"Akhirnya aku menemukanmu Rosore ku!" ucap Max tersenyum, memandang wajah cantik yang pipinya kemerahan itu.
"Kenapa harus Rosore?" tanya Stef bingung.
"Karena pipimu yang kemerah-merahan," ucap Max. Rosore dalam bahasa Italia berarti merah. Dulu saat Stef kecil dan masih berusia tiga tahun, Max selalu membawa balita mungil itu keluar untuk bermain, wajah Stef akan memerah karena terkena panas maka dari itu Max menamainya Rose sebagai panggilan kesayangan.
"Ya ... ya, baiklah, terserah kau saja!" putus Stef akhirnya.
"Momy, bagaimana dengan ayah Antonio? Kenapa dia bisa meninggal?" tanya Stef pada Masseria membuat wanita paruh baya itu mengkerut.
"Apa Lie belum menceritakannya padamu?" tanya Masseria.
"Belum momy," jawab Stef singkat membuat Masseria menghembuskan nafas kasar. Dia lalu menatap Lucky, dan suaminya itu mengangguk tanda setuju.
"Dulu Antonio bekerja disini sebagai pengawal pribadi papinya Max," ucap Masseria memulai bercerita.
"Pengawal?" tanya Stef mengulang perkataan Masseria.
"Iya Stef, dulu ayahmu adalah orang kepercayaanku, dia selalu mendengarkan segala perkataanku dan juga semua perintahku!" ucap Lucky menjelaskan.
"Lalu kenapa ayah Antonio bisa meninggal?" tanya Stef ingin tahu.
Menghembuskan nafas kasar Lucky menjawab. "Karena tertembak!" jawab Lucky.
"Tertembak? Siapa yang menembaknya?" tanya Stef yang sudah mulai berkaca-kaca.
"Henry Hill!" jawab Lucky singkat membuat Max mendongak menatapnya.
"Henry Hill?" ucap Max terkejut. "Apa maksud papi?" Max menggantung ucapannya.
"Ya Max, Henry Hill, pemimpin kelompok Lucchese!" jawab Lucky membuat Max terkejut. Siapa yang tidak mengenal Henry Hill di dunia mafia. Lelaki kejam psikopat yang senang sekali membantai siapa saja jika ada yang melawan kehendaknya. Sebut saja dia lelaki iblis psikopat yang kini tidak ada seorangpun yang tau keberadaannya.
"Kenapa dia ingin membunuh ayahku pi?" tanya Stef yang sudah mulai menangis, Masseria langsung memeluk Stef menenangkan calon menantunya itu.
"Karena dia mencintai Lie!" jawab Masseria singkat membuat Stef yang semulanya memeluk Masseria jadi mendongakkan kepalanya menatap Masseria.
"Mencintai ibuku?" tanya Stef tidak percaya.
"Ya Stef, dia mencintai ibumu, dan ingin memiliki Lie hingga membuatnya nekat menghabisi Antonio ayahmu, meskipun dia sudah mempunyaj istri dan juga anak yang seumuran dengan Max!" jelas Masseria mengusap kepala Stef lembut.
"Mencintai seseorang yang sudah bersuami?" tanya Stef tidak percaya.
"Ya begitulah Stef!"
"Apa? Tidak mungkin!" tanya Stef yang masih tidak percaya.
"Tapi memang begitu faktanya nak." jawab Masseria dengan lembut.
"Tapi kenapa ibu menikah dengan Jhon bukan dengan Henry itu?" tanya Stef. Kedua orang tua Max bersitatap lalu menggeleng bersamaan.
"Sebaiknya biarkan Lie yang menceritakan semuanya padamu Stef!" ucap Masseria menolak memberi tahu Stef.
"Kenapa bukan momy saja?" tanya Stef yang tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya.
"Karena itu bersangkutan dengan ibumu, dan kami tidak punya kuasa untuk memberitahumu!" jawab Masseria bijak.
****
Setelah pembicaraan tadi Max mencoba menghibur Stef yang masih sedih mendengar kebenaran ini, Max mengantarkan Stef ke kamar yang terletak disebelah kamarnya.
Max ikut masuk kedalam kamar mengikuti Stef.
"Kenapa kau ikut masuk?" tanya Stef bingung melihat Max yang berdiri didekatnya.
"Karena ingin melihatmu!" jawab Max jujur. Karena saat ini rasanya Max selalu ingin dekat dengan Stef.
"Bukankah kau sudah melihatku?" ucap Stef kesal, sungguh moodnya sedang tidak baik saat ini.
"Tapi aku masih merindukanmu,"
"Astaga kau ini," ucap Stef kesal.
"Apa kau tidak berniat untuk memberiku ciuman pertemuan?" tanya Max menggoda Stef yang kini masih cemberut itu. Bagi Max biarlah Stef kesal dan marah padanya daripada dia harus melihat wajah Stef yang sedang bersedih dan tidak menunjukkan keceriaannya.
"Ciuman pertemuan?" tanya Stef bingung.
"Iya,"
"Jenis ciuman macam apa itu.?" tanya Stef polos membuat Max gemas. Ah, Max jadi berpikir kenapa Stef bisa lolos untuk masuk kuliah dokter gigi jika dia saja masih sepolos ini.
"Apa kau mau aku ajarkan?" ucap Max tersenyum jahil membuat Stef mengernyit.
"Memangnya ada ya jenis ciuman pertemuan?" tanya Stef lagi.
"Tentu saja!"
.
.
.
.
.
.
TBC.
Love♥♥♥ EgaSri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
queenbee
polos vs licik 😆😆😆😆😆
2021-04-13
0
❤️iam julia💕
jngan2 vincent anaknya yg nembak papinya stef...sejarah bkl trulang..mungkin🤔😁
2020-12-14
1
Diah Diah
Dasar Max modusin anak bau kencur. Lagian Stef juga kenapa polos banget, makanya Max jadi gemes sama kamu
2020-12-10
0