...~Chapter 12~...
Alice berhasil membius pandangan semua orang yang ada disana dengan aktingnya yang sangat memukau, dia layak menerima sebuah penghargaan untuk itu
Alice sudah sampai didepan pendeta yang akan menikahkanya dengan Alex, pria yang sangat dibencinya sejak pertemuan pertama kalinya. Dia hanya melirik sekilas pria itu lalu mendengus kasar memasang wajah datarnya
Disampingnya, Alex berdiri dengan mengenakan setelan jas berwarna putih yang senada dengan gaun yang dikenakan oleh Alice, pesonanya yang memancarkan aura ketampanan dan juga wibawanya membuat orang tak henti memujinya dan berharap mereka yang akan berdiri disamping Alex sebagai mempelai wanitanya.
Alex menatap dalam-dalam wajah Alice yang tepat berdiri disampingnya. Ia tidak menemukan cacat sedikitpun di wajahnya yang begitu cantik dengan polesan make up yang semakin menambah kesan bahwa dia begitu bahagia dengan pernikahan itu dan satu lagi ia sangat pandai dalam menyembunyikan raut kesedihanya dengan senyum palsunya itu
"Haaaah kau sangat pandai berakting rupanya !"Alex melayangkan sebuah pernyataan dengan berbisik pelan didekat telinga Alice
"Kalau iya memangnya kenapa. Bukankah itu yang kamu inginkan ? sudahlah jangan mengajakku bicara lagi, aku tidak ingin mendengarmu lagi kau benar-benar membuat moodku semakin buruk saja !"Alice menjawabnya dengan kesal karna suasana hatinya benar-benar buruk saat itu juga
"Ssstt....dasar gadis menyebalkan ! tunggu, apa yang sudah kau lakukan dengan gaun yang sudah kubelikan untukmu, apa kau menukarnya dengan gaun yang lain ?"Protes Alex sedikit menekankan suaranya setelah memperhatikan gaun yang dikenakan Alice tampak berbeda dari yang dikenakannya di butik waktu itu
"Matamu buta yah ? Kau tidak lihat aku masih memakai gaun yang sama di butik waktu itu, bukankah kau yang sudah kau memilihkanya untukku, mana mungkin aku sempat untuk mencari gaun lain lagi apalagi mengingat pernikahan kita begitu mendadak dan menyita waktuku !"
"Kau tidak menghargai pilihanku yah ?."
"Shsss...aku bilang aku masih memakai gaun pilihanmu ! kau ini tidak percaya sekali padaku. Terserah kau mau bilang apa lagi, sudah kujelaskan masih tidak percaya juga ! sudahlah aku tidak akan perduli lagi. Pffft....membuatku kesal saja."
Alex mulai kesal mendengar jawaban Alice yang suka ngegas dan to the point itu, gadis itu benar-benar tidak takut padanya
"Tapi gaun ini terlihat berbeda ?"Masih kekeh dengan pernyataannya
"Aku sengaja mendesign ulang bentuknya, karna kau sendiri yang mengatakan bahwa aku terlihat jelek saat memakainya karna b**h d*d*ku rata, puas !" Jawabnya dengan kesal sambil menatap tajam ke arah Alex
"Hahaha...kau benar-benar melakukannya, aku sungguh tidak percaya hal itu."Selorohnya sambil tertawa lepas
Mendengar pernyataan Alice, membuat Alex tertawa sampai tubuhnya terguncang-guncang. Padahal waktu itu dia mengatakannya dengan maksud hanya bercanda saja, bukankah reaksi Alice terlalu berlebihan.
Tapi jauh dalam hatinya Alex kagum dengan sikap wanita itu, bahkan sekarang gaun itu terlihat anggun dan sopan saat dikenakannya. Itu menunjukkan kesan jati dirinya sebagai wanita dari kalangan orang terhormat
Orang-orang tidak akan menikmati tubuh Alice dengan gratis pikirnya. Sikap Alice yang sedikit keras kepala dan bar-bar ia pun memakluminya, karna gadis seusia dirinya yang masih muda memang masih tergolong labil
"Berhenti tertawa dengan nada yang mengejekku seperti itu, aku tidak suka ! "Alice memukul badan Alex dengan buket yang ada ditangannya.
Sekertaris Lee yang melihat tingkah absurd mereka hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya. Bahkan sudah didepan pendeta saja mereka masih sampatnya beradu argument, dia juga bisa menangkap wajah raut penuh kesal yang ditunjukkan oleh Alex saat menerima pukulan buket bunga yang dipegang oleh Alice
"Apa kalian sudah siap, karna saya akan segera memulai acara pemberkatannya."Ujar pendeta itu yang dari tadi hanya menjadi penonton perdebatan kecil calon pengantin tersebut
"Kami sudah siap."Alex pun langsung membaca sumpah janji pernikahan yang akan mengikat mereka menjadi sepasang suami istri dengan lancar dan fasih, dia benar-benar tidak sabar untuk bermain-main dengan gadis tersebut sebagai mainan barunya
Berbeda dengan Alice, suasana hatinya yang sedang kacau membuat dia tidak bisa berkonsentrasi. Sekelebat bayangan Verren selalu terbayang dipikirannya, ia selalu teringat kata-kata Verren untuk menunggunya pulang dari Ukraina, setelah itu dia akan melamarnya
"Alice kumohon fokuslah !"Monolog Alice dengan wajah gusar, sedangkan badanya sudah mulai gemetaran seiring mendengar Alex selesai mengucapkan janji suci pernikahannya. Itu artinya mulai detik itu juga dia telah resmi menjadi nyonya besar Alexander pria kejam dan Arogan itu
Tiba Giliran Alice yang mengucapkan janji suci pernikahannya namun sialnya dia ternyata lupa nama lengkap calon suaminya. Alice berusaha mengingatnya saat menanda tangani surat perjanjian itu, namun hasilnya nihil ia tidak mengingatnya sama sekali
"Aaah...kenapa aku bisa lupa nama pria menyebalkan ini, aku bahkan tidak sempat membaca namanya saat menanda tangani surat perjanjian kontrak itu. Dasar Ceroboh !" batin Alice sambil merutuki dirinya
Keringat dingin mulai membasahi punggung tangan Alice. Rasanya ia benar-benar mau menghilang dari tempat itu saja. Alice mencoba menengadah ke atas berharap mendapat petunjuk, ia melihat tatapan mata Alex tampak menatap tajam dan tidak suka kearahnya.
"Apa yang harus kulakukan sekarang ? pura-pura pingsan jelas tidak mungkin itu terlalu konyol."batin Alice
Sekertaris Lee menangkap gelagat Alice yang mencurigakan, beruntung ia membawa notebook disaku jasnya sehingga dia dengan cepat menulis nama lengkap Alex lalu memberikan kode kepada Alice untuk melihat ke arahnya
Alice yang langsung peka dengan kode sekertaris Lee pun langsung membaca nama yang ditulis sekertaris Lee dikertas tersebut dengan hanya satu kali tarikan nafas.
Merekapun saling bergantian memakaikan cincin kepada pasangannya masing-masing, sebagai bukti ikatan cinta mereka
Setelah selesai bertukar cincin, terdengar suara gemuruh tepukan tangan yang bersahutan di gereja yang menandakan mereka telah resmi menjadi sepasang suami istri
Alice terlihat melayangkan senyuman tanda terimakasih kearah sekertaris Lee. Alex pun kini bisa bernafas lega, hampir saja Alice membuat dia dan keluarganya malu, karna mempelai pengantin wanita bahkan tidak tau nama lengkap suaminya sendiri. Ada-ada saja si Alice ini.
Mereka pun akhirnya menerima ucapan selamat dari para tamu undangan secara bergiliran. Karna telah dididik sopan santun dari kecil, Alice berusaha menundukkan kepalanya kepada setiap ada tamu undangan yang memberikan selamat kepada mereka sambil tersenyum kecil
"Tegakkan kepalamu, kau tidak perlu menunduk sampai seperti itu kepada mereka !" Alex menegur Alice sambil berbisik di telinganya dengan pelan, ia tak tahan saat melihat Alice berulang kali menundukkan kepalanya saat menerima ucapan dari tamu undangan yang hadir
"Kau hanya perlu menundukkan kepalamu dan patuh kepadaku saja." Alex kembali melanjutkan perkataannya.
"Tapi kan....", belum sempat melanjutkan perkataannya Alex kembali memotong perkataan Alice
"Kau ini, mendengar saja apa yang aku bilang, jangan banyak bicara. Dan mulai sekarang kau harus bersikap tunduk dan patuh kepadaku !"Alex menatap Alice dengan sorot mata yang tajam
"Baiklah aku mengerti !"Alice pun langsung bungkam seribu bahasa
Di hari pernikahannya, Alice baru menyadari bahwa suaminya memiliki kekuasaan dan posisi yang tinggi terhadap tamu undangan yang hadir. Dia pun memegang kendali penuh atas dirinya. Namun tentu itu sama sekali tidak membuat Alice senang, Alice mulai merasa bahwa awal penderitaan sedang menghampiri dirinya yang malang itu
Di sisi lain, Alice mengedarkan pandangannya ke arah tamu undangan yang hadir. Ia melihat Ayahnya tersenyum dengan bahagia dan penuh haru menatap ke arahnya. Ia sangat senang karna putrinya sudah berani berkorban untuk menyelamatkan dirinya dan juga perusahaannya
Sementara itu Ibu tirinya terlihat sangat bahagia dan tersenyum penuh kemenangan karna ia bisa mengusir Alice secara halus dari rumahnya sendiri sehingga dia bisa bebas menguras harta Williams untuk berfoya-foya tanpa ada gangguan lagi darinya
Sementara Adik tirinya Caroline terlihat marah, kesal dan kecewa setelah mengetahui sosok pria yang menjadi suami Alice ternyata sangat kaya, tampan dan juga berkuasa. Ia menatap penuh kebencian ke arah Alice.
"Huuh... kalau tau begini mending aku saja yang dijodohkan dengan anak Tuan Smith yang kaya raya itu !, bukanya malah sikutu kupret itu !", Gerutu Caroline dalam hatinya.
Hanya ada sosok perempuan yang berdiri di dekat Ayahnya, ia tampak sedih dan kecewa. Ia adalah Annette adik kandung Alice, dia merasa sedih karna telah gagal melindungi kakak perempuannya dari Ayah dan juga Ibu tirinya. Dia akhirnya menangis karna kakak kesayangannya sudah menjadi milik orang lain.
Entah mengapa tiba-tiba perasaan Alice menjadi tidak enak, kepalanya tiba-tiba merasa pusing, pandangannya berkunang-kunang. Ia berusaha tetap terlihat baik-baik saja, namun akhirnya tubuhnya tidak kuat lagi dan akhirnya ambruk di pangkuan Alex
"Apa yah terjadi dengannya ?" Sahut Alex dengan sedikit terkejut
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 132 Episodes
Comments
🌸 andariya❤️💚
lanjutkan thor..mapa ini Alice belum makan kok smpai pingsan 🤭🤭🤭☺️☺️☺️🥰🥰🥰🥰🥰
2021-09-15
2
🌸 andariya❤️💚
next kak 👍
2021-09-15
2
Joen Marlina Lengkey
lanjut
2021-09-07
1