"Kau!" Akila mengangkat tangannya dan menunjuk Rasya dengan geram!
Tangan Rasya naik dan memegang tangan Akila, menariknya kebelakang dan menguncinya. "Lebih baik kau bekerja sama, karena apapun itu kita tetap akan menikah tiga bulan lagi, kau bisa saja lari, tapi aku pasti akan menemukanmu!" ucap Rasya lagi.
Akila bukanlah gadis yang mudah ditindas, matanya menatap tak suka, Akila masih terus menunjukkan perlawanannya. Rasya terkekeh pelan melihat wajah kesal dan marah yang ditunjukkan Akila, menurutnya Akila justru terlihat lucu dan menggemaskan.
"sudahlah lili kau terima saja tawaran ku, kau tak bisa menolak, toh kamu nggak akan rugi, aku akan membayar mahal ini semua. Katakan berapa uang yang kau minta?" tanya Rasya
Akila masih terdiam ditempatnya, jelas dia tidak suka dengan semua ucapan Rasya,
sombong sekali kau tuan mwsum, kau hanya belum tahu siapa aku, andai kau tahu siapa aku sebenarnya, kaulah yang akan bertekuk lutut dihadapan ku!
"Harusnya kau bersyukur bisa berdampingan denganku, karena aku memiliki segalanya, kau tak perlu kerja keras, cukup duduk cantik dan menikmati semua fasilitas yang kuberikan sebagai seorang istri Rasya." ucap Rasya tersenyum miring.
"Tidak semua bisa kau beli dengan uang tuan, dan dengar, aku tidak tertarik." ucap Akila kemudian dia meronta dan akhirnya terlepas.
Rasya terkejut dengan jawaban Akila, disaat semua orang berlomba untuk jadi kekasih nya, justru Liliana menolak menolaknya mentah mentah. Apa aku tidak salah dengar, dia menolak ku? Sial, lagi dan lagi dia menghinaku" Rasya mendengus kesal.
Akila terus berjalan keluar dan meninggalkan rumah Rasya, tak dipedulikan nya panggilan dari Chelsea dari dalam rumah, Akila marah dan kesal.
Akila memberhentikan taksi dan segera melaju kerumah sahabat kecilnya, Luna. Ini pertama kali dia menemui sahabatnya itu setelah kepergian beberapa bulan yang lalu.
Disepanjang jalan Akila termenung, bagaimana mana bisa aku kembali terjerat pada situasi yang sama, perjodohan. Aku kabur karena tak mau menikah dengan pria yang tidak aku cintai, lalu ini apa? aku bahkan tidak mengenal nya, sikapnya yang sombong dan mau menang sendiri, mama apakah ini karma buatku?
Mama aku rindu mama?
Tangan Akila bergerak pelan mengusap Airmata nya yang menetes tanpa bisa ditahan, dadanya dipenuhi oleh rasa sesak akan penyesalan. Namun ego kembali menguatkan hatinya, tidak, jika aku pulang sekarang, mama dan papa, pasti akan mengusirku, ini pilihan hidupku dan aku harus bisa menjalani nya, aku harus kuat.
"Sudah sampai mbak?" ucap sopir taksi menyadarkannya.
"Eh..iiya pak." akila dan mwngambil uang dan membayar taksinya, lalu turun.
Ting....tong.... bel berbunyi.
Luna yang kebetulan berada di rumah, membuka pintu dan dia sangat terkejut melihat Akila yang berdiri dihadapannya.
"Kila?" ucapnya tak percaya. Detik berikutnya mereka berdua berpelukan dengan gembira.
"Ayo masuk!" Luna menatik tangan sahabatnya itu masuk.
"Sekarang jelasin kemana aja, loe selama ini!' Luna mencecar Akila dengan banyak pertanyaan.
"Emang loe ya, teman datang bukannya dibuatin minum, malah ditanyain, dah pertanyaannya kayak wartawan lagi." omel Akila.
"Heheh..maaf, habisnya gue kepo banget dan jujur gue rindu banget ma loe." jawab Luna cengengesan
"Bik, bibik...." panggil Luna.
"Ya non,"
"Buatin minum dua." ucapnya lagi.
"Baik non."
"Sekarang cerita ma gue, Gimana sebenarnya kejadiannya." tanya Luna.
Akila menceritakan semuanya, tentang perjanjian nya dengan Al untuk membatalkan pernikahan, rencana kaburnya dengan Dito, dan saat saat tersulit yang dia hadapi ketika Dito justru meninggalkan nya karena dia yang tidak punya apa apa.
"Tapi gue seneng, lor nggak jadi ma tuh cowok brengsek. untung aja loe tahu belangnya sekarang, jadi loe bebas darinya. Dan lupain semua yang udah love kasih ke dia. Anggap aja kemaren loe lagi sial."
Akila mengangguk "gue dah lupain Dito, kok! gue dah move on, tenang aja."
"Apa loe dah pulang ke rumah?" tanya Luna penasaran. Dan Akila menggeleng.
"Gue belum berani, apalagi setelah kejadian nya begini, Dito ninggalin gue. Gue takut, papa pasti marah besar apalagi kak Haikal, gara gara gue dia dipaksa menikah, semua salah gue "
"Nggak ada yang harus disesali, ini semua udah takfir. Kapan loe balik?"
Akila kembali menggeleng, "belum tau,nanti kalau gue udah punya keberanian ketemu papa, gu kan pulang."
"Loe sibuk?" Akila balik bertanya kepada Luna.
"Nggak, santai aja."
Bibik datang membawa minuman dan cemilan. "Makasih bik" ucap Akila ramah.
"Lun gue lagi ada masalah ni?"
Akila pun menceritakan semuanya kepada Luna, Luna sendiri terkejut mendengar ucapan sahabtanya.
"Gue harus gimana?"
"Apa nggak sebaiknya loe pulang aja, kak Haikal pasti membantu loe."
"Gue masih takut. Dia pasti orang yang paling membenci gue." ucap Akila dengan wajah sedihnya.
"Kemaren kemana aja neng, kok baru sadarnya sekarang!" ejek Luna
"loe tahu, Tante Alya begitu terpukul, dia kecewa sama loe. Kalau nurut gue nih ya, ya udah loe jalanin aja dulu, loe jadi calon istri Rasya atau balik ke rumah dan siap siap dengan hukuman yang diberikan oleh paman Radit."
"Nggak ada pilihan lain?" tanya Akila
Dan Luna menggeleng kan kepala nya.
"Malam ini loe nginep sini aja dulu, buat nenangin hati dan pikiran loe, ok!_
Akila pun mengangguk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
gia gigin
lanjutkan👍👍
2022-08-25
0
Nining Rahayu
Semarah-marahnya ortu pasti masih ada rasa kasih buat anak dan memaafkan,,,, 😘 aplg anak perempuan butuh wali buat nikah sayang😘
2022-01-09
0
Trisna Tris
lanjut Thor....
2021-12-29
0