PART 4

...~ Chapter 4 ~...

Alice masih tertegun melihat amplop besar yang dilemparkan Pria tersebut tepat didepannya.

"Pria ini benar-benar kasar dan tidak punya sopan santun, apa begini caranya memperlakukan seorang tamu, angkuh dan kasar sekali !"Batin Alice kesal.

Perlahan tangan Alice meraih amplop itu dengan pelan, dia berusaha tetap tenang namun jantungnya berdetak kencang, ia kemudian menarik nafas dalam-dalam agar pikiranya tetap bisa fokus membaca isi dokumen itu .

Alex memperhatikan penampilan Alice dari ujung rambut sampai kaki."Hmm....jika diperhatikan dari dekat penampilan gadis bar-bar ini lumayan juga sih ! tapi dia sama sekali bukan tipeku. Apalagi melihat kelakuannya yang terlihat kurang ajar itu membuat aku jengkel setengah mati padanya."Cicit Alex dengan ekspresi dongkol menatap ke arah Alice

"Aku sudah tahu kalau Ayahku akan segera menikahkan aku dengan gadis bar-bar sepertimu dalam waktu dekat, maka sebelum hari pernikahan itu terlaksana maka aku akan membuat kesepakatan pernikahan terlebih dahulu denganmu. Karna aku tidak mau kehidupanku terikat dengan satu orang wanita apalagi jika wanita itu adalah dirimu."Menunjuk kening Alice dengan sorot mata tajam

"Ish...singkirkan tangan kotormu itu dari wajahku dan satu lagi namaku bukan gadis bar-bar tapi aku punya nama yaitu Alice Geraldine Williams. Puas !"

"Nama yang sangat jelek sekali seperti orangnya, Aaaah.... sudahlah aku tidak mau membahas masalah itu. Cepat tanda tangani kesepakatan pernikahan kita itu."Menunjuk amplop yang berisi surat perjanjian pernikahannya

"Sebuah surat perjanjian pernikahan kontrak ! Ya ampun kenapa harus pakai seperti ini segala sih ? bikin ribet aja deh" Umpat Alice dalam hatinya.

"Biar kujelaskan sedikit padamu isi perjanjian kita. Disini aku sudah menulis 3 peraturan utama yang harus kamu taati selama menjadi istriku dan beberapa poin penting lainya yang bisa kamu baca sendiri nantinya, untuk masing-masing pihak pertama yaitu aku sendiri dan pihak kedua adalah kau."Menunjuk ke arah Alice dengan tatapan evilna

"Woles aja kali, tuh muka serius amat. Aku juga masih denger kok."Menyahut dengan mulut yang membeo

"Yang pertama, pihak kedua harus menaati semua peraturan dari pihak pertama, mengerti !" Alex mengambil sebuah pena emas dari lacinya dan mulai menerangkan kesepakatan pertama mereka sambil mengitari badan Alice

Apa maksudnya ? Dia benar-benar licik,

apa artinya semua perkataan dan kemauannya harus aku laksanakan ! memangnya dia pikir dia itu siapa ? Dia bahkan hanya seorang pecundang huuh...", Umpat Alice dalam hatinya.

"Peraturan yang kedua, kau tidak boleh mencampuri urusan pribadiku, apapun itu termasuk kebiasaanku, hubunganku dengan wanita lain, urusan perusahaanku dan juga gaya hidupku mengerti ! "Setelah mengucapkan kalimat itu, bibir Alex nampak tersenyum menyeringai.

"Memangnya siapa juga yang ingin ikut campur urusanmu ? masalahku sudah banyak jadi untuk apa aku mencampuri urusanmu ! buang-buang waktu dan tenagaku saja."Ngedumel lagi dengan bibir yang mengerucut tajam

"Baik tuan anda tidak usah khawatir masalah itu, apa ada lagi yang ingin anda tulis ?"Alice tampak tersenyum samar-samar, ia tampak tidak terkejut dengan peraturan yang dituliskan oleh Alex. Dia berpikir dia bisa menghadapi orang seperti Alex dengan kecerdikannya.

Alex menatap Alice dengan tatapan tajam dan menantang."Gadis ini benar-benar sedang menangtangku, apa dia tidak tau dengan siapa ia berhadapan ?" Gumam Alex kesal

"Terakhir lakukan peran dan kewajibanmu sebagai seorang istri, tanpa banyak bicara dan membantah !", Alex menatap Alice dengan sorot mata yang tajam seperti ingin menerkamnya.

" Eiitsss....tunggu dulu! Maaf tuan, bisa sedikit diperjelas yang poin nomor 3 ? aku tidak harus melayanimu sebagai seorang istri sungguhan kan ? maksudku karna pernikahan kita hanya sebatas kontrak dan tampa didasari oleh rasa cinta dan terakhir kau sama sekali bukan tipeku, Mengerti... !".

Tampa rasa takut Alice mengeluarkan pendapatnya didepan seorang tuan Alex yang sangat dihormati dan ditakuti tamba beban sama sekali.

"Apa katamu ?, berani sekali kau berkata seperti itu didepanku ! apa kau merasa sok cantik ? aku bisa meniduri beribu j***ng diluar sana yang lebih cantik daripada dirimu !"Alex marah mendengar perkataan Alice, ia merasa sakit hati mendengar perkataan Alice. Baru kali ini ada wanita yang menolaknya secara terang-terangan.

"Aku hanya takut kau akan jatuh cinta padaku dan....."

"Hentikan perkataanmu ! mana mungkin aku akan jatuh cinta padamu. Hanya pria yang tidak waras yang akan menyukai wanita gila sepertimu jadi jangan pernah bermimpi untuk bisa menjadi wanitaku."Ucap Alex sambil menekankan suaranya

"Baguslah, aku sudah merekam pembicaraan kita. Jika suatu hari kau menuntut itu maka aku punya bukti untuk menyelamatkan harga diriku."Alice tersenyum penuh kemenangan

"Kau ini benar-benar licik, asal kau tahu aku ini pria tampan dan kaya banyak wanita yang menyukai dan tergila-gila padaku. Selama ini ratusan wanita cantik dan seksi rela mengantre untuk menemaniku minum di bar dan mengajakku one night stand bersama mereka dan kau pikir dirimu siapa bisa berkata seperti itu padaku hah."Menggebrak mejanya dengan keras

"Maaf tuan, kau ini bodoh, tolol atau apa sih ? apa kau tidak tahu kalau semua wanita itu hanya menyukai uang dan kekuasaanmu saja, mereka hanya memanfaatkanmu saja dan satu lagi aku tidak bermaksud menolakmu. Tapi kau benar-benar sama sekali bukan tipeku !. Sampai disini, aku sudah paham akan tugasku selama menjadi istri sementara tuan, sampai perusahaanku benar-benar kembali pulih !".

Alex tertegun sejenak ketika mendengar perkataan Alice yang ada benarnya juga, karna setiap kali dia selesai ditemani oleh semua wanita itu mereka semua pasti meminta imbalan berupa uang ataupun barang-barang mewah dan bermerek darinya

"Bisa kau berhenti berceloteh dulu ! aku belum selesai bicara, satu lagi ! jangan sampai kau merusak nama baikku dan menyebarkan citra yang buruk tentangku dan keluarga besarku. Ingat, aku bisa menyelamatkan perusahaan Ayahmu dari kebangkrutan dan aku bisa juga menghancurkan perusahaan dan keluargamu dalam sekejap camkan itu..!"Alex benar-benar memperingatkan Alice untuk tidak macam-macam padanya

"Baik tuan saya mengerti ! sekarang giliran saya yang mengajukan syarat. Peraturan pertama, tuan juga tidak boleh mencampuri urusan pribadiku dan dengan siapa aku dekat diluar sana. Yang kedua, saya akan tetap menjalani rutinitasku seperti biasa yaitu sebagai seorang mahasiswi dan juga merintis karirku sendiri. Bagaimana tuan Alex ?"Alice mencoba bernegosiasi dengan Alex.

"Siapa yang peduli dengan pendidikanmu dan karirmu itu, aku tidak peduli !. Kau hanya perlu menjaga nama baikku dan keluargaku saja."Ucap Alex sambil menatap Alice dengan perasaan tidak suka

Alex benar-benar tidak habis pikir dengan jalan pemikiran Alice yang berbeda dari wanita yang biasa dia temui.

"Dan yang terakhir Tuan, saat hutang ayahku sudah lunas, aku bisa meminta hakku untuk bercerai denganmu kan, apa kau setuju ?" Sahut Alice sambil mendongak ke arah Alex

"Kesepakatan kontrak hanya akan berakhir karna dua hal. Yang pertama, hutang dari pihak kedua sudah lunas. Dan yang kedua, masing-masing pihak sudah menemukan kehidupan dan cinta sejatinya masing-masing."

"Tapi ingat ! jika pihak kedua melakukan pelanggaran terhadap peraturan kontrak, maka dia harus membayar kompensasi kepada pihak pertama sebesar 50 % atau sesuai keinginan pihak pertama. Adilkan !"Kata Alex menambahkan dengan penuh semangat

"Itu jelas-jelas tidak adil untukku, bagaimana jika pihak pertama yang melakukan pelanggaran. Maka aku boleh meminta kompensasi sesak keinginanku kan ! itu baru namanya adil !"Alice pun tidak mau kalah.

"Baiklah aku setuju dengan tawaranmu, kita lihat saja nanti siapa yang akan jadi pecundang !"Tantang Alex sambil menatap Alice dengan sorot mata tajam

Alice menatap balik Alex dengan tajam, sorot bola matanya yang bulat nampak membuat siapa saja yang melihatnya akan terbius.

"Baiklah kalau begitu ! Oh ya satu lagi, Tuan tidak usah memberiku nafkah dan juga fasilitas apapun untukki selama menjadi istrimu. Aku sama sekali tidak membutuhkannya !"sahut Alice menambahkan

Alex begitu terkejut mendengar perkataan Alice, siapa sebenarnya wanita yang ada didepannya ini ? dia benar-benar sosok wanita yang pemberani dan juga menantang.

Sikap Alice yang seperti itu justru membuat Alex semakin penasaran dengannya. Dia berbeda dan istimewa dibandingkan wanita-wanita yang selalu menemaninya yang hanya peduli dengan segepok uang dan juga statusnya.

"Baik aku setuju, tanda tanganlah diatas materai itu !" Alex menyuruh Alice untuk tanda tangan diatas kertas bermaterai tersebut lalu disusul dirinya.

Sekertaris Lee yang sedari tadi berdiri menyaksikan perdebatan panjang mereka menjadi saksi bisu antara perjanjian pernikahan diantara mereka berdua.

Pelayan Alex masuk membawakan makanan dan minuman saat pembicara mereka sudah selesai.

"Nona, silahkan dimakan makananya !", Sekertaris Lee mempersilahkan Alice untuk memakan makanan yang disuguhkan dari pelayan Tuan Alex.

"Makanlah, kau bisa menghabiskan semuanya. Badanmu tampaknya kekurangan gizi dan butuh asupan makanan yang banyak ! "Cibir Alex dengan tatapan merendahkan.

"Tidak tuan, ini terlalu banyak. Berat badanku bisa naik dan itu tidak baik untuk seorang wanita cantik sepertiku, bisa jadi kau juga sudah menyimpan racun didalamnya untuk membunuhku kan ? !" Alice menjawab cibiran Alex dengan penuh ekspresi kesal

Alice pun mengedarkan pandangan pada makanan yang terlalu banyak disuguhkan kepadanya oleh pelayan Alex.

"Makanan sebanyak ini dia suguhkan kepadaku, apa aku terlihat seperti orang yang sangat kelaparan di matanya. Buang-buang tenaga saja !" Batin Alice

Sekertaris Lee tampak tersenyum kecil saat mendengar jawaban dari Alice, baru kali ini ia menemukan wanita yang menolak jamuan makan dari tuanya hanya karna takut berat badannya naik.

"Kalau begitu, kenapa tidak kau bungkus dan bawa pulang saja semua makanan itu !".

" Pelayan kemarilah ! ambil dan bungkuslah semua makanan ini. Lalu berikan kepada Nona ini untuk dia bawa pulang"Alex tersenyum sinis, senyum yang terkesan merendahkan Alice dan keluarganya.

"Baiklah tuan Alex, terimah kasih atas jamuanya. Semoga hari anda berjalan baik, saya pamit pulang dulu !" Alice pun pamit pulang dan diantar oleh sekretaris Lee karna mobilnya masih berada di kampus.

Aku sangat hina dan rendah di mata calon suamiku. Lihat saja nanti, secepatnya aku pasti akan segera membayar hutang Ayahku dan memulihkan kembali perusahanku.

Saat diperjalanan pulang, Alice menyuruh Sekertaris Lee untuk memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. Alice lalu turun dan memberikan semua makanan yang diberikan oleh tuan Alex kepada para tukang sapu yang berada di pinggir jalan. Terlihat ekspresi mereka tampak sangat senang menerima makanan tersebut.

Setelah itu Alice menyuruh Sekertaris Lee untuk melanjutkan kembali perjalanan menuju ke kampusnya.

"Nona, kenapa semua makanan dari tuan muda diberikan kepada orang jalanan tadi ?"Kata sekertaris Lee penasaran

"Mereka lebih membutuhkanya daripada diriku, lagi pula kita tidak boleh menyia-nyiakan makanan bukan? lebih baik diberikan kepada orang yang membutuhkan !" sahut Alice dengan senyum yang mengembang di bibirnya

"Wah, Anda benar-benar punya hati yang hangat dan dermawan Calon Nyonya Muda !", batin sekertaris Lee sambil melirik Alice di kaca spion mobilnya

Sekertaris Lee lalu tersenyum kecil mendengar jawaban Alice, sepertinya dia adalah wanita yang tepat untuk menemani tuanya yang keras kepala dan Arogan itu.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***