...LIKE DULU DONG!!!!...
...~...
Semua pekerja di rumah itu pun bergegas keluar menuju paviliun belakang tanpa bertanya apa pun pada Tuannya.
"Bo... bos." Panggil asisten Roy pada bosnya tetapi si Bos sudah lebih dahulu pergi meninggalkannya tapi terlihat lagi keberadaannya.
"Si Bos pasti udah gak sabar, tapi masih ada yang mengganjal didalam fikiran ku ini, yaudah datengin aja, dimarahin dimarahin deh." Segera ia menghampiri bosnya ke lantai 3 kamar utama si Bos nya.
...~...
Si Bos pun bergegas pergi menuju kamar utamanya, karena ia sungguh tidak ingin menunggu terlalu lama.
Ia tidak menyadari jika ada seseorang yang mengikuti ia hingga di depan pintu kamarnya, ia membalik tubuhnya dan mendapatkan seorang laki-laki yang menunjukkan cengirannya.
"Kenapa kau mengikuti sampai sini, asisten Roy?"
Ya, yang mengikuti si Bos siapa lagi kalau bukan asisten Roy yang sangat setia, walau sudah di perintahkan si Bos untuk pergi mengurusi semua urusan di perusahaannya.
"A..aku mau bertanya lagi, Bos?" Tanyanya takut-takut.
"Cepat, waktu ku tidak banyak, kau membuang waktu ku, awas saja kalau pertanyaan mu tidak bermutu." Sarkasnya.
"I..iya, Bos...Bos apakah kau benar-benar tidak mau aku menyiapkan suntikan penunda kehamilan untuk Nona Gadis?"
Mulai saat ini asisten Roy sudah memanggil Gadis dengan awalan 'Nona'.
"Tidak." Jawab si Bos sangat singkat.
"Dan apakah kau akan tetap memakai topeng wajah kulit yang menyeramkan itu? Bu..bukan maksudku menghina atau apa, kau tau kan, Bos semua orang pasti akan segan dan takut kalo kau dekati apalagi sampe..."Ucapnya terpotong.
Ya, selama ini si Bos memakai topeng wajah, ia akan membukanya pada saat hanya berdua dengan asistennya atau bertemu kedua orang tuanya juga di dalam kamarnya.
"Aku akan pakai ini topeng sama waktu yang tepat, wajah asli ku hanya Mami, Papi, kau, Bibi Nam, Dokter Brand juga my loli ku saja yang tau."
"Tapi, Bos?"
"Sudah, kau ini banyak sekali pertanyaan mu, menganggu saja, sana pergilah ke perusahaan jangan sampai perusahaan ku sampai bangkrut, kalau sampai bangkrut akan ku ambil orang tubuh mu yang bisa ku jual untuk menggantikan semua kerugian perusahaan yang kau sebabkan, karena tak becus."
"Ba..baik, Bos." Asisten Roy hanya dapat pasrah dengan semua keputusan bosnya itu.
"Astaga, mengerikan demi ganti rugi perusahaan yang tidak akan urus dengan baik sampai bangkrut, organ tubuhku yang menjadi sasaran untuk ganti rugi, astaga terbuat dari apa hatimu, Bos." Hanya bisa mengerutu dalam hatinya.
Asisten Roy yang malang.
Segera ia pergi meninggalkan rumah bosnya menuju perusahaan, sedangkan si Bos masuk ke kamarnya dan mengedarkan pandangannya pada ranjang, yang mana masih ditempati perempuan yang tak lain Gadis dengan masih terlelap.
Ia pun segera duduk ditepian ranjang dengan mengelus rambut hitam legam milik Gadis.
"Kau imut sekali jika sedang tertidur, apakah kau akan bertambah imut juga seksi setelah kau bangun, ah..apakah kau akan bertambah berkali-kali lipat menjadi seksi setelah kau dibawah ku."
Ia pun berdiri untuk membuka kotak yang beberapa waktu lalu asisten Roy bawa, ia membukanya dan sudut bibirnya terangkat dan menampilkan senyum yang tidak dapat diprediksikan.
"Good, semua sesuai yang ku perintahkan."
Segera ia mengambil 2 potong dasi.
Si Bos pun duduk di tepian ranjang dan mengambil salah satu tangan Gadis untuk diikat diatas kepala ranjang dengan satu potong dasi yang tadi ia ambil dan mengikat tangan Gadis yang satu lagi.
"Maafkan aku sayang, karena dengan ini aku dan kau akan menambah kesenangan kita."
2 tangan Gadis kiri dan kanan sudah si Bos ikat di sisi kepala ranjang, lalu ia beralih ke kotak tersebut dan mengambil lagi 2 potong dasi dan mengikatnya seperti kedua tangan Gadis.
"Selesai sudah tangan juga kaki mu sudah ku ikat sayang, kanan dan kiri tidak akan bisa lari ataupun jauh dari ku."
Ia pun kembali mengambil gunting dalam kotak tersebut dan menghampiri Gadis.
"Kita akan bersenang-senang jadi tidak perlu ada sehelai benang pun di tubuh kita masing-masing, aku akan membukanya tanpa kau mengalami kesusahan, sayang."
Segera si Bos menggunting baju kemeja yang Gadis gunakan dari arah bawah hingga keatas, menampilkan kulit putih dan mulus serta terlihat juga kedua benda gantung milik Gadis.
Lalu ia menggunting kembali Beralih ke bagian bawah tubuh Gadis, yang mana Gadis mengenakan rok Levis milik Shaybila, tanpa aba-aba si Bos langsung mengguntingnya dan terpampang ****** ***** berwarna hitam yang sama dengan warna br* yang kontras dengan warna kulit Gadis.
"Benar-benar kulit mu sangat putih juga halus, sayang. Dan ini...ah...sangat tidak sabar aku meminumnya." Tunjukkan pada kedua benda gantung kepunyaan Gadis.
"Pasti menyenangkan sekali hari ini aku dibuatnya."
"Akh....harumnya....pasti sangat lezat."
Ia pun membuang sembarang kemeja serta br* serta rok juga segitiga Gadis yang sudah tak berbentuk lagi, si Bos pun membuka kemeja dan celana yang ada pada tubuhnya dan kini keadaan si Bos sama dengan Gadis sama-sama polos bagaikan bayi baru lahir.
Si Bos pun mengambil ponselnya dan kembali tidur di sebelah kiri Gadis dan badan si Bos miring untuk memandang wajah Gadis.
"Cantik dan seksi."
Ia pun membuka ponselnya dengan membuka fitur kamera.
"Ayo kita abadikan setiap detik kebersamaan kita."
"Sepertinya aku harus di sebelah kanan Gadis." Sambungnya lagi.
Ia pun merubah posisinya dengan sedikit menggeser Gadis sedikit supaya badan ia bisa memeluk badan Gadis untuk menghasilkan gambar yang baik dan memuaskan.
Sekiranya posisi si Bos sudah bagus, ia pun mengambil beberapa foto dengan posisi yang sangat intim dan siapa saja yang melihat hasil foto yang diambil si Bos akan geleng-geleng kepala.
Mengapa demikian?
Karena posisinya ada yang seakan-akan Gadis tengah memeluk si Bos dengan wajahnya tertutup di dada si Bos, kemudian posisi lainnya ia mencium Gadis dengan semangat, lalu posisi lainnya kepala ia letakan di dada Gadis dan masih banyak lagi foto yang ia ambil bersama Gadis.
"Sudah cukup, kau sangat cantik, imut dan juga seksi, sayang." Ucapnya dengan mematikan ponselnya terlebih dahulu supaya tidak ada yang bisa menghubunginya apalagi menganggu kegiatan yang menurutnya sangat menyenangkan, lalu meletakkan kembali ponsel miliknya di meja samping ranjangnya.
Segera ia cium dahi, kedua mata Gadis, hidung, dagu dan ciuman panjang dan lama tertuju di bibir merah Gadis.
"Kau sangat menakjubkan, sayang."
Leher, kedua benda gantung milik Gadis serta perut pun tidak lolos dari ciuman, hisapin bahkan meninggalkan banyak sekali tanda kepemilikan yang sengaja si Bos buat, tanpa meninggalkan se-inci pun.
"Wow, karya ku sangat bagus, tak ada se-inci pun yang terlewat di leher jenjang, putih dan halus mu ini, sayang."
Dilanjut dengan tubuh bagian bawah Gadis, pertama si Bos beralih pada paha kiri Gadis tak lupa ia mencium dan menghisip yang mana menimbulkan bercak merah tanda kepemilikannya di setiap inci paha Gadis, kemudian beralih ke paha kanan Gadis ia pun melakukan hal yang sama seperti di paha kiri Gadis.
"Amazing...very beautiful the work that I made."
("Luar biasa, sangat cantik hasil karya ku.")
Ucapnya dengan membanggakan hasil semua bercak merah kepemilikan yang ia tinggalkan hampir di seluruh tubuh Gadis.
"Waktunya makanan utama, tapi nanti dulu kita main-main juga bisa pemanasan dulu."
Si Bos pun beralih ke Goa milik Gadis yang sedikit di penuhi bulu-bulu halus, dari ia mencium, menghisip dan menghirup aromanya.
Sungguh seperti candu.
Ia pun memasukkan kedua jari telunjuk dan jari tengahnya kedalam lubang Goa Gadis dengan pelan-pelan dan memainkannya hingga beberapa menit dengan tempo memajukan mundurkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Zaskia cayang ZayZaenal
hot hot
2023-07-07
0
𝑅𝒶𝓇𝒶𝒮𝑒𝓁𝓋𝒾𝓃𝓏𝒶𝒶
menghisip apa menghisap
hisapin apa hisapan tor
kurang hot tor
tapi tambah greget
2021-08-02
10