Gue harus gimana?"
"Apa nggak sebaiknya loe pulang aja, kak Haikal pasti membantu loe."
"Gue masih takut. Dia pasti orang yang paling membenci gue." ucap Akila dengan wajah sedihnya.
"Kemaren kemana aja neng, kok baru sadarnya sekarang!" ejek Luna
"loe tahu, Tante Alya begitu terpukul, dia kecewa sama loe. Kalau nurut gue nih ya, ya udah loe jalanin aja dulu, loe jadi calon istri Rasya atau balik ke rumah dan siap siap dengan hukuman yang diberikan oleh paman Radit."
"Nggak ada pilihan lain?" tanya Akila
Dan Luna menggeleng kan kepala nya.
"Malam ini loe nginep sini aja dulu, buat nenangin hati dan pikiran loe, ok!_
Akila pun mengangguk.
"Makan yuk, gue laper setelah dengar cerita loe." ucap Luna.
"Ayo, gue juga butuh tenaga buat mikir."balas Akila.
Mereka makan dengan lahap, setelah makan Akila kembali ke kamar.
"Loe dirumah aja dulu ya, gue tinggal ke kafe sebentar, kebetulan ada yang harus gue periksa dan nggak bisa gue tinggal. Gue janji nggak lama kok." ucap Luna.
"Anggap aja rumah sendiri, nggak udah sungkan, jika butuh apa apa minta dama bibik."
"Nggak masalah, gue nggak apa apa. gue juga lagi males ketemu siapapun, gue pengen menyendiri." ucap Akila
"Beneran? atau loe ikut aja, biar nggak suntuk dirumah?"
"Nggak, gue dirumah aja, lagian gue takut ketemu keluarga gue dan kadal mesum itu. Ya udah loe pergi aja." ucap Akila
Setengah jam kemudian Luna berangkat menuju kafe miliknya. Dia segera masuk dan memeriksa beberapa berkas yang harus dia tanda tangani diruangan nya.
...****************...
Di apartemen nya terlihat Rasya gelisah, berulangkali dia melihat jam didinding. Jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam dan Akila belum juga kembali, rasa kesal bercampur rasa cemas menghampiri Rasya, cemas karena Akila tak pulang fan takut jika Akila lari.
Berulang kali dia coba menelpon Akila, namun nomor yang dituju sedang tidak aktif, membuat Rasya semakin frustasi.
Rasya segera menghubungi Reno dan memintanya mencari Liliana.
"Reno, sebarkan semua anak buahmu, gadis kecil itu coba coba lari dariku. Temukan dia dalam waktu dua jam"
"Baik tuan." jawab Reno.
Segera Reno memerintahkan anak buahnya untuk mencari Liliana, Reno saat ini juga berada di Jakarta, dia ikut menghadiri pesta ulangtahun nyonya Baskoro walau dia harus pergi secara terpisah dari Rasya dan Liliana.
"Satu jam berlalu belum juga ada kabar dari Reno, membuat Rasya semakin kesal. Bayangan mamanya yang kecewa dan jatuh sakit membuat nya geram dan murka, *tunggu saja nanti, aku akan memberikan hukuman yang tak akan kau lupakan. kau sudah coba coba mempermainkan kesabaranmu lili, tampak nya aku harus sedikit kasar padamu. bathin Rasya.
deerrttt..... ponselnya berbunyi dengan cepat Rasya mengangkat nya*.
"Tuan, saat ini nona Liliana menginap dialami, Reno menyebutnya sebuah alamat kepada Rasya.
"Saya Rasya itu teman dekatnya, karena itu alamat seorang gadis seusianya bernama Luna dan dia yatim piatu, saat ini Luna sedang berada di kafe miliknya untuk bekerja." lapor Reno.
"Bagus, tunggu aku disana, Aku sendiri yang akan menjemput nya dan buat gadis itu buka mulut tentang siapa sebenarnya Liliana, aku tak yakin dia tidak memiliki orangtua, aku Penasaran dengan hidupnya."
"Baik laksanakan." ucap Reno.
Rasya mengambil kunci mobil dan segera turun. Setelah mengunci pintu dia segera turun melalui lift, menuju parkiran dan melajukan mobilnya kencang ke alamat yang disebutkan oleh Reno.
Tak butuh waktu lama, karena alamatnya juga tak begitu jauh. Rasya sudah memarkirkan mobilnya didepan rumah Luna.
Tok tok.tok....
Sudah dua kali Rasya mengetuk pintu namun belum juga ada yang membuka, dia menjadi semakin kesal, di ketukan yang ketiga pintu terbuka. Seorang perempuan separuh baya membuka pintu dan terkejut ada seorang pria bertamu malam malam begini.
"Anda mencari siapa tuan?" tanya nya setelah mampu menguasai dirinya.
"Aku menjemput istriku, katakan dimana kamarnya!' ucap Rasya menerobos masuk kedalam.
"Maaf, orang yang anda cari tidak ada disini, silahkan keluar!" usir bibik secara halus.
"Tapi istriku ada disini, dan aku akan menjemputnya saat ini juga." ucap Rasya
"Tapi..."
"Ada apa Bik, kenapa berisik sekali?" tanya Akila menuruni tangga melihat keributan dibawah, Matanya membulat dan nyaris keluar dari tempat nya saat melihat Rasya ada disana.
"Kau!!! ucapnya gugup.
"Bagaimana bisa kau ada disini?" tanya Akila
Akila terdiam, pertanyaan bodoh apa yang sudah dia ucapkan, untuk apa dia menanyakan sesuatu yang sudah jelas tahu alasannya.
"Ikut denganku, atau ku hancurkan kafe temanmu," ancam Rasya
"Kau!!!" akila menunjuk wajah Rasya penuh amarah. Bisa bisanya, dia mengikutiku dan
.mengancam ku!' gerutunya dalam hati
"Aku tidak pernah main main nona, dengar ikut denganku atau kafe sahabatmu itu hancur jadi debu saat ini juga, kau pilih yang mana?" tanya Rasya dengan senyum mengejeknya.
Sungguh situasi ini sangat di benci oleh Akila Kalah dan tak bisa berbuat apa apa, dia sangat geram, lihatlah senyumnya itu, rasanya ingin sekali aku menampar wajahnya itu, andai saja aku tidak terdesak, aku akan membuat nya menyesal berani mengganggu ku, kak Haikal pasti tak akan membiarkannya. geram Akila dalam hati.
"Bisanya cuma ngancam" guman Akila pelan, namun saat didengar Rasya dengan jelas.
Rasya semakin geram melihat Akila yang hanya diam mematung, tak menunggu jawaban, Rasya menarik tangan Akila dan membawanya pergi dari sana. Tak dia perdulikan Omelan Akila yang memaki dirinya. Dengan kencang dia membanting tubuh Akila masuk kedalam mobil, dan menutup pintunya keras. Akila jadi ketakutan melihat sisi lain seorang Rasya. wajahnya merah penuh amarah.
Rasya melajukan mobilnya kencang, tak sedikitpun dia menoleh apalagi berbicara dengan Akila.
"Hei, apa loe tuli, gue nggak mau ikut ma loe, gue benci loe, lelaki pemaksa, selalu seenaknya. Nggak semua yang loe mau bisa loe dapatkan, gue benci loe, gue benci.!" teriak Akila, namun Rasya tak mendengarkan nya dia memilih fokus menyetir.
Sesampainya di parkiran apartemen, kembali dia menarik tangan Akila agar ikut masuk kedalam kamar, Akila tak berani lagi berontak, dia ketakutan. Selama ini tak ada yang berani berbuat kasar padanya, semua menyayanginya dan bersikap lembut. mantan pacarnya juga tak pernah bersikap kasar. Akila semakin takut, saat Rasya membanting kan tubuhnya di sofa.
Setelah itu, Rasya meninggalkan Akila dan mengunci pintunya dari luar. Akila hanya bisa menangis ketakutan.
"Mama....." ucapnya di sela tangisnya.
Lagi lagi penyesalan itu datang, Akila semakin didera rasa bersalah, seperti inikah rasanya jauh dari orangtua dan orang orang yang menyayanginya.
Rasya melajukan mobilnya kencang menuju kafe Luna, disana sudah ada Reno dan anak buahnya menunggu.
Seseorang tak jauh dari mobilnya, terlihat mengambil photo dan melaporkan semuanya.
"pantau terus, Jangan bertindak sebelum ada perintah dariku." baik bos.
" Anak itu benar benar keterlaluan. Tapi ini belum saatnya, aku harus lebih bersabar lagi. Dasar anal keras kepala." gumannya pelan.
Dan menyimpan ponselnya kembali ke atas mejanya.
Apa yang akan dilakukan Rasya pada Luna? dan siapa yang mengikuti Rasya?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 98 Episodes
Comments
gia gigin
kayaknya suruhannya mm nya Rasya 🤔
2022-08-25
0
INDRA
thor tolong d cek lg dong sblm up masak anak jd anal salah st huruf da berubah artinya.
2022-07-07
0
Mr. Dirg Ant
Belom jadi bini, udah pake banting banting segala. Trus akhir cerita si wanita cinta dan mau jadi bini. Hadehhhh
2022-07-06
0