...LIKE DULU DONG!!!!...
...~...
"So sexy, so hot." Ucapnya disertai seringai devil.
...~~...
Setelah mengatakan kalimat tersebut, mata tajam laki-laki tersebut tidak lepas menatap perempuan yang mengenakan masker serta dandanan yang menyita perhatiannya tersebut, ditambah dengan pakaian yang lumayan membuat sesuatu dalam tubuhnya berdesir hanya dengan melihat tampilan perempuan itu.
Laki-laki tersebut ialah si Tuan Muda Bos.
"Roy." Panggilnya pada asisten Roy.
Seakan paham dan memiliki ikatan batin yang dalam dengan bos nya, segera Roy menghampiri 3 perempuan yang berada tidak jauh dari pandangan matanya.
Roy pun sampai, ia segera menunduk tanda hormat untuk 3 perempuan tersebut lalu ia membisikan sesuatu pada si Mamih, Mamih hanya menganggukkan kepalanya saja.
Segera Roy kembali ke tempat sang Bos duduk, tempat yang biasa dan sudah di khusus kan untuk sang "Bos Misterius".
"Bila, kamu antar Gadis ke loker cs dan pastikan semua para cs baik dengan Gadis dan kamu sayang jangan keluar sebelum Bila yang masuk ke loker kamu bisa duduk di pojokan loker karena ada kasur lipat yang muat dengan ukuran badan kamu."
"Baik, Mih."
"Astaga Mamih buat gua tambah ngefans berat sama Mamih, selalu baik sama semua orang." Shaybila bergumam dalam hatinya ia bersyukur memiliki bos seperti Mamih Veliz.
"Bil...Bilaa...kamu dengar Mamih?"
"Akh, iya-iya dengar."
"Malah ngelamun kamu, Mamih tinggal dulu mau ke BOS MISTERIUS dulu, bahaya kalo kelamaan dia ngamuk."
"Iya, Mih." jawab Gadis juga Shaybila bersamaan.
"BOS MISTERIUS siapa, Sha?"
"Mana gua tau, kan pelanggan Mamih banyak dan gua belum pernah layanin tuh orang, yaudah yuk ke loker."
Mereka pun segera ke loker cs dengan jantung Shaybila yang berdetak dengan sangat cepat dan tangannya benar-benar keringat dingin.
"Oh God, semoga si BOS MISTERIUS itu gak liat Gadis, semoga asisten lakna* dia menghampiri dan membisikkan sesuatu ke Mamih semoga gak menyangkut so BOS MISTERIUS itu mau bookin* Gadis, semoga gak God." Shaybila terus berdoa dalam hatinya semoga yang ia fikiran salah.
Saking serius melamun ia tidak mendengarkan panggilan Gadis.
"Sha..Sha..."
"Akh, iya."
"Kamu kenapa kok melamun?"
"Gak kenapa-kenapa."
"Coba aku liat." Gadis pun melihat keseluruhan penampilan Shaybila sahabatnya itu dari ujung rambut sampai ujung kaki
Gadis pun meletakan punggung tangannya ke dahi Shaybila juga memegang telapak tangan Shaybila kanan dan kiri.
"Astaga, Sha...." ucap Gadis dengan kepanikan.
"Kenapa?"
"Badan kamu panas juga telapak tangan kamu kanan kiri keringat dingin, lebih baik kamu istirahat sama aku di ruang loker cs, yah!"
"Gak kok, gua gak sakit. Ini udah biasa disini pendingin ruangannya dingin banget jadi gua gak kuat, iya karna pendingin ruangan." Shaybila menjawab dengan bohong.
"Bener ya, kalo kamu sakit bilang ke aku biar kita pulang dan kita berdua nuntut motor berdua biar romantis, hehehe."
"Lu ini sama aja kita jalan kaki, tambah cape atuh cantik, yaudah kita masuk."
Shaybila dan juga Gadis sudah masuk dalam loker para cs, ia mengenalkan Gadis pada para cs dan memberitahukan untung menjaga Gadis sebentar sampai ia selesai melayani para pengunjung, juga jika salah satu dari mereka hendak menjalankan tugasnya harus ada yang menemani Gadis di loker tersebut, tapi Gadis menolak dan kekeh tidak mau ditemani karena Gadis tahu tugas para cs sangat berat jika dikerja dengan sendirian.
Bar Refaeli memiliki cs yang lumayan banyak untuk di bagi tugas daerah parkiran, kamar mandi juga dalam ruangan on the floor.
...~...
"Malam Bos Mis..." Ucapan Mamih Veliz terhenti.
"Sudah ku bilang panggil BOS saja tidak usah pakai kalimat belakangnya."
"Baik. Apa Bos ingin menyewa atau?"
"Tidak." Jawabannya dengan Roy memberikan rokok serta memetikan korek api untuk sang Bos.
Mamih hanya diam untuk mendengarkan keinginan si Bos Misterius itu.
"Aku ingin kamu jujur kepada ku." Dengan menghembuskan asap rokok ke arah depan dengan satu kaki ia lipatkan di tumpuan kaki yang lain serta mengoyang-goyangkan gelas yang sudah berisikan wiski, yang mana sudah terlebih dahulu memesan wiski itu disiapkan oleh asisten Roy dengan bantuan salah satu bodyguard untuk menghandle keperluan si Bos selama di Bar, contohnya minuman serta rokok dan sebagainya.
Mamih sekali lagi hanya menganggukkan kepalanya dan mendengar dengan sesama arah tujuan si bos ini apa.
"Kenapa kau tidak jujur jika sudah merekrut banyak junior jalan* disini, kenapa kau tidak memberi kabar padaku."
"Maaf sepertinya, Bos salah sangka."
"Salah sangka apa aku?"
Kini si Bos Misterius mematikan rokoknya dan menatap lekat mimik wajah Mamih Veliz dengan kaki masih sama posisinya.
"Begini Bos, jadi saya sudah tidak akan merekrut lagi karyawan, karena saya sudah banyak sekali dosa, saya takut Tuhan tidak akan mengampuni semua dosa saya."
"Shi*, omong kosong!"
Si Bos Misterius dengan gampangnya bersuara keras dan melempar gelas yang masih terisi wiski kearah sembarangan, untung saja tidak ada korban.
Semua para pekerja dan pengunjung pun semua melihat kearah sumber suara ribut juga pecahan gelas, walau Bar penuh dengan dentuman musik DJ, tapi suara lantang si Bos Misterius itu mengalahkannya.
Para pengunjung juga pekerja di Bar Rafaeli menyebut si Tuan Muda Bos dengan panggilan BOS MISTERIUS.
Mengapa demikian?
Karena si bos menggunakan topeng kulit wajah dengan motif tato.
Dan kalian tahu, kotak hitam yang asisten Roy siapkan itu berisikan sebuah topeng kulit wajah, sehingga semua orang yang berada di Bar hanya tahu itu lah wajah asli si BOS MISTERIUS itu yang penuh dengan tato dan terkesan menyeramkan
Para bodyguard si Bos Misterius pun tahu tugasnya udah mengalihkan kembali perhatian para pengunjung.
Setelah suasana kondusif barulah Mamih Veliz menceritakan semuanya tanpa ada ditutup-tutupi pada si Bos Misterius itu.
"Lanjutkan, tapi ingat jangan kau bohongi aku, Veliz!"
Mamih Veliz mengangguk segera ia ambil nafas dalam-dalam untuk mengahadapi manusia yang sulit ditebak ini.
Mamih Veliz pun segera menceritakan semua kepada si Bos dari banyaknya perempuan yang ingin bekerja di Bar ini, tetapi di tolak oleh Mamih dan beberapa dari mereka dijadikan cs ada pula yang ia carikan pekerjaan sebagai cs di salah satu perusahaan dari pelanggan laki-laki hidung belang langganannya.
Mamih Veliz pun segera menceritakan semuanya tanpa dilebihkan maupun dikurangi.
"..........., Jadi saya benar-benar tidak merekrut lagi karyawan Bos, apa ada yang kurang dan tidak Bos sukai dari penjelasan saya?"
"Lalu perempuan yang bersama jalan* bar-bar itu siapa?" Rasa penasaran masih dirasuki si Bos Misterius.
Selain di panggil Nabila atau Bila, Shaybila mendapat julukan bar-bar yang khusus ia terima dari si Bos Misterius itu.
"Astaga, apalagi ini jangan sampai si Bos menginginkan Gadis." Mamih bermonolong dalam hatinya.
"Kenapa diam, jawab!" Sarkas si Bos.
"Itu sahabatnya Nabila, dia ikut kesini untuk menemani Nabila bukan pekerja disini, Bos."
"Aku mau dia."
3 kata itu sontak membuat si Mamih terkejut bak tersambar petir di saat cuaca tengah cerah di malam minggu, dengan mata melotot, jantung berdetak kencang serta aliran darah yang seakan-akan mengalir dengan tidak normalnya.
"Ma.. maksudnya saya kurang paham, Bos."
"Saya mau ditemani besok oleh sahabat jalan* bar-bar itu bagaimana pun caranya juga berapa pun uang yang saya keluarkan saya setuju."
Si Bos dengan santainya meneguk kembali wiski dihadapannya tanpa tahu lawan bicaranya sudah takut setengah mati, ia tidak ingin menjerumuskan kembali manusia yang tidak berdosa dan polos seperti Gadis.
"Bos, ku mohon jangan Gadis." Mamih seketika bersimpuh di kaki Bos dengan beruraian air mata.
"Oh jadi namanya Gadis, apakah iya benar-benar masih gadis, aku tambah berselera dan tidak sanggup untuk menunggu lebih lama lagi."
"Bos, saya mohon jangan dia, hiks hiks hiks."
"Roy...." Panggilnya.
Seakan paham dengan panggilan bos nya itu, asisten Roy menyerahkan map kepada Mamih, entah map berisikan apa seketika badan Mamih bergetar hebat dan tangis pun pecah.
"Baca ini baik-baik, Mamih Veliz."
Mamih Veliz memegang juga membaca kata demi kata yang tertulis di map itu dengan tangan yang seketika bergetar hebat.
"Bagaimana?" Bos masih menunggu jawaban dari Mamih.
Mamih hanya bisa diam dan tidak bisa menjawab apa-apa ia sangatlah dibuat bingung.
"Aku ingin semua keinginan ku terwujud dengan apapun caranya, dengan cara halus ataupun kasar. Kau tahu..aku akan meratakan bangunan ini supaya kau juga karyawan juga para perempuan jalan* tak berguna mu itu menjadi gelandangan."
Asisten Roy sangat prepare dengan semua hal yang diperlukan bos nya itu.
Map tersebut berisikan bahwa tanah yang atasnya didirikan bangunan Bar Rafaeli itu sudah dalam naungan BB Group atau dengan kata lain kepunyaan keluarga si Bos Misterius.
Sudah jauh-jauh hari asisten Roy sudah membeli serta membalikan nama tanah yang diatasnya sudah dijadikan bangunan Bar Refaeli ini atas nama Bos nya, karena Mamih Veliz hanya mengontrak tanah tidak membeli tanah, melainkan hanya mengontrak tanah untuk dijadikan bangunan sebuah Bar yang sederhana.
Lagi pula jatuh tempo baru berakhir 3 bulan lagi, biasanya Mamih Veliz akan terus membayar kontrak tanah pada sang pemilik tanah sebelumnya sesuai perjanjian. tapi sekarang nyatanya dengan mudahnya si Bos Misterius ini membeli tanah yang sudah ia dirikan bangunan Bar tersebut, jangan ketinggalan pemilik tanah terdahulu sudah tidak melakukan perjanjian kontrak dengan jujur pada Mamih Veliz.
"Astaga, kenapa aku lupa. Ingat juga si jalan* bar-bar juga akan terlibat dalam masalah ini jika ia tidak bisa membujuk atau apalah aku tidak mau tahu besok kalian berdua harus sudah membawa Gadis ke hadapan ku, kalo tidak Kakek juga Nenek si jalan* bar-bar tidak segan-segan ku celakai."
Mamih Veliz diam dan tak bisa berkata-kata apa lagi.
Si Bos menjentikan jari guna memanggil para pekerja Mamih yang tak lain cs. Untuk membawa sang Mamih ke ruangannya, ia sudah muak berlama-lama menatap wajah itu dengan ketidak berdayaan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Zaskia cayang ZayZaenal
apa yang akan terjadi🤔🤔🤔🤔
2023-07-04
0
𝐏𝐂𝐇|||✿༺ d꙰yaa ༻
i want my daddy😻
2022-11-28
0
ranie,
next thor up
2021-10-24
22