...~Chapter 20~...
Tubuh Alice mulai gemetaran, melihat jarak dan posisi Alex yang semakin dekat dengan wajahnya. Ia bisa mencium aroma maskulin dari nafasnya yang begitu memabukkan dan wangi parfum yang baru dia pakai
Oh My God, apa yang terjadi dengan jantung ini, kenapa malah berdetak semakin kencang tak karuan begini. kumohon seseorang bawa aku keluar dari situasi ini !!!
Alex kemudian melepaskan cengkeramannya dari tangan Alice, namun tangannya malah ia tarik dan berpindah ke atas memegangi tengkuk Alice. Dan ia pun memejamkan matanya menghirup aroma tubuh Alice, hingga jarak mereka semakin dekat
Alice bisa merasakan deru nafas Alex yang berhembus di depan wajahnya. Tidak ada yang bicara satu sama lain, Alex tenggelam dalam suasana itu. Sementara pikiran Alice mulai berlarian kemana-mana memikirkan kemungkinan terburuk yang terjadi pada dirinya. Alice lagi-lagi menggigit bibirnya saat hampir tak ada jarak diantara mereka berdua
"Apa ini, kenapa wajahnya semakin dekat kearahku, Apa dia mau menciumku !. Tidak, itu tidak boleh terjadi. Aku tidak mau keperawanan bibirku diambil oleh orang yang sama sekali tidak aku cintai !"Alice semakin takut melihat tatapan Alex
"T..tuaan kumohon jangan lakukan ini aku, Alex kau membuatku takut."Teriak Alice, Mencoba memberanikan diri untuk mengeluarkan suaranya
Alex terperanjat kaget ketika melihat wanita yang ada di depannya bukan Nayra melainkan perempuan yang baru saja ia nikahi
"Apa yang coba kau lakukan hah ! kau mencoba menggodaku."Teriak Alex sesaat setelah menyadari hal itu. Ia pun langsung melepaskan dan mendorong tubuh Alice dengan keras hingga terbentur di pinggir meja yang agak tajam
Bruuuk...
Terdengar suara meja bergeser dan beberapa benda di atas meja tersebut nampak terjatuh, saat tubuh Akiyce terpental kerasmembentur meja tersebut
"Aaaaakh... sakit."Pekik Alice dengan suara tertahan
"Alice apa yang kau lakukan, apa kau mencoba mengambil kesempatan dalam kesempitan untuk merayuku !"Murka Alex tak terima ketika wanita itu mencoba mendekatinya
Alice diam tak menanggapi, ia memegang bagian belakang punggungnya sambil meringis kesakitan, wajahnya seketika berubah menjadi pucat
"Hah..., apa kau mencoba mencoba berakting lagi gadis picik, kali ini aku tidak akan termakan oleh akting palsumu itu. Sekarang kita sudah impas kan !"Alex malah tertawa dengan keras setelah apa yang dia lakukan kepada Alice
Shs....ini sangat sakit, dan dia malah tertawa kegirangan disitu setelah membuatku kesakitan seperti ini dasar pria Arogan !!!
"Tidak tuan, sungguh aku tidak berpura-pura. Aku sedang datang bulan, dan saat perempuan datang bulan tubuhnya tidak boleh terkena benturan."Air mata Alice mulai berjatuhan seakan tak kuat menahan rasa sakit yang dirasakan dideritanya, badannya bahkan jadi lemas seketika
Tunggu sepertinya dia benar-benar serius kesakitan ? apa yang harus kulakukan. Aku tidak mungkin membiarkannya begitu saja, apalagi jika mama sampai tahu aku menyakiti Alice, bisa tamat riwayat aku
"Alice serius kau sedang datang bulan..?"Alex seketika terdiam mendengar ucapan Alice. Bukankah Adiknya juga pernah mengalami hal yang sama bahkan saat itu sampai harus dilarikan ke rumah sakit saat Sonya terjatuh dari tangga dan dalam keadaan sedang datang bulan
Karena takut terjadi apa-apa dengan Alice, Alex langsung menggendong Alice naik ketempat tidur dengan ekspresi panik
"Bagian mana yang sakit ?" tanya Alex. Ia mulai khawatir saat melihat ekspresi Alice yang tampak sedang berusaha keras menahan rasa sakitnya, tangannya bahkan mencengkeram erat bahu Alex
"Alice kau sangat kesakitan, apa mau kupanggilkan Dokter ?"Ujar Alex menawarkan, ia pun mengusap-usap punggung Alice untuk mengurangi rasa sakitnya
"Tidak perlu tuan, sudah agak mendingan kok. Ini akan sembuh dengan hanya diolesi obat saja!"Alice pun terlihat menggeleng menolak tawaran dari Alex
"Ya sudah tunggu sebentar, aku akan pergi mengambilkan obat untukmu. Kau ini memang selalu merepotkan aku."Ngedumel dengan ekspresi kesal
"Dasar gadis keras kepala, bahkan disaat sakit seperti ini, dia masih bisa bersikap sok kuat."Alex pun akhirnya berdiri mengambil obat luar yang ada dilacinya untuk diberikan kepada Alice agar rasa sakit yang dideritanya sedikit berkurang
Alex kembali sambil membawa sebuah kotak yang berisikan obat-obatan lengkap. Ia kemudian duduk di belakang Alice
"Buka sedikit pakaianmu! biar aku memeriksa lukamu."Titah Alex dengan suara baritonnya yang membuat siapa saja yang mendengarnya langsung mengakui ketangguhan pria tersebut
"Hah,, apa maksudmu Tuan ? Anda sudah gila menyuruhku melakukan hal itu, aku tidak mau." Alice terperanjat kaget ketika mendengar titah Alex yang menyuruhnya membuka pakaiannya
"Jangan terlalu percaya diri kamu. Aku hanya Ingin mengoleskan obat ini di punggungmu yang terbentur tadi, bukanlah kau sampai kesakitan seperti ini karna ulahku."
"Tidak perlu, aku bisa melakukannya sendiri. Tubuhku terlalu berharga untuk dilihat oleh pria sepertimu."Tolak Alice dengan halus
"Ck...sombong sekali.Memangnya kau ini punya tangan dan mata berapa hah ?, apa kau bisa melihat bagian belakang punggungmu yang sakit itu tampa bantuan orang lain. Lagian aku tidak akan tergoda dengan tubuh perempuan menyebalkan sepertimu, kau sama sekali bukan tipeku.Jika kau tetap menolak, jangan salahkan aku jika melakukanya dengan sedikit paksaan."Alex kemudian memberikan kata-kata tegas yang membuat Alice langsung diam tak berkutik, hingga ia menurut untuk menerima tawarannya
"Iya-iya tunggu sebentar, kamunya maksa banget sih."Alice pun memperbaiki posisi duduknya tepat di depan Alex, diapun membuka satu per satu kancing baju tidurnya dan menyingkap sebagian pakaiannya hingga memperlihatkan sebagian tubuh indahnya tepat didepan suaminya
Tampak leher jenjangnya dan bahunya yang proporsional, ia juga memiliki kulit yang putih mulus tanpa bekas luka sedikitpun. Alice yang hanya menggunakan bra yang berwarna hitam dengan motif renda membuatnya semakin cantik dan menggoda mata siapa saja yang melihatnya apalagi ditambah kulitnya yang sangat putih itu
"Bagaimana mana mungkin wanita sepertinya bisa punya kulit yang sebagus ini ? aku benar-benar ingin menciumi punggungnya yang putih dan mulus itu dan meninggalkan tanda jejak kepemilikanku disana. Ingin rasanya aku memilikimu seutuhnya, Alice kenapa kau terlihat begitu menggiurkan di mataku. Bisa khilaf lama-lama aku jika terus melihat gadis menyebalkan ini."Alex menatap tak berkedip melihat pemandangan indah yang ada didepannya itu, ia bahkan menelan salivanya berkali-kali saat melihat tubuh Alice yang sudah halal untuk dinikmatinya
"Di bagian sini yang sakit !" Alice meraba bagian punggungnya yang terasa sakit hingga membuat Alex tersadar dari pandangannya
"I..iya, tunggu sebentar. Aku akan segera mengoleskan obat di bagian yang sakit itu."Alex pun nampak mengusap bagian punggung Alice yang terdapat luka lebam berwarna hitam pekat itu, dengan sangat hati-hati ia mengoleskan obat ke luka lebam tersebut
"Aaaakh... sakiiiit , pelan-pelan dong. Aku nggak kuat nahannya." Pekik Alice sambil meremas paha Alex
Ternyata di luar sana ada Ibu Alex yang berniat memanggil Alex turun untuk makan, Namun setelah mendengar percakapan mereka membuatnya kembali mengurungkan niatnya untuk memanggil putranya untuk turun."Sepertinya mereka masih menikmati malam pertamanya dan melanjutkannya sampai pagi lagi, Dasar anak Nakal."Gumam Ibu Alex dalam hati sambil meninggalkan kamar Alex sambil tersenyum lebar ketika menuruni tangga
"Alice jangan berteriak dan memegangku seperti itu, kau membuat pikiranku traveling kemana-mana."Sahut Alex yang mencoba menahan gairahnya yang tiba-tiba bangkit hanya gara-gara mendengar suara erangan Alice
"Apa hubungannya dengan traveling ?, bagaimana aku tidak berteriak kesakitan kalau luka ini sangat pedih dan perih."Celoteh Alice sambil meringis
"Dasar gadis bodoh, percuma menjelaskan padanya, dia tidak akan mengerti" batin Alex
"Apa sudah selesai ? kenapa lama sekali sih."
"Iya, sudah selesai."
Alice pun dengan sigap menutup kembali pakaiannya."Terimakasih Tuan, maaf telah merepotkanmu." Alice pun terlihat menundukkan kepalanya
"Jangan berlebih-lebihan seperti itu, aku tidak menyukainya. Sekarang pergilah mandi !" Alex terlihat sedikit canggung dengan cara Alice berterimakasih padanya, walaupun dia keras kepala namun ia tetap berlaku sopan pada dirinya
"Baik Tuaaan." Alice berjalan menuju kamar mandi dengan pelan-pelan
"Apa perlu ku gendong juga kekamar mandi ?" Tanya Alex
" Tidak usah Tuan, badanku berat." Sahut Alice
"Baguslah, aku memang hanya bercanda."Sahut Alex sambil tertawa kecil
" Huuh...Dasar Pria menyebalkan." Gerutu Alice
...~~~...
Setelah selesai mandi, Alice pun segera bersiap-siap dan langsung menyusul Alex kebawah untuk sarapan bersama keluarganya yang lain
"Hai selamat pagi sayang." Sapa ibu Alex saat melihat putranya turun dari tangga
"Pagi Mah."Jawab Alex singkat
"Aduh sayang, ada apa dengan cara berjalanmu itu ?, apa telah terjadi sesuatu tadi malam padamu ?"
"Ini semua ulah menantu mama yang menyebalkan itu diaa--. Ah sudahlah bukan apa-apa Mah."Alex hampir saja mengadu kalau Alice sudah menendangnya hingga dirinya terjatuh dari tempat tidur
Ibu Alex tersenyum manis, ia paham maksud Alex."Ya sudah sayang, sini makan ! kamu pasti butuh asupan pengganti untuk mengganti stamina kamu yang hilang karna kelelahan."
Alex hanya mengangguk perlahan mengiyakan, sedikit menyenggol kursi Adiknya agar memberikan dia ruang untuk lewat
"Mana Istrimu sayang ?"
"Bentar lagi nyusul Mah. Biasa cewek kalau dandanya suka lama. ribet banget."
"Oh kalau begitu makanlah dulu, istrimu sudah masak nasi goreng pagi ini yang rasanya enak...sekali !, " Sahut ibunya, ia tersenyum mendengar pernyataan Alex barusa.
"Nggak kok kak, rasa nasi goreng buatai biasa aja."Jawab Sonya dengan ketus, ia tidak suka kalau ibunya memuji kakak iparnya itu.
Alex pun mengambil sesendok nasi goreng tersebut dan mencobanya." Hmmm rasanya enak juga, bumbunya pas nggak ada yang berlebihan. Ternyata gadis menyebalkan itu pintar masak juga."Gumam Alex sambil tersenyum kecil
"Bagaimana sayang, enak ?"
Alex hanya mengangguk sambil lanjut memakan sarapannya. Tak lama kemudian Alice turun dari kamar, Ia terlihat cantik dengan gaya busana casual yang dia kenakan dengan make up yang natural
"Wah menantu mama sudah datang, cantik sekali kamu hari ini sayang !" Puji Ibu Alex ketika melihat Alice turun dengan penampilan yang sangat cantik setelah berdandan
Alex pun menoleh kearahnya dan tiba-tiba ia tersedak makanannya sendiri, saat melihat penampilan Alice yang begitu sangat cantik di matanya
"Uhuk.... Uhuk....." Alex terbatuk-batuk
Alice pun dengan sigap mengambilkan air minum untuk Alex. Sambil mengusap-usap bagian belakang punggungnya
"Minumlah, makanya kalau makan itu hati-hati, jangan sendoknya ikut dimakan juga !" Ucap Alice sambil bercanda
"Apa katamu, Bicaralah sekali lagi !", Alex terlihat melotot ke arah Alice.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
🌸 andariya❤️💚
next
2021-09-22
2
🌸 andariya❤️💚
buat itu Alex...bucin sana kamu Alice😀😀😀😀😀💜💜💜💜💜💜
2021-09-22
2
🌸 andariya❤️💚
hadduuuuuhhhhh...kasihan itu Alice...smpai tubuhnya terbentur meja 😭😭😭😭😭😭
2021-09-22
2