My Devils Husband
"Kenapa bisa kita tertipu? Bagaimana mungkin kalian tidak tahu bahwa dia berkhianat, apa saja yang kalian kerjakan selama ini?"
Suara dengan nada tinggi dari seorang pria menggema diseluruh ruangan yang semuanya di isi oleh lelaki, semua orang yang ada di sana terdiam dengan kepala menunduk. Tak ada yang berani menyahut atau pun membantah. Jika masih sayang dengan nyawa lebih baik diam, dengarkan dia dan cukup patuhi segala ucapannya!
Dialah Maxim Alexander Luciano.
Bos mafia paling besar kuasanya dan sangat ditakuti. Ia orang yang kejam dan amat sangat ditakuti oleh orang-orang yang mengenal dan berurusan dengannya. Ia tidak segan-segan menyakiti maupun membunuh siapapun yang mencari gara-gara ataupun berkhianat padanya. Yang ia tau hanya tentang dunia bisnis, senjata, narkotika, dan tentu saja uang bukanlah masalah besar bagi nya.
Tidak ada cinta didalam hidupnya, karena jujur hatinya belum pernah tertarik dengan satu orang gadispun, tapi ada kecualinya untuk itu! Terkecuali untuk 'dia'! Laki-laki itu pernah mempunyai cinta, sebelum cinta itu hilang dan pergi meninggalkan dirinya!
Kejam? Ya memang dia adalah pria yang sangat kejam!
"Maaf bos, dia bermain bersih, kita semua ditipu. Dia juga Ternyata sudah merencanakan ini sangat lama!" sang tangan kanan sekaligus sahabat nya yang bernama David Antonio itu memberikan pembelaan terhadap seluruh anggota kelompok yang diberi nama Black Devils itu.
Pria yang biasa disapa Max itupun terlihat menghela nafasnya kasar.
Bagaimana tidak? Ada orang yang terang-terangan berkhianat kepadanya.
Selama ini tidak ada satu orangpun yang berani membantah ucapannya.
Lelaki pemilik manik mata gelap, segelap malam yang tajam bak elang itu menatap seluruh anggotanya satu persatu. Seluruh orang merinding melihat tatapan tajam Max, auranya benar-benar terlihat sangat menakutkan bagi siapa saja yang melihatnya saat ini.
"Cari dia sampai dapat, bawa dia kehadapan ku, hidup maupun mati!" seluruh anggota Black Devils menunduk hormat, dan mengangguk patuh. Siapa yang berani membantah pria tinggi, tampan dan gagah yang masih berusia 29 tahun itu? Tak ada satu orang pun!
Max berjalan keluar meninggalkan ruangan itu, didampingi oleh David. Membuat orang-orang yang berada disana menghela nafas lega, mereka terlepas dari tatapan tajam bak elang yang sangat menakutkan itu.
Max memakai kacamata hitamnya menambah kesan cool pada dirinya, berjalan menuju mobil yang terparkir tidak jauh dari tempat itu.
***
Mobil yang dikendarai oleh David itu berhenti disebuah bar yang terlihat sangat besar dan juga mewah, yang pastinya sangat mahal jika minum disana. Keduanya turun, Max terlebih dahulu berjalan diikuti oleh David. Jika dalam urusan pekerjaan mereka memang terlihat seperti atasan dan bawahan, tapi jika diluar mereka terlihat seperti sahabat. Walaupun sebenarnya David dan Max memang bersahabat sedari kecil.
Semua mata menatap takjub pada dua orang pria itu, lebih tepatnya semua mata wanita, tapi aura Max lebih mendominasi. Wanita yang sedang berjoget ria disana menatap tanpa berkedip pada lelaki yang berjalan kearah bartender itu.
David memesankan sebuah ruang VIP untuk dia dan max, juga seorang wanita yang menemani mereka, lebih tepatnya menemani Max. Karena David tahu bahwa Max butuh pelampiasan sekarang.
***
Seorang gadis kecil diseret paksa menuju kamar yang sudah dipesankan oleh David untuk Max. Ia terus saja memberontak berusaha melepaskan diri. Air mata tidak dapat lagi ia tahan.
Sungguh dia meratapi nasib sial yang menimpa hidupnya.
Saat tiba di depan pintu kamar Max, orang yang menyeret gadis itu mengetuk pintu sopan, setelah terdengar kata masuk ia membuka pintu lalu kembali menyeret gadis itu untuk masuk bersamanya.
Max yang sedang melihat keluar jendela kaca itu sontak saja menoleh pada kedua orang itu. Ia mengerutkan alis menatap wanita yang akan menemaninya malam ini. Seorang gadis kecil yang terus saja mengeluarkan air mata dan berusaha untuk menutupi bagian tubuhnya yang terekspos karena baju yang kurang bahan itu.
Max menatap pada lelaki yang menyeret gadis tadi. Seakan paham dengan maksud dari tatapan Max ia angkat bicara.
"Dia Stefani Axelsen, baru berusia 19 tahun. Wanita yang akan menemani Anda malam ini!" Max tampak manggut-manggut mendengar jawaban pria itu. Lalu iapun menjentikkan jarinya pertanda menyuruh lelaki itu untuk pergi dari sana. Lelaki itu segera beranjak pergi dari kamar itu.
Kini tinggallah Max dan Stef berdua didalam kamar. Gadis yang biasa dipanggil Stef itu tampak meremas ujung bajunya kuat, mencoba menahan ketakutannya.
.
.
.
.
TBC.
Love♥♥♥EgaSri
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 160 Episodes
Comments
hartatik hartatik
spty prnh bc tp agak lp... ingat2 kmbli
2021-12-19
0
Hendra Sukmawan
mampir Thor,kyk nya seru
2021-05-11
0
anie
masih nyimak.. tp kyakx bagus dr awal
2021-04-11
0