Pulang Ke Indonesia

"Apa aku susul saja dia ke Indonesia, tapi jika aku kesana, aku nanti ketemu dengan keluarga ku? apakah aku sanggup bertemu dengan papa, kak Haikal dan mama? bagaimana jika mereka tidak lagi memperdulikan ku dan menganggap ku sudah tidak ada?"

Mengingat semua itu, kembali rasa sesak itu menyerang, semakin dalam memenuhi rongga dadanya hingga untuk bernafas pun sulit sekali rasanya. Kini yang tersisa hanyalah penyesalan yang tak berkesudahan, bahkan semakin dalam dan menyayat.

Raut wajah sang mama kembali terbayang, wanita yang penuh kasih dan sayang dan cinta untuknya. Akila sendiri tak percaya jika dia tega melakukan semua itu, mamanya pasti merasa kecewa.

Airmatanya sudah jatuh mengajak sungai tanpa bisa dia bendung, menyisakan isakan yang terdengar sangat menyayat hati.

Satu jam sudah Akila duduk dan merenungi nasibnya. Dan akhirnya dia tetap memutuskan untuk kembali ke tanah air, tanah yang sangat dia rindukan.

Akila memesan tiket pesawat secara online, setelah semuanya beres, dia mengambil tasnya dan merapikan semua pakaiannya. Tak banyak yang dia bawa, karena dia hanya ingin menemui Rasya.

Setelah semua beres, Akila membaringkan tubuhnya dan mulai memejamkan matanya.

Belum sempat dirinya terlelap, dering ponsel yang berbunyi membangunkannya. Diraihnya ponsel yang masih berada di dalam tas selempang miliknya, dan langsung diarahkan ke telinganya tanpa melihat siapa yang menelpon.

"Ya, hallo"

"Lili, ada tawaran dari Permata Agency, kontraknya lumayan gede, kamu mau nggak?" terdengar suara Giska begitu bersemangat dari seberang.

"Benar mbak?" tanya Akila tak percaya, dan langsung duduk. Dia begitu bersemangat mendengarnya.

Terima kasih ya Allah kau mengabulkan doa ku."

"Besok pagi kita harus sudah tiba di Bandung jam sepuluh. Karena langsung ada pemotretan dan launching produk baru mereka. Waktunya mepet, sementara model yang telah mereka pakai sebelumnya sakit terkena virus covid 19. Tiketnya sudah aku pesan, kau segera bersiap siap, besok pagi pagi sekali aku jemput." Jelas Giska panjang lebar.

"Siap mbak."

"aaaa....'

Akila berteriak begitu senang, akhirnya dia gagal menjadi gelandangan, walaupun harus kembali ke tanah air, setidaknya dia tidak kembali ke Jakarta.

Akila memeluk erat bantal guling yang ada di depannya, tak lama kemudian dia pun tertidur.

...****************...

Setelah perjalanan panjang, Akila dan Giska tiba di Bandung, dan kini mereka berdua berada di dalam taksi menuju alamat yang dikirim oleh pihak Agency.

"Siang mbak, saya ada janji dengan Pak Doni." ucap Giska ramah.

"Dengan mbak Liliana?" tanya resepsionis ramah.

Akila mengangguk.

"Benar" jawab Giska sambil tersenyum manis.

"Mari ikut saya, mbak sudah di tunggu pak Doni sejak tadi."

Giska dan Akila mengikuti langkah sang resepsionis memasuki sebuah ruangan yang lumayan besar, mungkin ini adalah ruang meeting.

"Silahkan duduk" ucapnya lagi dengan ramah.

Mempersilahkan tamunya untuk duduk.

Doni berdiri menyambut kedatangan mereka.

"Doni" ucap Doni menjabat tangan Liliana dan Giska.

"Giska"

"Lili' jawab keduanya bersamaan dan menjabat tangan Doni bergantian.

Doni adalah seorang general manager, dan sudah menunggu kedatangan Akila dan managernya.

Doni langsung menyodorkan map berisi surat perjanjian kontrak kerjasama dengan Akila.

"Saya sudah menyiapkan semuanya, silahkan dibaca sebelum ditanda tangani." kembali Doni berucap ramah.

Akila membuka map nya dan mulai membaca isi kontrak tersebut.

Setelah berbincang beberapa saat, keduanya mendapatkan kesepakatan dan Akila menandatangani kontrak tersebut. Di sana jelas tertulis kontrak kerjasama mereka selama tiga tahun, dan Akila akan mendapatkan bayaran sesuai dengan yang tertulis didalam kontrak, dia akan mendapatkan bonus jika pada produknya laris di pasaran.

Selesai tanda tangan kontrak, Akila diantar menuju ruangan untuk mulai melakukan sesi pemotretan.

...****************...

Diruangannya Doni segera melaporkan jika Akila sudah menandatangani kontrak kerjasama yang mereka tawarkan, membuat Rasya menjadi senang.

Balas dendam akan dimulai. Lihat saja nanti.

Setelah meletakkan ponselnya Rasya kembali fokus dengan tumpukan kertas diatas mejanya.

Tok..tok..tok..

"Masuk"

"Halo sayang, apa kabar?" Karina masuk dengan langkah cepat dan langsung bergelayut manja di lengan Rasya. Bermaksud mencium pipi Rasya namun Rasya menghindar.

Karina adalah gadis cantik, anak rekan bisnis papanya yang akan di jodohkan dengan Rasya. Dia memakai gaun berwarna merah yang kekurangan bahan dan begitu pas ditubuhnya, menampakkan lekuk tubuhnya yang indah membuat Karina terlihat cantik dan seksi.

Bajunya yang cerah sangat kontras dengan kulitnya yang begitu putih mulus, rambutnya yang panjang sengaja dibiarkan tergerai indah. Sebuah kacamata hitam dia letakkan diatas kepalanya. Tingkah manjanya ini membuat Rasya menjadi gerah.

"Ngapain loe kesini?" tanya Rasya ketus.

"Kok galak sih, ya tentu saja aku kangen ma kamu, sya." ucapnya manja.

Rasya menutup berkas didepannya. "Aku sedang sibuk,"jawabnya ketus. Hilang sudah moodnya untuk melanjutkan pekerjaannya.

"Sya, kamu jutek banget sih, awas ya aku bilangin Tante sindy!" ancam Karina. Tangannya masih memegangi lengan Rasya.

"Apa maksud loe ngancam gue? apa loe nggak lihat, gue sedang kerja , ganggu aja loe."

Dan Rasya menepis tangan katina.yang bergelayut dilengannya, bangkit dari kursinya untuk melangkah keluar. Di dalam hatinya Rasya mengutuk kebodohannya yang selama ini tak bisa tegas pada Karina.

"Silahkan keluar!' ucap Rasya membuka pintu dan menunggu Karina pergi.

"... nyebelin, tahu!' ucap Karina kesal.

"Oh ya, terserah loe mau lapor ke mama atau nggak, gue nggak takut." ucapnya dengan lantang hingga Karina yang berniat melangkah mengurungkannya dan menatap tak suka.

"Kok kamu dingin banget sih, padahal kita kan mau tunangan Minggu depan."

"Bertunangan?" ulang Rasya, takut jika dia salah dengar.

"Iya, jangan pura pura lupa. Atau kamu..." belum selesai bicara Rasya langsung memotong ucapannya.

"Aku nggak berminat. Kamu cari aja cowok lain," jawab Rasya pelan namun terdengar jelas ditelinga Karina.

"Kamu akan nyesel dah giniin aku, sya." ucap Karina melangkah keluar.

Rasya menghembuskan nafas lega. Sejak dulu dia mengetahui jika Karina berusaha mendekatinya tapi dia menolak, karena dia tahu siapa Karina sebenernya.

Terpopuler

Comments

Citra Anastasia Lusia Voltun

Citra Anastasia Lusia Voltun

thor tolong tulisan nya di perbaiki lagi

2023-03-29

0

Ernadina 86

Ernadina 86

orang tuanya asal banget milih mantu yg penting sederajat jalang pun jadi

2022-09-29

0

Ernadina 86

Ernadina 86

ulet di kasih celah mah pasti ngelunjak

2022-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 Gadis kecil
2 Gara gara tas
3 Aku akan menemanimu
4 Rencana Rasya
5 Pulang Ke Indonesia
6 Kesepakatan
7 Cantik
8 Pertunangan
9 Keputusan Akila
10 Rencana mama
11 Tetap harus menikah
12 Pulang atau Lanjut?"
13 Menjemput
14 Menyerah
15 Hampir Terciduk
16 Rencana Rasya
17 Aku ngantuk
18 Apa kau mencintainya?
19 Terbongkar
20 Siapa kau!
21 Terserah Padamu
22 Aku akan merebutnya kembali
23 Undangan
24 Pemarah
25 Maaf
26 Rencana jahat Dito
27 Pergi berdua
28 Air terjun
29 Bahagia
30 Hangat
31 Kembali bertengkar
32 Kangen
33 Rencana dimulai
34 Menemui Mama
35 Gara gara bunga
36 Bersikap Manis
37 Makan bersama
38 Dasar Gila
39 Ke butik
40 Gaun pengantin
41 Menyebalkan
42 Nyaman
43 Kencan
44 Malu
45 Pengakuan Rasya
46 Akhirnya
47 Teror
48 Manisnya
49 Ancaman
50 Payah
51 Menemui Haikal
52 Jauhi dia
53 Kerjasama
54 Bubur
55 Bucin, ( Bubur cinta )
56 Berantem
57 Pengakuan
58 Pulang?
59 Cemburu
60 Kemunculan dewi
61 Lili yang cantik
62 Yes
63 Yakin
64 Siap?
65 Ikut Saya!
66 Restu
67 Persiapan lamaran
68 Ujian cinta
69 I Love you, Ma
70 Pengakuan
71 Gagal deh
72 Bertamu
73 Terharu
74 Deal
75 Bahagia
76 Galau
77 Mulai beraksi
78 Menghasut
79 Akting
80 Kunjungan
81 Perampok atau Penculik?
82 Selamat
83 Terima kasih
84 Terungkap
85 Akila Pulang
86 Keusilan Papa
87 Kejutan
88 Kembali bekerja
89 Beban Rindu
90 Persiapan pernikahan
91 Ijab Kabul
92 Resepsi
93 Hukuman kecil
94 Usil
95 Gagal
96 Bulan madu
97 Bochap
98 pengumuman
Episodes

Updated 98 Episodes

1
Gadis kecil
2
Gara gara tas
3
Aku akan menemanimu
4
Rencana Rasya
5
Pulang Ke Indonesia
6
Kesepakatan
7
Cantik
8
Pertunangan
9
Keputusan Akila
10
Rencana mama
11
Tetap harus menikah
12
Pulang atau Lanjut?"
13
Menjemput
14
Menyerah
15
Hampir Terciduk
16
Rencana Rasya
17
Aku ngantuk
18
Apa kau mencintainya?
19
Terbongkar
20
Siapa kau!
21
Terserah Padamu
22
Aku akan merebutnya kembali
23
Undangan
24
Pemarah
25
Maaf
26
Rencana jahat Dito
27
Pergi berdua
28
Air terjun
29
Bahagia
30
Hangat
31
Kembali bertengkar
32
Kangen
33
Rencana dimulai
34
Menemui Mama
35
Gara gara bunga
36
Bersikap Manis
37
Makan bersama
38
Dasar Gila
39
Ke butik
40
Gaun pengantin
41
Menyebalkan
42
Nyaman
43
Kencan
44
Malu
45
Pengakuan Rasya
46
Akhirnya
47
Teror
48
Manisnya
49
Ancaman
50
Payah
51
Menemui Haikal
52
Jauhi dia
53
Kerjasama
54
Bubur
55
Bucin, ( Bubur cinta )
56
Berantem
57
Pengakuan
58
Pulang?
59
Cemburu
60
Kemunculan dewi
61
Lili yang cantik
62
Yes
63
Yakin
64
Siap?
65
Ikut Saya!
66
Restu
67
Persiapan lamaran
68
Ujian cinta
69
I Love you, Ma
70
Pengakuan
71
Gagal deh
72
Bertamu
73
Terharu
74
Deal
75
Bahagia
76
Galau
77
Mulai beraksi
78
Menghasut
79
Akting
80
Kunjungan
81
Perampok atau Penculik?
82
Selamat
83
Terima kasih
84
Terungkap
85
Akila Pulang
86
Keusilan Papa
87
Kejutan
88
Kembali bekerja
89
Beban Rindu
90
Persiapan pernikahan
91
Ijab Kabul
92
Resepsi
93
Hukuman kecil
94
Usil
95
Gagal
96
Bulan madu
97
Bochap
98
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!