Ellena berjalan memasuki mansion mewah Keanu sedikit terpincang-pincang, hal itu dikarenakan luka pada lututnya akibat terjatuh ketika mendatangai Sungai Han bersama Steven siang tadi.
Melihat Nyonya-nya yang tampak kesulitan. Seorang pelayan langsung menghampiri Ellena dan membantunya. "Nyonya, mari saya bantu." Ucap pelayan itu kemudian memapah Ellena untuk masuk ke dalam.
Namun Ellena menolaknya dengan halus."Tidak usah, aku baik-baik saja. Hanya sedikit ngilu saja." Ucapnya meyakinkan.
"Tapi, Nyonya-"
"Sebaiknya segera selesaikan pekerjaanmu, sebelum kedua penyihir itu memberimu masalah," Ellena tersenyum, menepuk bahu pelayan itu dan pergi begitu saja.
Gadis itu berjalan menaiki tangga menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Namun langkahnya terhenti di depan pintu kamar Keanu yang sedikit terbuka. Ellena mengintip ke dalam dan mendapati pria itu tengah duduk di atas kursi rodanya.
Ellena berpikir sejenak. Sebelum akhirnya memutuskan untuk menghampiri suaminya tersebut. Ellena mengetuk pintu terlebih dulu sebelum masuk ke dalam.
"Kau baru pulang?" ucap Keanu melihat kedatangan Ellena.
Mata kanan Keanu memicing melihat cara jalan gadis itu yang sedikit terpincang-pincang. "Ada apa dengan kakimu? Kenapa jalanmu aneh begitu?" Keanu pura-pura tidak tau.
Ellena menggeleng. "Tidak apa-apa, hanya luka kecil pada lututku. Aku tadi tidak sengaja terjatuh ketika pergi ke Sungai Han bersama seorang teman," jawabnya memperi penjelasan.
Mata coklat Ellena bergulir pada buket bunga yang ada di atas meja samping tempat tidur Keanu. Itu adalah bunga yang dia kirim pagi ini. Dan Ellena tidak menyangka jika suaminya yang dingin itu akan membawa pulang buket bunga pemberian darinya.
"Aku tidak menyangka kau akan membawanya pulang. Aku pikir kau akan meninggalkannya di kantor," pandangan Ellena kembali bergulir pada Keanu yang juga menatapnya, datar. "Apa kau menyukai buket bunga yang aku kirimkan padamu?"
"Tentu saja aku menyukainya. Apalagi itu adalah pemberian istriku. Dan aku menghargai itu," jawab Keanu dengan nada bicara .dingin dan datar.
"Benarkah?" Ellena menghampiri Keanu dan kemudian berdiri di depannya. Keanu meraih tangan Ellena dan menuntun gadis itu untuk duduk di pangkuannya. "Aku tidak merasa keberatan jika harus mengirimimu buket bunga setiap harinya. Dan soal pembayaran kita bisa membicarakannya lain kali," Ellena terkekeh.
"Jadi bunga itu tidak gratis? Bagaimana jika aku membayarnya bukan dengan uang tapi dengan ini?"
Chu...
Satu kecupan kecil mendarat di kening Ellena. Membuat gadis yang sedang duduk di atas pangkuan Keanu itu memejamkan matanya. Menerima sensasi kehangatan yang baru saja Keanu berikan padanya.
"Terus terang aku merasa heran dengan perubahan sikapmu setelah kita menikah. Sebelumnya sikapmu padaku seperti iblis dan mengerikan. Tapi setelah kita menikah kenapa sikapmu jadi selembut ini padaku? Ya, meskipun terkadang kau masih suka bersikap menyebalkan jika penyakit mengerikanmu itu sedang kambuh. Bukan, tapi tempramenmu yang buruk itu kambuh." Celoteh Ellena panjang lebar
Alih-alih merasa tersinggung. Keanu malah terkekeh geli. Entah kenapa Ellena terlihat begitu menggemaskan. "Kau terlalu banyak bicara, Nyonya Xi." Ucap Keanu dan segera membungkam bibir Ellena dengan bibirnya. Dan melum** nya singkat.
"Kenapa kalau aku cerewet? Apa sekarang kau mulai merasa keberatan karena memiliki istri yang cerewet seperti diriku?" Ellena menatap langsung ke dalam manik hitam suaminya.
Jari jemari Keanu mulai meluncur ke arah dagu milik gadis yang menyandang status sebagai Nyonya Besar itu dengan lembut, hingga membuat Ellena yang memang tidak tahan dengan setiap sentuhan Keanu langsung menurut tanpa syarat.
Rona merah yang tadinya sudah memudar dari wajah Ellena kini hadir kembali tanpa disadarinya, membuat Keanu malah semakin menyeringai dan semakin mendekatkan wajahnya. Respon dari Ellena masih tidak terdeteksi.
Wajahnya memang semakin memerah namun tidak ada pergerakan sedikit pun yang melawan tindakan sang tuan muda. Hingga kedua belah bibir mereka saling bersinggungan kembali untuk yang kesekian kalinya, sebelum menekan lebih dalam, Keanu berbisik pelan dengan seringai iblisnya.
"Jangan katakan jika kau terpesona oleh wajah tampanku, Nyonya Xi?"
Ellena yang akhirnya kembali sadar pada dunia nyata, sedikit terkejut dan melebarkan pupil matanya. "Maksudnya?"
Dengan komando suara nyaring dari Ellena, Keanu segera menyergap bibir Ellena dan melum** nya keras. Dan Ellena merutuki dirinya sendiri kenapa setiap kali ia berhadapan dengan suami tampannya itu, ia selalu di buat tak berdaya.
"Uhhh.. Ciuman ini, french kiss." gumam Ellena membatin.
Ellena terus menggerutu dalam batin, dia menghujani Keanu dengan berbagai sumpah serapahnya, tapi tetap saja dia membalas segala bentuk penyerangan yang dilakukan oleh lidah agresif suaminya.
"Menyerah?" bisiknya di sela-sela ciuman. Mata berwarna hitam itu memandang tajam penuh gairah mengakibatkan Ellena merasa tak berdaya dan mengalir menuruti segala keinginan suaminya.
Ellena mengangguk. Terus terang saja dia sudah tidak sanggup lagi menerima ciuman Keanu yang bertubi-tubi.
"Hn, benarkah?" Keanu bergumam. "Tapi sayangnya aku masih belum." Kedua mata Ellena lantas membelalak.
Keanu kembali menempelkan bibirnya, namun kali ini jauh lebih lembut. Debaran jantung terdengar cepat dari kedua insan yang semakin larut dalam dunia yang Keanu ciptakan. Napas mereka turut berderu kencang.
Tak kalah ketinggalan, Keanu juga semakin mempererat pelukan sambil mengusap punggung mulus gadis itu dari luar dress putihnya, sedangkan tangan yang satu lagi tetap menyangga leher Ellena agar makin memperdalam ciuman yang semakin ganas tersebut.
Dan ciuman mereka baru berakhir ketika Keanu merasakan pukulan ringan pada dada bidangnya. Wajah Ellena sudah memerah seperti kepiting rebus.
"Sangat payah," cibir Keanu sambil menyeka liur yang menetes di dagu Ellena dengan jarinya.
Ellena merenggut kesal. "Itu karena aku tidak berpengalaman."Jawabnya.
Keanu menghela napas. "Duduklah di atas tempat tidur. Aku akan memeriksa lututmu yang terluka." Ucap Keanu.
Ellena bangkit dari pangkuan Keanu kemudian duduk di atas tempat tidur. "Hn, tidak separah yang aku pikirkan. Dan sepertinya juga sudah di obati dengan tepat. Apa temanmu itu yang melakukannya?" Keanu mengangkat wajahnya, dan Ellena mengangguk membenarkan.
"Oya, Kean. Aku memiliki sesuatu untukmu, dan ini aku datangkan langsung dari Eropa, aku harap kau menyukainya."
Ellena mengambil paper bag di samping kanannya, kemudian mengeluarkan 4 tangkai mawar biru yang sudah dia rangkai menjadi satu bersama beberapa jenis bunga seperti aster dan baby’s breath, yang kemudian Ellena berikan pada Keanu.
"Mawar biru?" Ellena mengangguk.
"Bungan ini sengaja aku datangkan langsung dari Eropa. Karena harganya sangat mahal, aku hanya bisa membeli 5 tangkai saja. Satu tangkai aku berikan pada temanku karena dia menginginkannya. Dan empat yang tersisa, aku berikan untukmu."
"Apakah temanmu itu seorang pria?" Ellena mengangguk. "Apakah dia Special?" lagi-lagi Ellena mengangguk.
"Namanya Steven Xiao, dia adalah orang yang beberapa kali menolongku. Aku bertemu dengannya sebelum bertemu denganmu." Ucap Ellena menjelaskan.
"Oh, begitu." Nada bicaranya terdengar dingin dan datar.
Ellena bangkit dari duduknya. "Aku mandi dulu, setelah ini kita makan malam bersama. Maaf karena malam ini tidak bisa menyiapkan dan memasakkan makan malam untukmu. Hari ini banyak pesanan, jadi aku pulang terlambat." Ellena mencium singkat bibir Keanu dan pergi begitu saja.
Keanu mendengus berat. Pria itu bangkit dari kursi rodanya dan berjalan ke arah pintu. Keanu menutup kembali pintu kamarnya yang tidak tertutup rapat. Keanu meletakkan buket bunga itu di samping buket bunga yang Ellena kirimkan pagi ini.
Pria itu tersenyum tipis. "Rasanya sangat aneh, merasa cemburu pada diri sendiri, sangat konyol!!"
-
Ellena tidak habis pikir dengan Marry dan kedua anaknya. Mereka selalu mencari dan berusaha membuat masalah dengannya. Dan malam ini hal itu terjadi lagi.
Marry dan Penny menuntut supaya Ellena meninggalkan rumah dan meminta dia supaya tidak kembali lagi. Bahkan Marry sampai mengancam akan menghabisi Ellena jika dia berani menolak apalagi menentangnya.
Tapi bukan Ellena namanya jika harus tunduk dan pasrah dengan penindasan orang lain. Bahkan Ellena tak segan-segan untuk melawan hingga terlibat adu argumen dengan mereka.
"BERHENTILAH MENGUJI KESABARAN KAMI, ELLENA SU!!" teriak Marry penuh emosi.
Ellena menyeringai dan menatap Marry dengan pandangan meremehkan. "Ibu mertua, sedikit saran dariku, berhentilah berteriak dan membuat kegaduhan jika kau tidak ingin sampai mendapatkan masalah besar dari para tetanggamu!! Bagaimana jika mereka tiba-tiba datang dan membuat perhitungan denganmu, karena kegaduhan yang kau ciptakan ini." Tuturnya panjang lebar.
Penny bangkit dari duduknya dan langsung mendorong Ellena hingga gadis itu terhuyung ke belakang.
Brugg...
Ellena jatuh di atas pangkuan Keanu. Keanu mengangkat wajahnya dan menatap tajam tiga orang di hadapannya itu. "Aku benar-benar sudah muak pada kalian bertiga. Evan, kemasi semua barang-barang mereka bertiga dan seret mereka keluar dari rumah ini!"
"Baik, Tuan Muda."
Dante yang tidak terima langsung menghampiri Keanu. Dante menarik kasar lengan Ellena yang ada di pangkuan Keanu hingga wanita itu jatuh ke lantai. Derby menarik pakaian Keanu dan menatapnya tajam.
"Apa maksudmu itu brengsek? Apa kau ingin mengusirku, Ibu dan Penny?"
Keanu menyentak kasar tangan Dante dan menatapnya tajam. "Aku memiliki hak penuh untuk melakukannya!! Ini adalah rumahku, dan aku adalah pemilik tunggal. Dan apa kau lupa dengan kekuasaan yang aku miliki? Aku adalah ahli waris Di Empire, jangan lupakan hal itu!!"
"XI KEANU....!!"
Dante mengeluarkan sebuah pisau yang sedari tadi dia sembunyikan di pinggangnya. Dante mencekik leher Keanu dan mengangkat tinggi-tinggi pisau tersebut.
"Sebaiknya kau mati saja!!"
Brugg...
Tubuh Dante terjengkang ke belakang setelah mendapatkan tendangan dari sisi kanannya. Ellena menendang jauh pisau yang tergeletak di lantai sebelum Dante mengambilnya kembali.
Brugg..
Sekali lagi Ellena menendang Dante ketika pria itu mencoba untuk bangkit. Sebelah kaki Ellena menginjak dada Dante dengan kuat sambil memberikan sedikit tekanan. Heels yang runcing dibagikan tumitnya itu serasa menancap pada dada Dante.
"Wanita sialan!! Menyingkir kau dari tubuhku!!" teriak Dante menuntut. Dia benar-benar merasa kesakitan dengan apa yang Ellena lakukan.
"Kau sudah membuat kesalahan besar dengan ingin mencelakai suamiku!!Selama aku di sini, aku tidak akan membiarkan siapa pun menyentuh dan menyakitinya, termasuk kalian bertiga!!"
"Kau benar-benar wanita sinting!!" teriak Dante.
Ellena mencabut tusuk rambutnya kemudian menusukkan pada paha Dante dan membuat pria itu berteriak kesakitan. Penny dan Marry memekik kaget.
"OPPA//DANTE!!"
Penny merampas pistol dari pinggang pengawal yang berdiri di depan pintu. Penny membawa pistol itu ke dalam dan mengarahkan pada kepala Ellena. "Wanita brengsek!! Aku akan membunuhmu!!" teriak Penny penuh emosi.
Jlebb..
"Aaahhhh."
"Penny," seru Marry. Pistol dalam genggaman Penny terlepas begitu saja setelah sebuah yang Keanu lemparkan menancap pada punggung tangannya. "Xi Keanu, brengsek!! Apa kau ingin membuat Penny kehilangan tangannya, eo?" amuk Marry pada putra bungsunya tersebut.
"Seret mereka bertiga keluar dari rumah ini, dan jangan biarkan mereka sampai masuk lagi ke rumah ini!!"
"Baik, Tuan Muda."
"Yakk!! Lepaskan aku!! Kau benar-benar brengsek Xi Keanu!! Tunggu saja, aku pasti akan menghabisimu dan mengirimmu ke neraka!!" teriak Dante marah.
Keanu menoleh pada Ellena dan tersenyum lembut. Keanu meraih tangan Ellena untuk dia genggam. "Kau sangat berani, Nyonya Xi. Kau memang sangat pantas menyandang gelar sebagai Nyonya Besar di rumah ini. Antarkan aku ke kamar. Aku sangat lelah dan ingin segera istirahat."
Ellena tersenyum kemudian mengangguk. Dia mengambil alih tempat Evan dan kemudian mengantarkan Keanu ke kamarnya.
-
Bersambung.
Like komentnya jangan pelit dong riders, biar Authornya makin semangat 😭😭😭🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Febby Fadila
bagus udah di kasih hidup enak tp mau ngelunjak
2024-11-12
0
Sulaiman Efendy
KNP TDK DARI KMARIN2 LO SINGKIRKN MREKA,, MRK TK ADA HUBUNGAN DARAH DGN LO, MRK HNY SBATAS MNTAN SDR TIRI, KRN AYAH LO SDH MAMPUS LO BUNUH...
2023-12-17
1
Sulaiman Efendy
INI CERITA EPIC CINA ATAU KOREA, KLO EPIC CINA KNP PKE OPPA... TERUS KLO EPIC CINA. KNP MATA UANGNYA WON, BKN YUAN... KLO MAU EPIC CINA, YAA EPIC CINA, JGN CMPUR2 DGN EPIC KOREA ..
2023-12-17
2