...LIKE DULU DONG!!!!...
...~...
GADIS POV
Waktu yang biasa ku butuhkan untuk mandi hanya 30 menit itu pun jika aku sedang berkeramas, tapi beda halnya ini.
Si bastard itu tidak membiarkan aku sedikit saja untuk bebas, dia selalu menggempur ku hingga tubuh ku lemas dan menggigil karena sudah 1 jam di dalam kamar mandi dengan kegiatan senang-senang menurut versi dia.
Aku pun memberanikan diri untuk bersuara menyudahi semua kegiatan itu karena aku benar-benar kedinginan, untungnya ia mau dan segera ia membersihkan juga mengeringkan tubuh kami kembali.
Aku yang pasrah pun telah di posisikan untuk tiduran, pun berfikir untuk melarikan diri terlebih dahulu dari kamar dengan sejuta memori kehancuran dalam hidup ku yang beberapa jam lalu telah direnggut harta ya aku miliki paling berharga di dunia ini.
"Aku harus keluar dari kamar sial*n ini, aku gak mau lagi jadi budak n*psu laki-laki bastard itu, aku harus cari baju yang bisa aku pake, gak mungkin aku bertelanjang polos."
Gadis yang berbicara dalam hatinya pun sedikit demi sedikit berdiri, walau bagian pusatnya masih terasa perih, tapi ia tetap memaksanya karena ia sudah bertekad untuk keluar dari lingkaran laki-laki bastard itu.
Gadis pun tidak menemukan dimana letak lemari baju, di kamar tersebut hanya ada ranjang yang berukuran king size dengan meja rias yang lumayan mewah serta sofa yang panjang dan dapat dipastikan sofa tersebut dapat menampung 3 orang dewasa, jangan lupakan pigura gambar Albert Einstein yang terpajang di dinding kamar itu.
"Ini dimana coba lemari baju dia, masa iya kamar segede dan semewah gak punya lemari baju, aku udah capek dan ini masih perih, oke...terpaksa aku pake selimut, ku lilit di seluruh tubuh aku."
Gadis pun segera kembali ke ranjang kembali, guna mengambil selimut dan melilitkan ke seluruh tubuhnya.
"Wah, lumayan juga ini, hampir ke tutup semua badan aku, hehehe."
Sekilas ia melihat piring berukuran kecil diatas troli, yang mana berisikan potongan buah strawberry.
"Tunggu deh, kayaknya ini strawberry enak, aku makan aja lagian aku laper banget, itung-itung buat ganjel perut. Astaga manis juga seger, abisin aja nih, baru tau kalo ada strawberry yang manis tapi pas Sha bawain ke rumah kok asem ya, apa ini strawberry yang khusus untuk orang yang banyak uang alias mahal, abisin aja deh ini sayang kalo gak ke makan, boro-boro di rumah aku makan buat ini yang ada aku hanya makan singkong, tapi masih bersyukur, karena masih banyak di luar sana yang gak bisa makan apa-apa." Selesai makan buah strawberry pun Gadis sejenak menatap lekat piring kecil bekas potongan buah strawberry itu.
"Kayaknya buat jaga-jaga aku harus pecahin ini piring, kalo tuh bastard macem-macem tinggal aku lukain dia, tapi..." Sejenak Gadis berfikir.
Sayangnya hipotesa Gadis salah besar, yang mana itu hanya akan menjadi bom waktu untuk dirinya sendiri.
PRANG
Bunyi pecahan kaca terdengar seantero kamar nan luas dan mewah itu.
Segera Gadis berjalan hingga di depan pintu kamar dan hendak membuka daun pintu tersebut, tiba-tiba suara bariton yang tidak asing pun terdengar.
"HENTIKAN!"
...~...
SI BOS POV
Setelah selesai mandi aku pun segera mengeringkannya dengan handuk dan membawa dia kembali ke ranjang.
Ku letakkan dia di ranjang dan tak lupa juga ku selimuti dia hingga batas leher.
Dia mengeluarkan suara dan meminta baju bekas untuk ia kenakan, karena ia merasa kedinginan. Tapi ku jawab...
"Tidak perlu kau memakai baju karena nanti kau akan hangat bersama dengan ku, tapi kau tunggu dulu disini karena aku ingin ke kamar mandi."
Kemudian aku pun mendekatkan troli makanan di samping ranjang, secepat kilat aku masuk ke kamar mandi karena wajah ku sudah tidak bisa di kompromi lagi.
Walau samar-samar ku dengar ia mengeluarkan suara kembali, namun ku abaikan begitu saja.
DI KAMAR MANDI
Di kamar mandi pun aku tak lupa menguncinya, wajah ku sudah gatal.
Ku lepaskanlah topeng wajah kulit itu dengan segera dan mencuci wajah ku dengan pencuci muka khusus laki-laki.
"Gatal sekali, untung tidak terlalu lama. Sudah tidak bisa di gunakan lagi ini, aku harus berhati-hati dengan topeng ini, jangan sampai terkena air, hanya topeng ini saja yang luar bisa tidak bisa terkena air, semoga di situ masih ada tersimpan topeng lagi."
Aku pun segera mencari topeng yang biasa di simpan oleh Bibi Nam di lemari kecil atas kamar mandi, untungnya nasib baik masih berpihak kepada ku.
Ku pakai kembali topeng wajah kulit bermotif tato, yang sebelumnya wajah ku sudah ku lap kering supaya tidak menimbulkan gatal.
Setelah selesai aku pun meletakan topeng wajah kulit itu di atas lemari kecil kamar mandi.
Tiba membuka lemari kecil itu, ku dengar suara pecahan kaca dari arah luar tepatnya ranjang tidur ku.
PRANG
Apalagi yang dia perbuat kata ku.
Aku pun dengan segera membuka kunci kamar mandi dan melihat perempuan itu memecahkan piring dibawanya dan lebih parahnya ia sudah berada tepat di pintu kamar, tidak aku biarkan dia kabur dari kamar atau pun rumah ku.
...~...
Prok
Prok
Prok
"Bagus, bagus, bagus...sangat bagus." Ucapku dengan bertepuk tangan, itu pun yang mengangetkannya.
"Jangan mendekat, atau..atau..a..aku akan menggoreskan pecahan kaca ini ke urat nadiku." Ancamnya pada si Bos.
Si Bos berjalan santai menuju meja di samping ranjang untuk mengambil ponselnya.
"Semoga saja Greg beserta anak buahnya sudah mendapatkan sesuatu yang bisa ku pergunakan untuk alat ancaman si kucing liar ku ini, tidak ku biarkan dia pergi dari rumah ini juga dari hidup ku." Gumamnya dalam hati.
Gadis yang diliputi rasa takut pun mencoba untuk berusaha tenang dan ia akan berusaha untuk tidak menyerah.
"Kamu harus kuat Gadis, jangan takut, ayo lawan laki-laki bastard itu." Gadis hanya bisa menyemangati dirinya sendiri dalam hati.
Senyum sumringah pun terbit dia kedua bibir si Bos.
Sepertinya Dewi Fortuna tengah berpihak pada si Bos.
Ia pun berjalan mendekati Gadis dengan percaya dirinya membawa serta ponselnya, walau keadaan tubuhnya polos bak bayi baru lahir, jangan lupakan si lontong panjang berdaging itu pun bergerak ke kanan kiri mengikuti alunan langkah kaki si Bos.
Layaknya model yang tengah berjalan di red carpet.
"Lihatlah, apa kau masih mau mencoba kabur dari sini dan tidak mau menurut padaku, kucing liar. Tapi itu keputusan mu, tapi ku tidak akan segan-segan untuk melakukan tindakan yang lebih keji juga sadis pada ketiga manusia tak berguna ini." Ucap si Bos sembari memperlihatkan video di ponselnya yang beberapa menit lalu di kirim oleh Greg kepada Gadis.
Ia lemas dan menjatuhkan dirinya ke lantai dengan pecahan kaca yang ditangannya sudah lepas lebih dahulu entah kemana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Zaskia cayang ZayZaenal
aduh gadis jangan buat masalah deh😌
2023-07-08
0
Maulida Sahman
mantap lanjut ka bgus bnget
2023-03-14
0
𝑅𝒶𝓇𝒶𝒮𝑒𝓁𝓋𝒾𝓃𝓏𝒶𝒶
mantap
lanjut tor
2021-08-05
7