...LIKE DULU DONG!!!!...
...~...
Tepat pukul 15.00 waktu setempat, tepatnya di kamar utama si Bos.
Kini si Bos pun sudah terbangun lebih dulu dari Gadis.
"Kau cantik sekali, honey. cuup." Diciumnya kening Gadis.
"Takkan ku biarkan kau lepas dari genggaman ku, akan ku pastikan Mami dan Papi merestui hubungan kita dan aku tidak mau wanita lain, hanya kau yang aku mau."
cuuuuup
Si Bos dengan perlahan mencium bibir Gadis dengan lembut hingga tak terasa sudah terlihat membengkak karena ulahnya yang tadi mengigit bibir mungil itu.
Awalnya iya hanya ingin mencium biasa, namun kini ciuman itu berubah menjadi penuh dengan *****.
"Engghhh....aaaaasssh." Gadis pun terbangun karena merasa ada yang meluma***t bibirnya dengan sangat kasar.
"Tu...tuan." Panggil Gadis dengan panggilan awalnya.
"Sayang, honey." Jawabnya dengan tangannya sudah mulai mengacak-acak kedua benda gantung kenyal milik Gadis itu.
"Iya, sayang jangan di tarik sakit, aaaaasssh." Gadis meringis karena ujung pent**lnya ditarik paksa si Bos dengan jari telunjuk dan ibu jari.
"Nikmati saja sayang, ini baru pemanasan yang aku lakukan padamu, tapi menu utama kamu yang memimpin untuk menunggangi ku dengan sangat ero**tisnya."
Cukup puas ia menarik ujung pent**l Gadis pun kini ia meminta udah menyusu.
"Sayang, posisikan tubuhmu dengan baik, aku mau nen***n ini keduanya sudah sangat keras, kita sudah tidur sangat lama, jadi aku ingin membuat ini tidak mengeras lagi, oke."
"Aaasssh, benar juga ini kedua benda gantung milikku sudah keras kayak batu, ini semua karena kau yang meminta ku minum obat perangsang air susu. sial**n." Umpatnya dalam hati.
"Jangan mengumpat ku dalam hatimu, aku sangat tau apa yang kau umpatkan, heem." Tebaknya.
"Mana ada." Elaknya.
"Cepatlah!"
"Baik, sayang." Hanya bisa menuruti semua titah.
Hampir 20 menit si Bos betah dengan menyusu kanan dan kiri.
"Sudah selesai, rasanya masih sama seperti diawal." Ucapnya dengan mengusap bibirnya yang masih ada sisa susu juga di bagian dada Gadis.
"Cih, rasa apaan. Ini manusia paling laknadd yang pernah aku tau." Gumamnya dalam hati.
"It's show time, honey. Aku mau kamu lebih enerjik dan memuaskan aku, kalo tidak akan ku tarik paksa pent**l mu itu."
"A...aaku gak tau caranya, Tuan."
"sayang, honey."
"Aku gak tau caranya, sayang."
Si Bos pun melempar paksa selimut hingga jatuh ke lantai, yang kini menampilkan tubuh telanjang polos Gadis juga dirinya.
Posisi si Bos kini tengah terlentang dengan tubuh telanjang polos dengan si lontong panjang berdaging sudah berdiri tegak.
"Honey, naik lah ke atas perutku dengan perlahan."
Gadis yang bingung masih terdiam dengan ucapan si Bos.
"Honeeeeey." Suara bariton si Bos sudah keluar tanda ia harus dituruti.
Gadis pun naik keatas tubuh si Bos.
"Mulailah, honey."
"Aku harus apa?"
"Cium aku, sampai aku mendesa**h hebat. Jika kau tidak menuruti jangan harap orang-orang yang kau sayang bisa melihat matahari esok pagi."
Gadis pun segera melakukan yang diperintahkan si Bos dengan mencium bibir si Bos.
"Bukan begitu, honey. Kau hanya menempelkan bibirmu saja tidak kau gerakan dengan sens**ual."
"Aku tidak tau caranya, hiks hiks."
Gadis yang bingung pun hanya bisa menangis.
"Mula-mula kau cium kening ku dengan menghayatinya, lalu turun ke kedua kelopak mataku trus hingga ke bibirku, bermainlah dengan memasukkan lidahmu untuk bermain dengan lidahku."
"Kau mengerti, honey!"
"Iya, sayang."
Gadis pun langsung melakukan yang sesuai yang diucapkan si Bos dengan penuh penghayatan.
Disaat Gadis tengah berkutat dengan ciuman, si Bos tengah asik meremas bok**ng Gadis dengan kencang dan sesekali ia tampar-tampar.
Dapat dipastikan bok**ng Gadis tercetak telapak tangan si Bos.
"Sayang jangan ditampar bok**ngnya, saaakiith."
"Kau nikmati saja, lanjut ke bibirku harus lebih nikmat, kemudian turun ke leherku kau cium dan tinggalkan bercak merah, dengan kau menghisapnya dengan kencang, aku ingin melihat hasil karyamu, honey."
Bibir Gadis menyatu dengan bibir si Bos dengan lancarnya, walau diawal ia belum ahli tapi si Bos punya trik tersendiri.
Yang awalnya Gadis hanya menempelkan bibirnya, kemudian ia beranikan menyes**p pelan-pelan bibir si Bos.
Merasa Gadis kelamaan dalam melancarkan ciumannya, si Bos pun dengan inisiatif menggigit bibir bawah Gadis, otomatis mulut Gadis terbuka tanpa banyak babibu langsung saja lidah si Bos masuk mengabsen seluruh isi yang berada dalam rongga mulut Gadis. Lidah si Bos pun melilit lidah Gadis, lidah merek pun saling beradu lilitan hingga terasa bunyi cecapan lidah yang saling melilit.
Karena merasa asupan oksigen dalam tubuhnya berkurang, Gadis memukul-mukul dada kekar si Bos.
"Haaaah haaaah haaah."
Keduanya pun merasa kehabisan nafas, Gadis pun mengambil udara sebanyak mungkin karena dipastikan ia masih merasa nafasnya tersengal-sengal. Sedangkan si Bos merasa puas dengan ciuman mereka, walaupun Gadis belum sepenuhnya dapat berciuman dengan baik menurutnya.
"Kau hebat, honey." Ucapnya sambil mengusap sisa saliva di bagian bibir Gadis dengan jari telunjuknya dan ia ji**lat tanpa rasa jijik sekalipun.
Kepala Gadis pun langsung ia posisikan di ceruk lehernya.
"Segeralah, honey."
Gadis pun segera mencium leher si Bos.
"Kenapa harum sekali lehernya padahal kami belum mandi, sungguh nyaman. Eh eh apa-apaan kamu Gadis, buang fikiran kotor itu, ingat dia laki-laki yang sudah mengambil harta berharga mu. Jangan sampai kau terbawa suasana, ingat itu!" Gumamnya dalam hati, ia hampir terbawa suasana karena mencium aroma leher si Bos yang sangat membuatnya nyaman dan menenangkan.
"Asssh, ini tangan gak bisa dikondisiin apa, masih aja diremes-remes." Gumam Gadis lagi karena kedua benda gantung kenyalnya di remas oleh si Bos.
Hampir 10 menit Gadis berkutat di leher si Bos, berharap hasil karyanya bagus di mata si Bos.
"Semoga saja ia senang, aku sudah capek dan sangat gerah." Keluhnya dalam hati.
"Sudah, sayang."
"Mulai kan, gak denger omongan orang terus aja tuh mainin pent**l aku sampe copot gak tau apa akunya kesakitan. aaasssh." Keluhnya saat tidak mendengar jawaban dari si Bos karena masih asik dengan kedua benda gantung kenyal miliknya.
"Saaayaaang."
Panggil Gadis lagi, tapi kali ini dengan suara yang lembut mampu mengambil atensi sepenuhnya dari si kedua gantungnya itu.
"Ah, iya honey. Maaf aku saking fokusnya dengan mainan baru ku ini." Tunjuknya pada kedua benda gantung kenyal Gadis.
"APA! Apa katanya mainan baru. Sinting." Sekali lagi hanya bisa bermonolong Gadis.
"Suara mu indah sekali, sayang. Coba ulangi lagi!"
"Sayang." Ucapnya datar.
"Bukan seperti itu, lebih lembut seakan-akan kau mendes**h, honey."
"Saaayaaang."
"Shi**, kau membuat si lontong berdiri tegak dan kokoh, honey."
"Masukkan si lontong pada mulut kecilmu, honey."
Gadis hanya menggelengkan kepalanya.
"Masukin ke mulut, liat aja ukurannya gede banget, masuk ke Goa aku aja sampe sakit ini ke mulut, yang ada aku tersedak dan rasanya aneh, hiii."
Antara takut, jijik dan geli perasaan Gadis kali ini.
"Bisa tidak jangan, honey." Negonya pada si Bos.
"Baik, tapi kau mainkan dengan tangan lembut nan halus mu itu, kau koc**k dia seperti ini."
Si Bos pun mencontohkannya, Gadis hanya melihat dengan tatapan penuh arti.
"Coba kau lakukan, honey."
Gadis pun melakukan itu dengan ritme yang pelan.
"Tambahkan kecepatannya, honey."
Gadis pun menambahkan ritme dengan sangat cepat.
"Aaaaaaassssh, hooneeey aahhku...keehhluuaaar, aaaaasssh."
si Bos pun sudah mengalami pelepasan hanya dengan koc**kan tangan Gadis.
"Kau hebat, honey. Sangat hebat. Cuup." Si Bos pun memberikan kecupan singkat di bibir Gadis.
Melihat banyaknya cairan kuning kental di telapak tangannya pun Gadis reflek ingin mengelapnya di ranjang, tapi sudah di tahan lebih dulu oleh si Bos.
"Jangan kau lap, honey. Kau jil**at habis itu."
"Apa katanya! Jil**at, iiiuyuuh jijik banget mana lengket gini pasti bau, gak gak mau." Gumamnya.
"Gak mau, sayang." Tolaknya.
Si Bos yang baru saja memberikan ciuman pada Gadis pun harus bangun dari tidur telentangnya, dengan Gadis yang masih diatas perutnya.
Gadis tidak mau melakukan itu.
Menjijikkan menurutnya.
"Jilat dan habisi." Sarkas si Bos dengan memaksa Gadis.
Perlahan Gadis menjil**at cairan kuning kental itu dengan perasaan eneg.
Hoek
Hoek
Hoek
Gadis pun benar-benar memuntahkan semua cairan yang sudah jil**at habis dan kembali mengeluarkannya.
"Honey, kamu kenapa? Sebentar aku siapkan air hangat dulu didalam bathup."
Si Bos pun bangkit dan berjalan menuju kamar mandi dan mengisi bathup dengan air hangat juga sabun beraroma wangi, setelahnya ia kembali dan mengendong Gadis menuju bathup.
" Ayo ayo kita ke kamar mandi, jangan dipaksa lagi."
"Cih, siapa yang memaksa ku, lupa apa amnesia sih manusia satu ini!?" Gumam Gadis.
Setelah diletakkannya Gadis didalam bathup ia pun keluar untuk menghubungi Bibi Nam untuk membawakan makan malam mereka juga mengganti sprei seperti biasa.
"Honey, kamu berendam duluan saja, aku mau telpon Bibi Nam dulu untuk membawakan makanan kita seperti biasa juga sprei, kalo ada apa-apa panggil aku, honey. Cuup."
Sebelum keluar si Bos mencium kening Gadis.
Diambilnya ponsel lalu menekan nomor Bibi Nam, tidak menunggu lama panggilan pun diangkat.
"Bibi, bawakan makan malam juga sprei seperti biasa jangan lupakan, jangan terulang lagi seperti tadi pagi, paham Bibi?
Tanpa mendengar jawaban Bibi Nam ia mematikan sepihak.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Zaskia cayang ZayZaenal
jadi mau nikah🙈🙈🙈🙈🙈😂😂😂😂😂😂😂✌️✌️✌️✌️
2023-07-11
0
𝑅𝒶𝓇𝒶𝒮𝑒𝓁𝓋𝒾𝓃𝓏𝒶𝒶
tor chap ini buat aku rada geli plus ngilu hehe
trus lah tor up yang hot hot
semangat tor up tiap hari
2021-08-12
6