...LIKE DULU DONG!!!!...
...~...
Si Bos yang asik di tubuh bagian bawah Gadis pun tidak menyadari adanya sepasang mata yang tengah membuka.
"Eugh..." Leguh Gadis saat badannya merasakan ada yang mengobrak-abrik tubuh bagian bawahnya.
"Kenapa badan ku geli-geli gimana ini ya, juga kenapa kepala aku pusing dan ini kenapa dingin banget sampe kayak nembus ke kulit, seingat ku...aku masih di taman sedang minta izin ke Mamih Veliz juga Shaybila mau naik jungkat-jungkit, terus tiba-tiba kayak ada yang mukul tengkuk ku dan aku pusing tidak ingat lagi" Ucapnya lirih.
Ia belum menyadari jika si Bos masih ada di bawah tubuhnya sedang asik bermain di Goa nya bersama kedua jari itu.
Gadis pun seketika melotot mendapatkan tubuh bagian atasnya tidak tertutup sehelai benang pun.
"Akh....Siapa kamu, siapa? Lepaskan aku!" Gadis yang kaget pun reflek menendang-nendang kakinya dengan sekuat tenaga dan tepat mengenai wajah si Bos.
Gadis pun hendak menarik selimut hingga batas lehernya, sama sekali tidak bisa karena ia baru menyadari kedua tangan juga kedua kakinya diikat kuat oleh si Bos dengan dasi.
Gadis pun tidak sadar bahwa si Bos sudah membuat hampir seluruh tubuh bagian depan Gadis seperti baju bermotif polkadot bisa dikatakan seperti itu.
"Sayang, kenapa kamu kasar pada ku, hem?" Tanya si Bos sembari bangun, bergegas duduk di tepian ranjang, tepat di samping Gadis.
Jangan lupakan tubuh polos si Bos, yang mana pasti si lontong panjang berdaging terlihat jelas.
"Siapa kamu, pakai baju dan celana mu, gak tau malu." Gadis reflek membuang wajahnya kearah lain, karena ia baru pertama kali melihat tubuh seorang laki-laki, tepatnya si lontong yang panjang dan berdaging itu.
"Kau tanya aku, honey? Aku sekarang adalah milikmu dan kamu milikku." Dengan percaya dirinya ia berucap sedemikian rupa dan tangannya mengelus rambut hitam legam milik Gadis.
"Jangan mengada-ada kamu, aku mau pulang, pasti Shaybila juga Mamih Veliz cari aku." Ucapnya lirih tapi masih bisa di dengar oleh si Bos.
"Kamu gak akan bisa pergi dari kamar ini apalagi dari rumah ini, karena kamu sudah menjadi milikku. Ingat itu!"
"Gak, kamu bukan siapa-siapa aku, kamu hanya laki-laki aneh yang culik aku, iya kan!"
"Honey, kenapa kamu jahat, kenapa kamu bilang aku culik kamu, aku gak culik kamu kok, honey."
Tangan si Bos sudah lebih dulu di gigit oleh Gadis yang ingin mengelus pipinya.
"Kurang ajar kau, sudah ku sabari tapi ini balasan mu, dasar jalan* sial*n!"
PLAK
Suara tamparan bergema di seluruh ruang kamar si Bos, si Bos yang kehilangan kesabarannya pun melayangkan satu tamparan di wajah putih dan mulus milik Gadis, hingga tercetak jelas di pipi Gadis.
"Diam kau...detik ini kau akan menjadi penghangat ranjang ku." Sarkas laki-laki dengan manik tajam itu.
Gadis pun seketika terhenyak serta tubuhnya bergetar dengan hebat, saat mendengar suara teriakan dari si Bos.
Ia sudah berbaik hati dengan melembutkan semua perkataannya tapi apa balasan Gadis padanya.
"Sudah aku berkata lembut, dia malah membalas perkataan ku dengan sangat judes." Gumam si Bos dalam hatinya.
Si Bos pun langsung mencium bibir Gadis dengan salah satu tangannya menarik dan membuang ke sembarang arah selimut yang sedari tadi di pegang erat oleh Gadis untuk menutupi tubuh polosnya.
"Ayah, Ibu...tolong Gadis." Ucapnya dalam hati masih dengan tubuh yang bergetar.
Si Bos pun menggerakkan kepalanya untuk mencari posisi yang pas, sedangkan Gadis hanya diam tanpa membalas ciuman si Bos.
Tangan kiri Gadis mencengkram ikatan dasi dengan kuat hingga pergelangan tangannya tampak memerah, Gadis menahan semua gejolak di dalamnya.
Tanpa aba-aba salah satu tangan si Bos meremas salah satu benda gantung milik Gadis, Gadis pun hanya bisa diam, ingin melawan pun tak bisa karena kedua tangannya sudah diikat kuat.
"Ayah....Ibu..." Hanya tangisan yang bisa ia lakukan, ia sudah sangat lelah menghadapi laki-laki yang ada diatas tubuhnya itu.
Bibir bawah Gadis pun digigit oleh si Bos tanpa menunggu lama ia menerobos masuk dengan lidah yang menari-nari di dalam rongga mulut gadis dengan mengabsen semua gigi dan tak lupa ia melilitkan lidahnya dengan lidah Gadis.
Hampir 20 menit si Bos melakukan itu hingga nampak ia kehabisan nafas barulah ia berhenti.
"Manis." Ucapnya dengan mengelap sisa saliva yang tertinggal di sudut bibirnya dan bibir Gadis dan menjilatnya tanpa rasa jijik.
Gadis hanya diam dan menatap ke arah lain, ia jijik dengan laki-laki yang ada diatas tubuhnya itu.
Tanpa menunggu lama lagi si Bos pun melancarkan aksinya.
...SKIP>>>>>>>...
Waktu pun sudah hampir menunjukkan pukul 14.00 tapi si Bos melewatkan jam makan siang, ia lebih senang memakan tubuh Gadis hingga terkulai lemas.
"Akh, rasanya gak cukup hanya 4 ronde, tapi ini kita sudah lewat jam makan siang, aku tau pasti kamu capek." Ucap si Bos.
Si Bos menyandarkan kepalanya di kepala ranjang dengan posisi masih memeluk kedua benda gantung milik Gadis dengan satu tangannya diselipkan di sela-sela tubuh Gadis.
Dan jangan lupakan si lontong panjang dan berdaging masih betah di dalam Goa.
"Tuhan... cabutlah nyawa ku, aku sudah kotor dan hina, tidak akan ada laki-laki yang menerima wanita seperti aku, setelah ia puas dan bosan pasti aku akan di campakkan begitu saja, Tuhan." Gadis sebenarnya tidak tidur tapi ia malas mendengar ataupun menyahuti semua ucapan si Bos.
Segera ia mengambil ponselnya yang berada di meja samping ranjang untuk menelpon seseorang.
"Bibi Nam, segera bawakan makan siang ke kamar ku, juga jangan lupa susu dan vitamin serta jangan lupa bawa satu sprei dan ganti sprei ku yang ini sudah kotor, tapi hanya kau yang masuk ke kamar ku saja jangan yang lain, dan kau ketuk dahulu, jika tidak ada sahutan ku berarti aku sudah ada di dalam kamar mandi, oke!"
"Siap, Tuan." Jawab Bibi Nam di sebrang telpon.
Tanpa menjawab atau berpamitan si Bos pun mematikan panggilan dengan sepihak.
Si Bos pun membalik tubuh Gadis untuk menghadapnya, dengan posisi si lontong panjang berdaging masih sama dan kedua tangan si Bos sudah tidak bertengger di kedua benda gantung milik Gadis.
"Saatnya kita mandi, sayang. Bangun lah dahulu, setelah itu kita makan dan kau boleh tidur." Ucap si Bos dengan suara lembut dan mengelus pipi Gadis.
Gadis pun berpura-pura terbangun, dia hanya diam dan membuang muka kearah lain tanpa mau melihat kearah si Bos.
"Sayang, pandang aku!" Perintahnya dengan menarik dagu Gadis, pandangan Gadis pun bertemu dengan si Bos.
Tanpa membuang kesempatan si Bos mencium kembali bibir Gadis dengan lembut dan mengendong Gadis menuju kamar mandi dengan si lontong panjang berdaging masih dalam posisi yang sama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Didik Setyawan
gaya crtax sok2n,tp akhirx ckip wkwkwk,,,
2025-01-14
0
Zaskia cayang ZayZaenal
hot hot🙈🙈🙈
2023-07-08
0
𝑅𝒶𝓇𝒶𝒮𝑒𝓁𝓋𝒾𝓃𝓏𝒶𝒶
woh woh woh
diobrak abrik tuh
nda apa nda hot hot pot
yang penting up
hot hot potin sendiri rek
semangat tor
2021-08-03
39