Riuh suara kembang api turut meramaikan festival tahunan kali ini. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang selalu diadakan di Sungai Han, festival kali ini diadakan di Namsan Town.
Suara para manusia yang berbincang dan berdecak kagum oleh indahnya warna-warni kembang api yang menghiasi langit malam. Setiap orang menikmati kemeriahan festival ini.
Tak terkecuali sepasang suami-istri yang juga terlihat begitu antusias menikmati kemeriahan festival tahun ini. Mereka berdua adalah Keanu dan Ellena.
"KKYYYAA!!"
Suara Ellena yang mirip seperti suara lumba-lumba membaur menjadi satu dengan riuh suara kembang api yang menghiasi langit malam ini, juga para pengunjung yang datang untuk menikmati datangnya festival tahunan yang selalu di selenggarakan di pertengahan bulan Juli.
Di sampingnya, Keanu hanya bisa mendengus dan menggelengkan kepala melihat tingkah kekanakan Ellena. Bukan sebagai Xi Keanu yang lumpuh, dia datang ke festival malam ini sebagai Steven Xiao.
"Apa kau sebahagia itu?" tanya Keanu yang kemudian di balas anggukan oleh Ellena.
"Sangat-sangat bahagia. Dan semua itu karena dirimu, terimakasih." Ellena tersenyum lebar.
Keanu mengacak rambut coklat Ellena kemudian menarik gadis itu ke dalam pelukannya. Ellena tersenyum, dia tidak berniat melepaskan pelukan suaminya. Lagipula cuaca malam ini lumayan dingin, dan dia membutuhkan kehangatan seperti ini.
Kemudian Ellena bersandar pada pundak lebar suaminya. Ellena benar-benar merasa nyaman dan tenang ketika berada di dekat Keanu. Dan apakah yang dia rasakan ini bisa di sebut sebagai cinta? Rasanya masih terlalu awal, dan Ellena membiarkan hubungannya dan Keanu mengalir sendiri seperti air.
Di matanya Keanu benar-benar ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Karena Tuhan telah menciptakan mahluk ciptaannya dengan ketampanan, kejeniusan dan kekayaan yang melewati logika manusia.
Mungkin ungkapan itu terlalu berlebihan, namun Ellena mengakui jika suaminya itu adalah sosok pria yang sempurna. Tampan, mapan, kaya raya.
Dan rasanya Ellena masih tidak percaya, ternyata yang dinikahinya bukanlah pria lumpuh dan cacat seperti yang dia ketahui selama ini. Karena kenyataannya Keanu adalah pria normal tanpa kecacatan apapun.
"Wow. Lihatlah, siapa ini? Nyonya Besar keluarga Xi, meninggalkan suaminya yang lumpuh dan pergi berkencan bersama selingkuhannya. Kau sangat luar biasa, Ellena Su. Beruntung aku tidak jadi menikah denganmu."
Ellena hanya memutar matanya jengah. Kedatangan Simon dan teman-temannya langsung menghancurkan moodnya. Apalagi di tambah dengan Dellia juga, wanita itu sudah seperti parasit karena terus saja menempel pada Simon.
Apakah Ellena cemburu? Tentu jawabannya... Tidak!! Ellena sudah memutuskan untuk melepaskan masa lalunya semenjak dia menikah dengan Keanu satu bulan yang lalu. Ya, pernikahan mereka sudah berlangsung satu bulan, dan interaksi diantara mereka juga semakin membaik. Bahkan mereka juga sering berciuman.
Dellia menghampiri Ellena dengan senyum meremehkan. "Pasti kau malu memiliki suami yang lumpuh dan tidak berguna, itulah kenapa kau memutuskan selingkuh dengan brandalan tampan ini,"
"Siapa yang kau sebut tampan?" Simon menarik lengan Dellia dan melayangkan protes padanya. Dan tentu saja Dellia langsung salah tingkah.
"Tu-Tunggu dulu, bukan itu maksudku... Aku..."
"Berani sekali kau memuji pria lain di saat kau bersama calon suamimu? Atau memang begini sifatmu?"
"Jangan salah paham dulu!! Kenapa hanya masalah kecil saja jadi kau besar-besarkan? Lagipula apa pernah aku melayangkan protes ketika matamu jelalatan saat melihat wanita cantik?"
"Aku-"
"Tidak bisa menjawab, kan? Dasar pria menyebalkan!!" Dellia beranjak dari hadapan Simon dan pergi begitu saja. Niat awalnya dia yang ingin membuat masalah dengan Ellena, tapi justru dia sendiri yang mendapatkan masalah.
"Sayang, tunggu!!!" seru Simon dan bergegas mengejar Dellia.
"Kenapa kalian masih di sini? Apa kalian ingin mati?" Ellena menatap tajam satu persatu, tiga pria dihadapannya itu. Dan ketiganya menggeleng dengan cepat. "Lalu apa yang kalian tunggu? Sana pergi," usir Ellena pada teman-teman Simon, yang langsung kocar kacir.
Ellena mendengus kasar. "Sebaiknya kita pulang saja, moodku benar-benar hancur karena mereka berdua." Ellena berjalan begitu saja, yang kemudian di susul oleh Keanu yang berjalan mengekor di belakangnya.
Namun langkah Keanu harus terhenti karena dering pada ponselnya. Dahinya menyernyit melihat siapa yang menghubunginya. Keanu segera menahan pergelangan tangan Ellena, dan membuat gadis itu mau tidak mau menghentikan langkahnya.
"Hn, baiklah. Aku akan ke sana sekarang!!"
Kemudian Keanu memutuskan sambungan telfonnya. "Dari siapa? Sepertinya suara wanita, apa dia orang terdekatmu?" tanya Ellena penasaran.
Keanu mengangguk. "Dia bernama Jung Invanka, dan dia sahabat dekat mendiang mama. Bibi Ivanka meminta kita untuk datang ke rumahnya. Dia mengundang kita untuk makan malam," jelas Keanu.
Tidak ada lagi pertanyaan maupun ucapan yang keluar dari bibir Ellena setelah mendengar jawaban suaminya. Gadis itu memilih diam dan tidak berkata apapun lagi.
-
Keanu menghentikan motor besarnya di halaman luas sebuah mansion mewah yang memiliki tiga lantai. Ia meminta Ellena untuk segera turun dan kemudian Keanu berdiri di sampingnya.
Pandangan Ellena menyapu sekeliling mansion tersebut, dia merasa tidak asing dengan tempat ini. Ellena merasa seperti pernah mendatangi tempat ini, tapi dia tidak ingat kapan.
"Ada apa?" tanya Keanu melihat kediaman Ellena. Gadis itu mengangkat wajahnya kemudian menggeleng.
"Tidak ada apa-apa." Ellena tersenyum dan berusaha meyakinkan Keanu jika semua baik-baik saja.
"Ya sudah, ayo masuk." Ellena mengangguk. Keduanya pun berjalan beriringan memasuki kediaman keluarga Jung.
Selain keluarga Wu, keluarga Jung juga tahu jika sebenarnya Keanu tidaklah cacat. Berpura-pura cacat, sebenarnya adalah ide gila dari Nyonya Ivanka. Dan parahnya lagi, Keanu malah menyetujuinya.
"Tuan Muda, Anda sudah datang. Silahkan, Nyonya dan Tuan Besar sudah menunggu Anda berdua di dalam." Kedatangan mereka di sambut oleh seorang pelayan. Keanu dan Ellena di persilahkan untuk masuk ke dalam.
Tubuh Ellena dan Nyonya Ivanka sama-sama terpaku. Ketika dua pasang netra yang memiliki warna yang sama itu saling bersiborok. Ada desiran aneh dalam diri Ellena maupun Nyonya Ivanka ketika mereka saling melemparkan pandangan. Rasanya tidak asing dan begitu familiar.
Tuan Jung yang melihat kediaman istrinya segera menepuk bahunya. Nyonya Ivanka terkejut dan segera lepas dari lamunannya. Wanita yang masih tampak cantik dan awet muda, meskipun usianya hampir setengah abad itu tersenyum hangat menyambut kedatangan mereka berdua.
"Kalian sudah datang?" seru Nyonya Ivanka dan langsung menyambut mereka berdua. "Kau pasti Ellena, kau sangat cantik, Nak. Tapi sungguh sangat di sayangkan, karena kau harus menjadi pendamping bocah tengik ini. Bibi harap dia tidak merepotkanmu." Ujar Ivanka.
Ellena menggeleng. "Sama sekali tidak, Bibi. Keanu adalah sosok suami yang baik dan bertanggung jawab." Jawabnya jujur.
"Baguslah kalau begitu. Bibi, sempat cemas saat mendengar dari Leon jika bocah ini akan menikahi seorang gadis yang di jual oleh orang tuanya demi melunasi hutang. Tapi kini Bibi lega, karena bocah ini memperlakukanmu dengan baik." Nyonya Ivanka tersenyum dan berbicara panjang lebar.
"Ck, berhentilah bersikap seolah-olah aku ini adalah pria yang kejam." Sinis Keanu menimpali.
"Tapi itu memang fakta. Apa kau lupa bagaimana perlakuanmu padaku di awal-awal kita bertemu, kau bahkan sampai mengurungku di dalam sangkar emasmu." Tutur Ellena menyahuti.
Keanu berdecak dan menatap Ellena sebal. "Itu sudah berlalu, kenapa masih harus di bahas lagi. Toh, sekarang sikapku padamu sangat baik!!" Keanu merasa tersinggung dengan kata-kata Ellena yang terkesan memojokkannya.
Ellena mendengus, sepertinya dia sudah salah bicara. "Huft, baiklah. Aku bersalah, aku minta maaf. Puas!!"
Keanu menarik lengan Ellena dan berbisik pelan di telinga kanannya. "Belum, aku belum puas. Dan setibanya di rumah nanti, aku akan memberimu sebuah hukuman," Keanu menjauh dari Ellena dengan seringai penuh kemenangan.
10%
30%
50%
60%
80%
Ellena masih meloading apa yang baru saja Keanu katakan. Otaknya mencoba mencerna kata-kata yang dikatakan oleh pria bermarga Xi tersebut.
90%
99%
100%
Dan kedua matanya langsung membelalak sempurna setelah Loadingnya selesai dan mencapai 100%. Dan hampir saja Ellena berteriak jika saja dia tidak ingat di mana dirinya saat ini berada. Sedangkan Keanu terkekeh dan menatap Ellena penuh kemenangan.
"Dasar pria ini!! Kenapa dia begitu menyebalkan," gerutu Ellena sambil memanyunkan bibirnya.
Dan Kenau pasti sudah langsung menyerang Ellena, jika saja ini adalah rumahnya. Ekspresi Ellena benar-benar menggemaskan dimatanya.
"Keanu, apa-apaan kau ini? Tidak seharusnya kau menindas istrimu yang cantik ini. Ayo, sebaiknya kita makan malam sekarang." Ucap Tuan Jung mencoba menengahi perdebatan sepasang suami istri tersebut.
"Baik, Paman." Keduanya mengangguk.
.
.
Usai makan malam. Mereka langsung berpamitan pulang. Dalam hati Ellena terus merasa was-was. Dia masih memikirkan kata-kata Keanu tadi. Dalam hatinya Ellena berdoa supaya Keanu melupakan apa yang dia katakan tadi.
CKITT...
Dughh...
"Aahhh..." Ellena meringis sambil mengusap keningnya yang baru saja berbenturan dengan punggung lebar Keanu. "Kenapa berhenti mendadak? Bagaimana kalau keningku jadi benjol karena kecerobohanmu? Kau mau tanggung jawab," Ellena terus saja menggerutu sambil mengusap keningnya.
"Cerewet. Sudah cepat turun dan masuk ke dalam mobil," perintah Keanu yang entak sejak kapan sudah turun dari motor besarnya.
"Masuk ke dalam mobil? Maksudnya bagaimana?"
"Ck, kenapa kau begitu bodoh, Ellena Xi!! Sudah, jangan banyak tanya, cepat turun dan masuk ke dalam mobil." Perintah Keanu sekali lagi.
Ellena mendengus. Dan dia baru saja sadar jika ternyata Evan sudah menunggu untuk menjemput mereka berdua. Dan lagipula, tidak mungkin juga Keanu pulang sebagai Steven Xiao. Bisa-bisa Marry dan kedua anaknya akan curiga.
-
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Febby Fadila
semoga saja ellena adlah anaknya bibi ivanka
2024-11-12
0
Sulaiman Efendy
JANGAN2 SI ELENA ANAKNYA BIBI IVANKA
2023-12-17
2
Anindya Anindya
mikir
2022-01-29
1