...LIKE DULU DONG!!!!...
...~...
Di Kamar Mandi
Seperti biasa si Bos akan berendam di dalam bathtub bersama Gadis dengan air hangat yang terlebih dahulu di isi setelahnya diberikan sabun yang beraroma wangi yang mana setelah itu barulah Gadis diletakkan di dalam bathtub dengan tidak ketinggalan si Bos di belakangnya.
Seperti saat ini si Bos tengah menggosok punggung Gadis dengan menggunakan shower puff atau yang sering disebut shower busa, ia gosok-gosok hingga tidak ada se-inci pun terlewat dan pasti ia sangat menikmatinya.
Jangan tanya si lontong, si lontong sudah berdiri tegak kembali. Spontan Gadis sedikit memajukan badannya untuk menghindari si lontong, yang mana dapat menyebabkan ia akan kedinginan akibat harus menuruti hasrat si pemilik si lontong itu.
Beralih ke tubuh bagian depan dengan posisi sama si Bos masih dibelakang Gadis, awal ia gosok leher Gadis kemudian turun ke ketiak lalu turun ke kedua benda gantung Gadis dengan menggosokkannya sedikit berlama-lama. Jangan lupa si Bos juga menarik ujung pent*l salah satu benda gantung Gadis, seketika Gadis meringis kesakitan.
"Sssh, Tuan saa..khiiit..." Ujarnya sedikit mendes*h akibat tarikan yang dilakukan si Bos.
"Sabar, honey. Aku sedang membersikan nya supaya susu tidak tersumbat." Elaknya.
Gadis tidak menanggapinya, karena jika ia lawan pun akan kalah dengan argumen yang dikeluarkan oleh si Bos.
Sudah selesai di satu benda gantung, si Bos beralih di benda gantung kenyal milik Gadis yang belum ia bersihkan. Sekali lagi ia menariknya secara gemas, yang mengakibatkan Gadis meringis kembali, tetapi ia tahan dengan menggigit bibir bawahnya untuk tidak mengeluarkan suara des*h**n laknadd itu.
"It's your time, honey." Ucapnya.
Gadis yang paham pun sudah pasrah dengan semua yang akan di perbuat oleh si Bos pada tubuhnya, ditambah lagi dipastikan ia akan menggigil karena durasi yang si Bos mainkan sangatlah lama sekali.
Apalagi tubuh bawah Gadis akan merasa perih dan terasa bengkak.
Gadis hanya bisa pasrah, mau keluar pun ia tidak bisa, pintu kamar mandi ia kunci dan entah tahu dimana kunci itu si Bos letakkan. Serta untuk berdiri saja Gadis tidak bisa, ya walau sudah di beri obat oles di bagian pusatnya tetap saja setiap sudah merasa tidak perih pasti si Bos melancarkan aksinya tanpa meminta persetujuan dari si empunya tubuh.
Tubuh Gadis pun dibalik menghadap si Bos dengan Gadis duduk di pangkuan si Bos.
"Honey, rileks jangan tegang, bukan kah kita sudah beberapa hari melakukannya juga dengan beberapa kali ronde, come on dude, nikmati...semua yang aku berikan padamu."
Belum sempat menjawab, bibir Gadis sudah di cium paksa oleh si Bos dengan ********** dengan rakus juga dengan tempo yang lama.
Gadis memukul dada bidang si Bos karena merasa asupan oksigen dalam tubuhnya sudah berkurang.
"Honey, sudah ku bilang bernafas lah di sela-sela ciuman mesra kita, apa kau ini sama sekali tidak bisa belajar, aku minta kau nanti yang memulai permainan setelah kau makan serta minum obat juga beristirahat cukup, jika kau tidak memberikan kepuasan padaku, akan ku pastikan orang-orang yang kau sayangi akan lenyap detik itu juga, paham kan kau, honey." Ucapnya lembut tapi dapat membuat Gadis takut hingga tanpa sadar mata Gadis sudah berkaca-kaca.
"Jawab aku, honey."
"Ba.....baik, Tuan."
"Panggil aku, sayang. Aku bukan majikan mu, kau adalah perempuan ku, honey."
"Iya, aku perempuan yang hanya kau jadikan buda***k naf***su mu saja." Gumam Gadis dalam hatinya.
"I..iyaa..Tu...saayang."
"Good girl, kita lanjut kali ini masih aku yang memulai dan kau bisa pelajari bagaimana aku memuaskanmu sampai-sampai kau mendes**h dengan sangat merdunya."
"Puas darimana, tapi aku akui kalo kau memang jago dalam memuaskan ku, tapi lama-kelamaan pusat ku jadi perih dan kau tak akan tau itu, coba kau jadi diriku sebentar saja dan merasakan apa yang kurasakan, saat kau menindas ku dengan lontong panjang berdaging mu itu." Keluh Gadis dalam hatinya kembali.
Si Bos pun segera turun ke leher jenjang putih mulus Gadis dengan mencium, menghirup serta menghis**p habis leher itu dan meninggalkan banyak bercak merah di semua inci leher Gadis.
"Sangat indah."
Si Bos bangga dengan kism**rk buatannya itu dengan mengelus-elusnya, walau bekas beberapa jam lalu saja belum hilang saat hanya memudar saja.
"Honey, aku mau nen***n kau duduk lah tegak." Titahnya.
Gadis pun menurut dan menyenderkan dirinya di bagian bathtub yang rata dengan punggungnya. Si Bos dengan tidak sabarnya melahap habis benda gantung kenyal itu, jangan lupakan satu tangannya merema**snya dengan sangat ahli.
Gadis meringis kesakitan kala ujung pent*l benda gantung kenyalnya di gigit, seakan-akan ia ingin melahapnya.
"Tu..tuan jangan digigit sakit."
"Sayang, honey."
"Iya, sayang jangan digigit sakit, shhh."
"Gemes aku, honey, ini tidak boleh kau berikan pada siapa pun, kau harus rutin menjaganya dengan baik."
"Jawab aku, honey." Sambungnya dikala Gadis tidak menjawab perintahnya.
"Iya, sayang."
"Good."
Si Bos pun beralih ke sebelahnya dan tidak ketinggalan satu tangannya merema**s yang sudah ia hisap habis tak tersisa.
Hingga beberapa menit kemudian si Bos melihat Gadis hanya diam saja tidak seperti biasanya pun memutuskan untuk tidak melakukan senang-senang di tubuh bagian bawah Gadis.
"Aku sudah selesai, lebih baik kita selesaikan supaya kita bisa makan pagi yang terlewat."
"Syukurlah, dia tidak memakan ku hingga habis, tapi tetap saja nanti setelah makan juga minum obat lalu disuruh tidur dan bangun-bangun dia minta senang-senang." lirihnya.
Untung tidak didengar oleh si Bos.
Si Bos sudah membersihkan tubuh Gadis dan dirinya, kini saatnya mengeringkan dengan handuk.
Tidak ketinggalan ia tidak akan memakai sehelai benang pun di dirinya maupun di diri Gadis.
"Tunggu, si lontong belum masuk Goa."
Segera ia masukkan si lontong panjang berdaging kedalam Goa milik Gadis.
"Selalu saja seperti ini, aku fikir akan bebas total." Gumam Gadis.
Dirasa sudah kering pun keluar dari kamar mandi menuju ranjang.
Dibukanya pintu kamar mandi, baru melangkah setapak ia melihat punggung seseorang yang membelakangi mereka.
"Bibi." Si Bos yang sedikit marah pun memanggil seseorang itu tak lain Bibi Nam dengan suara meninggi.
"Iy..iyaa Tuan."
"Jangan berbalik." Perintahnya.
"Segeralah keluar serta jangan lupa menguncinya, Bibi Nam jangan sedikit pun menoleh, paham Bibi Nam." Sambungnya lagi.
"Maaf, Tuan...." Bibi Nam merasa takut sekaligus kaget akan suara tinggi majikannya itu "Baik, Tuan, bibi Nam akan segera pergi juga mengunci tanpa menoleh ke Tuan dan Nyonya."
"Good."
"Dari tadi gad god gad god terus ini manusia, gak ada kata-kata lain apa."
Ucap Gadis dalam hatinya, ia tidak malu lagi dengan keadaannya toh ia sudah tidak suci lagi dan buat apa dia malu.
Bibi Nam yang sedikit takut pun segera keluar dari kamar dengan terbirit-birit tanpa menolehkan wajahnya kepada Tuan mudanya.
"Maafkan aku, honey. Aku tidak tau kalo Bibi Nam masih di kamar kita." Ucapnya dengan mencium kening Gadis, Gadis hanya menganggukkan kepalanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments
Zaskia cayang ZayZaenal
hooo😲😲😲
2023-07-10
0
𝑅𝒶𝓇𝒶𝒮𝑒𝓁𝓋𝒾𝓃𝓏𝒶𝒶
lontong oh lontong gak bisa lepas dari Goa
makasih udah up kaka
2021-08-09
4