Peringatan Dari Steven

"Fyuhhh....."

Seorang gadis cantik berambut coklat panjang diikat ekor kuda mengelap peluh yang menetes di dahinya. Dia menatap puas bunga-bunga anyelir dan daisy yang baru saja ia siram.

Bunga-bunga berwarna cantik nampak segar, dengan tetesan air yang berkilau tertimpa cahaya mentari pagi.

Setelah dirasa cukup, gadis cantik itu berjalan ke konter untuk melihat tempelan note berisi pesanan bunga para pelanggannya.

Untuk hari ini ternyata tidak terlalu banyak pesanan seperti Minggu kemarin, hanya satu buket bunga dan tiga karangan bunga untuk pernikahan saja. Sepertinya hari ini gadis cantik pemilik toko bunga itu bisa sedikit bersantai.

Klining Klining!

Bel pintu masuk toko berbunyi, membuat sang pemilik menolehkan kepalanya. Dia bisa melihat seorang pemuda berpenampilan serampangan berjalan menghampirinya.

"Stev, kau di sini?" sapa si gadis pemilik toko yang pastinya adalah Ellena.

"Apa kedatanganku mengganggu waktumu?" tanya Steven yang kemudian di balas gelengan oleh Ellena.

"Sama sekali tidak. Lagipula tidak banyak pesanan hari ini, jadi aku bisa sedikit lebih santai." Jawabnya.

"Tumben kau sendirian, di mana temanmu? Apa dia tidak datang hari ini?" tanya Steven karena tidak mendapati batang hidung Shifanya di toko.

Ellena memicingkan matanya. "Untuk apa kau mencarinya? Ahhh... Jangan bilang kalau kau naksir padanya?" tebak Ellena dengan mata berbinar-binar.

"Tidak," Steven menggeleng.

Ellena mengerutkan dahinya. "Jika tidak, lalu kenapa kau menanyakan soal dia? Lagipula kalau naksir juga tidak apa-apa kok. Aku sangat mendukungnya." Tutur Ellena.

"Jangan bicara sembarangan. Karena aku tidak bisa menjamin kau akan baik-baik saja jika aku sampai naksir dia dan kemudian menjalin hubungan dengannya. Kau pasti akan menyesalinya di kemudian hari karena sudah mendukungku dengan wanita lain," tutur Steven.

Ellena memicingkan matanya. "Kenapa bisa begitu? Kenapa aku harus menyesal? Apa karena sahabatku menjalin hubungan dengan seorang brandalan?" tanya Ellena. Kedua matanya membelalak ketika dia menyadari sesuatu. Dia salah bicara. "Upss, maaf aku salah bicara. Maksudku bukan begitu, aku hanya...."

"Kenapa semakin hari kau semakin banyak bicara saja, hm." Steven menyela ucapan Ellena dan mengacak pelan rambut coklat panjangnya.

Bluss...

Membuat rona merah muncul di pipi putihnya. Dan buru-buru Ellena memalingkan wajahnya, dia tidak ingin kelihatan konyol di depan pemuda bermarga Xiao tersebut.

"Hahaha... Kenapa hawanya jadi sedikit panas ya?" Ellena mengibaskan tangannya di depan wajah dan dadanya.

"Ke-kenapa kau terus menatapku seperti itu? A-apa ada yang salah di wajahku?" tanya Ellena sedikit gugup. Pasalnya Steven menatapnya dengan begitu intens.

Tubuh Ellena mematung melihat Steven mendekatinya. Pemuda itu mengulurkan tangannya menuju kepala coklatnya, membuat Ellena semakin gugup.

Tubuh pemuda itu sedikit mencondong ke depan, aroma maskulin yang menguar dari tubuh Steven membuat jantung Ellena berpacu cepat. Apalagi jarak wajah mereka yang begitu dekat.

Steven menarik kembali tubuhnya menjauh dari Ellena, di tangannya memegang sebuah daun kering yang dia ambil dari rambutnya. "Ada daun yang menyangkut di rambutmu." Ucapnya sambil menunjukkan daun itu.

"Ahh... I-itu pasti tersangkut saat aku berjalan diarea taman tadi." Ellena masih gugup.

"Kenapa wajahmu memerah, Nona? Kau terlihat gugup," Steven menyeringai.

"Wa-wajah siapa memangnya yang memerah, mungkin itu hanya perasaanmu saja. Dan aku tidak gugup kok," jawabnya meyakinkan.

CKITT...

Di saat Ellena dan Steven sedang sibuk mengobrol. Sebuah mobil mewah tiba-tiba berhenti di depan toko bunga milik Ellena. Dua orang, pria dan wanita terlihat berjalan beriringan memasuki toko bunga tersebut. Tampak sebuah seringai meremehkan tersungging di bibir kedua orang itu.

"Dasar wanita tak tau malu. Sekalinya jalang tetap saja jalang. Sudah punya suami tapi masih saja bermain serong dengan orang lain." Seru sinis sebuah suara berat seseorang dari arah belakang.

Sontak saja Ellena dan Steven sama-sama menoleh pada asal suara. Kedua mata Ellena membelalak melihat siapa yang berdiri dihadapannya. Matanya berkaca-kaca. "Simon," gumamnya lirih.

"Aku sangat bersyukur karena Tuhan tidak jadi menyatukanku dengan wanita murahan dan tak tau malu sepertimu!! Pantas saja kau selalu menolak ketika aku ingin mengajakmu menikah, jadi ini jawabannya? Benar-benar hebat kau, Ellena Su."

Ellena menutup matanya dan mengepalkan tangannya. Batinya berkecambuk hebat. Ellena menarik nafas panjang dan kemudian membuka kembali matanya.

"Jika kedatangan kalian hanya untuk membuat keributan. Sebaiknya kalian pergi saja. Karena aku tidak memiliki waktu untuk kalian berdua. Dan satu lagi, jangan pernah menyertakan nama marga Su di belakang namaku lagi. Karena aku sudah memutuskan semua hubunganku dengan keluarga Su."

Simon tertawa meremehkan. "Bahkan kau langsung memutuskan semua hubungan dengan keluarga Su setelah menikahi pria kaya. Kau benar-benar tak tau diri, Ellena. Di mana rasa terimakasihmu? Mereka yang selama ini merawatmu dan membesarkanmu, dasar wanita tidak tau terimakasih!!"

Kedua tangan Ellena semakin terkepal kuat."Jika kau memang tidak tau apa-apa, sebaiknya kau diam saja. Dan asal kau tau saja, keluarga Su tidaklah sebaik yang kau kira. Mereka penuh tipu muslihat dan kemunafikan!!"

"ELLENA, JAGA BICARAMU!!"

Plakkk...

Sebuah tamparan mendarat mulus pada pipi Ellena. Saking kerasnya tamparan itu membuat kepala Ellena sampai menoleh ke samping. Mata Steven membelalak kaget. Dengan emosi yang sampai di ubun-ubun, pria itu mengangkat tangannya dan....

Plakkk...

Tubuh Dellia terhenpas ke lantai setelah mendapatkan tamparan keras dari Steven. Dan apa yang Steven lakukan pada Dellia langsung memancing emosi Simon. "BRENGSEK!! BERANI SEKALI KAU MENAMPAR CALON ISTRIKU!I APA KAU SUDAH BOSAN HIDUP, HAH!!" teriaknya marah.

Simon mengangkat kepalan tangannya dan hendak memukul Steven. Tapi sayangnya kepalan tangan Simon berhasil di tahan olehnya. "Aarrkkkhhh!! Apa yang kau lakukan, brengsek!! Lepaskan, sakit!!" jerit Simon. Mimik wajahnya menunjukkan jika dia sangat kesakitan.

"Ini peringatan pertama dan terakhir untukmu. Sekali lagi kalian berani mengganggunya, akan ku pastikan kalian berdua habis di tanganku!! Pergilah sebelum kesabaranku habis!!" Steven menghempaskan tubuh Simon dan terjengkang di lantai.

Dellia segera membantunya berdiri. "Ingat, ini belum berakhir. Aku pasti akan menghabisimu!! Camkan itu!!"

Steven menghampiri Ellena yang terlihat membuang muka. Steven menuntun wajah Ellena untuk menatap padanya. "Kau baik-baik Saja? Kenapa menangis?"Jari-jari besarnya menghapus air mata di pipi Ellena.

Ellena menepis pelan tangan Steven. "Bisakah kau pergi sekarang. Aku harus menutup tokonya sekarang." Ellena beranjak dari hadapan Steven dan pergi begitu saja. Steven menatap punggung Ellena yang semakin menjauh dengan sendu.

Steven mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang. "Putuskan semua kerja sama dengan SN Corp. Tarik semua saham yang telah aku tanam di perusahaan itu." Steven, bukan... Tapi Keanu memutuskan sambungan telfonnya begitu saja.

Keanu menoleh pada menatap sendu pintu yang tertutup rapat itu. Kedua tangannya terkepal kuat.

"Aku akan membuat semua seorang yang telah menyakitimu merasakan akibatnya. Ellena Xi, aku akan selalu melindungimu. Baik itu sebagai Xi Keanu, ataupun sebagai Steven Xiao. Tidak akan aku biarkan siapapun sampai menyakitimu lagi!!"

-

Keanu menghela nafas panjang, hari ini pikirannya benar-benar tidak bisa tenang. Dia terus memikirkan Ellena, bagaimana keadaan gadis itu saat ini. Bisa saja Keanu datang menemuinya, tapi jika tiba-tiba dia datang maka akan mengundang rasa curiga.

Sekali lagi Keanu melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Hari ini dia akan mengadakan rapat dengan para direksi jam 14.00 tepat.

'Mungkin dapat selesai pukul 17.00' pikir Keanu sambil meneruskan pekerjaannya.

Dia selalu sibuk setiap harinya, apalagi jabatannya sebagai penerus satu-satunya XI Empire membuatnya tidak mempunyai banyak waktu senggang layaknya orang lain. Bahkan dia selalu tiba di rumahnya sekitar jam setengah 1 malam.

Baginya hal itu tidak mengganggu kehidupannya. Apalagi dia hanya hidup sendirian, karena satu-satunya keluarga yang dia miliki telah meninggal 15 tahun yang lalu.

Tidak ada orang yang akan menunggunya pulang, ataupun mencemaskan dirinya meskipun Keanu pulang lewat tengah malam. Tidak ada orang yang harus dia pikirkan atau dia cemaskan karena dia pulang terlambat.

Tapi itu dulu, sebelum ada seseorang yang datang dan masuk ke dalam kehidupannya.

Karena sekarang ada seseorang yang akan selalu menunggunya pulang. Selalu mencemaskannya jika dirinya pulang terlambat. Seseorang yang tidak pernah bisa Keanu hilangkan dari pikirannya, entah sejak kapan. Dan seseorang itu adalah gadis yang dulu selalu dia perlakukan dengan buruk, sangat-sangat buruk, seseorang yang kini menjadi istrinya. Ya, orang itu adalah Ellena.

Jam 17.04

Keanu melihat jam tangannya untuk yang kesekian kalinya, dan dirinya masih berada di ruangan rapat. Kemudian Keanu mengulirkan pandangannya pada para anggota direksi yang masih beradu dengan argumen masing-masing.

'Sepertinya akan memakan waktu lama' batin Keanu tidak tenang. Jika saja rapat kali ini tidaklah penting. Dia bisa meminta orang lain untuk mewakilinya.

Keanu mengeluarkan Handphonenya dan mengirimkan sebuah pesan singkat kepada Ellena. Dia ingin mengetahui bagaimana keadaan gadis itu saat ini.

'Apa kau baik-baik saja? Kenapa tidak ada satupun pesanku yang kau balas? Apa kau masih ada di toko bunga? Tunggu aku, aku akan segera ke sana,'

"Baiklah, rapat hari ini cukup sampai di sini!!"

Keanu mengakhiri pertemuan hari ini dan langsung meninggalkan ruang rapat. "Kita pergi ke toko bunga milik Ellena, aku sangat mencemaskan gadis itu." Ucap Keanu yang kemudian di balas anggukan oleh Evan.

"Baik, Tuan Muda."

Ting....!!

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel milik Keanu. Dan itu pesan dari Ellena. Dalam pesan itu Ellena bertanya apakah Keanu akan pulang terlambat atau tidak malam ini, Keanu ingin di masakan apa untuk makan malam.

Dan melihat dari isi pesan singkat tersebut.. Keanu menyimpulkan jika Ellena sudah baik-baik saja. Kemudian Keanu menghubungi Ellena untuk menanyakan keberadaannya saat ini.

"Tetap di sana dan aku akan tiba dalam lima belas menit," Keanu menutup panggilan telponnya. "Kita pergi dan jemput Ellena, dia berada di pusat perbelanjaan yang tidak terlalu jauh dari sini."

"Baik, Tuan Muda."

.

.

Sebuah Rolls-Royce Motor Cars terlihat berhenti di sebuah pusat perbelanjaan. Seorang pria terlihat keluar dari dalam mobil tersebut dan menghampiri perempuan yang baru saja keluar dari pusat perbelanjaan.

"Di mana Tuan Muda-mu?" tanya perempuan itu 'Ellena' pada Evan.

"Beliau menunggu Anda di dalam, Nona. Mari, biar saya yang membawakan barang-barang Anda." Ucap Evan kemudian mengambil alih semua barang belanjaan dari tangan Ellena.

Ellena masuk ke dalam mobil tersebut dan duduk di samping Keanu. "Aku pikir kau akan lembur lagi malam ini," ucap Ellena sambil menatap pria di samping kanannya.

"Hn, tidak. Malam ini kau tidak perlu memasak apapun. Kita makan malam di luar saja."

"Baiklah, terserah kau saja.

Suasana di dalam mobil itu mendadak hening. Tak ada satu patah kata pun yang keluar dari bibir Ellena maupun Keanu. Keduanya sama-sama diam dalam keheningan.

Sesekali Keanu melirik gadis di sampingnya, Ellena hanya diam seraya menatap keluar jendela. Tatapannya kosong seolah seluruh jiwanya sedang berkelana. Lama Ellena terdiam pada posisi yang sama, hingga ia merasakan sentuhan lembut pada jari-jarinya.

Pria itu melihat Ellena yang sedang menatapnya dengan pandangan yang kosong, dan ini terjadi tak lama setelah mereka memutuskan untuk mengakhiri obrolan singkatnya. Melihat keadaan Ellena membuat Keanu merasa khawatir.

"Kau baik-baik saja?" tanya Keanu memastikan. Pura-pura memastikan lebih tepatnya. Karena sebenarnya dia tau jika Ellena tidaklah baik-baik saja.

Gadis itu mengangguk. "Ya," dan menjawab singkat.

Sementara itu. Evan terus memperhatikan mereka dari kaca spion di depannya. Sepanjang dia mengenal Keanu dan bekerja padanya. Tak sekalipun Evan melihat jika Tuan Muda-nya itu bisa bersikap baik dan lembut pada wanita.

Dan melihat sikap Keanu terhadap Ellena beberapa hari terakhir ini, membuat Evan merasa sangat yakin jika Tuan Muda-nya memang memiliki somenthing pada Ellena.

Dan Evan hanya bisa berdoa di dalam hatinya, dia mendoakan yang terbaik untuk hubungan mereka berdua, apalagi Tuan Muda-nya terlihat begitu nyaman ketika berada di samping Ellena.

"Ya Tuhan, aemoga ini menjadi awal yang baik untuk Tuan Muda dan Nona Ellena. Tuhan, tolong restui mereka hingga ajal memisahkan,"

-

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

MMPUS LO SIMON, LO SALAH CARI LAWAN. SYUKUR LENA GK JDI DGN LO, TRNYATA LO BKN PRIA BAIK..

2023-12-17

1

Kerimpak Kaca Luya

Kerimpak Kaca Luya

🧡🌹🧡🌹🧡

2022-10-19

1

Mawar Merah Berduri

Mawar Merah Berduri

luar biasa cerita nya sampi aku gk mau lepas

2022-09-12

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Mula
2 Penolakan Ellena
3 Bak Burung Dalam Sangkar
4 Takdir Yang Kejam
5 Sangatlah Berbeda
6 Hari Pernikahan
7 Nyonya Besar
8 Masa Lalu Yang Menyakitkan
9 Menantu Yang Dikehendaki
10 Nyaris Di Culik
11 Kepedihan Hati
12 Keputusan Yang Tepat
13 Peringatan Dari Steven
14 Buka Lembaran Baru
15 Setingan Drama
16 Doa Yang Konyol
17 Cemburu Pada Diri Sendiri
18 Terbukanya Rahasia Keanu
19 Orang Yang Sama
20 Festival Kembang Api
21 Ketidakberdayaan Jake William
22 Akhirnya...!!!!!
23 Hanya Namaku!!
24 Ingin Memiliki Lima Istri
25 Sangat Cantik
26 Tidak Mudah Diprovokasi
27 Duo Racun Beraksi
28 Selalu Penuh Kejutan
29 Perlawanan Ellena
30 Visual
31 Antik Dan Langkah
32 Cinta Pada Pandangan Pertama
33 Cantik Tapi Berbahaya
34 Harus Dihukum
35 Monyet Beranak Gorila
36 Terbukanya Rahasia Keanu
37 Batalnya Kontrak Kerja Sama
38 Mahluk Dua Alam
39 Hukuman Cambuk
40 Terjun Bebas
41 Tanda Lahir
42 Adel Terlalu Percaya Diri
43 Ellena Panik dan Gelisah
44 Seperti Di Neraka
45 Kematian Nyonya Ivanka
46 Hancurnya Hati Ellena
47 Kalah Taruhan
48 Bosan
49 Cemburu
50 Kecelakaan
51 Karena aku Mencintaimu
52 Kesialan Adel
53 Amarah Ellena
54 Cantik-Cantik Tapi Rakus
55 Iblis Bermuka Dua
56 Wanita Gila
57 Pink Menawan
58 Kematian Ramon
59 Berita Duka
60 Swiss
61 Kembalinya Keanu
62 Tidak Lagi Kosong
63 Kepulangan Keanu
64 Tampan Tapi Kok Gila
65 Rio Frustasi
66 Kehebohan
67 Akan Mencintaimu Selamanya
68 Saudara Satu Ayah
69 Sebuah Kesalahpahaman
70 Peringatan Dari Ellena
71 Pertemuan Dengan Dellia dan Simon
72 Kebahagiaan Rio
73 Tidak Yakin
74 Embrio
75 Ngidam Pertama
76 Ngidam Aneh Lagi
77 Nasib Malang Trio Racun
78 Kebusukan Yang Terungkap
79 Sungguh Hebat
80 Kematian Dellia
81 Sarah Gila
82 Kembar Tiga
83 Sampai Jumpa Di Keabadian
84 Epilog
85 New Novel
86 NEW NOVEL
87 New Novel
88 Pengumuman New Novel
89 New Novel Lagi
90 Pengumuman New Novel
91 Bonus Part (Keributan Si Kembar 3)
92 Bonus Part (Jordan Kembali Berulah)
93 Kepoin Yuk
94 Ekstra Bab (Jordan Berulah Lagi)
95 Ekstra Bab (Pedesaan)
96 Ekstra Bab (Jordan Ingin Pulang)
97 Ekstra Bab (Tamu Bulanan)
98 Ekstra Bab "Pria Menyebalkan!!!"
99 Kepoin Yuk
100 Ekstra Bab (Bercocok Tanam)
101 Bantu Ramein Ya
102 Ekstra Bab (Kekesalan Keanu)
103 Ekstra Bab (Wanita Menyebalkan)
104 Ekstra Bab (Aku Minta Maaf)
105 Ekstra Bab (Keanu Masih Kesal)
106 Ekstra Bab (Kesepian)
107 Ekstra Bab
108 New Novel
109 Ekstra Bab
110 Ekstra Bab
111 Kepoin Yuk
112 Masih Anget
113 Pengumuman Giveaway
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Awal Mula
2
Penolakan Ellena
3
Bak Burung Dalam Sangkar
4
Takdir Yang Kejam
5
Sangatlah Berbeda
6
Hari Pernikahan
7
Nyonya Besar
8
Masa Lalu Yang Menyakitkan
9
Menantu Yang Dikehendaki
10
Nyaris Di Culik
11
Kepedihan Hati
12
Keputusan Yang Tepat
13
Peringatan Dari Steven
14
Buka Lembaran Baru
15
Setingan Drama
16
Doa Yang Konyol
17
Cemburu Pada Diri Sendiri
18
Terbukanya Rahasia Keanu
19
Orang Yang Sama
20
Festival Kembang Api
21
Ketidakberdayaan Jake William
22
Akhirnya...!!!!!
23
Hanya Namaku!!
24
Ingin Memiliki Lima Istri
25
Sangat Cantik
26
Tidak Mudah Diprovokasi
27
Duo Racun Beraksi
28
Selalu Penuh Kejutan
29
Perlawanan Ellena
30
Visual
31
Antik Dan Langkah
32
Cinta Pada Pandangan Pertama
33
Cantik Tapi Berbahaya
34
Harus Dihukum
35
Monyet Beranak Gorila
36
Terbukanya Rahasia Keanu
37
Batalnya Kontrak Kerja Sama
38
Mahluk Dua Alam
39
Hukuman Cambuk
40
Terjun Bebas
41
Tanda Lahir
42
Adel Terlalu Percaya Diri
43
Ellena Panik dan Gelisah
44
Seperti Di Neraka
45
Kematian Nyonya Ivanka
46
Hancurnya Hati Ellena
47
Kalah Taruhan
48
Bosan
49
Cemburu
50
Kecelakaan
51
Karena aku Mencintaimu
52
Kesialan Adel
53
Amarah Ellena
54
Cantik-Cantik Tapi Rakus
55
Iblis Bermuka Dua
56
Wanita Gila
57
Pink Menawan
58
Kematian Ramon
59
Berita Duka
60
Swiss
61
Kembalinya Keanu
62
Tidak Lagi Kosong
63
Kepulangan Keanu
64
Tampan Tapi Kok Gila
65
Rio Frustasi
66
Kehebohan
67
Akan Mencintaimu Selamanya
68
Saudara Satu Ayah
69
Sebuah Kesalahpahaman
70
Peringatan Dari Ellena
71
Pertemuan Dengan Dellia dan Simon
72
Kebahagiaan Rio
73
Tidak Yakin
74
Embrio
75
Ngidam Pertama
76
Ngidam Aneh Lagi
77
Nasib Malang Trio Racun
78
Kebusukan Yang Terungkap
79
Sungguh Hebat
80
Kematian Dellia
81
Sarah Gila
82
Kembar Tiga
83
Sampai Jumpa Di Keabadian
84
Epilog
85
New Novel
86
NEW NOVEL
87
New Novel
88
Pengumuman New Novel
89
New Novel Lagi
90
Pengumuman New Novel
91
Bonus Part (Keributan Si Kembar 3)
92
Bonus Part (Jordan Kembali Berulah)
93
Kepoin Yuk
94
Ekstra Bab (Jordan Berulah Lagi)
95
Ekstra Bab (Pedesaan)
96
Ekstra Bab (Jordan Ingin Pulang)
97
Ekstra Bab (Tamu Bulanan)
98
Ekstra Bab "Pria Menyebalkan!!!"
99
Kepoin Yuk
100
Ekstra Bab (Bercocok Tanam)
101
Bantu Ramein Ya
102
Ekstra Bab (Kekesalan Keanu)
103
Ekstra Bab (Wanita Menyebalkan)
104
Ekstra Bab (Aku Minta Maaf)
105
Ekstra Bab (Keanu Masih Kesal)
106
Ekstra Bab (Kesepian)
107
Ekstra Bab
108
New Novel
109
Ekstra Bab
110
Ekstra Bab
111
Kepoin Yuk
112
Masih Anget
113
Pengumuman Giveaway

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!