"Nona Xi, silahkan. Mulai malam ini, ini adalah kamar ini. Jika Anda membutuhkan sesuatu Anda bisa memanggil saya,"
"Lalu di mana kamar Tuan Muda-mu? Apa kami akan tidur di kamar terpisah?" tanya Ellena memastikan.
Pria berkaca mata dan telah beruban itu mengangguk. "Sebaiknya sekarang, Nona istirahat saja. Nona terlihat sangat lelah. Dan semua yang telah Nona butuhkan sudah Tuan Muda siapkan." Tutur paman Wang.
"Paman tunggu," Seru Ellena dan menghentikan langkah Paman Wang. "Aku ingin melihat-lihat Mansion ini, apakah boleh?"
Paman Wang mengangguk sambil tersenyum tipis."Tentu saja, Nona. Anda tidak perlu bertanya lagi, karena Tuan Muda sudah memberikan kekuasaan penuh pada Anda,"
"Kalau begitu, Paman Wang temani aku melihat-lihan Mansion ini ya," pintanya memohon.
"Baik, Nona."
Ellena memutuskan berjalan-jalan sebentar, untuk melihat keadaan Mansion mewah milik Keanu dengan ditemani Paman Wang. Setiap pelayan yang bertemu dengannya pasti menunduk hormat.
Ellena tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya, dan semua ini adalah hal baru untuknya, gadis iru benar-benar canggung dengan perlakuan pelayan-pelayan di Mansion mewah ini.
Setelah puas melihat-lihat keadaan di dalam Mansion milik Keanu, Ellena kembali ke kamarnya–kamar milik mendiang ibu Keanu lebih tepatnya.
Sejak insiden di ruang tamu, Ellena tidak lagi melihat batang hidung Keanu. Keanu langsung pergi ke kamarnya dan tidak keluar lagi sampai sekarang. "Apa yang sebenarnya manusia menyebalkan itu lakukan di kamarnya?" batin Ellena bergumam.
Kemudian gadis cantik itu memandang foto berpigura yang diletakan di atas meja di sebelah tempat tidur. Di dalam foto itu ada dua orang pria dan seorang wanita. Dan Ellena menebak wanita tersebut pasti adalah ibu Keanu.
"Dia terlihat bahagia, ya, di foto ini," katanya lirih.
Ellena kemudian mengambil figura tersebut dan memandangi foto itu lebih dalam lagi. Jari telunjuknya digerakan menyentuh wajah Keanu yang terlihat tersenyum manis ke arah kamera dari atas kaca pigura. Dan Ellena menebak jika foto itu di ambil ketika Keanu berusia 10 tahun dari atas kaca pigura.
"Paman, siapa sebenarnya orang yang ada di dalam foto ini? Dan anak laki-laki ini, apakah dia Keanu?"Ellena menoleh pada paman Wang.
"Benar, Nona. Foto itu diambil satu tahun sebelum Tuan Besar memutuskan untuk menikah lagi dengan wanita bermarga Jang yang kini menjadi Ibu tiri, Tuan Muda."
"Apakah wanita itu adalah wanita yang berdebat dengan Keanu tadi?" tanya Ellena memastikan.
Paman Wang mengangguk. "Hidup mereka bertiga dulu sangatlah bahagia, namun semua berubah 180° setelah wanita itu dan kedua anaknya masuk dalam keluarga ini. Nyonya dan Tuan Muda jadi tersisihkan, Tuan Besar tidak peduli lagi pada mereka berdua dan beliau selalu memperlakukan Nyonya serta Tuan Muda dengan buruk," paman Wang mengambil jeda dalam kalimatnya.
"Nyonya diperlakukan seperti pembantu oleh, Nyonya Marry, dan Tuan Muda selalu di tindas kedua anaknya. Meskipun melihatnya, tapi Tuan Besar selalu bersikap acuh dan tidak peduli. Tuan Muda pernah di kurung selama tiga hari tanpa di beri makan hanya karena tidak sengaja merusakkan mainan, Tuan Muda Dante. Tidak hanya tidak di beri makan, namun Tuan Muda juga di pukuli."
"Apakah dia tidak melawan?" Paman Wang menggeleng.
"Jangankan untuk melawan. Untuk menatap mereka saja Tuan Muda tidak berani. Lagipula apa yang bisa dilakukan oleh anak berusia 11 tahun ketika ditindas selain menangis?"
"Dan suatu hari Tuan Muda memutuskan untuk meninggalkan rumah ini, pada saat itu Nyonya dalam keadaan kritis setelah di dorong dari lantai dua oleh Nyonya Marry. Beruntung Nyonya Wu dan Tuan Muda Wu datang tepat waktu sehingga nyawa Nyonya bisa tertolong."
"Lalu di mana ibu Keanu sekarang? Dan ayahnya, apakah dia masih hidup?"
Paman Wang menghela nafas dan tatapannya berubah sendu. "Nyonya meninggal 15 tahun yang lalu dalam sebuah kecelakaan. Kecelakaan itu tidak hanya merenggut nyawa Nyonya saja namun juga membuat Tuan Muda lumpuh dan buta pada mata kirinya.p
"Tuan Besar sudah meninggal 10 tahun yang lalu. Malam itu, di tengah hujan badai, Tuan Muda kembali ke rumah ini. Tuan Besar yang tidak suka dengan kehadirannya langsung mengusirnya. Bukannya pergi, Tuan Muda malah membuat keributan di rumah ini dan membunuh Tuan Besar."
"Dan sejak saat itu, Tuan Muda mengambil alih kekuasaan di Mansion ini dan mengambil kembali apa yang menjadi haknya. Semua kekayaan keluarga Xi dia ubah menjadi atas namanya. Dan meskipun selalu terlihat baik-baik saja, tapi sejujurnya Tuan Muda sangatlah kesepian."
Ellena membayangkan betapa berat hidup yang telah Keanu jalani selama ini. Ellena tidak menyangka jika pria berkuasa seperti dia ternyata memiliki masa lalu yang begitu menyakitkan.
Keanu pasti sangat kesepian menjalani hari-harinya sejak ditinggal Ibunya untuk selamanya. Selama sepuluh tahun terakhir ini ia harus tinggal di rumah besar ini dengan orang-orang yang sangat dia benci, mengurus perusahaan di usia yang masih sangat muda.
Tidak ada seorang ibu yang selalu memberi kecupan selamat tidur, seorang ayah yang mengatakan bangga saat ia mendapat nilai bagus dan menjadi yang terbaik di sekolahnya, tidak seorang kakak yang selalu mengajak ribut, seorang kakak yang bisa dimintai tolong untuk mengajari sesuatu mengingat jika Keanu adalah seorang anak tunggal .
Tidak ada orang yang mengucapkan selamat saat ia memperoleh prestasi tinggi. Tidak lagi suasana hangat yang didapat dari keluarganya, masa kecilnya yang bahagia telah terenggut oleh kenyataan pahit.
Ellena mengangkat wajahnya dan menatap Paman Wang yang juga menatap padanya.
"Mengenai Tuan Muda-mu, memangnya dia orang seperti apa? Apakah dia memang sejahat itu?" tanya Ellena penasaran.
Tuan Wang menggeleng. "Tidak, Nona. Sebenarnya Tuan Muda adalah orang yang sangat baik dan penuh kasih sayang, tapi takdir pahitlah yang telah merubah Tuan Muda menjadi sosok Iblis yang mengerikan. Lambat laun, Nona pasti akan menemukan sisi berbeda dari, Tuan Muda." Tutur Paman Wang.
"Nona, ini sudah larut malam. Sebaiknya Anda tidur sekarang," pinta Paman Wang yang kemudian di balas anggukan oleh Ellena.
Selepas kepergian Paman Wang. Di dalam kamar itu hanya menyisahkan Ellena seorang diri. Gadis itu merebahkan tubuhnya yang terasa lelah tanpa mengganti dulu gaun pengantinnya.
Sepasang manik coklatnya menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan hampa. Perbincangannya dengan Paman Wang begitu mengganggu di pikirannya.
"Xi Keanu, sebenarnya kau itu orang seperti apa?"
-
Ketukan pada pintu mengalihkan perhatian Keanu yang sedang sibuk dengan berkas-berkasnya. Pria itu melirik sebentar ke arah pintu kemudian memerintahkan orang itu untuk masuk.
Terlihat Eric memasuki ruangan sambil membawa sebuah dokumen yang kemudian dia berikan pada Keanu.
"Tuan, saya sudah melaksanakan perintah Anda. Dan Anda bisa melihat sendiri berkas-berkasnya,"
Keanu menerima berkas itu lalu membukanya. Sudut bibirnya tertarik ke atas. "Bagus sekali, kau memang selalu bisa di andalkan. Dengan begini, Marry dan anak-anaknya tidak akan bisa menemukan siapa pemilik saham 30% itu."
"Tapi, Tuan Muda. Apa alasan Anda mengambil keputusan sebesar ini tanpa memikirkannya terlebih dulu? Apakah Anda-"
"Aku hanya ingin menebus kesalahanku padanya. Dan memberikan saham Xi Empire sebesar 30% untuknya bukanlah masalah untukku. Kau boleh keluar sekarang, ini sudah malam, sebaiknya kau pergi beristirahat, kau terlihat lelah."
"Baik, Tuan Muda."
Keanu membuka laci kecil di samping tempat tidurnya dan mengeluarkan sebuah foto yang tampak usang dari laci tersebut. Pandangannya berubah sendu ketika jari-jarinya menyentuh permukaan foto tersebut di bagian wajah dari potret seseorang.
"Ma, maafkan aku karena aku masih belum menemukan siapa yang telah membunuh Mama. Tapi Kean berjanji, Ma. Kean pasti akan menemukan pembunuh itu secepatnya dan dengan tanganku sendiri aku akan mengirim orang itu ke alam baka untuk menyusul, Mama. Karena nyawa harus di bayar dengan nyawa!!" Keanu mengepalkan tangannya. Sorot matanya berubah tajam dan berbahaya.
Keanu meletakkan kembali foto itu di tempat yang sama. Kemudian pandangan Keanu bergulir pada jam yang menggantung di dinding kamarnya, dan waktu sudah menunjuk angka 23.00 malam. Pantas saja jika Keanu sudah mengantuk karena sudah hampir tengah malam.
Tapi tetap saja dia tidak bisa tidur meskipun dia sudah mencoba untuk memejamkan matanya. Penasaran apakah Ellena sudah tidur atau belum.
Keanu beranjak dari kursi rodanya kemudian berjalan menuju balkon kamar yang menghubungkan antara kamarnya dan kamar mendiang Ibunya yang ditempati oleh Ellena.
Keanu mendengus melihat tubuh Ellena terlihat menggigil karena kedinginan. "Gadis ini!! Dia hanya pura-pura bodoh atau benar-benar bodoh?" ujarnya menggerutu.
Pria itu lantas melompat ke dalam dan berjalan tanpa suara. Keanu berjalan memutar kemudian menyelimuti tubuh Ellena sampai sebatas dada.
Wajahnya terlihat begitu damai dan seperti tidak memiliki beban sama sekali. Kemudian pandangan Keanu jatuh pada bibir ranumnya yang sedikit terbuka. Bibir itu seolah-olah memanggil Keanu untuk segera melahapnya.
Keanu menggeleng dan menghela nafas berat. Pria itu mengusap wajahnya. "Sebenarnya apa yang aku pikirkan." Ucapnya kemudian beranjak dan melenggang pergi meninggalkan Ellena. Karena akan sangat berbahaya jika Ellena sampai melihatnya bisa berjalan.
Keanu melompat keluar melalui jendela dan kembali ke kamarnya yang bersebelahan dengan kamar tersebut. Dia harus bisa tidur dengan cepat karena ada pertemuan penting yang harus Keanu hadiri besok pagi.
-
Ellena terbangun dengan perasaan yang benar-benar malas. Seharian ini dia tidak ingin melakukan apa pun. Saat melihat jam dinding waktu sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi.
Masih dengan menggunakan gaun pengantinnya, Ellena turun dari tempat tidur dan berjalan menuju kamar mandi. Namun dia merasa sedikit kesulitan untuk membuka gaun tersebut.
"Aduhh..."
Tubuh Ellena terjatuh dengan tidak elitnya karena gaunnya sendiri. Dia memerlukan bantuan orang lain untuk melepaskannya, tapi siapa? Tidak mungkin jika dia meminta bantuan pada Keanu. Bisa-bisa pria itu meremehkan dan menertawakan dirinya. Dan satu-satunya yang bisa membantunya adalah pelayan.
Ellena mengangkat tinggi-tinggi gaunnya dan hendak meninggalkan kamarnya sampai sebuah suara mengejutkan dirinya.
"Perlu bantuan, Nona...?"
"Omo!!" Ellena terlonjak kaget. Sontak saja dia menoleh dan mendapati seorang pria muda dengan style sedikit serampangan duduk dikusen jendela yang terbuka. Singlet yang dibungkus jaket kulit hitam dan celana jeans panjang. "Kau!!" Ellena menunjuk pria muda itu dengan kaget.
Pria itu melompat turun tenpatnya dan kemudian menghampiri Ellena. Mata Ellena membelalak saat pria itu meraih tangan kanannya lalu mencium punggung tangannya.
"Kita bertemu lagi, Ellena su!!!"
-
Bersambung.
Views selalu banyak tapi yang kasih like koment gak ada 😭😭😭 Author kan juga pengen hasil kerja keras dan jerih payah Author bisa di hargai seperti Author yang lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
PASTI SI EVAN ATAU STEVAN.. SALAH SATU TANGN KANAN KEANU SELAIN ERIC, JORDAN & LEON SPUPUNYA..
2023-12-17
1
Sulaiman Efendy
RAMON, SAM & ALMIRA, MRK PELAKU UTAMANYA.. MARY DN ANAK2NYA HNY PION MREKA..
2023-12-17
1
Mentari Cerah Berawan
ini pasti Steven deh. Dan apakah sebenernya Steven adalah Keanu?
2022-08-24
1