...LIKE DULU DONG!!!!...
...~...
Ia lemas dan menjatuhkan dirinya ke lantai dengan pecahan kaca yang ditangannya sudah lepas lebih dahulu entah kemana.
Matanya membulat saat melihat video dari ponsel si Bos, yang mana dalam video tersebut berisikan Kakek Mail, Nenek Memey juga Shaybila tengah asik mengobrol disertai canda tawa layaknya keluarga yang harmonis dengan senyum yang ketiga orang itu tanpa adanya beban dalam hidupnya.
Si Bos yang melihat reaksi Gadis yang syok dan menjatuhkan dirinya dengan tubuh lemasnya pun segera pergi membawa ponselnya menuju tepian ranjang guna duduk.
Ia pun segera duduk di tepian ranjang dan melihat keadaan Gadis yang masih diam akibat syok dan ia yakini bahwa akan sangat mudah rencananya.
Itu artinya ia sudah tahu titik kelemahan kucing liarnya itu.
Segera ia lancarkan aksinya tersebut.
"Sangat mudah membuat kau menjadi menurut dan takluk akan semua ancaman-ancaman yang ku berikan padamu, kucing liar." Ucapnya lirih.
Si Bos pun merasa menang dan bangga akan semua yang ia perbuat untuk Gadis, walau terkesan jahat dan kejam.
Sekali tepuk 2 3 lalat mati sekaligus dan mendapatkan kucing yang pasti sudah mau menuruti semua ucapnya dan semua perintahnya.
"Wah, apa aku harus segera melenyapkan canda tawa itu hari ini juga, supaya tidak ada lagi senyuman yang mereka miliki itu, Ck, mereka bagaikan tak punya beban, tidak tau saja nyawa mereka sedang terombang-ambing, akh... pasti menyenangkan bermain-main dengan kedua parah baya itu juga sahabat mu yang jalan* itu siapa namanya."
"Ah, iya namanya Shaybila atau Nabila atau Bila, cih...banyak sekali nama samarannya, bisa ku pastikan sahabat mu itu akan ku berikan pada anak buah ku untuk di jadikan budak n*fsu lapar, karena anak buah ku pasti menyambut dengan antusias dan berbondong-bondong ingin melakukannya, karena apa? Karena semua predator yang amat sangat sadis dalam memenuhi hasr*t dalam tubuh mereka." Sambungannya disertai ancaman.
Lelahan air mata Gadis pun tidak bisa ditahan untuk tidak keluar dari matanya.
Gadis merasa hidupnya sudah tidak berguna lagi, tetapi ia tidak mau egois, karena bisa saja jika ia bunuh diri si Bos tidak segan-segan merealisasikan semua ancaman yang ia sebutkan tadi.
Gadis tidak ingin.
Gadis tidak mau.
Biarlah ia berkorban untuk Kakek Mail, Nenek Memey juga Shaybila sahabatnya itu.
Ia akan melakukan semua perintah dan menuruti semua kemauan si Bos, asal Kakek Mail, Nenek Memey juga Shaybila sahabatnya itu aman tidak terkena imbasnya.
"Ayah...Ibu...maafin Gadis yang hanya bisa pasrah dengan ini semua, Gadis gak mau Kakek Mail, Nenek Memey juga Shaybila dalam bahaya, aku pasrah menjadi budak n*fsu laki-laki bastard ini." Gumamnya dalam hati.
Gadis pun menghampiri si Bos dengan menyeret tubuhnya, karena bagian pusatnya sudah tidak bisa dikompromikan.
"Tuan...Tuan...aku mohon jangan sakiti mereka, a...aku rela...aku rela menjadi budak mu, tapi tolong jangan sakiti mereka, hiks hiks."
Gadis bersimpuh di kaki si Bos disertai Isak tangis, jangan lupakan selimut yang ia kenakan sedikit lagi akan terbuka.
"Cup...cup...cup...jangan nangis, nanti cantiknya berkurang, aku tidak suka kalau perempuan ku jelek."
Si Bos pun mengusap air mata Gadis dengan jarinya.
"Sini, duduklah." Perintahnya untuk duduk di pangkuannya.
"Kau lama!" Sarkasnya.
Gadis masih takut dan tidak mengindahkan perintah si Bos.
Gadis yang masih belum duduk di pangkuan si Bos pun di tarik paksa, dengan selimut yang sudah lebih dahulu di buka secara paksa, keadaan Gadis saat ini bak bayi baru lahir alias polos.
"Oh God, aku mau diapain lagi hiks hiks hiks." Gadis hanya bisa bermonolong dalam hatinya.
"Sudah jangan menangis lagi, aku tidak suka melihat perempuan ku menangis, ayo kita makan dan pasti kau lapar sekali karena kita sudah bersenang-senang selama 4 ronde, walau nyatanya ku masih kurang hanya 4 ronde, tapi aku tidak mau egois." Suara si Bos pun lembut tidak seperti beberapa menit lalu.
si Bos pun memberikan ciuman di kening, kedua mata, hidung, dagu dan berakhir di bibir kecil itu dengan durasi lama nan panjang.
Gadis hanya bisa menuruti semua kemauan si Bos, karena takut Kakek, Nenek juga Shaybila dalam bahaya.
Gadis yang merasa pasokan oksigen pun memukul dada si Bos.
"Tuan...saya tidak bisa bernafas."
"Bernafas lah, kau bod*h apa dun*u, berciuman saja tidak bisa."
"Aku memang tidak bisa, Tuan."
"Mulai detik ini kau harus bisa menyeimbangi ciuman ku, ayo kita makan."
Dengan segera mendekatkan kembali troli di sampingnya.
"Bisakah aku duduk saja tuan, pasti aku berat dan juga aku berasa kurang nyaman ditambah aku belum pakai baju, bolehkah aku pinjam baju, Tuan."
"Kau ini banyak sekali bicara, sudah makan. Aku suka kau seperti ini."
Gadis hanya bisa pasrah dengan tubuhnya yang kapan saja habis di lahap si Bos.
"Dianya keenakan, dia lupa apa gimana, kami ini berdua telanjang polos, jangan sampe si lontong panjang berdaging itu gak bangun, aku mau gerak juga sudah. Cepatlah selesai aku takut dia akan melakukan itu lagi, pusat ku aja masih perih. Badannya sih bagus berotot juga ada roti bersobek-sobek tapi aku takut si lontong panjang berdaging itu, tidak mau keluar juga udah di Goa milikku, bisa-bisa dia beneran dengan berkata tidak membiarkan aku berdiri, astaga." Ucap Gadis dalam hatinya.
Ya, si Bos pun tidak memakai sehelai benang pun pada tubuh kekarnya.
Si Bos menyuapi Gadis dan dirinya di satu sendok yang sama dan piring yang sama, serta satu gelas yang sama.
Sekitar 10 menit makanan di troli pun sudah habis.
"Minum ini." Si Bos menyodorkan segelas susu yang sudah diberikan obat penyubur kandungan.
"Tapi aku tidak terlalu suka susu, Tuan." Tolaknya.
"Kamu menolaknya, mau ku sakiti orang-orang yang ku perlihatkan tadi di video, HAH." Ucapnya kembali memanas.
"Ba..baik, Tuan. Ini saya minum."
Dengan terpaksa Gadis meminum minuman yang paling tidak ia sukai, yakni susu.
"Pintar." Ucap si Bos dengan mencium kening Gadis karena sudah menuruti semua ucapnya.
Si Bos pun kembali meletakkan Gadis di ranjang dan tak lupa mengambil selimut yang tadi jatuh dan menyelimuti Gadis hingga batas lehernya.
Mengambil obat oles dari kotak hitam, kemudian ia membuka selimut Gadis bagian bawah, tepatnya bagian pusat.
"Tuan, jangan..a..aku masih perih disitu, kumohon kasihanilah aku."
"Cih, siapa yang mau menggempur mu, aku hanya mengoleskan salep ke Goa mu supaya tidak perih lagi, kalau sudah tidak perih kita lanjut kembali bersenang-senangnya." Jawabnya.
"Hanya batas Goa ku saja yang kau fikirkan, dasar bastard. Dia itu udah 4 ronde masih kurang, aku saja sudah capek dan tulang di tubuh ku serasa remuk dan hancur. Oh God tolong Gadis." lirihnya.
"Kau bicara apa kumur-kumur, jangan mengumpat ku, akan ku pastikan kau tidak akan bisa berdiri hingga beberapa hari ke depan."
Akhirnya si Bos sudah mengoleskan salep pada pusat intinya supaya tidak terlalu perih dan bengkak, seperti halnya sekarang ini.
"Tidurlah."
Gadis menganggukkan kepalanya, ia juga merasa capek. Matanya pun sudah terpejam sepenuhnya.
"Kalau kau menurut terlihat jauh lebih cantik dan seksi, aku pun tidak suka melihat kau menangis, cukup berada di samping ku hingga sampai kita memiliki anak cucu." Ucap si Bos dalam hatinya sembari melihat wajah lelap Gadis dan mencium kening Gadis, ia pun mencuci tangannya, barulah ia tidur di samping Gadis.
Si Bos pun segera tidur di samping kiri Gadis dengan si lontong panjang berdaging ia sengaja masukkan kedalam Goa milik Gadis, jangan lupakan kedua tangannya ia letakkan di kedua benda gantung Gadis.
Perlahan-lahan si Bos pun menyusul Gadis berkelana di pulau kapuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Zaskia cayang ZayZaenal
dasar si bos gelo😤😤😤
2023-07-08
0
NithaJK
knp ga nikah aj dlu klw ga mw Gadis pergi.. apalagi katanya mw punya anak sma Gadis sma aja dong pemuas nafsu namanya.. kasihan mw punya naka tnpa status.. mw memiliki tanpa status juga..
2021-08-12
4
𝑅𝒶𝓇𝒶𝒮𝑒𝓁𝓋𝒾𝓃𝓏𝒶𝒶
aduh duh itu lontong kaga mau lepas dari goa gadis
tuh tangan juga gak bisa diem
up next tor
makasih udah mau up tiap hari
2021-08-06
12