Pagi sekali Stef sudah bangun. Ia turun ke lantai bawah mansion megah itu, terlihat di dapur sudah ada Chef khusus untuk memasak makanan keluarga Luciano yang sedang membuat sarapan, ada juga yang sedang mengepel lantai, mencuci pakaian, sekitar kurang lebih dua puluh orang bekerja membereskan kediaman keluarga Luciano ini.
Stef menjadi bingung akan melakukan apa, ia menghampiri Chef lelaki yang sedang memasak itu. "Apa anda perlu bantuan chef?" tanya Stef, sontak saja chef lelaki yang bernama Martin itu menoleh menatap Stef.
"Tidak perlu nona, saya bisa menyelesaikannya." tolak Martin secara halus.
"Aku bingung mau mengerjakan apa?" ucap Stef melirik semua orang yang sibuk pada pekerjaan mereka masing-masing.
"Sebaiknya nona membangunkan tuan muda Max saja di kamarnya!" ucap Martin, sedangkan Stef manggut-manggut.
"Baiklah, kalau begitu aku ke kamar Max dulu!" pamit Stef sopan.
"Silahkan nona," ucap Martin mempersilakan tak kalah sopan.
Stef berlalu dari dapur menuju ke kamar Max. Ia mengetuk pintu beberapa kali tapi tidak ada jawaban. Stef memutuskan untuk masuk ke dalam. Toh sebentar lagi mereka akan menikah, begitu pikir Stef.
Stef melihat seseorang yang bergelung dibalik selimut yang pastinya itu adalah Max. Ia memanggil Max tapi tidak ada jawaban, lalu Stef menarik selimut yang dipakai Max.
Stef membulatkan mata melihat pemandangan indah didepannya. Max tidak menggunakan baju dan hanya menggunakan celana pendek saja. Terlihat jelas di mata Stef bagaimana pahatan indah tubuh Max itu terpampang jelas didepan matanya.
"Apa kau sudah puas menatap tubuhku ini Rose?" tanya Max dengan nada serak khas orang bangun tidur membuat Stef terkejut seperti orang yang sedang ketahuan mencuri. Stef langsung mengalihkan pandangannya kearah lain, lalu kembali menatap Max yang tersenyum melihat Stef yang merona.
"Ka ... Kaauu sudah bangun?" tanya Stef dengan terbata-bata.
"Tentu saja, kalau tidak mana mungkin aku tahu bahwa ada seseorang yang sedang mengagumi keindahan tubuhku ini," ucap Max membuat Stef semakin memerah malu.
"Apaan kau ini! Sudah cepat bangun lalu mandi kita sarapan bersama, aku tidak tahu akan melakukan apa di rumah yang seperti istana ini," ucap Stef mengalihkan pembicaraan.
"Apa nanti kau ingin jalan-jalan?" tanya Max bangkit lalu duduk menatap ke arah Stef.
"Apa kau tidak sibuk?" tanya Stef yang juga menatap Max.
"Jika untuk membawa mu jalan-jalan aku tidak sibuk." jawab Max santai, Stef terlihat berfikir sebentar.
"Tentu saja aku mau!" jawab Stef menatap Max tersenyum.
"Benarkah?" tanya Max.
"Iya, Aku dulu membiarkanmu mengalami fase-fase tersulit dalam menahan rindu, maka izinkan aku sekarang untuk membuatmu merasakan fase terindah dalam melepas rindu!" ucap Stef tersenyum mengingat perkataan momy Max saat dulu dirinya pergi meninggalkan Max. Max tersenyum lebar mendengar ucapan Stef.
"Dan kau tahu?" ucap Max menggantung.
"Tahu apa?" tanya Stef.
"Aku berterima kasih pada ayah tirimu." ucap Max membuat Stef mengkerut.
"Maksudmu?" tanya Stef tidak mengerti.
"Ya karena dia aku bisa bertemu denganmu." jawab Max. Jika bukan karena Jhon yang sudah menjual Stef pada Edward maka besar kemungkinan Max tidak akan bertemu lagi dengan Rose nya.
"Ya kau benar!" ucap Stef akhirnya membenarkan ucapan Max.
"Dan kau tau, cinta punya cara tersendiri mempertemukan yang terbuang dan menyatukan yang hilang!"
.
.
.
.
.
.
TBC.
Love♥♥♥EgaSri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
☘️anita🌺
max puitis ....sosok max kayak om Jonas
2021-01-25
0
Virgo Girl
Tampang bisa kyk monster tp hati hello kitty... wadidaw
2021-01-05
0
queenbee
mafia gombal 😂😂
2020-12-04
2