"Tuan Muda,"
Keanu menoleh dan melirik datar sosok pria yang berjalan menghampirinya. Pria itu menghampiri Keanu kemudian membungkuk padanya. "Bagaimana hasil dari penyelidikanmu?"
"Seperti yang Anda duga. Mereka memang melakukan penggelapan pada dana perusahaan, Tuan Dante menyuap salah satu dari orang di bagian keuangan. Sedikitnya 50 Milyar Won mengalir ke rekeningnya."
Keanu mendesah berat. "Segera temukan orang itu dan seret dia kehadapanku dalam keadaan hidup-hidup. Satu lagi, blokir semua ATM Jang Marry dan kedua anaknya. Aku tidak ingin mereka memakai uang keluarga Xi lagi,"
"Baik, Tuan Muda,"
"Mengenai Ellena Su, bagaimana dengan gadis itu?"
"Sejak semalam Nona Su menolak untuk makan. Dia tidak menyentuh sedikit pun makanan yang di siapkan oleh pelayan." Tuturnya.
"Begitu ya. Sepertinya aku perlu turun tangan sendiri untuk menangani masalah ini. Kau boleh keluar sekarang,"
"Baik, Tuan Muda."
Tak lama selepas kepergian Evan Nam. Marry mendatangi ruangan Keanu dengan wajah memerah padam. Marry mengepalkan tangannya dan menghampiri Keanu yang hanya menatap datar kedatangannya.
"Ada perlu apa kau menemuiku? Keluarlah, aku sedang sibuk!!"
Brugg...!!
Tiba-tiba Marry menjatuhkan tubuh di depan Keanu dan berlutut. Bukan hanya menjatuhkan tubuhnya saja, namun juga harga dirinya. "Aku mohon lepaskan, Penny. Jangan memberikan hukuman sekeras itu padanya. Aku akan melakukan apapun untukmu asalkan kau mau melepaskan putriku,"
Keanu menaikkan alis kanannya. "Apapun? Apa kau yakin akan melakukan apapun untuku?" Keanu mencoba memastikan.
"Ya, apapun!! Asalkan kau kau melepaskan Penny,"
"Baiklah, aku akan melepaskan Penny. Tapi.... Kau harus melakukan satu hal untukku," Keanu menyeringai.
"Apapun itu, aku pasti akan melakukannya asalkan kau melepaskan dia!!"
Keanu mengarahkan kursi rodanya menuju nakas disamping tempat tidurnya. Pria itu terlihat mengeluarkan sebuah senjata api yang kemudian dia lemparkan pada Marry. "Ambil senjata itu dan bunuh putramu, maka aku akan melepaskan putrimu. Adil bukan?" Keanu menyeringai semakin lebar melihat perubahan pada ekspresi Marry setelah mendengar perintah gilanya.
Marry membanting pistol itu ke lantai hingga hancur menjadi dua bagian. "XI KEANU!!" teriak Marry penuh emosi.
"HAHAHA...!!" Keanu tertawa keras seperti orang kesurupan. "Aku yakin kau tidak mungkin sanggup melakukannya. Jangan harap aku akan mengeluarkan putrimu apalagi meringankan hukumannya. Bagus aku hanya mengurungnya di dalam kamar, harusnya kau berterimakasih karena aku tidak menghukum putrimu dan memenjarakannya di ruang bawah tanah," tutur Keanu dengan seringai yang sama.
Marry menghampiri Keanu dan menarik pakaiannya. Marry mengeluarkan belati yang sedari tadi dia sembunyikan di dalam saku bajunya. Diam-diam Marry mengeluarkan belati itu dan....
"MATILAH KAU, XI KEANU!!!"
Jlebb...
"Aaaahhhh..."
Bukannya menusuk tubuh Keanu. Belati itu malah menusuk bahu Marry sendiri. Rupanya Keanu sudah menyadarinya dan dia bergerak dengan sigap merebut belati tersebut dan kemudian menusukkan pada bahu ibu tirinya.
Keanu mencengkram rahang Marry yang tampak kesakitan dan menatapnya tajam. "Jika kau masih ingin hidup dan tinggal di rumah ini dengan tenang. Sebaiknya kau tidak banyak berulah dan ikuti aturanku!!" kemudian Keanu mendorong tubuh Marry hingga wanita itu terjerambat ke lantai.
Sambil menahan rasa sakit pada bahu kanannya. Marry bangkit dari posisinya dan pergi begitu saja. Dalam hatinya dia bersumpah akan membunuh Keanu bagaimana pun caranya.
-
Terkurung di dalam sebuah ruangan yang tidak bisa dikatakan biasa-biasa saja, membuat Ellena merasa jika dirinya sudah seperti seekor burung kecil yang berada di dalam sebuah sangkar emas, penuh kemewahan namun hidup dalam tekanan.
Ellena menatap lirih kearah pemandangan di luar jendela, menatap kearah pagar tinggi yang menjulang di sekitar mansion mewah tempatnya berada, pandangan kosong tak bernyawa sangat tergambar jelas di wajah gadis itu.
Pikirannya hanya tertuju kepada kebebasan di luar sana yang sepertinya hanya mimpi belaka, mimpi yang tak ada habisnya. Terkurung di mansion besar ini tanpa Ellena ketahui kapan dia bisa bebas dan merasakan udara luar yang kini hanya tinggal angan-angan.
Air matanya kembali menetes meratapi nasibnya. Ellena tidak tau dosa apa yang telah dia lakukan di masa lalu sampai-sampai Tuhan memberikan cobaan yang begitu berat pada hidupnya.
Ceklek
Ellena dengan cepet menghapus air matanya ketika mendengar suara knop pintu yang di buka, tubuhnya membeku tak berani menenggok kearah belakang, walapun sejujurnya dia tau siapa yang akan datang menghampirinya.
Keanu melihat yang disiapkan oleh pelayan masih utuh dan belum di sentuh sama sekali. Kemudian pandangannya bergulir pada Ellena yang hanya diam mematung di depan jendela kamar yang terbuka.
"Aku tidak akan tanggung jawab jika kau sampai mati di tempat ini," namun Ellena tak merespon ucapan Keanu dan tetap memperhatikan pemandangan di luar jendela, Keanu yang merasa di abaikan oleh Ellena hanya diam dan bergelut dengan pikiranya.
"Aku berbicara padamu, dan sampai kapan kau akan bersikap kurang ajar padaku? Calon suamimu!!"
Ellena hanya melirik singkat dan masih belum bergeming dari tempatnya berdiri maupun menjawab pertanyaan Keanu, mata coklatnya masih terus memandang keluar jendela.
Keanu yang mulai kesal karena di acuhkan oleh Ellena dengan kasar menarik lengan gadis itu dan membalikan tubuh Ellena. Ellena terlonjak kaget dan menatap Kenau dengan mimic wajah shock.
"Sangat tidak sopan mendiamkan orang yang sedang berbicara padamu, Nona Su!!" Keanu memandang lurus manik coklat Ellena yang tampak bergetar melihat sorot tajam dan penuh intimidasi milik pria itu. Aura kehidupan seperti tak ada di dalam mata coklatnya.
"Aku tau kau tidak bisu dan tidak tuli. Jadi bicaralah dan jangan diam saja seperti orang bodoh!!"
Ellena menatap langsung ke dalam manik hitam itu dengan nyalang, kemarahan yang di pendamnya dari semalam langsung keluar dari tubuhnya ketika Keanu membentaknya.
"MENURUTMU BAGAIMANA TUAN XI YANG TERHORMAT? APAKAH DIRIMU AKAN DIAM DAN PASRAH KETIKA KAU DI KURUNG DAN DI REBUT SEMUA KEBAHAGIAANMU!!" bentak Ellena dengan penuh emosi.
Keanu menarik kasar lengan Ellena hingga gadis itu jatuh di dalam pelukannya. Kedua tangannya bertumpuh pada dada bidang Keanu yang tersembunyi di balik kemeja hitamnya. "Ahhh,"dan rintihan keluar dari bibir tipis Ellena karena tarikan Keanu pada rambutnya.
Keanu menempelkan wajahnya pada sisi wajah Ellena dan membisikkan sesuatu. "Jaga batasanmu jika kau masih ingin hidup dengan tenang di sini. Karena jika aku marah dan lepas kendali, aku tidak berani menjamin nyawamu masih bisa menyatu dengan tubuhmu," ujarnya dan membuat mata Ellena membelalak sempurna.
Keanu mecengkram rahangnya dengan kasar."Kau itu milikku, Ingat itu." Ucap Kenau dengan penuh penekanan.
Dengan cepat Ellena menepis tangan Keanu dan melepaskan tangan pria itu dari rahangnya. Ellena dan mulai beranjak pergi dari kamar, namun suara Kenau menghentikannya.
"Selangkah lagi kau keluar dari kamar ini, aku tidak akan main-main untuk berbuat kasar padamu, Ellena Su!!" Nada suara Kenau yang penuh penekanan dan dalam sontak membuat kaki Ellena terhenti, Ellena menunduk dalam.
Gadis itu menyeka air matanya. "Aku tidak peduli, daripada kau menyiksaku seperti ini lebih baik kau langsung membunuhku saja. Karena itu lebih baik bagiku,"
"Oh, jadi itu yang kau inginkan? Baiklah, sesuai permintaanmu Nona!!" Keanu menyeringai tajam.
Pria itu mengeluarkan senjata api dari balik jas yang dipakainya dan mengarahkan pada vas bunga di samping kanan Ellena. Keanu menarik pelatuknya dan...
Dorr...
"Aaahhh," Ellena menjerit dan langsung menjatuhkan tubuhnya ke lantai.
Kedua kakinya gemetar membayangkan jika peluru itu sampai menembus kepalanya. Ellena tidak tau bagaimana nasibnya, mungkin saja dia hanya tinggal nama pada saat ini.
Kemudian dia menoleh dan mendapati Keanu tengah menyeringai penuh kemenangan padanya. "Itu hanya sebuah peringatan kecil untukmu, aku tidak akan segan-segan meledakkan kepalamu jika kau berani membantahku dan mengabaikanku lagi,"
"Sebenarnya apa yang kau ingin dariku? Aku benar-benar tidak ada hubungannya dengan masalahmu dengan keluarga Su, jadi jangan pernah libatkan aku dalam masalah kaliab!! Lagipula yang seharusnya kau nikahi adalah Dellia, bukan aku!!" tegas Ellena.
"Sekarang itu tidaklah penting lagi bagiku. Kau ada hubungannya atau tidak dengan mereka, faktanya kita kau adalah milikku. Untuk itu mulai detik ini kau harus melayaniku sebagai calon sumimu!!"
"Aku tidak sudi!!"
"Itu artinya kau lebih memilih mati!!"
"XI KEANU!! KAU MEMANG IBLIS, AKU MEMBENCIMU!!" teriak Ellena meluapkan kemarahannya
"Hn, aku tau!!"
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Febby Fadila
jangan terllu keras ellena, laki2 yg keras harus di hadapi dengan lembut
2024-11-11
0
Sulaiman Efendy
BUAT ELENA YG KERAS KPALA, BOLEHLH DI HAJAR DIKIT2.
2023-12-17
0
Anindya Anindya
gemeteran
2022-01-29
1