Gara gara tas

Rasya terdiam beberapa saat, tanpa bicara dia keluar diikuti oleh Reno.

Rasya terdiam dan terus berjalan menuju kamarnya. Masuk dan mengunci pintunya.

Rasya mengganti bajunya dengan piyama tidur dan coba merebahkan tubuhnya di ranjang. Namun bayangan wajah Lili yang berkaca kaca saat dicium dan tamparan keras di pipinya tak juga mau hilang. Semakin dia berusaha melupakannya semakin jelas bayangan itu muncul bahkan menari nari diatas kepalanya.

Seumur hidupnya Rasya tak pernah mendapat perlakuan seperti itu dari seorang gadis, biasanya para gadis lah yang terus mengejarnya dengan tatapan mendamba dan rela melakukan apapun demi dekat dengannya. Bahkan dia lah yang sering berbuat kasar, tapi ini berbeda.

Bukankah dia yang lebih dulu menciumku, tapi kenapa malah dia yang marah?

Tanpa sadar tangannya perlahan mengusap pipinya, walau sudah tak terasa sakit, namun sakit di dalam hatinya menimbulkan dendam dan hasrat ingin membalasnya.

Marah dan kesal, menguasai hatinya hingga timbullah dendam untuk membalas perlakuan Lili.

Siapa gadis kecil itu, berani sekali dia menampar pipiku, apa dia tidak kenal siapa aku? aku pastikan dia akan mendapati balasan yang setimpal dariku jika aku bertemu dengannya kembali. Aku akan membuatnya bertekuk lutut padaku, dan setelah itu.."

Rasya tersenyum sendiri memikirkan ide gila dikepalanya.

Rasya mengambil ponselnya dan menghubungi Reno. Tak menunggu lama, Reno langsung mengangkat panggilan nya.

"Malam Pak"

"Ren, aku mau cari tahu siapa gadis kecil yang berani menampar ku tadi, aku mau data lengkapnya besok pagi" ucap Rasya dengan suara tegas.

Tut...Tut....belum sempat Reno menjawab, Rasya sudah memutuskan panggilan.

"Baik " ucapnya pelan.

Reno hanya bisa menghembuskan nafas kasar, itulah bosnya yang selalu sesukanya. Dia kira ada hal penting yang harus dikerjakan malam ini mengingat ini sudah tengah malam.

Huh, aku kira ada masalah apa, ternyata masalah perempuan kecil tadi.

Reno segera menghubungi beberapa anak buahnya untuk mencari tahu siapa Lili.

Kemudian dia pun berbaring dan tidur. Reno tidak lagi memusingkan bosnya, tubuhnya lelah setelah seharian ini mendampingi Rasya berkeliling dan minta untuk istirahat.

Rasya meletakkan ponselnya dan kembali berbaring. Tak lama kemudian dia pun tertidur.

Pagi ini Rasya dan Reno kembali melanjutkan pekerjaan mereka, hingga menjelang sore hari.

"Bagaimana hasil penyelidikan mu? mana data yang aku inginkan?" tanya Rasya

Rasya baru teringat data tentang gadis kecil kemarin, biasanya tanpa ditanya kembali Reno sudah langsung menyerahkannya kepadanya.

"Maaf Pak, anak buah saya belum menemukan data apapun kecuali namanya. Dan saya rasa itu hanyalah nama samarannya sebagai model. Semua informasi lengkap tentangnya tertutup rapat, saya rasa ada yang sengaja menutupi identitasnya."

"Mana mungkin? kau saja yang bodoh. Siapa gadis itu hingga dirinya harus dirahasiakan seperti itu?"

"Maaf Pak, tapi benar tak satupun data tentangnya ditemukan, hanya sebuah informasi jika dia seorang model yang berasal dari Indonesia , Namanya Liliana tinggal sendiri di sebuah apartemen kecil, dan baru saja putus dari kekasihnya."

"Siapa kekasihnya dan cari tahu mengapa mereka putus?"

"Baik" jawab Reno.

Reno kembali mencari tahu siapa kekasih Lili dan kali ini dia menemukan apa yang diinginkan oleh bosnya.

"ini data yang anda inginkan, Pak" Reno menyerahkan sebuah amplop berwarna cokelat berisi data tentang kekasih Akila.

Setelah membacanya sejenak, Rasya tersenyum kecil. Dia bukanlah putri orang kaya, dan kekasihnya meninggalkannya karena dia sudah tidak lagi memiliki apapun. Kasihan, ternyata dia hanya di manfaatkan oleh pria brengsek itu. memanfaatkannya saat karirnya gemilang, dan ditinggalkan karena tak memiliki apapun. Bagus, aku bisa memanfaatkan ini untuk menaklukkan nya.

Rasya menyimpan map coklat ditangannya ke dalam laci.

"Sebisa mungkin ajukan kerjasama dengannya dan buat senatural mungkin, aku ingin memberikan hukuman yang tak bisa dia lupakan seumur hidupnya, hingga dia menyesal telah berani menampar wajahku."

"Baik" jawab Reno.

Mereka melanjutkannya pekerjaan nya, Reno meminta sekretaris pak Hartama mengupayakan kerjasama dengan Liliana, sebagai model untuk produk mereka.

...****************...

Pekerjaan yang cukup padat, membuat mereka harus berada di Jepang lama, molor dari waktu yang di prediksikan.

"Ren, tanggal berapa ini?" tanya Rasya sambil memijit pangkal hidungnya, mengurangi rasa pusing dan lelah dikepalanya.

"Tanggal 29 tuan," jawab Reno.

"Lusa mama ulang tahun kan?" tanya Rasya dengan tatapan tak bersahabat kearah Reno. Anggukan kecil Reno menunjukkan jika itu benar.

Mama akan berulangtahun tapi aku bahkan belum membelikan kado apapun untuk mama. ......huh,hampir saja aku lupa!"

"Antarkan aku ke butik, aku ingin membeli hadiah untuk mama." perintah Rasya dan langsung saja Reno mengemudikan mobilnya menuju butik tanpa banyak bicara.

Rasya telah memilih sebuah gaun yang cantik untuk mamanya, dia berkeliling dan melihat sebuah tas tangan kecil yang cantik dan unik.

Tas itu cocok untuk mama, bathinnya.

Rasya berjalan kearah etalase bersamaan dengan seorang pelayan toko yang mengambil tas tersebut.

"Maaf, saya menginginkan tas itu?" ucap Rasya.

"Maaf tuan, tapi tas ini sudah dibeli oleh nona yang berada disana. Anda bisa memilih yang lain."

"Tapi aku ingin yang itu, berapapun akan aku bayar."

"Maaf, tapi nona itu.." jawab pelayan takut.

Menunggu lama membuat Lili memilih menjemput tasnya, dia berjalan menuju etalase, "Mbak, kok lama seka..." ucapannya terhenti dan matanya terbuka lebar serta mulut yang menganga melihat pria mesum itu ada disana.

Rasya tak kalah terkejut, gadis kecil itu kini berdiri di hadapannya dengan gaun seksi tanpa lengan dan rambut dibiarkan tergerai. Jujur didalam hatinya, gadis itu terlihat cantik.

"Mana tas ku!" ucap Lili ketus dan mengambilnya dari tangan si pelayan.

"Nona tunggu," panggil Rasya

Lili berhenti sejenak, tak bertanya dan tak berbalik menghadap Rasya.

"Aku menginginkan tas itu, berapapun yang kau minta aku akan membayarnya" ucap Rasya

Cih, sombong sekali. Dasar orang kaya, selalu saja menggunakan uang untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Akan tak akan memberikannya,ini adalah tas limited edition yang sudah lama kuinginkan, dan aku harus menabung selama dua bulan, bahkan aku harus menghemat pengeluaran ku untuk mengumpulkan uangnya.

"Maaf tuan, tapi saya sudah membelinya lebih dulu dan saya tak mau menjualnya."

Setelah bicara lili terus berjalan menuju kasir dan membayar.

Rasya merasa tersinggung, lagi lagi gadis ini membuatnya emosi. Rasya memotong langkah Lili dan memberikan kartu kreditnya, pelayan langsung melakukan proses pembayaran.

Lili tak mau menyerah bahkan dia tersenyum kecil saat tahu Rasya membayar tasnya "Terima kasih," setelah itu dia berjalan cepat.

Biar saja dia yang membayar, aku tetap tidak akan memberikannya.

Pelayan menatap bingung, dia juga terkejut, "maaf saya pikir bapak ini pacar mbak yang tadi, yang mau bayarin tasnya." jawab pelayan ketakutan.

Sial, lagi-lagi dia membuatku kesal.

Tiba tiba Rasya menarik Lili yang sedang berjalan hingga tubuh gadis itu bertabrakan dengan tubuhnya. Lagi Lili merasakan debaran yang aneh didadanya berada di posisi intim seperti itu. Hanya beberapa detik kemudian Akila berontak.

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku" ucap lili berontak.

"Ikut denganku" ucap Rasya dan terus menyeret Lili yang berjalan terseok Seok.

"Jangan coba teriak, atau aku akan membungkam bibirmu dengan bibirku, paham."

Seperti sebuah mantra yang cukup ampuh, Lili langsung bungkam, dan mengikuti langkah Rasya yang membawanya keluar dari butik tersebut. Hingga mereka berhenti di parkiran.

"Sini tasnya?" ucap Rasya mengulurkan tangannya.

Lili menatap dengan jengah, "help tuan mesum, ini tas ku, aku tidak akan memberikannya padamu " jawab Akila tegas

"Aku sudah membayarnya. Dan apa tadi kau bilang, tuan mesum? sadar aku tidak seperti itu, aku bukan pria mesum seperti yang kau pikirkan dasar gadis penggoda " balas Rasya

"Cepat berikan?"

"Tidak! berikan nomor rekening mu akan akan mengembalikan uangmu."

"Aku tidak butuh uang, aku butuh tas itu!" ucap Rasya yang masih mencekal tangan lili kuat, nampaknya kesabarannya benar benar diuji menghadapi gadis kecil didepannya ini.

"Tidak!" ucap lilimenantang

"Aku akan kasih dua kali lipat," Akila menggeleng,

"Baiklah aku bayar 700 juta, aku rasa itu sudah cukup pantas, kau bisa menggunakan nya untuk membeli tiga buah tas lain yang kau inginkan."

"Sebenarnya aku juga tidak begitu menyukainya tetapi aku lebih tidak rela jika tas ini kau berikan kepada kekasihmu, dan tuan mesum yang sombong, simpan saja uangmu untuk kekasih kekasih mu, aku tak butuh"

Dug....

aww.....Rasya mengaduh kesakitan, dengan tak terduga Akila menginjakkan heelsnya ke kaki Rasya dengan sejuta tenaga. Tentunya saja cekalannya langsung terlepas, Akila tak menyia nyiakan kesempatan, dia segera berlari meninggalkan Rasya yang masih mengaduh menahan sakit.

Setelah jauh Akila berbalik dan menjulurkan lidahnya, Rasya semakin geram dibuatnya.

Dari jauh Reno hanya bisa menahan senyum, bisa bisanya tuannya bertengkar hanya demi sebuah tas, bahkan didalam masih banyak lagi tas yang jauh lebih cantik dan bagus.

".Reno" panggil Rasya

Reno segera berlari, "ya pak"

"Ayo kita pulang"

"Baik pak," jawab Reno, setengah berlari mengambil mobil sambil menenteng belanjaan bosnya dan masuk kedalam mobil. Rasya masuk dan mereka kembali ke hotel.

Terpopuler

Comments

gia gigin

gia gigin

🤣🤣Akila tengil juga

2022-08-25

0

Hershi Joenk

Hershi Joenk

love you thooorrr😘😘😘

2022-07-28

0

Ameu Lay Timoer Anan

Ameu Lay Timoer Anan

MANTUL 👍🏾👍🏾👍🏾

2022-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis kecil
2 Gara gara tas
3 Aku akan menemanimu
4 Rencana Rasya
5 Pulang Ke Indonesia
6 Kesepakatan
7 Cantik
8 Pertunangan
9 Keputusan Akila
10 Rencana mama
11 Tetap harus menikah
12 Pulang atau Lanjut?"
13 Menjemput
14 Menyerah
15 Hampir Terciduk
16 Rencana Rasya
17 Aku ngantuk
18 Apa kau mencintainya?
19 Terbongkar
20 Siapa kau!
21 Terserah Padamu
22 Aku akan merebutnya kembali
23 Undangan
24 Pemarah
25 Maaf
26 Rencana jahat Dito
27 Pergi berdua
28 Air terjun
29 Bahagia
30 Hangat
31 Kembali bertengkar
32 Kangen
33 Rencana dimulai
34 Menemui Mama
35 Gara gara bunga
36 Bersikap Manis
37 Makan bersama
38 Dasar Gila
39 Ke butik
40 Gaun pengantin
41 Menyebalkan
42 Nyaman
43 Kencan
44 Malu
45 Pengakuan Rasya
46 Akhirnya
47 Teror
48 Manisnya
49 Ancaman
50 Payah
51 Menemui Haikal
52 Jauhi dia
53 Kerjasama
54 Bubur
55 Bucin, ( Bubur cinta )
56 Berantem
57 Pengakuan
58 Pulang?
59 Cemburu
60 Kemunculan dewi
61 Lili yang cantik
62 Yes
63 Yakin
64 Siap?
65 Ikut Saya!
66 Restu
67 Persiapan lamaran
68 Ujian cinta
69 I Love you, Ma
70 Pengakuan
71 Gagal deh
72 Bertamu
73 Terharu
74 Deal
75 Bahagia
76 Galau
77 Mulai beraksi
78 Menghasut
79 Akting
80 Kunjungan
81 Perampok atau Penculik?
82 Selamat
83 Terima kasih
84 Terungkap
85 Akila Pulang
86 Keusilan Papa
87 Kejutan
88 Kembali bekerja
89 Beban Rindu
90 Persiapan pernikahan
91 Ijab Kabul
92 Resepsi
93 Hukuman kecil
94 Usil
95 Gagal
96 Bulan madu
97 Bochap
98 pengumuman
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Gadis kecil
2
Gara gara tas
3
Aku akan menemanimu
4
Rencana Rasya
5
Pulang Ke Indonesia
6
Kesepakatan
7
Cantik
8
Pertunangan
9
Keputusan Akila
10
Rencana mama
11
Tetap harus menikah
12
Pulang atau Lanjut?"
13
Menjemput
14
Menyerah
15
Hampir Terciduk
16
Rencana Rasya
17
Aku ngantuk
18
Apa kau mencintainya?
19
Terbongkar
20
Siapa kau!
21
Terserah Padamu
22
Aku akan merebutnya kembali
23
Undangan
24
Pemarah
25
Maaf
26
Rencana jahat Dito
27
Pergi berdua
28
Air terjun
29
Bahagia
30
Hangat
31
Kembali bertengkar
32
Kangen
33
Rencana dimulai
34
Menemui Mama
35
Gara gara bunga
36
Bersikap Manis
37
Makan bersama
38
Dasar Gila
39
Ke butik
40
Gaun pengantin
41
Menyebalkan
42
Nyaman
43
Kencan
44
Malu
45
Pengakuan Rasya
46
Akhirnya
47
Teror
48
Manisnya
49
Ancaman
50
Payah
51
Menemui Haikal
52
Jauhi dia
53
Kerjasama
54
Bubur
55
Bucin, ( Bubur cinta )
56
Berantem
57
Pengakuan
58
Pulang?
59
Cemburu
60
Kemunculan dewi
61
Lili yang cantik
62
Yes
63
Yakin
64
Siap?
65
Ikut Saya!
66
Restu
67
Persiapan lamaran
68
Ujian cinta
69
I Love you, Ma
70
Pengakuan
71
Gagal deh
72
Bertamu
73
Terharu
74
Deal
75
Bahagia
76
Galau
77
Mulai beraksi
78
Menghasut
79
Akting
80
Kunjungan
81
Perampok atau Penculik?
82
Selamat
83
Terima kasih
84
Terungkap
85
Akila Pulang
86
Keusilan Papa
87
Kejutan
88
Kembali bekerja
89
Beban Rindu
90
Persiapan pernikahan
91
Ijab Kabul
92
Resepsi
93
Hukuman kecil
94
Usil
95
Gagal
96
Bulan madu
97
Bochap
98
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!