ketiga.
"Lili, kau dimana? apa kau sudah tahu kabar terbaru?" ucap Nindy heboh
"A..aku sudah tahu, mbak Giska baru saja menelpon ku." ucapnya sedih
'Kamu dimana, aku akan kesana sekarang."
"aku di apartemen."
"Tunggu aku, jangan kemana mana dan jangan berbuat yang aneh aneh."
Nindy langsung mematikan ponselnya dan menaiki motor bebeknya ke alamat Lili.
Nindy adalah teman baiknya diantara semua teman modelnya. Nindy yang ada disamping Lili saat saat dia terpuruk karena diputuskan oleh Dito. Sedihnya lagi, Dito dengan tegas mengatakan alasannya dia meninggalkan Lili karena Lili sudah miskin dan dibuang oleh keluarganya.
Lili sempat terpuruk dan ingin mengakhiri hidupnya, untung Nindy selalu menemaninya dan mengingatkannya, hingga dia bisa melewati semua masa kelam itu dengan baik dan bangkit lagi menjadi model.
Setelah itu Lili meminta bantuan seseorang untuk menutupi jati dirinya yang sebenarnya dia tak mau jika ada lagi pria yang mendekatinya karena uangnya, karena dia putri pengusaha kaya raya, pemilik XYZ corporation.
Bel berbunyi, Lili bangkit dan membuka pintu. Nindy langsung masuk dan memeluk sahabatnya.
"Aku tidak apa apa Nin, masih banyak perusahaan lain yang bisa bekerjasama denganku."
Lili melepaskan pelukannya dan menutup pintu. Mereka berdua berjalan menuju sofa.
"Sepertinya aku akan meninggalkan apartemen ini, apalagi aku tak punya uang untuk meneruskan cicilannya. Dan aku putuskan aku akan pulang ke rumah. Aku akan meminta maaf kepada kedua orang tuaku, aku akan mengaku salah dan siap menerima hukumannya."
"Kau menyerah begitu saja! Aku tak percaya kau bisa selemah ini."
"Aku lelah Nin, dan jujur aku sangat merindukan mama, papa dan kak Haikal. Aku bersalah, aku menyebabkan dia menikah dengan gadis yang sama sekali tidak dia kenal padahal aku tahu dia sangat mencintai kekasihnya. Aku rindu rumah."
"Apa kau yakin tak ingin menyelidiki ini semua"
"Apa maksud mu!"
"Aku tahu kamu kuat, tapi ini tidak adil, mereka memutuskan secara sepihak. Aku rasa ada seseorang yang sengaja ingin menjatuhkan mu, tapi jika Dito aku rasa tidak mungkin" ucap Nindy sambil terus berpikir. Dia seolah bicara pada dirinya sendiri.
"Apa mungkin pria yang mencium mu waktu itu, bisa jadi dia ingin balas dendam karena kau menamparnya." ucap Nindy lagi.
Mata Lili tiba tiba membulat, bukan hanya menampar bahkan dia juga bertengkar hanya karena sebuah tas. Tapi akan mungkin dia yang melakukannya?
"Hei mengapa kau jadi melamun?" ucap Nindy
"Apa yang aku ucapkan benar? aku rasa kita tak bisa menuduh Dito, terbukti sudah enam bulan kalian putus dia sama sekali tak mengusik mu.'
Seolah tak mendengarkan ocehan Nindy, Lili kembali menerawang, mengingat pertemuannya dengan pria mesum yang dia sendiri tidak tahu siapa namanya.
"Aku kemaren bertemu dengan cowok mesum itu lagi dan aku..."
"Hah! kau bertemu dengannya, lalu apa dia lakukan padamu? dia tidak menyakitimu kan?" tanya Nindy heboh tangannya membolak balik badan lili untuk memeriksa.
Lili menggeleng, "aku bertemu dengannya disebuah butik, dia ingin membeli sebuah tas yang sudah aku pesan sebelumnya. Kami bertengkar, dia membayarnya tapi aku yang mengambil tasnya."
"Apa?"
Nindy menggeleng keras, "Tak bisa ku percaya!"
"Jadi kalian bertengkar lagi?"
Lili mengangguk, "Setelah dia membayarnya aku membawa tasnya kabur, dia mengejar ku tapi aku berhasil lari dengan menginjakkan heels ku ke sepatunya."
Mata Nindy membulat sempurna, dia tak percaya Lili bisa sebar bar itu. Nindy kembali menggelengkan kepalanya.
"Aku akan menemuinya" ucap Lili
"Tapi kita nggak punya bukti jika dia yang melakukannya. Bisa bisa masalahnya nggak selesai, malah muncul masalah baru."
"Aku tetap akan menemuinya, aku tahu dia tinggal di hotel tersebut. Malam ini aku akan menemuinya kembali di bar jika tidak ada aku akan mencarinya ke kamarnya."
"Jangan gila, jika ke kamarnya, bisa bisa dia memperkosamu"
"Aku tidak takut, aku akan membuatnya menyesal telah berani menggangu hidupku, aku benci dia!"
"Jangan gegabah, aku tahu kau sedang kesal, tapi berpikir jernih itu penting. Sebelum kau menyesal."
"Terima kasih Nindy, kau sudah repot datang kesini dan menghiburku."
"Tapi apa kau yakin mau menemuinya, apa kau ingin aku temani."
"Apa kau tidak sibuk?"
"Aku bisa menemanimu"
"Baiklah aku tunggu di depan hotel, jam tujuh dan kita akan menemuinya bersama. Terima kasih." Lili memeluk sahabatnya.
Bantu mamie dengan vote dan like biar mamie makin semangat nulisnya. Jangan lupa berikan komentar, dan bagikan bunga dan poin lainnya. Terima kasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
Babo Saram
bukan kah mereka lagi di jepang? dan jepang ntu ga sembarangan pny kendaraan setau ku.
2023-07-17
0
gia gigin
lanjut
2022-08-25
0
Mr. Dirg Ant
Apakah alya mengajarkan larangan mencium lawan jenis bukan mahram seenaknya?
2022-04-06
0