...LIKE DULU DONG!!!!...
...~...
Gadis seolah tertarik oleh permainan jungkat-jungkit yang berada tidak jauh dari jalan yang lalui pun, berjalan sendiri seakan-akan mainan itu sudah lama ia tidak memainkannya.
"Gadis sini." Panggil Mamih Veliz.
"Gadis mau main jungkat-jungkit, Mih. Mamih sama Shaybila duduk aja disana kalo Gadis udah selesai Gadis nyamperin."
"Oke, hati-hati."
"Gadis pun hendak menaiki permainan jungkat-jungkit itu, tetapi tubuhnya seketika lemas akibat seseorang memukul tengkuknya dengan sangat keras.
"Gadis." Mamih Veliz juga Shaybila kompak memanggil Gadis yang tengah terkulai lemas juga mata mereka melotot seakan-akan melihat hantu.
...~...
Seseorang yang memukul tengkuknya Gadis pun segera memeluk Gadis dengan sangat erat, bagaikan kekasih yang sudah lama tidak bertemu.
"Bagus kalian ingin menjauhi aku dengan perempuan yang ingin ku jadikan penghangat ranjang ku, sungguh perbuatan yang amatlah berani." Sarkasnya dengan mata menatap tajam kedua wanita beda usia dihadapannya dengan masih memeluk Gadis didalam peluknya.
"Bukan begitu, Bos!"
Ya, seseorang yang memukul tengkuknya Gadis adalah si Bos Misterius.
"Cukup! Aku sudah tahu semua rencana kalian yang ingin menjauhi perempuan yang ingin ku ajak ke pesta menyenangkan di ranjang ku, untuk pergi ke suatu kota terpencil supaya aku tidak bisa menemukanya, bukan! Jawab!"
"Bos salah sangka, tidak seperti itu." Sangkal Mamih Veliz, sedangkan Shaybila ingin menjawab tetapi sudah diberi tanda diam oleh sang Mamih, ia hanya memperhatikan sahabatnya yang terkulai tak sadarkan diri didalam pelukan si Bos Misterius.
"Saya gak pernah salah, sudah saya peringati kalian terutama kamu Mamih Veliz, lihat! Aku bertindak dengan caraku sendiri dengan memukul dia, apa peringatan tentang meratakan bangunan Bar juga menyakiti kedua lansia yang berada di rumah jalan* Nabila hanya main-main, HAH!!!"
Mamih Veliz juga Shaybila diam tidak bisa menjawab semua pernyataan si Bos Misterius itu, mereka takut Gadis akan di celaki, si Bos Misterius tidak main-main dalam bertindak dan jika ingin memiliki kemauan harus terlaksana.
"Roy!" Panggilnya.
"Baik, Bos."
Roy pun memberikan 2 cek, masing-masing cek berisikan uang sebesar 2 milyar rupiah.
"Ini untuk apa, Bos?" Tanya Mamih.
"Iya, ini untuk apa cek berisi 2 milyar Bos kasih ke kami?" Sambung Shaybila.
"Uang itu sebagai dispensasi karena kalian sudah mau membawa perempuan yang ada dalam pelukanku datang mengunjungi bar, jadi aku bisa mendapat mainan baru."
"Walau perjanjian ku dengan Mamih untuk membawa dia ke Mansion ku pagi ini tidak terlaksana karena konspirasi, tapi aku beruntung kalau aku tidak terlambat untuk menghentikannya."
Mamih Veliz juga Shaybila bingung dengan kalimat akhir yang diucapkan oleh si Bos Misterius.
"Maksudnya Bos?" Tanya Mamih Veliz.
FLASHBACK ON
Tanpa mereka sadari ada dua pasang mata yang membuntuti Shaybila juga Gadis sampai di kediaman Shaybila.
Terlihat sepasang mata sedang merekam sebuah pembicaraan dua orang melalui panggilan di telpon, yang mana membahas tentang membawa pergi jauh seseorang supaya terhindar dari laki-laki biada* dalam pembicaraan tersebut.
Dua orang tersebut sudah selesai berbicara didalam panggilan telepon, maka sepasang mata itu menyudahi rekamannya dan tak lupa ia kirimkan kepada bos nya.
Sedangkan si penerima pesan dari sepasang mata itu seketika menampilkan wajah yang amat memerah menahan amarahnya, segera ia melakukan panggilan.
"Kamu awasi terus dan laporan semua yang mereka lakukan, jangan sampai kamu kehilangan jejak atau perempuan ku pergi, kalau itu sampai terjadi jangan harap kau bisa melihat matahari kembali."
"Baik saya mengerti, Tuan Muda Bos."
Panggilan pun dimatikan sepihak.
Ya, sepasang mata adalah anak buah di Tuan Muda Bos, yang memberikan perintah pada anak buahnya untuk mengikuti Gadis juga Shaybila dari mereka semalam pulang dari Bar Rafaeli sampai di rumah hingga pagi menjelang.
Anak buah nya pun harus bersedia bekerja hingga lebih 24 jam demi misi yang ia jalankan, sampai tidak dijalankan dengan benar juga hasilnya gagal, maka si anak buah siap-siap menerima hukuman bahkan bisa saja si Tuan Muda Bos tidak segan-segan membunuh hanya karena masalah gagal dalam menyelesaikan misi.
"Argh, capeknya gak tidur semalaman, ini kasih berita ke si tuan muda bos malah diancem kalo gagal, lama-lama bunuh diri juga nih." Keluh si anak buah tuan muda bos.
FLASHBACK OFF
"Sudah dengar, bukan! Kalian berdua memang sudah membuat rencana di belakang ku, dengan membawa perempuan ku ini." Ucapnya dengan mengelus rambut Gadis disertai ciuman diberikan di kening Gadis.
"Jadi kalian sudah bebas sekarang, habiskan uang yang ku berikan dan ingat jangan kalian coba-coba menampakkan wajah kalian dihadapan perempuan ku, kalau sampai itu terjadi maka nyawa perempuan ini akan...kalian pasti tahu jawabannya." Sambungnya lagi.
"Roy."
"Baik, Bos."
Segera si Bos Misterius menggendong Gadis ala bridal menuju mobil, sedangkan Roy masih mengurusi 2 perempuan yang masih dengan keterkejutan dengan kenyataan bahwa si Bos Misterius memata-matai mereka.
"Mamih Veliz dan Nona Bila, ini baca dan tanda tangani surat perjanjian antara kalian dengan Bos."
"Perjanjian apa asisten Roy?" Tanya Mamih Veliz.
"Baca saja, Mamih Veliz."
Mamih Veliz pun segera membaca surat perjanjian itu.
Mata Mamih melotot membaca kata demi kata surat perjanjian itu.
"Kenapa isi perjanjian itu memberatkan Gadis, Gadis harus melayani si bos dan jika bos sudah bosan dengan Gadis, Gadis dikembalikan kepada kami, dimana hati nurani bos mu, asisten Roy!" Mamih Veliz marah dengan map yang berisikan surat perjanjian itu jatuh ke jalan.
Shaybila yang penasaran dengan isi surat perjanjian itu pun mengambil map yang terjatuh itu, segera membacanya. Reaksi Shaybila pun tak kalah berbeda dengan Mamih Veliz.
"Bangsa*....kalian gak punya hati nurani, dimana hati kalian menghancurkan anak yatim-piatu seperti Gadis, hah."
Shaybila menarik kerah baju asisten Roy dengan kemarahan yang sudah memuncak, Roy hanya menampilkan wajah datarnya.
"Maaf Nona ini sudah keputusan, Bos."
Asisten Roy dengan segera melepaskan cengkraman tangan Shaybila dari kerah bajunya.
Salah satu bodyguard menghampiri Roy dengan ponsel yang ia pegang.
"Perlihatkan, Greg." Perintah asisten Roy pada salah satu bodyguard bernama Greg.
Greg pun membuka ponselnya pertama menampilkan beberapa alat berat seperti buldozer yang siap menghancurkan juga meratakan bangunan Bar Refaeli.
Dengan Roy menelpon seseorang yang berjaga di tempat bar, maka mereka akan melaksanakannya dengan meratakan Bar Rafaeli.
Gambar kedua menampilkan beberapa bodyguard sudah berjaga di kediaman Shaybila dan disana Kakek dan Nenek Shaybila tengah menikmati sarapan pagi.
"Cukup, Greg."
"Baik." Greg pun kembali ke posisi awalnya.
"Bagaimana?"
"Ba..baik...saya akan tanda tangani surat perjanjian itu, tapi jangan sakiti Kakek juga Nenek saya." Shaybila tidak bisa melihat keluarga dalam bahaya, bahkan hanya Kakek juga Nenek yang ia miliki di dunia ini, walau masih ada Gadis juga Mamih Veliz.
"Maafin gua, Gadis. Gak maksud berkhianat tapi hanya ini jalan satu-satunya." Gumam Shaybila dalam hatinya.
"Maafin aku, Mih."
"Gak apa, Bila. Mungkin ini memang takdir kita."
Mereka pun menandatangi surat perjanjian itu dengan terpaksa.
"Baik, kalau seperti saya permisi."
Asisten Roy pun meninggalkan kedua perempuan beda usia itu, lalu menuju mobil Bos nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Zaskia cayang ZayZaenal
waduh☹️☹️☹️☹️
2023-07-07
0
𝑅𝒶𝓇𝒶𝒮𝑒𝓁𝓋𝒾𝓃𝓏𝒶𝒶
mau d apain tuh
2021-07-30
8